Tadinya mengira harus menunggu sampai final baru mungkin bertemu Pain Suppression milik Xishan Bai, tak disangka malah bertemu di Shudu.
Legiun Angin Kencang telah berakar di Shudu selama bertahun-tahun.
Konon beberapa atlet esports Ibu Kota Kejayaan asal Shudu yang rindu kampung halaman, mengumpulkan banyak uang bersama sebagian investasi dari Xiao Mo, membeli Legiun Angin Kencang dengan harga mahal. Dalam beberapa tahun perkembangan pesat, serikat ini telah menjadi guild terkuat di Shudu yang bisa mewakili kalangan game Shudu.
Tentang hubungan antara Legiun Angin Kencang dan Ibu Kota Kejayaan, banyak versi yang beredar. Bahkan anggota dari kedua guild ini pun tidak bisa menjelaskan dengan jelas.
Yang pasti adalah Ibu Kota Kejayaan tidak memiliki kepemilikan penuh atas Legiun Angin Kencang. Xiao Mo mungkin hanya pemegang saham besar, saat ini hubungan mereka lebih seperti bawahan atau sekutu. Tapi jika suatu saat Xiao Mo tidak ada lagi, hubungan harmonis ini mungkin tidak akan seakrab sekarang.
Pada tanggal 1 April (Hari April Mop), rombongan Pedang Penghakiman berangkat ke Shudu untuk menghadapi pertandingan kedua melawan Legiun Angin Kencang.
Pertandingan kali ini sudah 90% dipastikan kemenangan kami, sehingga lebih mirip wisata ke Shudu daripada perlombaan. Lu Li bahkan mengajak Lu Xin ikut serta - gadis ini sudah lama terkurung di rumah dan merengek ingin ikut bertanding bersama kakaknya.
Kota kuno yang menyimpan sejarah lebih dari 3000 tahun ini memiliki banyak situs bersejarah seperti Dujiangyan, Kuil Wuhou, Pondok Du Fu, Situs Jinsha, Makam Raja Shu Ming, Menara Wangjiang, dan Kuil Qingyang.
Perang besar dua abad lalu tidak sampai melanda kota ini, sehingga banyak wilayah masih mempertahankan penampilan paling purba.
Setelah melalui berbagai perjuangan, akhirnya semua orang mendapatkan waktu kebebasan.
Menolak pemandu yang dikirim Legiun Angin Kencang——Sepertinya seluruh anggota Legiun Angin Kencang tidak menyukai Lu Li, termasuk pemandu ini. Akhirnya Lu Li memilih menghindari pandangan, toh rombongannya yang banyak ini takkan mudah diganggu orang.
Lu Xin jarang bepergian jauh, apalagi ke kota yang budaya dan tradisinya sangat berbeda dengan Jiangnan seperti ini.
Kota ini memiliki segala elemen yang dicintai manusia: hidangan lezat, pemandangan indah, wanita cantik. Terutama setiap sudutnya yang memancarkan karakteristik eksklusif - santai, optimis, damai, semarak namun bebas - secara sempurna.
Yang mengejutkan Lu Li dan kawan-kawan, ternyata kota ini memiliki cukup banyak penggemar mereka.
Atlet esports adalah figur publik. Hampir tidak ada atlet yang menyembunyikan identitas. Makanya dulu Lu Li berani menggunakan nama asli sebagai nama gamenya. Meski berpakaian sederhana, tetap ada yang mengenali karena semua tahu hari ini adalah jadwal pertandingan klub Pedang Penghakiman di Shudu.
Klub yang berakar di suatu kota perlahan akan terpengaruh budaya kota tersebut dan terkontaminasi, hingga akhirnya kota dan klub tak lagi bisa dibedakan.
Seperti klub Glory Capital, sebagian orang langsung menyebutnya klub Ibu Kota. Begitu mendengar "klub Ibu Kota", semua langsung tahu yang dimaksud Glory Capital. Namun Legiun Angin Kencang di Shudu jelas belum mencapai level seperti ini. Dari raut wajah figuran di sekitar, Lu Li bisa melihat mereka tidak punya rasa identitas yang kuat terhadap Legiun Angin Kencang.
Mungkin inilah yang disebut dasar yang kokoh - berakar, berpijak, dan berbudaya.
Ini memang kota yang sangat indah. Baru ketika akan pergi, kita menyadari slogan promosi wisata Shudu - "Kota yang membuatmu enggan pergi setelah menginjakkan kaki" - bukanlah hiperbola.
Pertandingan dimulai pada sore hari.
Kedua belah pihak tahu pertarungan ini sudah bukan lagi tentang menang atau kalah, namun tak satu pun yang setengah hati.
Dikerahkan sepenuhnya, ini bukan hanya bentuk tanggung jawab pada diri sendiri tapi juga penghormatan pada lawan. Bagaimanapun, penerimaan terhadap Pedang Penghakiman di Shudu sama sekali tidak ada celah untuk dikritik.
Pertarungan arena, Pedang Penghakiman mengirim Fat Monkey sebagai pembuka - orang ini benar-benar butuh pelatihan intensif. Belakangan Baba Kucing yang resmi diangkat sebagai pelatih kepala terus-menerus menariknya untuk latihan khusus, frekuensi penampilannya dalam pertandingan juga ditingkatkan. Peran utama sebagai pembuka secara alami jatuh ke tangannya.
Posisi pembuka paling efektif untuk mengasah karakter, sehingga sering digunakan untuk melatih pendatang baru penting.
Sayangnya dari kursi tunggu, Lu Li sama sekali tidak melihat tanda kecemasan di wajah Fat Monkey. Lawannya adalah Liu Feng - Ksatria Suci pure damage dengan ofensif yang luar biasa keren. Secara teori penyihir melawan Ksatria Suci sebaiknya menjaga jarak maksimal.
