Setelah mati keluar, Jinse Wushang langsung marah sekali. Tapi apa yang bisa dilakukannya? Wilayah 'itu' jelas tidak bisa dimasuki lagi. Bahkan jika berhasil masuk kembali, dengan sedikit personel kemungkinan besar hanya akan menjadi daging yang dikembalikan ke anjing.
Adapun perang besar melawan Pedang Penghakiman lagi...
Sejujurnya, dia pernah memikirkannya - tidak hanya sekali. Dulu saat kedua serikat bertempur total, semua orang menunggu Pedang Penghakiman yang belum stabil berpijak ini jatuh. Jinse Wushang sendiri sangat percaya diri, siapa sangka solusinya justru dia yang menunduk minta damai.
Kompensasi finansial tidak perlu dibahas lagi, yang utama adalah Bangsawan Jiangnan setelah pertempuran ini benar-benar menjadi lelucon kosong.
Belakangan Bangsawan Jiangnan cepat pulih, bahkan karena mendapat suntikan modal besar-besaran, kekuatan mereka naik ke lapisan berikutnya. Jinse Wushang tidak hanya sekali ingin membersihkan aib.
Sayangnya semua rencana itu diredam dewan direksi.
Mereka mengadakan beberapa rapat untuk menganalisis situasi bagi Jinse Wushang, kesimpulannya adalah Bangsawan Jiangnan tidak akan mampu menahan kegagalan lagi.
Jadi Jinse Wushang terpaksa menggeretuk gigi dan menelan ludah. Sekarang disuruh mundur pun dia tidak rela, hanya bisa menunduk membersihkan hantu di menara penyihir. Setidaknya harus bertarung naik untuk melihat situasi sebenarnya.
Kebetulan saat itu ada yang mengirim informasi menanyakan kabar.
Yang memperhatikan Pedang Penghakiman bukan hanya Bangsawan Jiangnan. Bahkan Shanghua Pinyu yang sebelumnya ingin kerja sama dengan Lu Li pun gelisah seperti semut di atas wajan panas. Mereka juga tidak ingin menyaksikan Pedang Penghakiman terus membunuh BOSS level enam puluh.
Faktanya, telepon pengaduan ke perusahaan game sudah menghancurkan saluran telepon.
“Bagaimana mungkin gelar juara liga profesional game bisa diperlakukan seperti mainan, ada orang yang menginvestasikan semangat, ada yang menginvestasikan uang, ada yang berjuang bertahun-tahun, apakah semua ini tidak sebanding dengan pelanggaran aturan yang dilakukan Pedang Penghakiman?”
Tapi bagaimana mungkin perusahaan game merespons karena persoalan kecil seperti ini.
Mereka bahkan tidak mungkin melakukan pemeriksaan keabsahan data, karena komputer sistem grup besar sama sekali tidak mengeluarkan alarm apapun, ini membuktikan semua perilaku Pedang Penghakiman sesuai dengan aturan permainan.
Lu Li pun tidak bisa terus bersikap dengan gembira, baru saja selesai menghitung Hasil, Azshir langsung menampakkan diri di dimensi rahasia.
“Daging segar!”
Dengan tongkat sihir gelap di tangannya, Dia menunjuk tajam - beberapa pemain langsung berbalik mengarahkan pedang pembantaian ke rekan mereka sendiri.
“Penyihir, bekukan mereka, yang lain menjauh.” Lu Li juga tidak menyangka orang ini langsung menggunakan jurus keterlaluan seperti ini, terpaksa menghindar sementara. Jangan remehkan pemain yang terkendali ini, damage mereka saat ini jauh lebih kuat dari kondisi normal.
Setelah perintah Lu Li diberikan, ada seorang pemain yang tidak terlalu serius mengindahkan. Mungkin dia merasa terkena serangan sekali pun tidak masalah, karena sering sparing biasa yang butuh beberapa menit untuk menentukan menang/kalah.
Hasilnya, dengan menyedihkan dia langsung mati oleh serangan satu kali dari rekannya sendiri.
