Begitu mendengar ada cara untuk upgrade, semangat semua orang langsung menyala.
"Ini ditemukan seorang teman. Saat menyelesaikan dungeon, dia tak sengaja bertemu Ironwrath Summoner. Karena sedang terburu-buru, dia tidak membunuhnya. Setelah urusannya selesai, ketika kembali ke dungeon, summoner itu terjebak di celah batu. Ketika melihat temanku, dia mulai memanggil Elemen Api secara gila-gilaan..."
Lu Li mengarang cerita tentang "teman" fiktif. Padahal sebenarnya, BUG ini memang akan ditemukan dengan cara seperti itu di masa depan.
Hanya saja proses penemuannya jauh tidak sesederhana itu. Jika bukan karena Ibu Kota Kejayaan kali ini melakukan upgrade terlalu cepat, Lu Li juga tidak ingin menyentuh bug ini terlalu dini, karena sangat berisiko menghilangkan bug tersebut.
Beberapa hari terakhir ini seharusnya terjadi suatu peristiwa besar yang berdampak signifikan pada game, namun para pemain tidak mengetahuinya.
Lu Li baru mendengar kabar samar-samar dari beberapa orang kemudian, saat itu sudah lebih dari satu tahun berlalu. Pada awalnya, bahkan mereka yang mendengar pun menganggapnya sebagai lelucon kosong - Kecerdasan Buatan mengambil alih game? Apa perusahaan game tidak takut bangkrut?
Tapi Lu Li tidak yakin tanggal pasti pengambilalihan game oleh Kecerdasan Buatan. Sebelum itu, perusahaan game masih memiliki kekuasaan untuk melakukan interferensi.
Jika perusahaan game menemukan anggota Pedang Penghakiman menggunakan bug untuk leveling, menurut klausul terkait hukum Mage, mereka tidak berhak menghukum Pedang Penghakiman. Lagipula bug dalam game adalah kesalahan mereka yang tidak menyempurnakan sistem. Namun mereka bisa langsung melakukan perbaikan pada bug tersebut.
"CD semua orang masih belum digunakan, kan?" tanya Lu Li.
“Hari ini baru hari pertama mana mungkin secepat ini, aku sekarang akan memanggil orang.” Genhao San berkata dengan bersemangat.
“Ah, sayangnya aku bukan personel pertempuran, kalau tidak aku juga ingin masuk melihat. Selama ini aku selalu menganggap 'Fajar' sudah mencapai puncak kesempurnaan game, ternyata masih ada BUG.” Wajah Baba Kucing penuh penyesalan. Meski dia juga bermain game, level tidak tinggi, dan situasi saat ini tidak mengizinkannya masuk dungeon memakan satu slot berharga.
“Setiap game pasti punya BUG, kapan pun juga.” Lu Li berkata.
Bahkan setelah Kecerdasan Buatan mengambil alih game, BUG tetap akan muncul. Yang menarik, prinsip kerja komputer sistem grup besar ini adalah menjaga kesehatan operasional game. Beberapa BUG meski memberi keuntungan kecil bagi sebagian orang, begitu **Dia** menganggap BUG ini tidak menimbulkan efek samping negatif terhadap game, **Dia** akan memilih mengabaikannya. Perusahaan game sekalipun kesal sampai buah zakar sakit pun tidak bisa berbuat apa-apa.
Sekarang, Lu Li tidak bisa menunggu lebih lama.
Melihat rekan satu tim yang telah dikumpulkan, Lu Li hanya bisa berkata, berapa banyak level yang bisa dinaikkan ya, minimal jangan sampai anggota Ibu Kota Kejayaan melebihi mereka lebih dari tiga tingkat.
Lima belas orang, atlet esports sudah pasti termasuk: Pencuri Lu Li, Pastor Hujan Maret, Mage Api Fat Monkey, Shamans Luo Ying Hui Yi, Pejuang Moonlight, Penyihir Gelap Mao Mao Ai Chi Rou, Ksatria Suci Mu Qiu – tujuh atlen esports harus masuk.
