Unggul tiga poin!
Lu Li merasakan tekanan yang sangat besar. Jika yang bertarung adalah Pedang Penghakiman melawan Paviliun Hujan Ringan, bisakah dia memastikan bisa memimpin tiga poin?
Bukan hanya dia, setiap orang yang memikirkan hal ini merasa terguncang. Jika Ibu Kota Kejayaan benar-benar bisa mengontrol selisih tiga skor, itu sungguh mengerikan.
Ada juga yang menganggap ini cuma gertakan Ibu Kota Kejayaan. Semua ini mungkin kejadian normal saja. Kekalahan satu poin sebelumnya di kandang lawan karena tidak familiar dengan peta, kekalahan satu poin di pertarungan arena hari ini karena mengirim anggota baru tidak tepercaya sebagai pembuka.
Bagaimanapun juga, pertandingan tim tetap datang sesuai janji.
"Menghela napas, bagaimana jika Paviliun Hujan Ringan menang? Apa yang harus kita lakukan?" Genhao San duduk di samping Lu Li dengan wajah masam.
"Ya tinggal bertarung dengan mereka," jawab Lu Li perlahan.
"Bagaimana jika Paviliun Hujan Ringan sampai nangis kalah, Air MM pasti Berbalik Melawan. Kayaknya seumur hidup kamu nggak bakal dapet istri," Genhao San berkata sambil menggelengkan kepala.
"Kalau Paviliun Hujan Ringan bahkan bisa mengalahkan Ibu Kota Kejayaan, San Ge, dari mana kepercayaan diri mu bisa menang lawan mereka?" tanya Lu Li kesal. Apa orang ini otak kemasukan air, atau mengira Pedang Penghakiman sudah tak terkalahkan di dunia?
"Hah..." Genhao San langsung kebingungan total.
Yang mengejutkan lagi, Ibu Kota Kejayaan melepas keunggulan kandang dengan memilih peta platform bundar besar...
Bahkan Lu Li sampai bergumam dalam hati. Dia benar-benar tak paham apakah Ibu Kota Kejayaan sedang mengulangi kesalahan sendiri, punya kepercayaan diri tak tertandingi, atau jangan-jangan Si Kaya mengayunkan tangan kecilnya menghujamkan miliaran, membuat Xiao Mo berlutut menyanyikan lagu penaklukan, mulai memberi keringanan sampai kalah pertandingan.
Punya keunggulan kandang tapi tidak dimanfaatkan, bukankah ini buah zakar? Lagipula Ibu Kota Kejayaan tidak seperti Pedang Penghakiman sebelumnya. Lu Li saat itu tidak menemukan lawan latihan yang cocok, baru terpaksa memilih peta panggung bundar besar.
Sembilan peta, satu panggung bundar besar, sisanya memiliki ciri khas masing-masing. Tim dengan formasi apapun pasti bisa menemukan yang cocok untuk mereka.
Paviliun Hujan Ringan mengerahkan formasi pencuri-druid-mage-pastor-pejuang, di bangku cadangan ada Ksatria Suci yang bertugas menyembuhkan.
Ibu Kota Kejayaan memakai formasi pencuri-mage-pastur-shaman-druid, di bangku cadangan juga terdapat Ksatria Suci dengan jalur pengobatan serupa.
Karena arena panggung bundar besar yang terbuka lebar, kedua pihak langsung saling menerjang target begitu pertandingan diumumkan dimulai. Intinya pilih target lalu lepas skill saja.
Healer Paviliun Hujan Ringan, Xingxing Nannan, menjadi target serangan terpusat. Kedua belah pihak hanya menurunkan satu healer. Asalkan bisa menghabisi healer lawan, berarti sudah setengah menang. Maka Paviliun Hujan Ringan pun tidak akan segan-segan. Xishan Bai pertama kali menerima serangan dari beberapa damage dealer Paviliun Hujan Ringan.
Profesi armor kain sulit bertahan, hanya mengandalkan sistem pengurangan damage yang rapuh.
"Menurutku, kedua pihak sepertinya berencana melakukan Tukar Biji mengganti healer..." Genhao San di samping Lu Li tampak lebih cemas daripada Lu Li sendiri.
"Ini tidak masuk akal." Lu Li mengerutkan kening sambil berpikir: "Jika bertukar healer, Ibu Kota Kejayaan mustahil memimpin tiga bagian di pertandingan tim. Pasti ada sesuatu yang tidak diketahui publik, cara menghindari pertukaran healer. Artinya Xingxing Nannan akan tewas, tapi Xishan Bai tidak... Apakah sistem pengurangan damage? Pengurangan damage macam apa yang bisa menahan serangan gencar empat damage dealer, itupun harus bertahan dalam waktu lama..."
