"Jika ada kesempatan, menurutmu apakah aku akan merebut BOSS-mu, atau sebaliknya, jika ada kesempatan apakah kamu akan merebut BOSS-ku?" Elf Air diam-diam memperhatikan Lu Li memimpin pertempuran beberapa saat, tiba-tiba bertanya sendiri.
Untungnya di podium hanya ada dua orang, kalau tidak orang lain pasti merasa diri mereka seperti lampu listrik raksasa.
Lu Li berpikir dengan serius sesaat - benar-benar serius - baru setelah lama pria ini menggelengkan kepala: "Kurasa aku takkan merebut BOSS-mu, dan kamu pun seharusnya takkan merebut BOSS-ku."
"Dibutuhkan waktu sebegitu lama untuk menentukan?" Elf Air memprotes.
"Aku takkan merebut BOSS-mu, ini mutlak tak perlu diragukan. Hanya analisis kemungkinan kamu merebut BOSS yang memakan waktu agak lama," jawab Lu Li sungguh-sungguh. "Tapi menurutku kamu juga tak mungkin mengabaikan kepentingan Alliance kita hanya demi BOSS dengan hasil tak pasti."
"Kamu... kamu benar-benar..." Elf Air tak tahu harus menggambarkan bagaimana.
"Feng Shao, apa otakmu kemasukan air? Combo terus tapi nggak tahu mundur? Kena CRIT nggak buka keringanan damage? Takdir, cepat tarik BOSS! Druid hidupkan Feng Shao. Setelah bangun, isi full statusnya!" Lu Li berteriak. Hanya sebentar lengah, Tank langsung tumbang.
Air Elf nyaris ingin berbalik pergi karena kesal.
"Waktu nonton siaran langsung kemarin, kenapa kamu nggak muncul?" Hardikannya ke Biru Muda Laut Angin begitu kasar, tapi nada suaranya langsung melunak delapan belas tingkat saat berpaling. Lu Li sendiri mungkin nggak sadar.
Detail kecil ini membuat Air Elf sedikit mereda amarahnya.
"Aku nggak di Jinling lagi. Ibu tiri setiap hari ngejar-ngejar minta dimaafin. Apa pantas aku, sampai perempuan hamil besar harus susah begini." Air Elf berkata datar.
"Dia... Sudahlah. Kalau nggak suka di Jinling, ya nggak usah di sana." Lu Li benar-benar nggak bisa kasih pendapat tentang urusan keluarga orang.
“Di Jinling ada Ketua Luo Xing yang mengawasi, meskipun aku tidak ada di sana juga tidak berpengaruh. Lagipula di dalam game kita bisa bertemu setiap hari.” Elf Air perlahan mulai ceria: “Sekarang hidup baru benar-benar nyaman. Sebenarnya aku sudah tidak terlalu ingin memperebutkan sistem rapuh itu lagi.”
“Yang penting bahagia.” Lu Li menghela napas.
BOSS di bawah panggung semakin mendekati Fase P3. Meski ada jimat yang meredam 30%, kekuatannya masih membuat para pemain merinding. Hampir setiap kali BOSS melambaikan tangan, sejumlah besar bar HP pemain langsung kosong.
Andai saja darah BOSS tidak berkurang langkah demi langkah, sementara Lu Li tetap menunjukkan ketenangan - mana mungkin tidak tenang, sambil memimpin dia masih sempat mengobrol dengan cewek - semua orang udah dari dulu kehilangan keyakinan.
“Pindah medan pertempuran, Feng Shao perhatikan HP-mu. Malam jangan pertimbangkan hemat MP, kalau MP habis teriak minta pengganti.” Lu Li menghitung waktu, masih merasa damage agak kurang hebat. Yang sudah tumbang harus dihidupkan lagi terus bekerja.
“Semua berhenti attack! Tunggu aku tarik aggro dulu. Kukira kau sibuk tidak sempat urus kita.” Biru Muda Laut Angin penuh dendam.
