Setelah Buku Tabu diambil, ruang mulai retakan parau.
Lu Li dan Elf Air nyaris kembali ke kota menggunakan hearthstone pada saat-saat terakhir. Elf Air sangat bingung dengan perilaku mengambil risiko Lu Li, tetapi setelah mendengar penafsiran Lu Li tentang peralatan ini, matanya langsung bersinar.
Tak perlu dikatakan, semua tahu apa yang ada dalam hatinya.
Namun akhirnya Lu Li menolaknya, peralatan yang utamanya menambah Intelejensia ini tidak cocok untuk pencuri. Lagipula, pemanggilan secara acak benda ini sebaiknya jangan terlalu diandalkan.
Orang ini sama sekali tidak tahu betapa "kutukan hidup selamanya sendiri" perilakunya bagi cewek. Untungnya Elf Air bukan tipe cewek yang marah karena hal sepele, tidak dijual ya sudah, dia tetap dengan gembira pergi leveling bersama Lu Li.
Para pemain yang menunggu di menara penyihir kembali menyemprotkan darah.
Saat pengumuman sistem tentang Pembunuhan Pertama terdengar, mereka tidak kunjung melihat anggota Pedang Penghakiman keluar. Yang menanti mereka hanyalah sindiran pedas dari seluruh alam semesta.
Makan tai kah?
Entah siapa yang membeberkan video Jinse Wushang menyusup ke dimensi rahasia bersama Pedang Penghakiman, lalu dikeroyok oleh Fat Monkey dan kawan-kawannya.
Jinse Wushang terengah-engah hingga pingsan. Sistem memutuskan fluktuasi emosinya berlebihan dan mengeluarkannya dari game. Anggota lain saling pandang bingung sebelum akhirnya bubar. Sementara guild-guild yang tidak mengirim penghalang malah lega tak ikut malu dalam insiden ini.
Namun semua guild tanpa kecuali mulai diam-diam memperhatikan satu hal.
Apakah Pedang Penghakiman akan melanjutkan ke BOSS berikutnya - sampai kapan mereka berencana menghentikan serangan ini?
Jika mereka terus melanjutkan pertarungan, sikap apa yang harus diambil semua orang? Membiarkan begitu saja mustahil terjadi secara mutlak. Meski kata-kata sebelumnya Jinse Wushang terkesan muluk-muluk, prinsip dasarnya masih bisa diterima.
Game "Fajar" memberi semua orang harapan keuntungan berlipat ganda. Tak ada yang ingin melihat Pedang Penghakiman menghancurkan game ini.
Suasana tebak-tebakkan bak badai ini berlangsung lama, hingga akhirnya muncul kabar pasti: Pemain tim elit Pedang Penghakiman terlihat sedang grinding di dungeon, aktivitas BOSS liar sudah berakhir. Ketika pasangan Lu Li dan Elf Air terlihat grinding bersama, barulah kecemasan di hati semua orang benar-benar sirna.
Lu Li dan Elf Air memilih memburu ogre elite di sekitar Benteng Palu Raksasa untuk grinding. Meski HP monster ini agak tinggi, dua pencuri yang bergantian mengendalikan dan menyerang ini berhasil mengatasinya.
Tentu saja, dia tidak lupa masih ada satu urusan penting yang belum dibereskan.
Bahkan jika dia lupa, 400 orang yang ikut dalam pertempuran tidak akan melupakan. Bagaimanapun, mustahil memberi keuntungan pada Can Meng sang Pemburu kecil gila harta ini. Lagipula, dia tidak punya nyali untuk menelan sendiri hasil panen satu BOSS.
Dua Batu Sintetis sihir, satu meningkatkan CRIT dan satu meningkatkan akurasi, Lu Li membagikannya ke Fei Houzi dan Mao Mao Ai Chi Rou.
Tujuh Batu penguat sementara disimpan di tangan Lu Li.
Satu buku skill penyihir diberikan ke Hua Di Li Qing. Buku skill ini hanya bisa menunjukkan kemampuan maksimal di tangan penyihir elemen es, dan tidak cocok untuk dipakai PK.
Untuk peralatan yang paling dinantikan, kali ini langsung jatuh enam item Emas. Semua dibagikan Lu Li ke MT yang mengalami korban jiwa memilukan sebagai tambahan. Bagaimanapun, peralatan ini juga tidak diinginkan anggota tim elit guild. Jika ada yang mau, bisa minta ke beberapa orang ini.
Empat item Emas Gelap tidak bisa dibagikan seperti ini.
