Legiun Angin Kencang kalah, tapi ini tidak berarti tidak ada pertandingan kedua. Bagaimanapun, kemenangan Legiun Angin Kencang masih mungkin secara teori - misalnya dalam pertarungan arena mereka bisa mengalahkan lima lawan sekaligus, atau dalam pertandingan tim menghancurkan tanpa cedera, dan sebagainya.
Setelah pertandingan melawan Legiun Angin Kencang, ada masa istirahat sepuluh hari. Selama periode ini, Paviliun Hujan Ringan akan menghadapi pertempuran kedua melawan Ibu Kota Kejayaan.
Setelah pertandingan ini, Legiun Angin Kencang justru tidak terburu-buru pulang. Mungkin mereka berniat menghabiskan sumber daya Pedang Penghakiman, mereka bahkan tinggal di Kota Jiangnan selama tiga hari penuh. Setiap hari selain memastikan waktu bermain game online, waktu lainnya dihabiskan untuk jalan-jalan dan makan-makan.
Sebagai tuan rumah, semua pengeluaran ini menjadi tanggungan Pedang Penghakiman.
Lu Li melihat tagihan belanja ratusan juta rupiah untuk hiburan, ekspresinya gelap seperti wajan. Sudah biasa melihat orang tak tahu malu, tapi belum pernah melihat yang selevel ini.
Tiga hari kemudian, anggota Legiun Angin Kencang sambil mengusap perut yang bulat memulai perjalanan pulang. Liga Musim Pertama Fajar juga menyambut pertempuran antara Ibu Kota Kejayaan di kandang sendiri melawan Paviliun Hujan Ringan, selangkah lebih dekat ke pertandingan final!
Sebenarnya bagi banyak tim, mencapai tahap ini saja sudah memberikan kepuasan. Sejak babak 100 besar dimulai, hadiah bonus yang besar dan pendapatan tiket yang melimpah sudah mengalir. Jika citra pribadi seorang atlet esports cukup baik, kontrak endorsement yang lebih menguntungkan mungkin menanti.
Seiring pertandingan mendekati akhir, berbagai klub besar mulai gelisah.
Bentuk konkretnya adalah dengan mengundang berbagai headhunter, memulai dari evaluasi performa spesifik para atlet esports musim ini untuk mencari buruan yang cocok bagi serikat mereka.
Terutama organisasi seperti Pedang Penghakiman, mereka telah menjadi magnet perhatian para Hiu.
Selama ini, fasilitas untuk tim baru umumnya biasa saja. Para atlet yang tumbuh bersama tim baru mengalami ketidaksetaraan antara usaha dan pendapatan, ditambah dengan berbagai kekurangan dalam fasilitas dan peraturan. Hati mereka penuh kekecewaan yang tak terhindarkan. Dengan janji-janji prospek menggoda dari para headhunter, tim baru mudah tercerai-berai.
Sebuah tim baru mengalami tiga kali masa sulit: pertama saat pendirian, kedua masalah pendanaan, dan ketiga adalah perekrutan pemain seperti sekarang.
Saat pendirian, tim akan mengalami tekanan dari tim veteran. Pedang Penghakiman tidak terlalu terpengaruh karena mereka didirikan secara tidak wajar - memenangkan gelar juara Piala Huaying sebagai unit tentara bayaran sebelum membentuk serikat.
Saat orang-orang menyadari keberadaannya, dia sudah terbang tinggi. Upaya penekanan terlihat terlalu jelas dan sepenuhnya terlambat.
Masalah dukungan finansial terus menghantui Pedang Penghakiman. Banyak rencana yang ingin dijalankan tidak bisa direalisasikan. Uang yang susah payah didapat langsung habis digunakan sebelum sempat 'menghangat'.
Beberapa klub tidak tahan dengan penderitaan ini. Mereka memilih menanamkan modal dari pihak luar yang memang menyelesaikan masalah finansial, namun memunculkan penderitaan baru meski tidak berakibat fatal tapi terus-menerus menyertai - modal.
Bahkan Ibu Kota Kejayaan pun menerima interferensi modal. Hanya saja otoritas pribadi Xiao Mo cukup kuat, ditambah dirinya sendiri memiliki banyak hak suara sehingga tidak mempengaruhi perkembangan guild.
Penderitaan ketiga akhirnya datang menyapa Pedang Penghakiman bersamaan dengan gelombang transfer musim semi.
Genhao San memberitahu Lu Li dengan kekhawatiran, ada yang melihat Fat Monkey minum dan makan bersama beberapa orang yang diduga pemburu kepala. Setelah itu mereka pergi ke KTV dan baru pulang sangat larut. Belakangan ini Baba Kucing juga sering ada jamuan, kemungkinan si orang licik ini mencari kesempatan pindah ke tim yang lebih menjanjikan tidak bisa diabaikan...