Dalam arti tertentu, damage satu kali ini sudah menyamai serangan biasa BOSS.
Cara mengatasi unit yang terkendali sebenarnya sangat sederhana, seperti tindakan yang diambil Lu Li ini. Mereka bukan BOSS, jika tidak ingin membunuh mereka, mengendalikan adalah hasil terbaik.
Efek kontrol akan bertahan selama 20 detik, setelah waktu habis akan kembali normal.
"Gila, serangannya gila banget, kenapa bisa sekuat ini." Biru Muda Laut Angin sudah berhasil menahan BOSS, damage pukulan pertama langsung membuatnya terpana karena dari tiga BOSS hari ini, Mage Agung Azshir ternyata memiliki serangan tertinggi. Yang lebih mengejutkan, ini baru serangan biasa saja.
"Tahan sedikit, perhatikan penggunaan keringanan damage, MT lain akumulasi kebencian. Kalau MT tidak mampu, bergantian maju." kata Lu Li.
Dia juga tidak menyangka serangan BOSS ini bisa setinggi ini. Setidaknya dalam kesannya selama ini, Azshir tidak pernah menunjukkan performa cabang seperti sekarang. Rupanya ini lubang plot area liar lagi, BOSS super kuat yang belum dilemahkan.
"Beri aku heal full, heal full! Orang ini mau baca bilah!" teriak Biru Muda Laut Angin.
Tidak ada yang ingin tewas. Kalau Tuhan T seperti dia sampai tewas, pengaruhnya akan besar. Kemungkinan wipe tim juga ada. Kalau dia saja tidak bisa bertahan, MT lain pasti lebih kesulitan.
Azshir adalah seorang penyihir, dan termasuk kategori yang cukup hebat.
Skill instannya saja sudah begitu mumpuni, bayangkan betapa dahsyatnya jika dia mulai membaca mantra. Wajar saja jika Biru Muda Laut Angin terlihat kehilangan akal.
Skill tersebut akhirnya menghantam tubuh Biru Muda Laut Angin.
Lu Li bahkan tidak memeriksa berapa damage yang diterima Biru Muda Laut Angin. Dengan cepat dia memerintahkan MT lainnya untuk merebut kebencian. Apapun hasil yang dialami Biru Muda Laut Angin - entah berhasil bertahan atau tidak dari serangan berikutnya BOSS - yang penting jika tumbang segera dihidupkan kembali, kalau selamat tentu lebih baik.
Ternyata Biru Muda Laut Angin tidak tumbang. Dengan aktivasi keringanan damage dan HP penuh, BOSS yang bisa membunuhnya seketika setidaknya bukan Azshir.
MT pengganti yang pertahanannya lebih lemah dari Biru Muda Laut Angin hanya bertahan beberapa serangan biasa sebelum akhirnya tumbang oleh sebuah skill instan, menjadi MT pertama yang dikorbankan. Untungnya Biru Muda Laut Angin gesit merebut kembali kebencian, mencegah BOSS menyerang anggota lain.
Profesi non-pertahanan di hadapan BOSS ini diperkirakan semuanya akan mengalami takdir Pembunuhan Sekejap.
Yang tumbang secara alami akan dihidupkan kembali oleh Druid, keempat kelompok 100 orang Druid telah dijadwalkan pekerjaannya, mengantri siap-siap untuk menghidupkan kembali MT, sedangkan profesi lain yang gugur dalam pertempuran harus menunggu pemindahan medan pertempuran nanti.
"Banyak fakta membuktikan, Shadow adalah kekuatan terkuat di alam semesta ini..."
Harus berterima kasih pada skill yang memiliki serangkaian basa-basi panjang selama bilah baca, Lu Li sempat berteriak mengeluarkan instruksi keringanan damage menyeluruh. Setelah semua membuka keringanan damage, persis menyaksikan pancaran cahaya bayangan tak berujung yang menyebar ke segala penjuru dari pusat BOSS.