Tidak hanya ada yang membutuhkan, harganya juga cukup tinggi. Bagaimanapun, tidak semua orang mampu menggunakan peralatan legenda. Emas Gelap dari BOSS besar di area liar ini sebenarnya tidak kalah jauh dengan peralatan legenda dari dungeon.
Yang benar-benar menarik perhatian adalah peralatan legenda. Bahkan Lu Li yang biasanya tenang, saat melihat sifat peralatan yang dikirim Can Meng, sempat kehilangan fokus.
Andai bukan karena Elf Air yang menjaga di sampingnya, Lu Li mungkin sudah dihajar habis-habisan oleh ogre.
Peralatan legenda pertama adalah sepatu untuk kelas sihir. Sifatnya tentu tidak mungkin terlalu buruk. Satu-satunya kekurangan adalah efek tambahan yang hampir tidak berguna untuk pemain PVP. Tapi jika diberikan ke pemain PVE, dua efek lainnya justru terbuang sia-sia.
Jenis peralatan seperti ini akan semakin banyak di masa depan, membuat seleksi menjadi semakin sulit.
Yang kedua adalah zirah kulit yang tidak cocok untuk Lu Li. Ada efek tambahan yang bisa meningkatkan sifat tenaga dalam waktu singkat, dengan probabilitas aktivasi yang terkait tenaga. Hanya thief bertarung yang bisa memaksimalkan keunggulan peralatan ini.
Karena Lu Li melepaskan peralatan ini, giliran pencuri lain di tim elit guild untuk memperebutkannya.
Seketika, para pencuri itu mempertontonkan perang sengit yang membuat bola mata hampir copot.
Pemain yang akhirnya mendapatkan peralatan ini ternyata adalah Yue An Xing Can yang biasanya bersikap rendah hati - meski poin guild-nya sama sekali tidak biasa. Pencuri yang baru mencapai level 56 ini hampir sepenuhnya mengandalkan tugas serikat untuk meningkatkan level dirinya.
Tugas serikat yang dimaksud sebenarnya bukanlah misi yang dikeluarkan oleh guild.
Dalam "Fajar", beberapa tugas memiliki penanda 'serikat'. Tugas semacam ini memberikan pengalaman guild tertentu yang menjadi dasar upgrade serikat. Untuk mendorong partisipasi, guild akan memberikan subsidi poin guild sesuai jumlah pengalaman serikat yang diperoleh dari tugas tersebut.
Karena memberikan pengalaman guild, tugas jenis ini hanya memberikan pengalaman biasa yang lebih sedikit kepada pemain - alasan mengapa kebanyakan orang enggan mengerjakannya.
Yue An Xing Can memiliki banyak poin guild dan tidak ragu menghamburkan uang, berhasil memenangkan zirah kulit legenda ini. Berkat peralatan ini, kekuatannya meningkat setidaknya dua puluh persen, mengingat dia selalu mengumpulkan poin tanpa pernah membeli perlengkapan premium sebelumnya.
Item ketiga - ya, kali ini tetap muncul item legenda ketiga.
Ini adalah palu satu tangan dengan desain yang mungkin terlihat jelek, namun propertinya sama sekali tidak mengecewakan. Tiga efek tambahannya semakin membuat ngiler, masing-masing lebih langka dari yang lain.
Efek terakhir "Tian Beng Di Lie" bukan hanya nama yang keren, tapi efeknya bahkan membuat Lu Li yang memegang Demon's Strike merasa iri. Dengan menghantam tanah, efek ini bisa menyebabkan kerusakan pada semua unit dalam delapan yard di sekeliling sekaligus menghasilkan efek terbang massal.
Satu efek yang menggabungkan kerusakan dan kontrol dalam satu paket, saat digunakan di momen genting bisa memberi waktu untuk bernapas.
Tidak ada kontroversi untuk palu ini karena jelas tertulis "khusus Shamans" di deskripsinya.
Luo Ying Hui Yi bersemangat memeluk Can Meng lalu menciumnya, membuat Can Meng selama beberapa hari berikutnya selalu berubah pucat saat melihat Luo Ying Hui Hui Yi, seolah melihat seorang perempuan gila dan perempuan mesum.
Dengan ini, tiga BOSS liar Pedang Penghakiman telah selesai dikalahkan. Karena semuanya dikuras dalam sekali serangan, jimat masih bisa digunakan sekali lagi. Namun BOSS perlu waktu untuk direfresh, jadi untuk melawan ketiga BOSS ini lagi harus menunggu hingga minggu depan.