Fat Monkey selalu melawan teori. Ternyata dia malah aktif mendekat untuk bertarung.
Lu Li menoleh melihat Baba Kucing yang sedang mengamati capaian pelatihannya, menahan tawa menghibur: "Dia mungkin sedang melatih pergerakannya, beberapa hari ini aku lihat dia terus berlatih ini."
Wajah Baba Kucing masam, menunjuk ke panggung kecil dengan geram: "Dia sedang pamer gaya kekanak-kanakan, belum pernah kulihat atlet esports sekikuk ini. Anggota ini cepat atau lambat akan bunuh diri sendiri. Kalau latihan pergerakan harusnya teknik kite lah, dia kan bukan pejuang jarak dekat, buat apa latihan pergerakan jarak dekat!"
"Haha, sebenarnya yang paling kamu kagumi justru gaya khasnya yang tak kenal takut ini, bukan?" Lu Li tersenyum.
Sebagai perumpamaan, seperti murid yang belajar di sekolah. Biasanya nilai simulasi selalu ranking atas, tapi begitu menghadapi ujian nasional langsung kolaps. Pengalaman seperti ini lebih sering terjadi di lingkungan atlet esports. Ujian nasional masih bisa diulang dengan biaya tidak besar, tapi sekali gagal di arena pertandingan, pengaruhnya akan sangat signifikan.
Fat Monkey termasuk tipe yang bahkan jika dikuliti dan direbus pun tidak hancur, hampir tak pernah terlihat cemas, ketahanan mentalnya nyaris menyamai veteran Moonlight.
"Dan kamu perhatikan tidak, Liu Feng sebenarnya cukup kuat, tapi pergerakan adalah batu sandungannya. Houzi juga bukan tidak punya otak sama sekali." Kemampuan pengamatan Lu Li sangat tajam, tentu bisa melihat kelemahan Liu Feng.
Pergerakan sok gaya Fat Monkey yang maju-mundur ini berhasil memancing kemarahan Liu Feng sepenuhnya.
Dasar, kau ini cuma pejuang jarak dekat, sok gaya apa di hadapanku!
Sebenarnya dia tidak mudah terprovokasi seperti ini, sayangnya Fat Monkey tidak hanya mempermalukannya melalui tindakan, tapi juga bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang benar-benar memancing amarah. Liu Feng yang memang mudah marah, bagaimana mungkin bisa menahan diri?
Dikejar-kejar, dikejar mati-matian...
Penonton menyaksikan dengan darah berdesir panas, terutama fans Legiun Angin Kencang yang mengira Liu Feng sedang mengejar Fat Monkey, tanpa menyadari irama pertarungan sebenarnya sudah berada dalam kendali Fat Monkey.
Ketika Liu Feng akhirnya tenang, nyatanya HP-nya sudah menyusut drastis.
Sementara Fat Monkey masih memiliki separuh HP. Sebagai atlet esports baru, dia berhasil mempermainkan veteran seperti Liu Feng, padahal kekuatan sebenarnya mereka bahkan tidak jauh berbeda.
Legiun Angin Kencang mengirim Ning Shi sebagai pengganti Liu Feng.
Veteran yang debut sezaman dengan Moonlight ini membuat Fat Monkey tak lagi berani main mata. Gaya bertarungnya yang sebelumnya flamboyan berubah total menjadi tenang, persis seperti murid yang mengerjakan soal langkah demi langkah sesuai buku panduan. Rekaman pertarungannya bahkan layak dijadikan Video Tutorial Mage vs Prajurit Gila.
Tentu saja ini masih tingkat dasar, khususnya untuk tipe Mage yang menghadapi Prajurit Tangguh.
Ning hampir sepenuhnya mendominasi Fat Monkey, sementara Fat Monkey tidak sombong sampai ingin menentukan menang/kalah dengan Ning. Yang sedang dia usahakan adalah menguras HP lawan dan berbagai taktik semaksimal mungkin.
Fat Monkey tereliminasi. Moonlight tentu tidak akan melewatkan kesempatan untuk menghadapi lawan lama seperti ini.
Keduanya saling serang beberapa saat untuk kepuasan, lalu Ning dikirim keluar arena. Kemudian giliran Yun Tianye yang naik. Kekuatan Yun Tianye bahkan jika ada kesenjangan dengan Moonlight dkk, perbedaannya tidak signifikan. Tentu saja dia tidak akan kalah dari Moonlight yang sudah setengah HP. Kedua pihak hampir bergantian turun panggung.
Hasil akhir pertandingan 5:4. Saat Lu Li berdiri di atas panggung, HP-nya hampir mencapai nilai maksimal.
Di sisi pertarungan arena, Legiun Angin Kencang kalah lebih dari satu kill.
Untuk pertandingan tim, Legiun Angin Kencang yang memilih peta - ini adalah kandang sendiri mereka. Meskipun dari segi arena mereka sudah kehilangan harapan terakhir untuk peningkatan, sisa pertandingan tetap mereka selesaikan dengan penuh keseriusan.
Ini adalah peta hutan belantara, atau bisa disebut peta hutan hujan, dipenuhi pepohonan raksasa dengan sulur-sulur yang menjalar di mana-mana. Kompleksitas topografinya diperkirakan merupakan yang tertinggi di antara sembilan peta yang ada.
Tidak diketahui berapa lama Legiun Angin Kencang berlatih di peta ini, tetapi keberanian mereka memilihnya sebagai peta pertandingan menunjukkan keyakinan akan penguasaan medan.
Jika bisa bersinar dalam pertandingan tim, meski kalah tetap akan dianggap sebagai kekalahan yang terhormat.
