Peta hutan hujan termasuk yang paling rumit dari sembilan peta baru ini. Umumnya klub-klub enggan memilihnya - selain medannya berliku, pemain bahkan di-teleportasi masuk secara acak, membuat unsur keberuntungan sangat dominan.
Yang beruntung akan dapat keunggulan, sebaliknya jika lawan berkumpul di satu area sejak awal, hasilnya sudah bisa ditebak.
Tentu, pengalaman bertempur di hutan hujan dan pemahaman medan yang baik tetap bisa memberikan keuntungan taktis.
Formasi konvensional sebelumnya tidak bisa digunakan. Hutan hujan terlalu luas, profesi penyembuh sulit menemui rekan satu tim. Tanpa kemampuan bertarung, tidak bisa bertahan hidup. Karena itu Luo Ying Hui Yi ditempatkan di bangku cadangan. Yang turun adalah Moonlight, Lu Li, Mao Mao Ai Chi Rou, Fat Monkey, dan Mu Qiu. Luo Ying Hui Yi tidak tampil dalam pertandingan kali ini.
Dengan gembira ia pergi melakukan leveling, tanpa rasa kecewa sedikitpun karena tidak bisa turun bermain.
Setelah pemilihan peta, tersedia waktu persiapan setengah jam sebelum pertandingan dimulai. Waktu setengah jam ini merupakan fasilitas untuk klub yang bermain di kandang lawan, waktu bagi mereka untuk menyusun strategi.
"Kita hanya pernah sekali bertarung dengan tergesa-gesa di peta ini. Sekarang situasinya sangat sulit. Aku tidak menyangka mereka benar-benar memilih peta ini." Lu Li menghela napas.
Peta hutan hujan ini adalah peta pertama yang dieliminasi oleh Pedang Penghakiman karena terlalu banyak faktor kebetulan. Tim normal mustahil memilih ini. Harus diakui, sejak Windwhisper menjadi kapten, gaya Legiun Angin Kencang mulai berubah ke arah yang sangat mengerikan.
"Pertama-tama kita harus merundingkan beberapa titik kumpul, lalu belajar cara menentukan arah di hutan hujan. Siapa yang bisa berkumpul paling cepat, dialah yang punya keunggulan terbesar." Moonlight bersuara.
Pengalaman gaming-nya sangat kaya, ditambah status sebagai high-end player. Meski bukan dirigen, melihat peta saja sudah tahu strategi yang tepat.
Peta hutan hujan luas dengan topografi rumit. Pemain teleportasi acak saat masuk, praktis sendirian sejak awal. Jika bertemu satu lawan, harus menang duel untuk lolos. Bertemu dua musuh? Harapan menang tipis. Ketemu regu lengkap lawan? Sama dengan jadi bahan santapan.
Tim yang berhimpun lebih dulu akan menguasai medan.
"Benar, kita bisa merencanakan tiga titik kumpul di posisi segitiga. Puncak gunung ini sangat mencolok, bisa dipilih tapi harus waspada kalau Legiun Angin Kencang juga menjadikan ini titik kumpul. Lalu di wilayah ini, ikon ini seharusnya air terjun. Kita berkumpul di hilir. Selain itu ada tempat ini di bagian paling timur peta dengan topografi relatif rata, kita bisa bertemu di sepanjang tepi." Moonlight segera merumuskan lokasi pertemuan.
Peta yang diberikan sebelum pertandingan hanya berisi deskripsi sangat sederhana, padahal kondisi topografi sebenarnya ribuan kali lebih rumit.
"Untung bukan Ba Jiang yang bertanding, pasti dia tidak akan menemukan satu lokasi pun." Lu Li mengamati ekspresi wajah semua orang sambil mengusap keringat dingin di dahinya.
Tingkat kesulitan navigasinya yang setara level itu, bukan hanya rekan setim yang tidak bisa menemukannya, bahkan musuh pun mungkin gagal melacaknya.
Jika bukan karena bakatnya dalam bermain dungeon dan kemampuan bertahan hidup ala pengecut sejati yang bisa tersesat sambil tetap menemukan misi, gadis ini mustahil bertahan di dalam game, apalagi mendapatkan posisi di tim tetap Lu Li.
Di dunia ini, satu-satunya yang bisa menemukan orang yang sulit menemukan arah hanyalah dirinya sendiri.
