“Ibu Kota Kejayaan telah berlatih leveling di Reruntuhan Solansar selama seminggu. Tiga puluh tim elit guild paling inti, rata-rata masing-masing naik lebih dari satu setengah level. Kecepatannya minimal dua kali lebih cepat dibanding di luar, terutama atlet esports klub yang menaruh seluruh energi mereka di leveling selain pertandingan.”
“Bos, baru saja ada orang yang hampir masuk.” Setelah Lu Li pergi, orang itu merasa tidak nyaman lalu melapor ke Xiao Mo.
Xiao Mo sedang melepas skill Badai Salju ke sekumpulan Naga Laut. Kerusakan Kritikal bermunculan di atas kepala monster-monster, banyak di antaranya adalah CRIT. Monster terus bertumbangan sementara yang baru terus dipancing masuk.
Dia hanya sedikit lagi mencapai level 57, sudah masuk 5 besar tangga.
Orang yang bertugas mengumpulkan dan menahan monster bahkan tidak bergabung dengan pasukan lima penyihir mereka, demi memaksimalkan pengalaman yang dia dapatkan sendiri.
“Orang macam apa itu?” Xiao Mo bertanya sambil lengah.
“Seorang pencuri, terlihat juga datang untuk leveling, bertopeng, tidak berkata apa-apa, langsung pergi begitu dengar kita sedang latihan di sini. Menurut analisisku pengaruhnya tidak besar.” Orang yang melapor itu menjelaskan.
“Menurutmu?” Xiao Mo tidak berhenti, malah mendengus keras: “Coba analisis lagi - apakah dia sengaja datang ke sini atau hanya kebetulan? Analisis lagi - level dan peralatan dasar seperti apa yang dibutuhkan seseorang untuk latihan sendirian di peta jenis ini? Semuanya menurut analisismu! Kerahkan orang untuk memperluas lingkaran kewaspadaan. Laporkan segera jika ada masalah.”
Melihat ekspresi khidmat Xiao Mo, si pelapor langsung menghilangkan sikap ceria-nya. Setelah menjawab “Ya”, dia memanggil satu tim dan meninggalkan lembah.
Di sisi lain, si pencuri kecil perlahan membawa Long Chen, Shanghua Pinyu, serta seorang penyihir dari Xuese Zhanqi menyusuri Pulau Thrall. Mereka tidak menuju Benteng Bulan Bulu atau langsung ke reruntuhan Solan Salar, melainkan menyusuri garis pantai dan akhirnya tiba di belakang reruntuhan Solan Salar.
"Kita masuk dari sini, serang mereka secara mendadak, lalu kirim beberapa orang untuk menutup gerbang depan." Si pencuri kecil menunjuk ke arah gunung di depan.
Shanghua Pinyu dan Long Chen memandang ke sekeliling, hanya melihat pegunungan terjal yang hampir mirip tebing. Tempat ini dulunya benteng Naga Laut dengan posisi yang sangat strategis—mudah dipertahankan namun sulit diserang. Mereka tak melihat celah untuk menyusup dan menyerang secara tiba-tiba.
Sebenarnya menurut rencana awal mereka, beberapa pencuri bisa menyelinap masuk terlebih dahulu. Setelah kekacauan terjadi di dalam, baru melakukan serangan besar-besaran dari pintu masuk.
“Hehe, ada jalur yang bisa langsung masuk ke Reruntuhan Solansar, juga kami yang menemukannya.” Si pencuri kecil terkekeh, menambahkan, “Agar tidak memprovokasi orang di dalam, ribuan pencuri kami menghabiskan banyak waktu dan energi.”
“Ada jalan pintas!” Shanghua Pinyu semangat langsung naik: “Bagus, jika bisa masuk ke reruntuhan tanpa disadari, kami pasti tidak akan membuat organisasi Anda sia-sia.”
Dia sudah memutuskan untuk mengucurkan banyak darah, bukan hanya soal bisa menutup jalan pasukan inti Ibu Kota Kejayaan, tim intelijen seperti ini jauh lebih hebat daripada pasukan mereka sendiri di Ibu Kota Kejayaan, harus dirangkul baru bisa, ke depan mungkin akan ada laporan yang lebih penting.
Tentu saja, jika bisa dijadikan milik sendiri akan lebih baik.
“Ayo tarik orang di luar sini saja.” Ekspresi si pencuri kecil berubah sedikit, berkata.
“Tidak masalah, penyihir gelap memanggil portal.” Shanghua Pinyu memberi isyarat agar penyihir yang mengikuti mereka segera memulai. Game telah berjalan setengah tahun, sebagian besar serikat klub memiliki penyihir yang mampu menggunakan gerbang pemanggilan. Xuese Zhanqi tentu tidak kekurangan talenta seperti ini.
“Yang di depan harus berhati-hati, garis tengah mereka sangat maju. Pencuri yang ditugaskan bisa mendekati lereng bukit.” Si pencuri kecil sementara berperan sebagai komandan.
