“Kalian takkan pernah memahami kebenaran mutlak dari maut! Karena... tak satu pun dari kalian pernah benar-benar mati!” Winnie bangkit dari takhta bertabur tulang, tongkat sihir di tangannya menyematkan tengkorak miniatur yang rumit di ujungnya.
Ada yang mengatakan ini adalah kepala suaminya, ada juga yang bilang ini kepala anaknya, hal ini jelas tidak penting.
Sebuah aura bayangan kuat muncul dari bawah kakinya, lalu tiba-tiba meluas ke segala penjuru. Semua pemain dalam area pertempuran melihat angka-angka kerusakan melebihi dua ribu melayang di atas kepala mereka.
Belum cukup sampai di situ, semua monster yang tersentuh aura tersebut secara bersamaan masuk ke kondisi Amuk.
Pantas disebut BOSS Liar, sejak permulaan langsung menunjukkan gaya penghancuran total. Bandingkan dengan tuannya Lasthrek yang terlihat biasa-biasa saja dalam hal ini, sejak awal sampai akhir hanya menggunakan serangan tunggal untuk melawan Lloramus mati-matian. Kalau tidak, Lu Li yang tidak membawa healer pasti tidak berani maju bertarung.
Tentu saja, mungkin juga Lasthrek sama sekali tidak menganggap Lu Li berarti.
"Healing diulang!" Tanpa perlu teriakan Lu Li, para healer dari setiap tim mulai dengan teratur bagai roda gigi yang rapi melakukan AoE healing kepada semua orang.
Pedang Penghakiman saat ini memiliki total empat tim elit guild. Dua tim inti yang menjadi fokus pengembangan, Tim Satu dan Dua telah mencapai level tim elit klub kelas satu di bawah bimbingan para Komandan. Tim Tiga sedikit lebih lemah, namun sudah mulai menaklukkan BOSS liar secara mandiri. Guild biasa sama sekali tidak mampu menyaingi keunggulan kompetitif mereka.
Tim Empat terutama bertugas sebagai tim PK yang bertanggung jawab melindungi tiga tim lainnya saat menaklukkan BOSS. Jika terjadi pertempuran PVP, tim inilah pasukan intinya.
Biru Muda Laut Angin membentak marah sambil menghadang BOSS. Posturnya terlihat lebih tinggi dari Winnie, namun serangan beratnya dengan perisai seperti menabrak gunung.
"Tiga juta lima ratus ribu HP, Sial!"
Bukan tidak pernah melihat BOSS dengan darah sebanyak ini, tapi sebagai penyihir gelap memiliki darah setebal ini benar-benar membuat bulu kuduk merinding. Apalagi ini sudah hasil setelah melemah 30%.
Sebuah panah bayangan menghantam Biru Muda Laut Angin, damage mendekati 3.000 langsung melayang-layang. Malam dengan dua paladin penyembuh terus heal MT, cepat-cepat mengisi ulang HP yang berkurang.
"Kalian sama sekali tidak tahu apa itu ketakutan..." Winnie mengangkat tongkat sihirnya.
"Shamans!"
Sebelum ucapan Lu Li habis, satu per satu Totem Anti-Takut langsung ditancapkan ke tanah. Tapi tetap masih banyak orang yang lari sembarangan ketakutan.
Untungnya MT dan tim heal utama sudah diberi pertahanan anti-takut oleh Pastor. Meski harus dipasang sebelumnya, tapi taktik ini 100% efektif dibandingkan Totem Anti-Takut yang hanya memberi probabilitas kebal, sehingga kebencian BOSS masih cukup stabil.
Hujan Api Bayangan Gelap!
Satu per satu api berwarna gelap jatuh dari langit, menghujam tanah dan langsung menyala menjadi kobaran api. Banyak pemain yang terkena pukulan atau terbakar, damage dari hantaman lebih tinggi, namun efek bakarannya bersifat terus-menerus.
"Perhatikan kaki kalian, jangan menginjak api." Lu Li memberi instruksi.
Para pemain mulai bergerak. Meski ada yang terus tewas, jumlahnya masih dalam batas toleransi. Sebenarnya selama tidak ada serikat lain atau pemain soliter yang ikut merebut loot, dengan komando tepat dari komandan, jumlah kematian pemain tidak sampai mengerikan.
"Feng Shao ke kiri, mulai bergerak, semua pelan-pelan ikuti." Baru saja menggunakan skill ultimate, Lu Li menduga BOSS mungkin akan berhenti sejenak, lalu mulai memimpin semua orang untuk berpindah medan pertempuran.
Yang dimaksud pindah medan tempur adalah pemain yang sedang bertarung bergerak diam-diam, memperlihatkan jasad pemain yang gugur, lalu healer yang tidak ikut bertempur akan datang untuk menyelamatkan mereka.
