Saat memasuki Fase P3, Winnie mulai menunjukkan gejala kegilaan.
Penyihir gelap ini - dia membantai yang tak bersalah, menghisap kehidupan dengan kejam, membuat perjanjian gelap dengan iblis, menyebarkan penderitaan dan kekacauan di antara kerumunan. Namun dia tetap menganggap seluruh alam semesta berutang padanya.
Sekarang dikeroyok oleh banyak orang, membuatnya semakin merasa tersinggung dan murka.
Wabah!
Jika skill sebelumnya sudah sangat kuat, maka Wabah bisa dianggap sebagai skill andalannya.
BOSS "Fajar" jumlahnya tak terhitung, yang memiliki skill wabah juga sulit dihitung sepenuhnya. Tapi hanya wabah Winnie yang bisa menunjukkan kualitas BOSS Liar level 60 sejak permulaan.
Daya hancur wabah akan berubah sesuai jumlah personil yang ikut bertempur.
Saat ini ada sekitar 200 orang yang bertempur, sehingga pengurasan HP semua orang adalah 200, 200, 200 per detik, selama 20 detik. Total kerusakan mencapai 4000 HP. Tanpa penyembuhan, mayat akan bertebaran.
Aktifkan keringanan damage, sembuhkan diri sendiri. Skill heal sudah tidak bisa menyelamatkan siapa pun.
"Kenapa kalian memaksaku seperti ini? Lasthrek memiliki kekuatan yang melampauiku. Aku tidak bisa berhenti, juga tidak bisa melawan. Hanya bisa melangkah demi langkah, hingga tenggelam dalam genangan darahku sendiri."
Setelah wabah Winnie, mayat-mayat bergelimpangan. Tapi nenek sihir tua ini berpura-pura polos seolah tidak melakukan apa-apa.
Lu Li malas menghiraukannya, fokus memimpin semua orang memberikan bantuan kepada mereka yang tewas. Meski semakin banyak personil akan meningkatkan daya hancur wabah, tapi dengan personil terlalu sedikit mustahil mengalahkan BOSS. Kemampuan regenerasi darahnya benar-benar terlalu cepat.
Gelombang Hellfire berikutnya muncul, disusul tambahan wabah dan hipnosis.
Kombo tiga serangan ini membuat tekanan Tim Pedang Penghakiman melonjak drastis. Lu Li tahu momen ujian sesungguhnya telah tiba. Ia menoleh ke sisi lain Altar Badai: "Tim 3 masuk ke area pertempuran, healer tunjukkan kemampuan terbaikmu! Feng Shao perhatikan pengurangan damage!"
Pertempuran tanpa interferensi pihak luar berlangsung sangat terkendali. Bahkan dengan 300 orang saja, Lu Li berani membaginya menjadi dua kelompok untuk menerapkan taktik mengulur-ulur.
Penambahan kelompok 100 orang segera mengembalikan stagnasi akibat berkurangnya jumlah personil. HP Winnie pun terkuras lebih cepat, akhirnya berhasil mencapai ambang 20% dan memicu fase log out.
Secara teori, selama pemain bisa menyebabkan kerusakan pada BOSS, BOSS tidak bisa melakukan Pembunuhan Sekejap pada MT dan tidak bisa menghabisi damage, maka semua BOSS memiliki kemungkinan untuk di-guide, kecuali BOSS tipe pahlawan seperti Remulos. Jika Dia kalah, Dia akan pergi ke Moonlight Clearing di mana ada banyak sekutu. Jika kembali ke Kuil Remulos, kekuatan-Nya akan berlipat ganda, membuat pemain murni mencari mati.
"Ganti T!" teriak Lu Li.
Biru Muda Laut Angin berhenti menyerang, digantikan Youxing Tianxia (Sahabat Keliling Dunia) yang mulai mengakumulasi kebencian. Ini dilakukan agar Biru Muda Laut Angin bisa pendinginan skill karena nanti mungkin harus menghadapi Amuk BOSS.
"Lu Li, ada gerakan di area pinggir, sepertinya sedang melakukan pengintaian." Genhao San mengirim informasi. Dia memimpin Tim Empat melakukan pemeriksaan di beberapa persimpangan jalan masuk ke Tanah Kutukan.
"Bunuh!" kata Lu Li dengan dingin dan tegas.
"Apakah ini agak semena-mena?" Genhao San terlihat ragu-ragu. Identitas pihak lawan saja belum diketahui, langsung membunuh tanpa tegur sapa terlebih dahulu sepertinya kurang baik hati.
"Tidak masalah, biarkan mereka menulis sesuka hati." Suara Lu Li tetap teguh tanpa goyah.
