Lu Li harus berterima kasih pada Shandris. Bos besar di masa depan ini terkenal nekat. Komandan lain mana pun takkan memberinya sekutu sebanyak ini—bahkan orang buta pun bisa melihat peran Shandris dalam mutasi ini.
Desakan langkah demi langkah kekuatan Alliance memaksa Baine Bloodhoof terus mengirim tambahan pasukan ke garis depan.
Ini sebenarnya bukan masalah besar, poin pentingnya adalah jumlah pasukan yang dikirimkannya untuk membantu Lu Li mencapai 100 orang, dan setiap orang adalah prajurit pilihan. Mereka hampir mendominasi pasukan bangsa orc dalam pertempuran.
Jika tidak, ingin membunuh BOSS level 65 sama sekali tidak sederhana. Bahkan jika Byregrave berdiri diam membiarkan Lu Li membunuhnya, dia setidaknya membutuhkan lebih dari setengah jam, dan waktu setengah jam sudah cukup untuk banyak hal terjadi.
Tentu saja, Lu Li yang membawa tim untuk mengepung dan membunuh Byregrave tidak mungkin melakukan semuanya tanpa kebocoran informasi sama sekali.
Xiao Mo hampir segera mengetahui situasi ini.
"Kita harus menghentikan mereka! Jika sampai mereka berhasil, reputasi mereka akan naik ke lapisan berikutnya," kata Veteran Master Huang dengan suara berat.
Nama "Master Huang" bukan hanya nama gamenya, sebenarnya ini juga nama aslinya. Alasan spesifiknya tidak jelas, tapi sejak debut di industri esports, pria ini terus menggunakan nama ini untuk mengambil keuntungan dari orang lain.
Siapapun yang memanggil namanya harus menyebut 'Suhu', baik kamu pemimpin serikat besar maupun atlet esports top. Maka ketika orang-orang menyebutnya, mereka hanya bilang 'orang itu'. Namun seiring waktu, nama Suhu Huang telah menjadi sebutan yang dihormati.
Dia memilih profesi prajurit lebih awal daripada Moonlight, bahkan sebelum Xiao Mo, lebih dini daripada Mo Wangfeng sekalipun.
Tapi dia tidak pensiun. Setiap kali Ibu Kota Kejayaan mengajukan daftar peserta pertandingan, nama ini selalu tercantum. Hanya saja dia jarang bertarung di panggung, melainkan berdiri sebagai pemimpin semangat di balik layar.
Sekarang dia masih dipanggil Suhu Huang.
Sekaligus menyandang identitas lain — pelatih kamp pelatihan!
“Tapi Pelatih.” Xiao Mo juga memanggilnya pelatih, karena Xiao Mo pernah belajar di kamp pelatihan. Meski saat dia belajar, Suhu Huang belum menjadi pelatih, tapi memang benar-benar mengajarkannya banyak hal. Hubungan mereka bisa dibilang setengah guru-murid. Xiao Mo berhenti sejenak lalu melanjutkan, “Apa asyiknya menghentikan mereka? Terus-terusan menghentikan, hidup jadi terasa membosankan.”
“Ini tidak seperti ucapanmu, Kapten.” Nada Suhu Huang sedikit lebih tegas.
Dia mulai curiga apakah Xiao Mo masuk fase remaja pemberontak – dan itu jauh lebih terlambat dibanding orang normal, jaraknya terlalu jauh dari usia 40 tahun. Jangan-jangan ini gejala menopause – apa pria ada masa menopause?
"Pelatih, Suhu Huang, aku akan membunuh Komandan Alliance, bukan menghalangi Lu Li. Aku Xiao Mo, tak boleh dipengaruhi siapa pun!" Xiao Mo bersikap tegas: "Sekarang, elit guild Ibu Kota Kejayaan Tim 13 hingga 26 tetap di medan pertempuran, halangi para bodoh dari Alliance ini! Tim 1-12 mundur dari medan perang, ikut aku bertarung melawan BOSS!"
Kenyataannya, pertarungan antar kubu kali ini memang disediakan pihak resmi sebagai sarana meluapkan emosi kedua pihak.
Makanya Xiao Mo memilih bersikap semena-mena. Jika di panggung kecil, ketenangannya bisa membuat orang mengira dia robot.
Begitu perintah Xiao Mo keluar, 12 kelompok 100 orang plus para jagoan Ibu Kota Kejayaan mulai menyerbu tenda komandan Alliance. Lokasi pertempuran ini, sama seperti area Lu Li, bukan terjadi di Southshore Town atau Tarren Mill, melainkan di area tengah peta pertempuran.
