"Perlu aku datang membantu?" Elf Air mengirim pesan.
"Tidak perlu, personel sudah cukup. Nanti kalau butuh baru aku cari kamu." Lu Li langsung merespons tanpa pikir panjang.
"Tapi aku ingin datang." Di sisi Elf Air terdengar jeda, lalu menambahkan: "Aku ingin melihat bagaimana kamu mengomandoi BOSS liar berperang. Kalau kamu merasa tidak nyaman ya sudah."
Lu Li tiba-tiba merasa nada bicara Elf Air aneh, agak mirip dengan gaya manja Lu Xin saat merajuk. Tapi segera ia membuang pikiran seperti ini, sama sekali tidak percaya Elf Air bisa bersikap manja.
"Tak ada yang tidak nyama. Masuk ke grup, akan kusuruh orang menarikmu ke sini." Kali ini Lu Li juga tidak ragu.
Pemain Pedang Penghakiman langsung melihat ada anggota baru bergabung ke tim.
Sudah bertarung begitu lama, kok masih ada yang masuk grup? Kalau memang pemain elit guild yang terlambat login, prinsipnya melewatkan berarti melewatkan. Demi kerahasiaan dan keamanan misi, tidak boleh sembarangan menarik orang masuk grup. Lagipula kurang satu dua orang tidak akan mempengaruhi kesuksesan event.
Pada awalnya, semua orang tidak memperhatikan siapa yang masuk, namun segera ada yang melihat tiga kata itu.
Shui Jingling!
Shui Jingling bergabung ke dalam tim!
Beberapa pemain yang kurang update masih bingung mengapa ketua Paviliun Hujan Ringan mau masuk ke tim kami. Hingga seseorang di sampingnya berbisik "Pasangan anjing", barulah semua tersadar.
Apa maksudnya datang ke sini memamerkan hubungan? Cuma punya pacar biasa. Cuma pacarnya masuk Daftar Kecantikan. Cuma pacarnya Si Kaya.
Bos kita benar-benar tak tahu malu!
Gerbang pemanggilan Sesame Paste Tangyuan sebelumnya telah dihapus sistem. Kini ia melepaskan skill lagi khusus untuk menarik Shui Jingling.
“Aduh, benar-benar membutakan mata emas berbayarku. Aku memutuskan menarik kembali pendapat sebelumnya, mungkin di kehidupan ini kamu bisa menikahi seorang istri. Baru saja kukatakan kamu tak peka romansa dan kurang aktif, langsung kamu tipu orang datang bersama bertarung melawan BOSS.” Piao Ling berucap dengan perasaan haru.
“Kamu terlalu banyak berpikir, hanya...” Lu Li merasa sepertinya tidak bisa menjelaskan.
Begitu tiba, Sang Dewi Air langsung melihat ratusan orang memberi hormat padanya. Untunglah citra Sang Dewi yang dinginnya tertanam kuat di benak mereka, kalau tidak pasti banyak yang melontarkan candaan.
Sekalipun demikian, jika diganti dengan orang introvert yang berjalan di bawah sorot mata sebanyak ini, pasti akan merasa sangat tidak nyaman.
Tapi Sang Dewi Air sudah terbiasa dengan perhatian seperti ini. Dengan elegan ia menjaring pandangan dan langsung melihat Lu Li yang berdiri di sebuah dataran tinggi, lalu dengan anggun berjalan mendekatinya.
Lu Li sedang merancang formasi pasukan - perintah tidak bisa diberikan sembarangan. Ia harus merencanakan satu set posisi yang tepat.
Menyadari ada yang mendekat, dia menoleh dan melihat Elf Air. Entah bagian otak mana yang bermasalah, tangannya tiba-tiba terulur – sama sekali bukan berniat menguntungkan diri, melainkan karena posisinya berdiri di tempat yang sangat tinggi. Naik turun memang tidak praktis, jadi ingin menolong Elf Air naik. Dia ingat Elf Air bukan datang untuk membantu berburu monster, katanya ingin melihat cara Lu Li memimpin pertempuran. Tentu perlu berdiri bersama di podium atas.
Elf Air melihat tangan yang terulur di depannya, langka sekali menunjukkan keraguan sejenak.
Orang-orang Pedang Penghakiman gempar sebentar, lalu serempak menata ekspresi dan memutar kepala mengawasi Gorosh Sang Pembinasa – hampir tak ada yang sengaja melirik ke arah Lu Li dan Elf Air.
