Jika bukan karena masih ada jarak dengan Moonlight, Lu Li hampir curiga apakah dia dan Moonlight tanpa sengaja bertemu.
Tapi dia segera menyadari, Moonlight dan yang dia temukan bukanlah kelompok yang sama. Jika di sisinya ada dua orang, maka di sisi Moonlight pastilah hanya seorang. Yang berbicara di sini adalah dua pria, sedangkan di sisi Moonlight pasti seorang cewek - Windwhisper.
Kain sutra merah di sisi Moonlight bergoyang kacau sesaat sebelum tiba-tiba ditekan ke bawah.
Berdasarkan informasi yang telah disepakati sebelumnya, sinyal semacam ini menandakan niatnya untuk bertindak sendiri. Lu Li menirukan cara yang sama di sisinya, intinya kurang lebih sama: dia tidak akan memberikan bantuan ke sana, dan akan bertindak sendiri di sini pula.
Setelah kembali ke tanah, dia berubah menjadi macan tutul kecil dan melesat ke arah tempat yang baru saja terdengar suara orang tadi.
Area penonton riuh rendah, dipenuhi ketegangan dan kecemasan jelang pertempuran besar yang akan segera pecah.
Apa Lu Li sudah gila?
Tentu saja tidak!
“Inilah keharmonisan tak terucap! Seandainya aku, mungkin akan diam-diam mendekati Moonlight untuk bekerja sama membunuh Windwhisper di sisi mereka.” Zhang Zhen selaku komentator pertandingan ini tak segan mengungkap kelemahan taktikalnya sendiri.
“Guru Zhang Zhen terlalu rendah hati.” Komentator kedua Deep Tone Secepat Angin melanjutkan penjelasan: “Mari perhatikan jarak antara dua medan pertempuran. Sebenarnya tidak terlalu jauh. Jika berteriak, kedua pihak bisa saling mendengar. Bahkan untuk skill, jika ada suara ledakan, masih bisa terdengar sampai sejauh itu.”
“Dengan begini, Windwhisper mungkin mendapat bantuan. Pastor selevel dia sulit dibunuh. Bertahan sampai bala bantuan datang bukan masalah. Begitu anggota Legiun Angin Kencang berkoordinasi sukses, Lu Li dan Moonlight akan benar-benar dalam masalah.” Zhang Zhen menambahkan: “Tolong operator kamera alihkan ke posisi Hujan Maret. Lihat, dia justru berada lebih jauh dan terjebak di Area Timur dengan kepadatan monster tertinggi.”
“Lalu, untuk apa Lu Li nekat menerobos ke sana sekarang?”
"Tidak diragukan lagi, dia tidak akan mencari masalah sendiri." Zhang Zhen sudah mengambil kesimpulan bahkan sebelum sutradara beralih ke adegan tersebut.
Sebagai komentator level mereka yang bisa melihat seluruh peta, hampir tidak ada yang bisa disembunyikan. Apalagi tindakan Lu Li cukup mudah ditebak - mengalihkan perhatian Ning dan Yun Tianye di wilayahnya untuk memberi Moonlight kesempatan membunuh Windwhisper.
Hidup seperti opera yang mengandalkan akting!
Lu Li berlari tak terkendali seolah tak tahu ada orang di area itu, langsung menabrak punggung Ning. Dengan akting sempurna, dia pura-pura membeku sejenak memberi Yun Tianye waktu bereaksi. Sang Mage Agung langsung melepaskan Tombak Es.
Ning yang sudah berbalik tak bisa menyembunyikan kegembiraan seperti mendapatkan ikan besar.
Satu lawan satu saja mereka bisa melawan Lu Li, apalagi berdua. Yang terpenting sekarang adalah mencegah orang ini kabur.
Lu Li terkena satu Tombak Es, sihir es membuat kecepatan geraknya sedikit menurun, momentum larinya terpaksa berhenti. Tapi empat cakarnya mencengkram tanah dengan kuat, berhasil menghindari serangan maju dari Ning.
Jangan bercanda, satu Tombak Es tidak mungkin mengancamnya. Tapi begitu dikendalikan oleh Ning, akan sulit untuk menyelamatkan diri.
Saat Lu Li hendak masuk ke semak-semak, sebuah anak panah es meluncur deras ke arah kepalanya. Ini memaksanya berhenti dan bahkan mundur dua langkah. Jika tidak, panah es itu akan meledakkan kristal es di pinggangnya. Dibanding efek perlambatan Tombak Es yang kecil, anak panah es hasil peningkatan Yun Tianye ini memiliki efek perlambatan hingga sekitar lima puluh persen.