Di satu sisi karena Lu Li baru saja tidak menyisakan muka sama sekali saat memarahinya, di sisi lain karena dia di sini kelelahan seperti anjing sedangkan Lu Li santai berdiri di panggung batu ditemani wanita cantik peringkat tiga Daftar Kecantikan.
Bandingkan orang dengan orang, mati menggelegar!
Setelah menyusun formasi tempur, damage mulai bisa mengikuti irama. Ditambah api yang tidak bisa menyebabkan korban sebanyak sebelumnya, akhirnya masuk ke Fase P3 dengan lancar.
Pada tahap baru ini sebenarnya tidak ada skill khusus yang terlalu kuat muncul.
Namun harus dipertimbangkan bahwa Sang Penghancur Gorosh adalah seorang ogre, dan makhluk ogre menyembunyikan bakat alami - semakin sedikit HP mereka, semakin cepat kecepatan serangan dan semakin kuat kekuatan dinamik serangan mereka.
Benda ini adalah prajurit gila bawaan lahir.
Gorosh menunjukkan performa yang luar biasa dalam hal ini. Ketika memasuki Fase P3, damage-nya jelas meningkat satu level dan kecepatan serangan semakin tinggi.
Dalam strategi normal, pemain umumnya dihabisi di fase ini karena MT tidak mampu menahan.
Sekini damage telah dikurangi 30%, peningkatan kecepatan serangan yang bertahap juga mengalami pengurangan yang sesuai, sehingga Biru Muda Laut Angin setidaknya masih bisa bertahan - hanya perlu segera aktifkan keringanan damage ketika CRIT muncul.
"Rasakan BOSS semakin kuat, bisakah kita menang?" Elf Air juga tidak berani mengobrol dengan Lu Li lagi, mulai fokus ke medan pertempuran.
Sebenarnya dia juga tahu pertanyaan yang diajukannya tak bermakna, Lu Li sekeren abis pun tak mungkin bisa menjamin pasti bisa membunuh BOSS. Sekarang segala insiden tak terduga mungkin terjadi.
Insiden paling absurd misalnya Biru Muda Laut Angin tiba-tiba DC...
Tapi tetap saja dia bertanya. Manusia punya bawah sadar untuk memastikan keadaan lewat orang yang dipercayainya. Seperti anak yang takut hantu akan bisa tidur tenang bila ayahnya sendiri yang menjaganya sampai tertidur.
Kini Lu Li mulai memainkan peran semacam ini.
Lu Li bahkan tak banyak berpikir, langsung mengangguk penuh keyakinan: "Gorosh Sang Pembinasa sebenarnya mudah dibunuh. Dengan jimat ini, 90% pasti berhasil. Bahkan lebih mudah dari Winnie."
Pertempuran berikutnya membuktikan ucapannya. Gorosh Sang Pembinasa yang sedang Amuk pun gagal menghabisi seluruh tim.
Pemenang akhir adalah para pemain, meskipun jumlah korban jiwa cukup besar. Namun di momen genting ini yang membutuhkan peningkatan kekuatan melalui peralatan untuk persiapan final, bahkan pengorbanan yang lebih besar pun masih bisa diterima.
Pemain yang tewas dan kehilangan pengalaman akan mendapatkan penghargaan poin tambahan ekstra.
Sistem kembali memunculkan pengumuman first kill Pedang Penghakiman. Penghancur Gorosh menjadi BOSS level enam puluh kedua yang berhasil dibunuh hari ini oleh mereka, menciptakan sensasi yang bahkan lebih hiperbola dibandingkan sebelumnya saat melawan Winnie.
Mengalahkan satu BOSS level enam puluh mungkin masih dianggap kebetulan, tapi membunuh dua? Siapapun yang punya sedikit kecerdasan tak akan lagi menganggap ini sebagai keberuntungan semata.
Shanghua Pinyu - strategis utama Xuese Zhanqi yang telah kembali ke kota, tiba-tiba merasa menyesali pilihan serikatnya sendiri.
