Titik awal medan pertempuran adalah markas besar masing-masing kubu yang sepenuhnya tertutup. Di sini kedua pihak memiliki waktu persiapan satu menit. Pemain bisa menyiapkan Roti, memakan persediaan makanan, mengolesi racun, dan saling memberikan status buff.
Melalui pagar kayu tertutup, hampir terlihat markas besar lawan di seberang.
Kedua markas besar memiliki topografi tinggi dengan cekungan di tengah, sehingga medan ini disebut Cekungan. Di bawah markas besar Alliance terdapat kandang hewan, sementara di sisi Horde terdapat Farm. Posisi paling tengah adalah bengkel tukang besi, dengan lokasi penebangan kayu dan tambang emas di kedua sisinya.
Area penebangan kayu memiliki elevasi sangat tinggi, sedangkan tambang emas berada di daerah rendah.
Bisa dikatakan Arathi adalah medan pertempuran dengan desain sangat matang, memadukan perbedaan ketinggian posisi kedua kubu, pertempuran air, aksi terjun tebing, dan pemanfaatan teknik sudut pandang.
"Pertempuran kali ini sepertinya akan mudah dimenangkan." Kata Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou dengan penuh pengalaman.
"Kenapa?" Tanya Bai Renyou yang pertama kali masuk medan pertempuran.
"Dari komposisi pasukan kedua belah pihak sudah bisa terlihat. Jika lawan adalah sebuah guild, pasti langsung muncul di panel statistik pasukan. Meski ada yang belum masuk, tetap akan ditampilkan. Tapi kenyataannya sampai sekarang jumlah anggota mereka yang masuk belum mencapai lima belas. Artinya mereka semua adalah pemain soliter." Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou menjelaskan.
Karena lawan kebanyakan pemain soliter, kita bisa asal bertarung saja.
Status soliter memang sangat berpengaruh dalam medan pertempuran. Selama kesenjangan peralatan tidak terlalu besar, kekuatan tempur 15 anggota guild setidaknya beberapa tingkat lebih unggul dibanding 15 pemain soliter yang digabungkan.
Dengan kata lain, jika Lu Li sendirian masuk medan pertempuran dengan rekan tim yang suka bertindak sembrono, begitu bertemu guild yang sudah lama bekerja sama - meski guild itu kekuatan biasa - bisa saja mereka kalah.
“Berangkat! Piao Ling tim kalian ke tambang emas, Kakak Senior bawa orang ke lokasi penebangan kayu, Lao Bai kau buka bendera di kandang hewan, regu ketiga dan keempat ikut aku ke bengkel tukang besi, naik kuda langsung serbu.” Lu Li sudah membagi regu sebelumnya, bagian samping agak sedikit orangnya, bagian tengah bengkel tukang besi adalah inti pertempuran.
Lima belas anggota Pedang Penghakiman ini termasuk pemain high-end, tentu tidak kekurangan uang, jadi setidaknya punya satu kendaraan tunggangan.
Sebaliknya pihak lawan agak memprihatinkan, hampir semua berjalan dengan dua kaki, tentu tidak mungkin sampai ke tujuan bersamaan - sesuai pengaturan game, waktu tempuh pemain kedua pihak ke bengkel tukang besi, tambang emas, dan lokasi penebangan kayu seharusnya hampir sama.
Mereka langsung terpana melihat sekelompok orang yang menunggang kuda berlari kencang mendekat.
Segera sistem mulai memberikan petunjuk: Bai Renyou menyerbu kandang hewan, jika tidak segera mengambil tindakan, Alliance akan mendudukinya dalam satu menit. Fat Monkey menyerbu tempat penebangan kayu, jika tidak segera mengambil tindakan, Alliance akan mendudukinya dalam satu menit. Moonlight menyerbu tambang emas, jika tidak segera mengambil tindakan, Alliance akan mendudukinya dalam satu menit.
Di kandang hewan, lahan pertanian, bengkel tukang besi, tambang emas, dan lokasi penebangan kayu - kelima titik sumber daya ini masing-masing memiliki bendera berwarna kelabu. Pemain bisa memilih untuk beroperasi padanya, operasi ini berupa pendudukan dengan bilah baca selama tiga puluh detik. Jika bisa diserang selama periode ini, proses baca akan gagal.
Setelah tiga puluh detik pembacaan sukses, bendera tetap berwarna kelabu.