Dengan demikian, Lu Li pun segera menerima informasi ini.
Namun ekspresinya saat itu sangat aneh, membuat orang sama sekali tidak bisa memahami alasannya.
Ketika ada yang menanyakan apakah perlu melakukan sabotase, senyum Lu Li justru semakin jelas. Tapi dia benar-benar tidak bisa menjelaskan, jadi hanya bisa menahan diri.
"Lu Li, haruskah kita bernegosiasi tentang langkah selanjutnya?" Yang berbicara bukanlah anggota Pedang Penghakiman, melainkan Shanghua Pinyu dari garis depan - Komandan serikat besar Alliance Xuese Zhanqi.
"Hah, aku tidak tahu apa yang perlu dihitung. Apa aku berselisih denganmu? Jika iya, aku minta maaf saja, bolehkan?" Lu Li merintih dalam hati.
"Jangan berputar-putar," Shiyishao menyela, "Kami tidak mungkin membiarkan Pedang Penghakiman bertarung melawan BOSS sementara kami jadi umpan meriam yang menghalau musuh di depan. Tidak ada transaksi semudah ini di dunia!"
"Haha, semua demi Alliance! Hidup Alliance!" Lu Li sudah tahu para bajingan ini tidak mungkin membiarkan Pedang Penghakiman menelan BOSS sendirian. Di awal pertempuran yang sepi itu, mereka mengira Pedang Penghakiman mustahil mengalahkan Komandan level 65. Mereka semua menunggu untuk menertawakan kerugian besar Pedang Penghakiman.
Tak disangka Komandan level 65 ternyata sangat lemah. Situasi konkret di TKP tidak jelas, tetapi fakta bahwa Pedang Penghakiman terus bertahan tanpa menyerah sudah cukup menjelaskan segalanya.
Bebek hampir matang, jadi semua orang mencium aromanya dan ingin berebut makanan.
"Hidup Alliance apanya!" Sarang Tawon berseru tanpa basa-basi: "Loot harus dibagi! Kalau tidak, kami mundur! Lagi pula Xiao Mo sudah menyerang Komandan kita di sana. Jika kami semua pergi menyelamatkan, Pedang Penghakiman juga tidak bisa protes!"
"Ini tidak menguntungkan siapa pun," ujar Lu Li dengan frustrasi.
“Hihihi, melihat kalian bernasib sial, aku jadi senang. Ada tidaknya keuntungan tidak penting.” Shiyishao terkekeh.
“Kukira kalian lebih membenci Ibu Kota Kejayaan.” Lu Li menarik napas, menahan intonasinya: “Di pertandingan selanjutnya, apa kalian ingin Ibu Kota Kejayaan kembali jadi juara? Sudah berapa kali gelar liga ini? Tiga atau empat, ah bukan. Jika kali ini mereka menang lagi, bukankah itu akan jadi lima gelar berturut-turut?”
“Diam, diam!” Shiyishao dan Sarang Tawon tak mampu melanjutkan.
Memang mereka dipermainkan Lu Li, terutama Shiyishao yang nyaris selalu tewas setiap bertemu. Tapi dibandingkan siksaan Xiao Mo selama bertahun-tahun, gangguan Lu Li yang baru setengah tahun bermain ini tak ada artinya.
"Begini saja, nanti kalau dapat peralatan, aku akan memberikan satu untuk kalian, oke?" Lu Li menunjukkan sikap konsesi.
"Jangan-jangan kamu cuma kasih peralatan emas kelas rendah ke kami." Pikiran Shanghua Pinyu selalu sangat jeli.
"Sama sekali tidak." Lu Li menghela napas dalam hati: "Kalau dapat dua legenda, kalian boleh ambil satu. Kalau cuma satu, semua peralatan Emas Gelap akan kukeluarkan untuk kalian pilih. Begini cukup? Bagaimana kalian bagi-bagi itu urusan kalian sendiri."
Di sisi lain mungkin sedang bernegosiasi. Beberapa saat kemudian barulah memberi jawaban afirmatif pada Lu Li.
"Bagaimana dengan Xiao Mo? Apa kita perlu menarik beberapa orang ke sana?" Mo Wangfeng tidak terlalu ingin Pedang Penghakiman menguras BOSS, tapi lebih tidak ingin melihat Xiao Mo menguras Komandan Alliance.
"Tak perlu dihiraukan." Lu Li mengerutkan bibir sambil tersenyum: "Kurasa mereka akan segera menyesal."
