“Hajar!」HP Balgrevan turun drastis, bahkan dirinya sendiri mulai panik.
Lu Li melihat kilatan merah muda muncul di kapak Balgrevan, hatinya langsung tahu situasi memburuk. Sayangnya aksi tak bisa mengikuti kesadaran, ia sama sekali tak sempat bereaksi sebelum terlempar - benar-benar terlempar, bukan sekadar efek knockback. Lu Li melayang lebih dari 200 yard dengan jarak lebih dari puluhan yard dari tanah.
“Jangan...” Peringatan yang lagi-lagi terlambat.
Sebelum Lu Li sempat mengingatkan untuk tidak tank BOSS, Elf Air juga sudah terlempar. Balgrevan langsung menyambar tim pemain jarak jauh Pedang Penghakiman dan Paviliun Hujan Ringan.
Beberapa korban pertama langsung mengalami Pembunuhan Sekejap atau efek terbang, sampai kilau merah di kapak itu akhirnya menghilang.
Saat Lu Li kembali berlari, dua kelompok 100 orang telah kehilangan 20-30 personil. Bahkan beberapa pasukan gereja tewas. Perubahan situasi yang tiba-tiba ini membuatnya ingin menangis tanpa air mata. Sekarang barulah ia menyadari BOSS level 65 memang bukan lawan mudah. Jika bukan karena upaya mati-matian Kapten Penjaga yang bertahan sesaat, mungkin lebih banyak yang akan tewas.
Kebencian Balgrevan kini kembali teralihkan ke Lu Li. Meski dalam hati sangat enggan, Balgrevan tak bisa berbuat apa-apa.
Memang begitulah aturan BOSS yang patuh. Ancaman utamanya hanya efek terbang atau serangan angin puyuh. Pemain lain dalam pertempuran ini bukan pasukan inti. Kapan saja Lu Li bisa menghidupkan kembali mereka yang tumbang, atau memasukkan pemain baru sebagai pengganti.
Jadi selama tak ada insiden, runtuhnya Balgrevan hanyalah soal waktu.
Mengenai pemain yang tewas ini, Lu Li benar-benar harus menghidupkan mereka kembali untuk bertarung. Kecepatan pertempuran melambat signifikan setelah kehilangan puluhan orang.
"Bos, cepat lihat! Ada yang mencuri peralatan - dia bukan anggota kita!"
Lu Li menoleh ke sumber suara, melihat seorang pencuri sedang berdiri tegak. Di tangannya jelas terlihat memegang peralatan yang diambil dari mayat pemain yang baru saja tewas.
Setiap orang yang terpilih mengikuti Lu Li dalam menggarap BOSS level 65 jelas bukan pemula. Peralatan mereka semuanya barang langka, meski tidak semuanya legenda, minimal semuanya Emas Gelap dengan sifat yang bagus.
Peralatan-peralatan ini bagai bunga yang pasti menarik perhatian serangga.
Di "Fajar" ada profesi yang disebut Memungut Barang Rongsokan, khusus mengawasi area pertempuran untuk mengais harta dari mayat. Tentu saja para pemungut rongsokan ini ada yang profesional dan amatir. Yang amatir tidak peduli tempat asal ada perkelahian langsung datang, sedangkan yang profesional tidak tertarik dengan uang receh seperti itu.
Mereka biasanya punya sumber informasi yang bisa memberi tahu di mana sedang terjadi pertempuran besar tingkat tinggi.
Lu Li tidak tahu jenis pencari bangkai yang dihadapinya saat ini, namun jelas ia mengincar milik Pedang Penghakiman. Tanpa basa-basi, Lu Li menghentakkan kakinya dan langsung muncul di belakang pencari itu.
Backstab!
Pencari bangkai bertopeng itu menjerit keras dan rebah di tanah. Barang yang belum sempat dimasukkan ke tas kembali berceceran, bahkan ada satu benda tambahan ekstra yang ikut jatuh.