Forum game sering diwarnai thread berisi ribuan kata dilengkapi gambar dan teks, kebanyakan berisi tuduhan terhadap selebriti game atau serikat game yang dianggap bertindak semena-mena dan tidak rasional. Pemain biasa mudah terpancing untuk bergabung dalam aksi hujatan massal. Perilaku seperti ini memang tidak menyebabkan kerusakan langsung, namun bisa memengaruhi reputasi di mata publik.
"Baiklah, aku akan memindahkan beberapa orang sebagai persiapan." Genhao San merenung sejenak sebelum berkata.
Mengingat potensi konflik, persiapan perang besar mutlak diperlukan. Selain itu, ini juga bisa memperkuat kesan bahwa Pedang Penghakiman tidak takut dengan pertempuran habis-habisan.
Maka, semua orang segera menyaksikan kelompok-kelompok pemain Pedang Penghakiman yang siap tempur di berbagai kota utama. Titik penerbangan sekitar Tanah Kutukan pun dipadati anggota guild tersebut. Banyak pemain yang bingung dengan situasi ini, mendekat saja membuat mereka gemetaran.
Sekitar belasan pemain yang memasuki Tanah Kutukan menjadi korban pemburuan kejam Pedang Penghakiman.
Saluran area dan saluran dunia segera diramaikan drama "Pedang Penghakiman menyalahgunakan kekuasaan, pemain soliter ditindas, mari bersama lawan preman ini".
“Jelas ada yang mendorong dari belakang layar.” Genhao San menarik napas dalam.
“Gelombang protes sebesar ini belum terlihat selama bertahun-tahun, membuktikan Ibu Kota Kejayaan pun tak tinggal diam. Kita benar-benar memberi mereka tekanan.” Baba Kucing tersenyum.
Di guild, statusnya sebagai Elder Pedang Penghakiman. Di klub, posisinya sebagai pelatih.
“Bukankah tindakan Ibu Kota Kejayaan ini terlalu merendahkan martabat? Mereka kan klub terbesar sekarang, menggunakan taktik kotor seperti ini tidak takut jadi bahan tertawaan?” Ada yang meragukan di ruang obrolan.
Meski hubungannya bermusuhan, tetap ada anggota serikat yang merasa kagum pada Ibu Kota Kejayaan. Ini efek dari kecemerlangan mereka selama bertahun-tahun.
“Apa istimewanya? Mereka pernah melakukan hal yang lebih hina. Jangan anggap klub-klub itu terlalu polos.” Kata Baba Kucing penuh cibir. Pengalamannya yang luas membuat wawasannya luar biasa.
“Setidaknya ini dilakukan orang terkait mereka. Saat ini yang paling diuntungkan dari pencitraan buruk kita ya mereka.” Pengalaman tumbuh kembang Lu Li membuatnya lebih sedikit naif dibanding orang biasa. Ia tak ragu menggunakan dugaan terburuk pada musuh, bahkan jika bukan Ibu Kota Kejayaan yang melakukannya, ia tetap tak segan mencoreng reputasi mereka.
“Entah apakah mereka akan datang. Ayo kita serang cepat-cepat!” Sebagian besar skill Biru Muda Laut Angin sudah selesai cooldown.
"Pasukan jarak dekat serang habis-habisan, mundur setelah skill habis." Lu Li juga tahu tak bisa pakai pendekatan stabil. Begitu pemain berdatangan massal ke Tanah Kutukan, situasi kritis dalam-luar terjadi, dia tak bisa menjamin pasukan tidak dihabisi.
Karena tak bisa menembus tubuh pemain, pasukan jarak dekat sangat merepotkan dalam pertempuran skala besar.
Untuk itu, pihak resmi melakukan perbaikan: BOSS humanoid seukuran manusia memungkinkan 100 pasukan jarak dekat beraksi maksimal. Meski begitu, mereka tetap harus bergantian turun karena kebanyakan BOSS mengharuskan pergerakan strategis.
Lu Li membagi pasukan jarak dekat jadi dua kelompok, dua tim yang bergantian melepaskan skill.
Di ranking damage pertempuran BOSS liar, 10 besar biasanya diisi jarak jauh. Tapi di dungeon, pasukan jarak dekat punya lebih banyak keunggulan.
HP Winnie turun sampai sepuluh persen.
Kemenangan sudah di depan mata, sementara kabar dari Genhao San juga sangat mendesak. Beberapa serikat yang biasanya tak terkenal telah berkumpul dan memasuki Tanah Kutukan. Untuk mengintegrasikan kekuatan, Genhao San memimpin beberapa kelompok 100 orang mundur ke Altar Badai.