Analisis demi analisis yang dilakukan Lu Li akhirnya mengungkap kebenaran mutlak di hadapannya.
Tidak, lebih tepatnya kebenaran telah terjadi persis seperti analisisnya, tubuh Xishan Bai yang hampir kehabisan darah tiba-tiba diselimuti cahaya putih pekat, membuat seluruh tubuhnya tampak samar...
Pain Suppression?
Lu Li tentu tahu skill legendaris pastor ini, tapi level saat ini bahkan belum mencapai 60, mengapa ada skill luar biasa seperti ini yang muncul.
Pain Suppression, instan, setelah digunakan mengurangi semua damage yang diterima sebesar 50%, efek bertahan lima detik, bisa digunakan saat pingsan, waktu tunggu tiga menit.
Jika ingatanku tidak salah, ini efek Pain Suppression level 1. Jika di-upgrade ke level 5, pengurangan damage bisa mencapai 80%, meski bukan invulnerable tapi hampir mendekati. Yang paling luar biasa adalah durasi lima detik, bahkan melebihi skill Langkah Angin pencuri.
Anggota Paviliun Hujan Ringan langsung kebingungan total.
Tak ada yang percaya damage mereka tiba-tiba turun drastis - yang sebelumnya bisa mencapai 300, sekarang ternyata bahkan tidak bisa menyentuh 100.
Xishan Bai memanfaatkan momen keterkejutan ini untuk memulihkan HP-nya hingga penuh.
Lu Li menoleh melihat Genhao San yang wajahnya pucat seperti tanah, kedua tangannya bahkan mulai gemetar. Meski tak bisa melihat respons atlet lain, diperkirakan reaksi mereka tak jauh berbeda - sebuah pukulan mental yang membongkar paradigma. Pastor yang selalu dianggap sebagai beban pasukan tiba-tiba menjadi sangat tangguh.
Meski Xingxing Nannan memiliki skill keringanan damage, sayangnya efeknya jauh kalah dengan Pain Suppression. Ketika pasukan Paviliun Hujan Ringan gagal membunuh Xishan Bai dan berbalik menyelamatkan healer mereka, Xingxing Nannan sudah lebih dulu tumbang.
Walau masih ada Ksatria Suci sebagai healer cadangan di luar, sayangnya situasi pertempuran sekarang sudah tak tertolong lagi.
Skor akhir 6-1. Paviliun Hujan Ringan kehilangan lima poin sekaligus, hampir dibantai habis. Rasio skor tim seperti ini hampir mustahil terjadi, apalagi di babak semifinal yang mempertemukan tim-tim profesional.
Mungkin ada alasan tertentu karena Pain Suppression Xishan Bai yang memberikan Guncangan terlalu besar bagi atlet esports Paviliun Hujan Ringan, membuat mereka kehilangan kendali. Atau mungkin karena Elf Air memerintahkan untuk menyerah, dia tidak menganggap situasi pertempuran masih bisa berubah, jadi memilih menyimpan beberapa senjata pamungkas.
Meski Paviliun Hujan Ringan kalah, Pedang Penghakiman masih bisa terus bertarung.
Ibu Kota Kejayaan masuk final!
Seluruh kilatan cahaya di arena pertandingan menyelimuti Xishan Bai, termasuk taktik mengejutkan yang memungkinkan Pastor sukses mempertahankan pengganti nyawa.
Setelah meninggalkan arena, Pedang Penghakiman langsung mengadakan rapat.
Walau Pedang Penghakiman belum resmi meningkat ke final, skor mereka jauh melebihi Legiun Angin Kencang yang mustahil melakukan comeback. Setelah Ibu Kota Kejayaan lolos, gelar juara liga level ini hanya mungkin tercipta di antara dua klub ini.
Saat Lu Li masuk ke ruang rapat, suasana di TKP terlihat suram, bahkan Baba Kucing yang berpengalaman dan berwatak optimis pun menunjukkan wajah masam.
Fat Monkey juga tidak gaduh lagi, dia memeluk kepala kuningnya yang berantakan, duduk di sudut ruangan berakting sebagai perenung. Bahkan Moonlight yang selalu tenang, alisnya mengerut hingga bisa menjepit lalat.
Jika dalam pertandingan sebelumnya ada tim biasa yang muncul dengan taktik luar biasa seperti ini, semua orang tidak akan merasa apa-apa.
Sayangnya sekarang yang dihadapi adalah Ibu Kota Kejayaan, secara halus disebut klub yang seimbang dengan serikat kami, sebenarnya mungkin lebih unggul sedikit. Dengan taktik luar biasa seperti ini sekarang, bagaimana mungkin kita bertarung?