Adapun teriakan dan kegembiraan yang bergemuruh dalam hati mereka, itu sudah di luar jangkauan pengetahuan orang lain.
Elf Air tidak ragu terlalu lama, dengan cepat meletakkan tangan rampingnya menyentuh Lu Li, lalu melompat ke platform batu dengan mengandalkan tenaga dari Lu Li.
Lu Li merasakan sentuhan hangat, lembut, dan licin yang mengejutkan di telapak tangannya, barulah menyadari apa yang telah dilakukannya.
Haruskah meminta maaf? Meski dia sangat tak peka romansa dan kecerdasan emosionalnya rendah, dia tahu telah mengambil keuntungan dari seorang gadis. Jika ini terjadi ratusan atau ribuan tahun lalu, interaksi fisik seperti ini bahkan bisa merusak nama baik setinggi langit.
"Apa yang kamu lakukan ini?" Untungnya, Elf Air segera memberinya jalan keluar.
"Merencanakan posisi. Berdasarkan data yang terkendali saat ini, Gorosh sang Pembinasa adalah prajurit yang menguasai sihir." Selama tidak menuntut pertanggungjawaban atas kejadian tadi, Lu Li dengan cepat kembali tenang seperti biasa.
"Jadi, kamu menyuruh mereka berdiri dengan jarak 4 yard sekarang?" Elf Air melihat kerangka posisi yang digambar di antarmuka tim di depan Lu Li.
Nanti pemain juga bisa melihat gambar yang telah dilukis Lu Li, setiap tim memiliki penjadwalan yang sesuai. Pemain hanya perlu menemukan posisi mereka dan berdiri di atasnya. Jika ada perubahan, itu juga akan termanifestasi di antarmuka virtual ini.
"Tepatnya posisi 8 yard, nanti bisa langsung dipisahkan ke kedua sisi kapan saja." Jari Lu Li menggores layar, langsung menampakkan transformasi formasi.
"Sepertinya kamu sudah banyak melakukan PR. Apakah Gorosh punya sihir pembakaran?" Sebagai dirigen tim juga, Water Fairy dan Lu Li memiliki topik diskusi yang kompatibel. Dengan sedikit perenungan, makna tersirat dari penataan ini bisa terlihat.
"Aku pernah melihat beberapa penyihir ogre yang bisa. Penataan ini untuk jaga-jaga," kata Lu Li.
Bagi yang terlahir kembali, mengetahui kemampuan pembakaran Gorosh sama sekali tidak sulit. Di "Fajar", beberapa BOSS—secara teori memiliki kebiasaan menggabungkan profesi. Bagi pemain, ini hal yang "ajaib", mengingat tidak ada prajurit yang bisa menggunakan sihir.
Tapi sebenarnya tidak sulit untuk menjelaskan, toh efek tambahan peralatan prajurit juga bisa berupa sihir.
"Regu satu masuk ke daftar target pemusnahan, pemain jarak dekat ambil posisi tersebar." Lu Li mulai membagikan tugas. Regu satu memiliki kekuatan terkuat, jadi mereka mendapat tugas paling berat. Mereka bertanggung jawab untuk damage di fase awal, dan setelah Lu Li mengaktifkan jimat Gorosh, mereka tetap menjadi pasukan inti output.
Gorosh Sang Membinasakan mulai menunjukkan kegelisahan setelah para pemain memasuki Benteng Palu Raksasa.
Tapi hukum Sistem membatasinya. Sebelum para pemain benar-benar memasuki cakupan kebencian, ancaman sebesar apapun tak bisa membuatnya menyerang lebih dulu - ini berbeda dengan BOSS tipe hero, posisi Gorosh dalam game pada akhirnya hanyalah BOSS liar.
“Tunggu sebentar, serang setelah aku berhasil mengumpulkan kebenciannya.” Sebuah serangan maju ke medan tempur hanya menyebabkan kerusakan kecil, akumulasi kebencian juga tidak ideal. Hai Feng yang berpengalaman langsung menyadari bahwa Gorosh mungkin bukan musuh yang patuh mengikuti mekanisme kebencian biasa.
Pemain yang hendak menyerang langsung menghentikan aksi mereka setelah mendengar perkataannya.
Dalam pertempuran BOSS besar seperti ini, tindakan malas bekerja pasti akan dikritik. Tapi jika ada yang memaksakan serangan hingga mengacaukan sistem kebencian dan menyebabkan korban jiwa bahkan kehancuran tim, konsekuensinya akan jauh lebih berat dari sekadar kritikan.