Shadow Impact!
Skill ini menyebabkan kerusakan yang mengerikan. Jika ada yang menghitung dengan buku catatan kecil, mungkin akan menyimpulkan damage sekitar satu juta - data yang terdengar absurd untuk saat ini.
Untungnya ini kemampuan serangan grup, ketika dibagi ke setiap individu hanya sekitar dua hingga tiga ribu saja.
Dua tiga ribu damage, jika tidak membuka keringanan damage, sebagian pemain akan tewas—terutama profesi penyembuh dengan armor tipis. Jika terlalu banyak yang tumbang, hampir sama dengan wipe. Setelah keringanan damage aktif, hanya beberapa pemain dengan HP rendah yang tewas.
Shadow Impact digunakan berturut-turut beberapa kali, akhirnya memasuki fase P2.
Lu Li memanfaatkan jeda sebelum BOSS menunjukkan wibawanya untuk memerintahkan pindah medan pertempuran. Para korban yang tumbang berhasil dihidupkan kembali untuk melanjutkan pertempuran.
Proses pindah medan pertempuran di dimensi rahasia ini sangat rumit karena harus memastikan sebagian anggota bisa lepas dari pertempuran. Selain kemampuan Druid menghidupkan kembali dalam pertempuran, para pelaku lainnya tak mampu membangkitkan rekan tim dalam status pertempuran.
Pada fase P2, BOSS berhenti menggunakan skill Shadow Impact.
Dia terutama mulai menggunakan skill serupa transformasi bernama Iblis Turun ke Dunia, efek yang dihasilkan adalah kerusakan berkelanjutan tinggi pada target tunggal—justru ini tidak terlalu berbahaya. Lu Li memiliki banyak profesi penyembuh untuk menyembuhkan mereka, selama tidak ada Pembunuhan Sekejap maka tidak masalah.
Selain itu, dalam bentuk transformasi, BOSS hampir tidak menggunakan kemampuan serangan grup.
Fase P3 kembali dipenuhi krisis.
Pada tahap ini BOSS akan secara acak menunjuk satu pemain dan mengubahnya menjadi perpanjangan diri sendiri, perpanjangan diri ini akan terus diawasi ketat dan menyerang pemain sampai terbunuh baru mencari target berikutnya.
Tahap ini membutuhkan respons sangat cepat, namun karena penunjukan terjadi tanpa tanda sebelumnya, siapa pun tidak bisa mendeteksinya lebih awal.
Terkadang orang di sekitar tiba-tiba berubah menjadi perpanjangan diri BOSS, pemain dengan respons lambat hanya akan menemui ajal. Di beberapa percobaan awal banyak yang tewas, mengingat perpanjangan diri juga bisa membunuh pemain sekejap. Namun ketika yang ditunjuk adalah pemain bereaksi cepat, seperti saat satu rekan tim di dekat Mao Mao Ai Chi Rou terkena efek ini, dia langsung menggunakan efek tambahan kabur begitu menyadari situasi. Selanjutnya dia memancing perpanjangan diri itu selama tiga puluh detik hingga akhirnya menghilang tanpa sempat melukai satu pemain pun.
Jika anggota penting tewas, Druid akan melakukan regenerasi di medan tempur. Untuk pemain biasa yang terlalu banyak tewas, kami pindahkan area lalu biarkan healer yang menghidupkan mereka kembali.
Tanpa gangguan dari serikat lain, Azshir akhirnya tumbang dalam sekali serangan. Satu-satunya yang membuat Lu Li tidak puas adalah kerugian pemain yang terlalu besar - hampir semua anggota tewas minimal sekali, terutama profesi MT yang berkali-kali dijatuhtakuti sampai membuatnya hampir meneteskan air mata karena rasa sayangnya.
MT adalah profesi dengan damage sangat rendah, sepenuhnya bergantung pada profesi lain untuk naik level. Proses leveling yang sudah lambat, semakin parah turun drastis kekuatannya karena sering tewas.