Bagaimanapun, pengalaman hilang saat mati di area liar sangat mengerikan, namun kerugian bisa dikurangi banyak jika diselamatkan oleh penyembuhan.
BOSS seperti Winnie memiliki cakupan kebencian yang sangat luas, tidak akan kehilangan kebencian karena pergerakan medan pertempuran. Setelah perpindahan medan berhasil, dia mulai melepaskan jurus baru.
Kali ini adalah hipnosis.
Hipnosis - membuat target tertidur panjang, seluruh proses berlangsung dalam tiga tahap: tahap ketumpulan, tahap pingsan, dan tahap kebangkitan.
Pada tahap ketumpulan, waktu bilah baca skill menjadi lebih panjang. Tahap pingsan membuat pemain tidak bisa melepaskan skill atau bergerak. Tahap kebangkitan mirip dengan tahap ketumpulan. Setiap tahap berlangsung tiga detik, total sembilan detik. Selama tiga tahap ini, pemain hampir kehilangan kemampuan bertarung.
Bila dijelaskan seperti ini, skill ini sebenarnya tidak terlalu mengerikan.
Tapi jika mempertimbangkan bahwa Winnie melakukan hipnosis secara massal kepada pemain, ini bukan sekadar mengerikan lagi. Ketika puluhan pemain terhipnosis, lalu puluhan lainnya lagi terhipnosis, seluruh TKP sudah mulai kacau.
"Pemimpin tim bertanggung jawab, yang tidak terhipnosis berikan bantuan di sekitar, healer perhatikan keamanan." Lu Li tetap tenang luar biasa, seolah sama sekali tidak menganggap ini sebagai kesulitan.
Dua menit kemudian, tahap hipnosis sepenuhnya dibatalkan. Pemain sudah menderita kerugian lebih dari 40 orang.
Tahap ini lebih banyak memakan korban dibanding total yang tewas dalam sepuluh menit sebelumnya. Lu Li terpaksa meminta Biru Muda Laut Angin pindah medan pertempuran lagi. Menurutnya kerugian sebesar ini cukup menyakitkan, tapi justru semangat semua orang tidak turun.
Gelombang serangan tadi sebenarnya cukup untuk menghabisi tim-tim terkuat "Fajar", tapi mereka hanya kehilangan kurang dari seperlima personel.
Asalkan perpindahan medan pertempuran berhasil, pasti bisa bangkit kembali. Mengenai kerugian pengalaman semua orang—kumohon, bertarung melawan BOSS liar bagaimana mungkin tidak ada yang mati? Faktanya, bahkan saat leveling di area liar, pemain biasa mati beberapa kali sehari sudah biasa.
Setelah hipnosis, fase P1 memasuki akhir, fase P2 tiba.
Awalnya mirip dengan fase P1. Mantra hipnosis "Kamu" ini tidak terjadi terus-menerus, kalau tidak kerugian tim akan besar. Perusahaan game tak mungkin merancang BOSS sekuat ini di tahap saat ini.
Jika ini pertarungan BOSS normal, di dalam ada BOSS yang terus menghipnosis, di luar ada rival terberat yang mengganggu, mustahil pemain tidak dihabisi.
Skill ultimate baru fase P2 segera datang.
"Kalian tak tahu betapa dahsyatnya sihir iblis! Lihat, ini hadiah dari Twisting Nether!" Winnie menjerit sambil tertawa histeris.
Diiringi dengan banyak bola api yang tak terhitung jumlahnya. Ini bukan hujan api gelap, karena setelah jatuh ke tanah tidak terbakar, melainkan berubah menjadi Hellfire satu per satu.
Inti Hellfire terbuat dari Darkstone yang diproses. Setelah mendarat, tidak hanya menyebabkan kerusakan, tetapi juga membuat pemain di sekitar titik jatuh mengalami pusing selama 3 detik di area terdekat, dengan durasi berkurang secara bertahap di area pinggiran.
Hellfire berbeda dengan robot konstruksi biasa. Mereka tercipta dari energi kekacauan murni, sihir hanya bisa menopang wujud fisik mereka sementara. Begitu meninggalkan Twisting Nether, tubuh mereka akan berantakan dalam hitungan menit bahkan detik.
Karena itu Hellfire yang dipanggil Winnie hanya bisa bertahan selama enam puluh detik.
Entah bertahan selama enam puluh detik ini, atau mengalahkannya dalam jangkauan ini. Pilihan Lu Li adalah opsi pertama. Dia memerintahkan setiap MT di tim kecil untuk menahan Hellfire ini. Selain healer tim yang menjaga HP MT, anggota lain terus memberikan damage ke BOSS. Bagaimanapun juga, Hellfire ini akan menghilang setelah enam puluh detik.
Pada fase ini, pemain juga mengalami korban jiwa yang cukup signifikan.
Untungnya fase P2 akhirnya berlalu.