Lu Li mengambilnya dan melemparkan ke Xianhong Youyue, penanggung jawab pencuri yang bertugas membersihkan area: "Ada penyusup pencari bangkai. Poin tim kalian dipotong lima persen. Jika ada lagi, akan terus dipotong. Video terekam? Cari tahu siapa pelakunya dan kejar selama setengah bulan."
Xianhong Youyue membuat wajah masam. Kenapa nasibnya selalu sial begini?
Pencuri-pencuri di tempat seperti ini bertanggung jawab atas tiga tugas utama: pertama membantu menarik perhatian monster dengan mobilitas, kedua berjaga-jaga agar tidak ada pencuri lain yang menyusup masuk untuk mengambil peralatan atau merebut musuh, dan terakhir membantu mengumpulkan peralatan yang dijatuhkan oleh mereka yang tewas.
Tapi kalau dipikir-pikir, tingkat kesulitan operasi kali ini sepertinya terlalu tinggi untuk orang-orang seperti kita.
Di sini semua adalah pasukan Horde level enam puluh, monster dengan template BOSS. Hanya dengan menyentuh saja bisa langsung tewas. Setiap orang yang bergerak di sini dibuat kalang-kabut, mungkin saja ada satu dua orang yang berhasil menyusup masuk.
"Aku akan memanggil lebih banyak saudara, memastikan kejadian seperti ini tidak terulang. Urusan pengejarannya akan segera kujadwalkan. Dari teknik dan pakaiannya mirip pencari bangkai profesional, pasti bisa mendapatkan informasinya." Xianhong Youyue dalam hatinya kesal, tentu saja tidak mungkin membela pencari bangkai tadi.
Serikat besar yang mengejar selama setengah bulan - jika dilakukan dengan sepenuh tenaga, itu akan menjadi hal yang sangat mengerikan.
Hal seperti ini biasanya dilakukan dengan dua pendekatan sekaligus, di luar dipasang penawaran hadiah untuk memancing partisipasi kekuatan lain melalui kepentingan, sementara di dalam serikat juga dipasang penawaran hadiah yang tidak memiliki batas bawah - bahkan jumlah fantastis pun tidak aneh, yang penting 'air subur tidak mengalir ke sawah orang lain'.
Konon sebelumnya Elf Air pernah memasang hadiah untuk seorang penulis web bernama Fan Zhou Tian Ci, si bodoh itu menulis joke mesum tentang Elf Air dan Lu Li di internet.
Setelah mengetahui ID game sang penulis, Elf Air memasang hadiah 200 emas sekali eksekusi di luar, sementara di dalam serikat langsung menggantungkan tiga peralatan legenda - membunuh Fan Zhou Tian Ci sekali langsung dapat satu. Seketika Fan Zhou Tian Ci menjadi anjing kehilangan rumah kita.
Kembali ke topik, pencuri yang ditusuk sampai tewas oleh Lu Li ini sama sekali tidak tahu situasi memilukan yang dihadapinya.
Dia masih dalam kondisi kebingungan total - mengapa kematiannya begitu cepat? Jika tidak salah merasakan, dia dihabisi hanya dengan satu tusukan. Sebagai sesama pencuri, dia juga tidak bisa mengabaikan skill yang digunakan Lu Li - hanya sebuah Backstab biasa.
Bangkit kembali di Southshore Town, pencuri malang ini terus-menerus mempelajari deskripsi skill Backstab di kolom skill miliknya.
Tidak bisa membayangkan bagaimana HP hampir 3000-nya bisa terselesaikan hanya dengan satu skill ini.
BUG, pasti BUG! Si Pencari Bangkai berjalan keluar dengan lesu. Dia berencana kembali ke medan pertempuran itu. Cukup dibunuh sekejap sekali lagi, dia akan mengumpulkan bukti lebih lengkap untuk melaporkan BUG. Andai bisa meraba satu peralatan lagi... Seharusnya dapat tiga, sayangnya dua hilang. Sekarang di tas tinggal satu Emas Gelap dengan atribut bagus sampai bikin ngiler. Belum pernah dia begitu membenci diri sendiri kenapa bukan kelas sihir.