Sebenarnya dia hanya corong belaka. Lu Li mengepakkan sayapnya tinggi di langit, memandang jelas segala sesuatu di bawah. Sekelompok pencuri yang keluar dari lembah dan menyembunyikan diri pun masuk dalam cakupan pengamatannya. Para pencuri ini awalnya tidak sengaja mempertahankan status tersembunyi.
Xuese Zhanqi juga melakukan persiapan untuk momen ini. Setidaknya ada delapan puluh tim elit guild pemain yang berhasil mereka tarik.
Orang-orang seperti ini sejak awal sampai akhir tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, sehingga tidak mungkin membocorkan informasi ke luar. Jika Xuese Zhanqi harus mengerahkan tiga puluh tim elit guild 100% anti kebocoran seperti Ibu Kota Kejayaan, mereka benar-benar belum tentu bisa melakukannya.
Jumlah orang semakin banyak, untungnya lokasinya berada di belakang lembah reruntuhan ini sehingga tidak mungkin ada yang menemukan mereka.
Delapan puluh tim elit guild sudah siap, si pencuri kecil memimpin semua orang melanjutkan perjalanan. Ia segera menemukan saluran di posisi dinding tebing yang bisa dilewati lima atau enam orang berdampingan, bagian dalamnya sangat rata sehingga pasukan besar dengan cepat berhasil melewatinya.
Lu Li sudah mengetahui sejak kehidupan sebelumnya bahwa ada sebuah saluran di sini. Berdasarkan struktur bangunan dan distribusi monster di dalam reruntuhan Suolan Saer, setelah memasuki lembah, selama tetap menempel di lereng gunung, pada dasarnya sangat sulit terlihat oleh orang lain. Inilah mengapa 80 tim elit guild bisa menyelesaikan pengepungan secara diam-diam. Di luar juga telah didirikan beberapa gerbang pemanggilan, tim elit Xuese Zhanqi yang berada di area pinggir terus-menerus dipanggil melalui saluran ini. Mereka akan memasuki medan pertempuran di bagian belakang.
Dapat dikatakan, untuk serangan mendadak terhadap 3.000 orang dari Ibu Kota Kejayaan ini, Xuese Zhanqi mengerahkan pasukan sebanyak sepuluh ribu orang.
Dalam pertempuran melawan Ibu Kota Kejayaan, mereka terus-menerus kalah. Bahkan tanpa perlu diingatkan oleh Lu Li, mereka sudah memahami berapa banyak orang yang perlu digunakan untuk mencapai tujuan.
Yang pertama berangkat adalah sekelompok pencuri. Mereka menyusup masuk dan bertanggung jawab menciptakan kekacauan setelah pertempuran dimulai, berusaha menahan pemain Glory Capital yang hadir dan memaksa mereka masuk ke status pertempuran agar tidak bisa menggunakan Hearthstone untuk kabur - sebenarnya kemungkinan ini kecil, mengingat pemain Glory Capital sedang berburu monster dan semuanya dalam status pertempuran.
Setelah para pencuri ini masuk, anggota Xuese Zhanqi mulai dibagi menjadi beberapa gelombang untuk menyerang bagian tengah.
Lu Li mengawasi dari langit saat pertempuran pecah. Seperti air dingin bertemu minyak mendidih, kontak ini memercikkan cahaya api tak berujung. Dengan perhitungan matang melawan ketidaksiapan, Glory Capital langsung menderita kerugian besar di awal.
Pasukan Xuese Zhanqi sekitar tiga kali lipat Glory Capital. Namun karena formasi pengepungan dari luar ke dalam, pertarungan tidak sepenuhnya sepihak. Glory Capital segera melancarkan serangan balik. Dengan mengkonsolidasi pasukan dan melakukan perlawanan terorganisir, mereka berhasil memperlambat laju kehancuran total mereka.
Lu Li mengawasi ketat satu titik, lokasi tempat Xiao Mo berada. Dia bisa melihat tongkat sihir merah darah khas yang dipegang Xiao Mo.
Asal-usul tongkat ini pun tidak diketahui Lu Li. Yang dia tahu, Xiao Mo telah memakainya sejak awal, mungkin termasuk barang yang bisa di-upgrade seperti Cincin Supreme-nya. Kalau tidak, tentu dia sudah berganti peralatan.
Xiao Mo terkepung musuh. Meski berhasil membunuh penyerangnya, kesempatan untuk langsung menggunakan hearthstone kabur sudah hilang.
"Bagaimana ini?"
"Ya sudah, keluarkan BOSS-nya! Semua atlet esports dan yang level 55+ bersiap-siap mundur. Nanti kita balas dendam!" Xiao Mo tetap tenang. Dikelilingi pengawal, dia menunggu lepas dari pertempuran. Asal tidak bertempur dan menjaga jarak dengan musuh, status tempur akan segera berakhir. Begitu lepas, hearthstone bisa digunakan. Hanya perlu tiga puluh detik bilah baca untuk kabur.