"Yang terpenting adalah membedakan arah, mengetahui posisi kita saat ini dan tujuan kita. Saya akan mengajarkan cara menentukan arah di hutan hujan. Jika ada matahari atau bintang, itu lebih mudah. Jika tidak ada, kita bisa melihat distribusi dedaunan pohon - sisi yang lebat menunjukkan Selatan, sisi yang jarang menunjukkan Utara. Setelah mengetahui Utara-Selatan, arah lainnya akan jelas. Selain itu..." Moonlight jelas ahli dalam hal ini. Dia mengajarkan metode menentukan arah di hutan hujan, cara bergerak sembari menyembunyikan diri, teknik mengamasi gerakan sekitar, dan cara menilai distribusi monster melalui jejak...
Hutan hujan juga dihuni monster elite. Atlet esports dengan damage tinggi bisa melawan dengan susah payah satu ekor. Jika diserang atlet esports musuh saat melawan monster, hasilnya akan sangat memilukan.
Setelah les tambahan kilat tentang pengetahuan pertempuran hutan hujan, semua orang masuk ke peta pertandingan di bawah desakan Sistem.
Tempat kemunculan Lu Li adalah di tengah hutan lebat. Dia tiba-tiba merasakan kegelapan menyergap, diikuti tetesan hujan berirama yang jatuh dari atas kepalanya. Kabut samar mengambang, menyebar ke setiap sudut di sekelilingnya.
Visibilitas hutan hujan dalam cuaca seperti ini sangat rendah. Benteng raksasa dari pohon-pohon raksasa yang menjulang tinggi dengan dedaunan yang tumpang tindih dan kokoh di atas kepala, bahkan di tengah terik matahari pun sulit menembuskan setitik cahaya, apalagi dalam kondisi hujan seperti ini.
Lu Li menghela napas pelan.
Bukan hanya pencuri seperti dirinya yang membenci iklim ini. Fat Monkey pasti sangat tidak menyukai kondisi ini. Mantra api-nya di wilayah ini mungkin hanya bisa menunjukkan separuh daya hancur yang seharusnya.
Dia memanjat sebuah pohon besar, terus naik hingga ke cabang tipis yang terhuyung-huyung di puncak pepohonan.
Di dunia nyata, dia pasti tidak berani mengambil risiko seperti ini. Hutan hujan memang berbahaya, bagaimana jika terjatuh dari ketinggian dan patah kaki? Itu benar-benar nyaris mati. Tapi di dalam game, umumnya tidak ada yang mati karena jatuh, apalagi dia bisa berubah menjadi macan tutul untuk mengurangi kerusakan saat mendarat dari ketinggian.
Sayangnya, setelah mengamati sekeliling, tidak ditemukan jejak manusia. Hanya ada dua titik yang diduga ada monster berkeliaran, tapi Lu Li tidak berniat mengusik mereka.
Menggunakan metode membedakan arah yang diajarkan Moonlight, dikombinasikan dengan perkiraan posisi kedalamannya, dia mulai bergerak menuju lokasi air terjun.
Untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup pencuri, pihak resmi mengatur bahwa pencuri dapat berjalan di salju tanpa meninggalkan jejak. Baik di gurun maupun salju, tidak akan meninggalkan jejak yang terlalu tahan lama. Bahkan jika ada jejak, akan cepat kembali ke bentuk semula, membuat orang tidak bisa menilai jejak pencuri melalui jejak kaki.
Namun cambukan kertas-kertas ini tetap dihitung sebagai kerusakan, ditambah gigitan ular dan serangga di bawah kaki, semuanya bisa memaksa Lu Li keluar dari penyamaran.
Lu Li akhirnya berhenti menyamar. Dia memanfaatkan lingkungan untuk menyembunyikan diri, bergerak dengan hati-hati.
Saluran obrolan sunyi sepi, jelas peta ini menonaktifkan semua cara obrolan jarak jauh. Semua orang hanya bisa berkumpul di wilayah yang sudah disepakati sebelumnya. Siapa yang bisa berkumpul lebih dulu, akan menguasai inisiatif pertandingan.
Dia sering memanjat pohon tinggi untuk mengobservasi sekeliling.
Saat kecil, suatu kali sekelompok anak besar mengejarnya. Dengan lincah dia memanjat pohon sangat tinggi, sampai anak-anak itu melemparkan batu pun tidak bisa mengenainya.
Sampai sekarang dia masih ingat betapa puasnya saat memetik buah di pohon untuk melakukan serangan balik.
Lu Li adalah jago memanjat pohon, kemampuan ini diwarisi dengan lebih sempurna di dalam game. Karena itu, ia segera menemukan objek berbentuk manusia yang bergerak samar-samar di semak-semak depan kirinya.