Beberapa anggota Serikat Pedang Penghakiman memiliki poin negatif ratusan, semuanya akibat kesalahan yang dilakukan.
Lu Li sebenarnya tahu mekanisme kebencian Gorosh yang rumit, tapi sengaja tidak memberi peringatan sebelumnya pada Hai Feng. Sebagai rekan lama, mustahil dia tidak memiliki kepercayaan dasar pada kemampuan partner-nya.
Elf Air justru merasa iri, jika ini adalah tim Paviliun Hujan Ringan, MT mereka mungkin sulit memiliki respons secepat ini.
"Karakter jarak dekat maju serang, Mage tunggu sepuluh detik, healer fokuskan HP jarak dekat, Shamans bersiap aktifkan gelombang haus darah." Lu Li melihat daftar kebencian, mulai mengatur pemain untuk terlibat dalam serangan secara bergiliran.
Gorosh adalah prajurit yang menguasai sihir, jadi serangan biasa umumnya berbasis jarak dekat.
"BOSS dengan serangan jarak dekat biasanya memiliki atribut serangan terbelah, jadi lebih baik healer memperhatikan HP jarak dekat sejak awal." Di sela-sela memimpin, Lu Li tak lupa menjelaskan maksud penjadwalannya pada Elf Air.
Apakah kedatangannya kemari benar-benar hanya untuk mengamati taktik kepemimpinannya dalam pertempuran?
Elf Air sendiri hampir saja mempercayainya!
"Kalau kelas sihir, fokuskan perhatian pada pemain jarak jauh. Lihat, serangan Gorosh memang punya sifat terbelah." Lu Li sama sekali tak menyadari keanehan ekspresi Elf Air, setelah menjelaskan ia berteriak ke Biru Muda Laut Angin: "Feng Shao, tarik BOSS ke sana! Hadapkan dia ke dinding dengan posisi membelakangi kita semua."
"Ada yang kamu temukan?" Elf Air bertanya penasaran.
"Apa pun kemampuan BOSS, selama ada syarat untuk membelakangi dinding, MT harus melakukannya. Ini bisa menyelesaikan banyak masalah seperti semburan api BOSS atau efek terbang pada pemain..." Lu Li tidak menyembunyikan ilmunya.
Banyak orang lalu melihat Lu Li terus-menerus menoleh dan berbicara dengan Elf Air. Karena jarak yang terlalu jauh, mereka tak bisa mendengar ucapan Lu Li. Seandainya tahu, pasti akan mencaci habis ketidakpekaan romantis pria ini.
Seorang wanita cantik luar biasa berdiri di sampingmu, tapi kamu malah berdiskusi strategi melawan BOSS bersama dia.
Entah karena kehadiran Elf Air atau ingin membanggakan bos, semua menunjukkan performa sangat menonjol di tahap satu. Pada fase ini, BOSS terutama melakukan serangan terbelah sistem grup ke jarak dekat, menguji pertahanan MT dan level penyembuhan AoE healing profesi.
Baru di fase P2-lah kita benar-benar masuk ke mode guide BOSS liar. Sebelumnya itu masih tahap dasar.
Senjata tiang panjang Gorosh tiba-tiba mengkristalkan bola api hitam pekat - ini sebenarnya sihir Iblis yang didapatkannya setelah bergabung dengan Lasthrek. Bola api "dihujamkan" ke kerumunan pemain, langsung "membakar" beberapa orang di sekeliling.
"Posisi terbakar ambil posisi 8 yard, bubar ke luar!" Lu Li sudah mengantisipasi kejadian ini sejak awal.
Elf Air tak sadar menggigit bibir bawah, merasakan kedahsyatan "persiapan matang ala monster" Lu Li. Tapi seketika ia lega - setidaknya mereka bukan musuh.
Namun, korban jiwa tak bisa dihindari. Pemain yang pertama kali mengalami efek "membakar" masih lambat merespons. Setelah terbakar, diri mereka sendiri tidak apa-apa, tapi banyak pemain di sekitar yang tewas karena pola pergerakan yang salah menyebabkan superposisi efek bakar. Jika seseorang terkena efek bakar dari dua atau bahkan tiga orang di sekitarnya, meski ada healer yang mati-matian menyembuhkan, tetap tidak bisa menahan kerusakan yang ditimbulkan.