Keluar dari Southshore Town, Pencari Bangkai secara refleks ingin memanggil mount. Jarak ke arena pertempuran terlalu jauh, menyelinap pakai Stealth bakal makan waktu.
Dua orang mendekat dari depan, meliriknya dengan ekspresi penuh keanehan.
"Seandainya di waktu biasa, sebagai seorang pencuri, Sang Pencari Bangkai pasti akan langsung bereaksi. Sayangnya, darah penuhnya langsung terkuras oleh satu tebasan Lu Li. Pukulan mental ini terlalu berat."
"Karena itu, baru setelah skill dari dua orang ini menghujam tubuhnya, barulah dia menyadari situasi."
"Satu Ksatria Suci, satu Pemburu. Ada crowd control, damage output, plus anti-penyamaran. Tanpa skill Langkah Angin, mustahil Sang Pencari Bangkai bisa kabur dari telapak tangan mereka."
"Hoki banget ini! Baru dapat info, langsung ketemu orang ini. Bahkan dapat drop Emas Gelap!" teriak Sang Ksatria Suci.
"Mungkin ini hasil rampasan dari mayat-mayat busuk bau itu di tim elit guild. Nanti kita kembalikan saja," kata Sang Pemburu sambil tenang membelai hewan peliharaannya. "Tidak mungkin pencari bangkai dengan peralatan sejelek ini punya peralatan Emas Gelap kelas sihir. Biasanya para pencari bangkai jarang pakai barang bagus karena sering mati."
"Hanya heran, kenapa dia tidak menyimpan trofi ini di gudang dulu?"
“Barang bagus seperti ini, lebih baik kita jual saja. Sebenarnya, meskipun anggota serikat tahu juga tidak apa, ini kan memang trofi kita.” Ksatria Suci itu sangat tergoda.
Mungkin bagi para bos besar, hanya peralatan legenda yang menjadi barang impian. Tapi Ksatria dan Pemburu ini hanyalah pemain biasa, di badan mereka hanya ada dua Emas Gelap itupun levelnya rendah dengan atribut biasa-biasa saja.
Emas Gelap Langka sihir ini jika ditukar dengan peralatan mereka, bisa dapat tiga hingga lima buah Emas Gelap level 50 dengan atribut bagus.
“Memang begitu, tapi apakah kamu rela terus jadi anggota biasa?” Pemburu itu berdiri dari tanah, memuntahkan helai rumput yang selama ini dikunyahnya.
“Aduh, jangan-jangan kamu mau masuk tim elit guild?” Ksatria itu kaget bukan main: “Level kita segini, peralatan begini, mana mungkin bisa masuk tim elit? Jangan bermimpi deh!”
"Level tidak tinggi itu karena terlambat masuk game, peralatan jelek karena tidak masuk serikat bagus. Kenapa tidak bisa jadi elit? Aku sudah rencanakan, begitu lulus SMA langsung ke Kota Jiangnan. Aku tidak hanya mau masuk tim elit guild, tapi juga akademi pelatihan." Wajah kekanakan pemburu dipenuhi keras kepala.
"Hah, gimana kamu tahu..." Ksatria menggaruk-garuk rambutnya.
"Bukannya ini jelas? Lihat berapa tim elit guild di serikat besar pada umumnya. Kita cuma punya keempat. Aku estimasi ulang tahun ini minimal perlu kembangkan dua kali lipat. Begitu Bos Lu Li dan kawan-kawan mengalahkan Ibu Kota Kejayaan, pasti mulai dirikan akademi pelatihan. Nanti aku jadi murid edisi pertama, kalau disebutkan juga bisa jaga muka..."