Tuhan T tentu Biru Muda Laut Angin. Untuk penyembuhan ada Hujan Maret, Xiao Ba Jiang, ditambah Mu Qiu. Karena harus melawan beberapa BOSS awal, Can Meng si jago tentu juga dibawa. Sesame Paste Tangyuan dan Hua Di Li Qing sebagai damage dealer utama. Piao Ling langsung ikut begitu dengar bisa upgrade tanpa perlu bergerak.
Dengan begini total sudah tiga belas orang.
Terakhir, penyesuaian anggota berdasarkan pengalaman dungeon. Mengingat ini grinding EXP via BUG, jumlah Mage tentu semakin banyak semakin baik.
Meski Nuoyu adalah Mage Api, kemampuan serangan grup-nya juga cukup bagus. Lu Li sangat percaya pada "keberuntungan"-nya, dan tahu bahwa orang ini tidak mungkin membocorkan persoalan BUG. Dengan demikian, kandidat keempat belas pun ditentukan.
Slot terakhir Lu Li tetapkan untuk Jievika.
Jievika, Pastor bayangan, teman dunia nyata Genhao San sekaligus mantan anggota Guild Bintang Bulan. Dalam dungeon rutin dan pertempuran BOSS liar guild tersebut, dialah yang sering menduduki ranking damage tertinggi.
Bahkan di Pedang Penghakiman yang sudah berstatus klub resmi, damage-nya masih terkenal tinggi.
Alasan utama Lu Li memilihnya justru karena efek tambahan peralatannya: aura pasif pemulih sihir yang terus memulihkan MP rekan satu tim. Bagi aktivitas leveling dan mengulang monster, ini artefak suci!
Jievika adalah buruan utama di Pedang Penghakiman. Setiap tim leveling berebut ingin mengajaknya, tapi dia anggota tim tetap Fat Monkey dan biasanya hanya mengikuti Houzi saja.
Lima belas orang masuk dungeon, menyerbu sepanjang jalan, dan segera mencapai Jenderal Angf. Sayangnya ini bukan Pembunuhan Pertama, jadi tidak ada hasil yang terlalu bagus, hanya mendapatkan satu peralatan legenda sihir dengan atribut pas-pasan yang akhirnya diberikan ke Nuoyu.
Jenderal Angf juga harus dibunuh, tapi ada satu monster kecil yang tidak boleh dibunuh.
Tim yang sengaja melewatkan monster kecil sebelum membunuh BOSS sangat jarang, ini juga alasan mengapa BUG sulit terdeteksi, meskipun posisi Pemanggil Ironwrath ini agak tersembunyi.
BUG ini baru benar-benar ditemukan ketika banyak pemain mencapai level 60. Peningkatan level dan peralatan baru membuat pemain berani mengabaikan monster kecil yang sebenarnya bisa diabaikan ini. Sedangkan Blackrock Depths saat ini masih dalam tahap pembukaan lahan baru, tim yang bisa menyerbu secepat Lu Li hanya ada di klub-klub besar.
"Jangan bunuh yang baju belakangnya ada pola unik itu." Lu Li menunjuk ke arah monster yang sedang menghadap dinding di sudut ruangan.
Keunikan monster ini selain pakaiannya yang berbeda dengan monster kecil lain, posenya juga cukup unik. Yang lain hanya berdiri diam atau berkeliaran, hanya dia yang berlutut di tanah menghadap Totem yang tergambar di dinding.
Menurut maksud awal perusahaan game, monster ini seharusnya terkait dengan sebuah tugas, tetapi entah mengapa akhirnya dibatalkan sementara.
Dia hanyalah elite monster biasa, sebenarnya mudah bagi pemain untuk membunuhnya. Berdasarkan hukum kebencian monster kecil, mudah menarik kebenciannya saat melawan monster lain, lalu membunuhnya secara tidak sengaja. Sekarang permintaan Lu Li untuk tidak membunuhnya tentu bukan hal sulit.
Setelah BOSS terbunuh, Lu Li mulai memancing Pemanggil Amarah Besi ini berkeliling.
Anggota lain ditempatkan berdiri di sudut dinding. Posisi ini biasanya tidak menarik kebencian. Letaknya memang sulit dijelaskan, hanya bisa dikatakan hasil eksplorasi Lu Li minggu lalu. Semua game memiliki BOSS yang membutuhkan eksperimen dan eksplorasi bertahap pemain.