Barulah setelah satu menit bendera akan berubah tuntas menjadi milik pihak yang membuka bendera. Untuk Alliance, bendera akan berubah menjadi biru, sedangkan Horde akan berubah menjadi merah. Ini menandakan suatu sumber daya telah dikuasai oleh salah satu pihak. Seiring waktu, sumber daya pihak yang mendominasi akan bertambah sedikit demi sedikit.
Syarat kemenangan Arathi adalah mencapai dua ribu sumber daya, yang akan bertambah perlahan melalui titik-titik sumber daya ini.
"Dasar, masih mau main tidak sih? Udah mau mengejar gelar juara, malah main di medan pertempuran, dasar, gue enggak mau layanin lagi." Secara teori, saat ada yang buka bendera harus langsung dihentikan, tapi setelah melihat nama-nama ini, beberapa pemain langsung keluar dari medan pertempuran.
Dan tidak hanya satu orang, dalam sekejap setidaknya empat lima orang sudah lepas dari medan pertempuran.
"Ngapain sih terlalu grusa-grusu. Medan pertempuran kan enggak bisa sembarangan keluar. Kalau gue enggak salah ingat, hukuman keluar medan perang itu larangan masuk urutan medan pertempuran selama lima belas menit." Fat Monkey kesal menghampiri seorang pemain, tapi mendapati pemain itu sudah menghilang di depannya.
Saat berpaling mencari target lain, ternyata yang belum pergi sudah direbut rekan setimnya.
"Mungkin enggak mau dihajar, udah lah serbu aja." Lu Li bahkan tidak turun dari mount-nya.
"Mendorong masuk" berarti terus mendesak ke arah kubu Horde, hingga akhirnya arena pertempuran terdorong sampai ke pemakaman di kampung halaman lawan.
Arena ini memiliki lima pemakaman: tambang emas, tempat penebangan kayu, bengkel tukang besi, serta kampung halaman kedua pihak. Setiap wilayah memiliki pemakaman sendiri. Pemain yang mati akan beregenerasi di pemakaman terdekat milik kubu mereka. Jika semua lima titik direbut, regenerasi terjadi di kampung halaman.
Lu Li melesat cepat, membawa pasukannya mendesak hingga ke pintu gerbang musuh.
Dua pemain baru saja keluar, mungkin tewas di tempat penebangan kayu atau tambang emas. Lu Li menghentikan penyamaran, langsung menghujamkan Pukulan Pahat. Pemain satunya ditangani oleh rekan di belakangnya.
Kedua pemain yang tewas tetap beregenerasi di kampung halaman, disambut Lu Li dan kawan-kawan yang telah mencapai pemakaman.
"Tinggalkan penjaga di setiap titik!" seru Lu Li sambil menyerang seorang penyihir musuh, sambil mengingatkan pasukan di belakang.
“Tenang saja.” Bai Renyou menyamar sambil duduk bersila di bawah bendera kandang hewan. Pencuri adalah profesi teraman untuk menjaga bendera. Jika ada yang mencoba mencuri bendera, dia cukup memberikan satu Pukulan Mematikan untuk menyela, sekaligus tidak mengekspos dirinya sendiri.
“Sudah tidak ada orang lagi, buat apa masih menjaga bendera?” Fat Monkey agak tidak terlalu setuju.
“Untuk jaga-jaga, Kakak Senior akan menjaga tambang emas. Mu Qiu mengawasi lokasi penebangan kayu.” Lu Li langsung menunjuk penjaga bendera. Apapun pasukan sekuat ini, lebih baik tidak meremehkan musuh. Terutama di wilayah Arathi, jika ada pencuri atau Druid menyelinap keluar, mereka pasti akan mencuri bendera.
Meskipun gangguan pencurian bendera seperti ini tidak akan menyebabkan pembalikan situasi pertempuran, tapi bisa mengulur waktu percepatan pertumbuhan sumber daya, secara tak kasat mata membuang-buang waktu yang tidak perlu.
Dalam kondisi normal tidak hanya perlu menjadwalkan penjaga bendera, tapi juga tidak boleh hanya satu orang. Tapi karena pasukan lawan kali ini terlalu rapuh, menempatkan satu orang sudah cukup memastikan segalanya sempurna.
“Dasar, kenapa aku? Bos, kasihanilah aku.” Fat Monkey menangis tanpa air mata. Dia jelas tidak mau menjaga bendera. Dari awal sudah terlihat pertempuran ini akan berakhir telak, bahkan mungkin dia tidak bisa menyentuh satu helai rambut musuh pun.
Meski beberapa orang suka menang tanpa usaha, jelas Fat Monkey bukan tipe seperti itu.