Mungkin dia seharusnya membawa pasukan untuk menghancurkan Benteng Palu Besar, bahkan jika tidak bisa merebut BOSS setidaknya bisa menyabotase operasi Pedang Penghakiman. Fakta bahwa dua atlet esports Pedang Penghakiman mendapatkan peralatan baru di Winnie sudah bukan rahasia lagi, dan sekarang jelas dua peralatan legenda level enam puluh telah muncul lagi.
Tentu yang lebih panik adalah Ibu Kota Kejayaan. Sebelumnya ada yang menganggap pengiriman serikat bawahan ke Tanah Kutukan tidak perlu, toh cuma BOSS level enam puluh. Sekarang tidak ada lagi yang berpikir begitu, ini sudah BOSS level enam puluh kedua, dan yang lebih mengerikan adalah ketidaktahuan akan berapa banyak lagi yang akan dibunuh Pedang Penghakiman selanjutnya.
Mengapa Pedang Penghakiman bisa begitu mudah membunuh BOSS Liar?
Tidak diragukan lagi, efisiensi membunuh tanpa pernah wipe sama sekali ini sangat tidak normal. Bahkan jika Ibu Kota Kejayaan yang melakukannya, mustahil mereka bisa menyelesaikannya semudah ini. Saat ini semua serikat besar telah mencoba strategi melawan BOSS Liar level enam puluh, mengorbankan banyak jiwa namun semuanya gagal tanpa terkecuali.
Apakah Pedang Penghakiman berencana melanjutkan strategi ini tanpa jeda?
Bayangkan semua atlet esports Pedang Penghakiman menggunakan peralatan legenda level enam puluh - bahkan Xiao Mo sendiri agak kebingungan total.
Perlengkapan atlet Kejayaan memang terbaik di industri, tak perlu diragukan. Mereka punya sumber daya, kekuatan, dan kekayaan. Entah lewat hasil buatan sendiri atau pembelian eksternal, mempersenjatai atlet dengan peralatan legenda sebenarnya mungkin. Tapi untuk mendapatkannya di level enam puluh? Sama sekali tidak ada harapan.
BOSS level enam puluh tak bisa dikalahkan hanya dengan mengerahkan massa.
Sementara Lu Li sibuk menyelamatkan rekan dan membagi peralatan, pengalaman yang didapat melimpah. Mereka yang tewas tak akan kehilangan banyak asal segera diselamatkan, apalagi ada penawaran hadiah yang bisa diselesaikan untuk klaim XP dan reputasi tambahan.
Yang lebih beruntung adalah pemain yang mendapat skill point - jelas Lu Li dengan "tangan jahat" dan wajah masamnya tidak termasuk dalam kelompok ini.
Satu Batu Sintetis, mengurangi sepuluh persen kebutuhan. Batu ini jelas tidak cocok digunakan sekarang. Para atlet esports sudah mencapai level 57 atau 58, cukup menggunakan batu lima persen. Batu sepuluh persen harus disimpan untuk digunakan nanti.
Lima Batu penguat. Permintaan akan benda ini sekarang sangat tinggi, sama sekali tidak mencukupi.
Saat ini seluruh persatuan sedang mengumpulkan Batu penguat, khusus disuplai untuk para atlet esports. Persatuan memberikan kompensasi dengan poin yang besar. Perilaku ini sepenuhnya sukarela. Persatuan juga tidak mungkin memaksa anggota yang mengambil Batu penguat untuk menyerahkannya. Jika melakukan ini, apa bedanya dengan kontradiksi yang terjadi dulu antara Lu Li dengan Guild Bintang Bulan?
Skill book adalah skill bertipe letusan untuk Mage, diberikan kepada Fat Monkey.
Material langka adalah otak ogre, material yang hanya dijatuhkan oleh BOSS ogre. Utamanya digunakan untuk alkimia dan sebagai material memasak untuk beberapa menu masakan aneh.