Pada percobaan pertama, Lu Li gagal menahan Pemanggil Besi Marah, terpaksa menghilang dan mengaktifkan kartu monster kembali.
Percobaan kedua dan ketiga terus berlanjut hingga semua mulai kesal. Barulah sang Pemanggil terjebak di celah di samping Jenderal Angf, menguji posisi monster, pose tubuh, serta cakupan pandangan yang tercipta antara dirinya dengan Lu Li.
Saat melihat Lu Li berdiri di posisi yang ditentukan, Pemanggil Besi Marah mulai melantunkan mantra. Dua puluh lima elemen api terpanggil di sekelilingnya.
Melihat jumlah monster sebanyak ini, Lu Li hampir ingin memberi diri sendiri likes. Bug ini sebenarnya mudah dikartu, tapi hasilnya bervariasi - sekitar tiga skenario: 6 monster yang cocok untuk pasukan biasa, tapi terlalu mudah bagi pasukan elit seperti mereka.
Skenario kedua menghasilkan 12 monster, jumlah ideal bagi pemain biasa karena risiko minimal dengan pengalaman melimpah.
25 monster adalah hasil yang paling sulit diulang, pemain biasa juga tidak menyukai skala monster seperti ini. Hasil ini tidak hanya memanggil lebih banyak monster, kecepatan pemanggilannya juga lebih cepat. Seringkali gelombang monster ini baru saja sampai di depan Lu Li, gelombang baru sudah dipanggil.
Dan jumlahnya tetap sama, masih 25 monster. Saat pemain biasa grinding EXP di sini, seringkali seluruh ruangan dipenuhi monster. Jika tak sengaja, bisa langsung dihabisi.
Tim mereka tidak takut. Hampir seluruh kekuatan inti Pedang Penghakiman berkumpul di sini. Biru Muda Laut Angin dan Piao Ling bersama-sama menarik monster. Hua Di Li Qing, Fat Monkey, Nuoyu, Mao Mao Ai Chi Rou, Sesame Paste Tangyuan - semuanya damage dealer sangat kuat. Untuk melawan monster jenis ini cukup dengan menggunakan skill.
Xiao Ba Jiang memiliki aksesori yang memulihkan sihir seluruh guild. Jievika memiliki efek tambahan pemulihan sihir seluruh guild. Mu Qiu memiliki aura pemulihan sihir seluruh guild. Selama semua orang bermain stabil, hampir tidak perlu berhenti untuk istirahat memulihkan sihir.
Ngomong-ngomong, Luo Ying Hui Yi yang berkelas Shamans ini juga bukan sembarangan, metode pemulihan sihirnya jauh lebih efektif.
Penyembuhan pun tidak mengalami tekanan berarti, Hai Feng yang bertugas menahan monster bahkan membuat Lu Li terkejut, musuh biasa level 55 ini hampir tidak bisa melukainya.
Satu-satunya penyesalan adalah pengalaman yang diberikan monster juga tidak banyak, mengingat level mereka hanya 55 dan itu pun semuanya musuh biasa, XP per individu nyaris sama dengan monster selevelnya di area liar.
Tapi leveling di sini jelas lebih efisien dibanding Ibu Kota Kejayaan dulu di Reruntuhan Solan Salar, karena monster terpanggil begitu cepat - 25 ekor per gelombang, belum selesai dibantai 25 ekor baru sudah datang, sama sekali tidak ada waktu untuk beristirahat.
Metode grinding seperti ini tidak terlalu melelahkan, semua anggota cukup berdiam di tempat dan melepaskan skill, hanya saja semangat akan tumpul setelah berjalan lama.
Pada akhirnya semua orang bahkan tidak tertarik untuk mengobrol lagi, hanya mekanis melemparkan skill, melempar skill...
Hanya ketika satu orang naik level, semangat semua baru sedikit membaik, masing-masing melihat berapa lama lagi bar pengalaman serikat mereka akan penuh, menghitung berapa level yang bisa dicapai hari ini.