Hujan Maret, Moonlight, Luo Ying Hui Yi, Mu Qiu - hampir semua atlet esports Pedang Penghakiman kecuali Lu Li diam-diam sudah dihubungi pihak lain.
Tangan Genhao San gemetar saat menuangkan air untuk Lu Li. Dia sudah menduga akan ada upaya membajak pemain, tapi tidak menyangka serangannya begitu ganas dan timing-nya begitu sensitif.
Sekalipun gagal, upaya ini tetap menyebabkan guncangan psikologis besar bagi para atlet. Pertandingan selanjutnya mungkin akan terpengaruh. Siapa yang bisa tetap diam menghadapi tawaran gaji tahunan jutaan atau posisi kapten tim?
Apalagi Pedang Penghakiman sendiri bukanlah telur yang tak retak.
Di awal pendirian, anggota pendiri unit tentara bayaran menerima saham purba. Yang bergabung belakangan tidak mendapatkannya. Bukan Lu Li tidak mampu memberikannya - di tangannya masih banyak tersisa, dan untuk sementara tidak mempengaruhi kendali mutlaknya atas Pedang Penghakiman. Tapi celah ini tak boleh dibuka. Begitu terbuka, setiap anggota baru akan menuntut hal serupa, dan klub ini akhirnya akan berganti 'nama keluarga'.
Juga tidak mungkin menarik kembali yang sudah dikirim. Karena jumlahnya sendiri tidak banyak, menariknya akan melukai emosi.
Genhao San pernah menawarkan diri untuk menghubungi pemegang saham purba, tapi ditolak Lu Li. "Mereka yang menemani dari awal, setelah sukses melakukan hal seperti ini..." Dia tak bisa melewati 'itu' dalam hatinya.
Membangun klub elite miliknya sendiri adalah impiannya.
Untuk impian ini, dia rela berusaha keras, tapi menolak menggunakan segala cara. "Hidup ini tentang melakukan yang diinginkan. Memaksa diri berubah jadi tidak ada artinya."
Klub yang dibangun seperti itu akhirnya kehilangan makna seharusnya.
"Ayo makan bersama, panggil para atlet esports untuk makan." Lu Li berhenti sejenak lalu berkata: "Jangan lupa undang Baba Kucing juga. Sebenarnya, dia takkan pergi meski diusir. Cuma ingin pengakuan status saja."
Genhao San membuka mulutnya lalu perlahan memahami maksud perkataan Lu Li.
Aula Penghakiman di markas Pedang Penghakiman. Nama kekanak-kanakan ini terpampang megah di atas pintu aula, menambah kesan khidmat pada ruangan bergaya klasik. Kami biasa menyebutnya "ruang hukuman" untuk bercanda, padahal ini sekadar tempat makan dan rapat.
"Lho, bos mau mentraktir? Aroma masakan dari dapur sudah sampai sini. Dari wanginya, pastilah koki dari Jinque Lou yang mahal itu. Aku pernah makan dua kali di sana, rasanya masih terngiang-ngiang. Tapi harganya selangit!" Fat Monkey mengusap hidungnya sambil menelan ludah.
“Kamu kan sedang diet tidak makan malam, katanya kalau makan malam nanti ke klub malam ketemu banci, nanti duduk di pinggir lihat kita makan saja.” Mao Mao Ai Chi Rou di sampingnya dengan kejam menyiramkan air dingin.
Keduanya adalah tipe pemakan rakus yang sangat doyan makan, perbedaan utamanya terletak pada Mao Mao Ai Chi Rou yang makan sebanyak apapun tidak pernah gemuk, berat badannya tidak pernah lebih dari 100 kg. Sedangkan Fat Monkey berbeda, saat ini beratnya sudah mendekati 0.1 ton. Untungnya di dalam game ada perbaikan postur tubuh, kalau tidak pasti dia tidak bisa bertanding di arena.
“Jangan ngawur! Kakak tidak pernah ke klub malam, itu semua cuma asal bicara.” Fat Monkey hampir-hampir ingin menutup mulut Mao Mao Ai Chi Rou.
Para pelaku lainnya memandang Fat Monkey dengan keanehan, orang ini benar-benar eksentrik. Bahkan saat bersumpah pun punya gaya unik - pergi ke klub malam ketemu waria, seperti janji kencan sendiri yang harus dituntaskan meski dengan air mata.
“Bos kali ini mentraktir kita makan pasti ada sesuatu yang terjadi, dia kan orang yang kekikiran.” Luo Ying Hui Yi merapatkan kepalanya.
“Iya, orang pelit seperti dia jarang-jarang mentraktir makan. Kesempatan langka ini harus dimanfaatkan, hari ini kita harus makan sepuasnya sampai membuatnya menangis!” Fat Monkey menggulung lengan bajunya dengan gembira.