Mungkin Lu Li bisa menggunakan Langkah Angin, atau setidaknya Tudung Bayangan untuk kebal terhadap efek perlambatan, lalu kabur.
Tapi, tujuannya bukan benar-benar melarikan diri.
Dia harus membuat lawan merasa bisa mengontrol irama, memiliki kemampuan untuk menahan Lu Li.
Lu Li berulang kali menerobos ke kiri dan kanan, baru bisa kabur dalam jarak pendek, bahkan belum keluar dari jangkauan skill Ning dan Yun Tianye. Jika di hari biasa, mungkin mereka akan menganggap perilaku Lu Li aneh. Tapi hari ini adalah pertandingan dengan peta hutan hujan yang topografinya rumit, wajar jika Lu Li tidak bisa kabur.
Sembari kabur, HP Lu Li terus terkuras.
Skill besar dan skill kontrol tidak mempan padanya, hanya skill-skill remeh yang mengurangi sedikit HP-nya.
Dalam kejar-kejaran ini, arena pertarungan semakin menjauh dari posisi semula. Penggemar Legiun Angin Kencang hampir menangis melihat perbuatan licik Lu Li yang menghancurkan harapan terakhir tim guild mereka.
“Ahem, performa Lu Li sebagai atlet esports sejak debutnya selalu penuh kejutan.” Zhang Zhen hampir kebingungan memberi komentar.
“Dia selalu hebat dan berkembang cepat. Kalau tidak meneliti riwayatnya, aku curiga ini mungkin atlet senior yang memulai ulang dengan akun palsu.” Deep Tone Secepat Angin berpendapat.
“Eh, maksudku bukan itu. Aku bicara soal kemampuan aktingnya.” Zhang Zhen tertawa, “Dulu kupikir Lu Li tipe polos, punya bakat tinggi tapi gaya bertindaknya pendiam, hanya fokus berjuang, tidak mungkin melakukan hal-hal licik...”
“Haha, sekarang paradigma tiga konsepmu sudah dibongkar?” Deep Tone Secepat Angin mengangguk setuju.
“Nasihatku untuk cewek yang tertarik pada anggota ini, jangan tertipu penampilannya.” Usia Zhang Zhen sudah cukup dewasa dengan anak-anak, jadi terkadang berpikir dalam mode waspada terhadap pria nakai yang mungkin mengincar putri kami - meski putrinya baru enam tahun.
“Sebenarnya ini bisa di-chat pribadi ke atlet wanita tertentu, katanya mereka mau naik pelaminan.” Deep Tone Secepat Angin ikut bercanda. Di kalangan game berbagai rumor bertebaran, ada yang bilang melihat Elf Air di Kota Jiangnan, ada yang menggosipkan "Pasangan anjing" tinggal satu kompleks, bahkan ada yang klaim mereka sudah bersama...
“Omongan seperti ini tidak bisa asal bicara, nanti saat mereka ngadain resepsi malah mengucilkan kita.” Zhang Zhen berkata dengan khidmat.
“Ah, bunga indah tertancap di kotoran sapi, pasti banyak jantan yang mengamuk karena iri.” Deep Tone Secepat Angin tiba-tiba meninggikan suara: “Moonlight mulai bertindak! Windwhisper mencoba kabur, dia mengeluarkan... sebuah peluit? Jika tidak salah lihat, itu Peluit Anjing produksi Biara Berdarah. Sayang, sayang sekali...”
“Benar. Kalau bukan karena Lu Li memancing pergi Ning dan Yun Tianye, mungkin mereka bisa mendengar suara peluit itu.” ujar Zhang Zhen.
Legiun Angin Kencang memang mempersiapkan banyak hal untuk pertandingan tim ini, baik dalam hal orientasi arah, familiarisasi peta, maupun cara bertempur di hutan hujan yang menunjukkan penguasaan lebih baik dibanding atlet esports Pedang Penghakiman.
Sayangnya, Windwhisper ditakdirkan tidak bisa memanggil rekan-rekannya.
Sebagai profesi berkaki pendek, jelas Pastor tidak mungkin bisa kabur dari penyergapan prajurit gila yang tiba-tiba muncul setelah mengkalkulasi detail sebelumnya.
