Menurut kabar yang kemudian didengar, ketika HP Shandris turun ke 30%, yaitu memasuki fase yang disebut Fase P3, dia akhirnya mulai serius menghadapi pertarungan ini - mereka yang pernah ikut pertempuran itu lambat laun tak lagi menganggap kematian sebagai aib, pengalaman pernah bertarung melawan Shandris sendiri sudah cukup menjadi Kebanggaan bagi mereka.
Begitu masuk Fase P3, Shandris langsung mulai membaca bilah baca sebuah skill dengan nama rumit yang kemudian dijuluki pemain sebagai "Kemarahan Dewi Bulan".
Xingyue menusuk kabut perang Perbukitan Hillsbrad, seberkas cahaya menembus dari atas kabut dan menyelimuti Shandris. Dalam cahaya bintang ini, Shandris berlutut dengan satu lutut, mantra tanpa suara mulai bergema pelan di ruang ini.
Bisu namun terwujud, persis seperti kerikil yang dilempar ke permukaan air.
Jika Lu Li ada di sana saat itu, mungkin akan merasa familiar, karena saat Shandris memberikan doa Dewi Bulan kepada dia dan Elf Air, mantra yang digunakan juga menciptakan pemandangan serupa.
Seiring mantra yang awalnya ramah berubah semakin pemarah, cahaya bulan mengkristal di langit lalu dihujamkan satu per satu.
Setiap individu harus menerima damage!
Semua unit yang hadir, tak peduli berapa jumlahnya, selama memiliki permusuhan terhadapnya, akan terselimuti Kemarahan Dewi Bulan.
Menurut deskripsi seorang saksi mata, efek yang dihasilkan skill ini bisa dijelaskan dengan satu kata - peleburan. Segalanya melebur dalam kemurkaan yang tersembunyi di balik kedamaian cahaya bulan: pemain, makhluk panggilan, monster, NPC. Apapun itu, tidak ada mayat maupun peralatan yang tersisa—bukan karena tidak ada yang kehilangan peralatan, tapi semuanya benar-benar terlebur.
Kerugian Ibu Kota Kejayaan...
Kerugian konkret tidak diketahui publik, namun Xiao Mo waktu itu pingsan. Perisainya sangat kokoh, penyembuh pun berusaha maksimal menyembuhkannya, sehingga ia menyaksikan seluruh proses peristiwa. Melihat keadaan mengenaskan itu, jantungnya langsung terserang amarah hingga pingsan, sebelum akhirnya ikut melebur dalam Kemarahan Dewi Bulan.
Tongkat sihir level 65 yang dikirimkan kepada Shanghua Pinyu dkk mendapat pujian meriah.
Namun akhirnya timbul Perbedaan Pendapat mengenai alokasinya - mereka tidak tahu bahwa peralatan level 65 tidak bisa digunakan pemain dalam waktu dekat, sehingga dalam pertimbangan menganggap barang ini bisa dipakai sejak level 59.
Lelang?
Duel?
Atau suit jari?
Rencana akhir adalah duel: Setiap klub mengirimkan satu atlet esports, dibagi menjadi tim-tim yang menancapkan bendera mutlak di medan gaya, klub pemenang akhir berhak mendapatkan peralatan ini.
Meski saat membuat keputusan tidak ada aturan yang melarang guild kecil ikut, namun duel seperti ini jelas harus diikuti oleh pemain tingkat atlet esports bintang. Hasilnya hanya belasan klub yang berpartisipasi, dan yang akhirnya menang untuk guildnya adalah Qingqi Gujiu.
Di pertarungan terakhirnya, dia mengalahkan Mo Wangfeng, menunjukkan betapa pantasnya gelar "Raja Pengasah" itu.
Dalam hal pertarungan satu lawan satu, Qingqi Gujiu dari Kota Wushuang memang punya alasan untuk bangga. Bahkan saat menghadapi Xiao Mo pun, hasil pertarungan mereka kadang menang kadang kalah.
Tapi sekarang masalahnya muncul: Qingqi Gujiu adalah anggota Kota Wushuang.
Setelah memenangkan peralatan ini, dia mendapat siulan ejekan dari klub-klub aliansi. Bagaimanapun juga, Kota Wushuang dan Pedang Penghakiman adalah sekutu - ini seperti memindahkan barang dari tangan kiri ke kanan, jelas terlihat berkolusi. Tapi karena aturannya dibuat bersama dan tidak ada larangan untuk anggota Kota Wushuang, akhirnya tongkat sihir itu tetap diberikan ke Kota Wushuang.
Masalahnya sekarang adalah, strategi Lu Li ternyata meleset sama sekali.
Dia mengirimkan peralatan ini bukan dengan niat baik. Menurut perkiraannya, klub besar mana pun yang mendapatkan peralatan ini pasti tidak akan menyimpannya, melainkan segera mencari batu pengurang kebutuhan untuk disematkan, lalu diberikan kepada anggota sihir terkuat di klub tersebut.
Nantinya, mereka akan menyadari bahwa tongkat sihir tidak bisa dipasang...
Batu yang sudah disematkan tidak bisa dilepas lagi, mungkin akan membuat frustasi sampai mati. Batu pengurang kebutuhan 10% ini harganya tidak kalah murah dari peralatan legenda, bahkan mungkin lebih berharga, dan termasuk barang langka yang mungkin tidak ditemukan meski gudang serikat besar digeledah.
Sudah dihitung segala cara, tak menyangka peralatan ini berbelok arah ke tangan Kota Wushuang.
Tentu Lu Li tidak mungkin menjebak sekutu, akhirnya mengirim pesan ke Qingqi Gujiu: "Kak Jiujiu, peralatannya masih di tanganmu kan?"
Qingqi Gujiu berhasil mengalahkan banyak jagoan, memenangkan kepemilikan peralatan legenda level 65. Keberhasilan ini membuatnya meraih reputasi sekaligus keuntungan. Baru saja detak jantungnya mulai tenang, pesan dari Lu Li tiba. Dengan keraguan ia bertanya: "Apakah Kakak Lu Li ingin meminta kembali peralatannya?"
Meski kita sekutu dan segala persoalan bisa bernegosiasi, tapi meminta kembali peralatan yang sudah dimenangkan oleh Kota Wushuang rasanya kurang baik hati.
"Kakak Jiu salah paham, bukan itu maksudku. Apakah peralatan itu belum dibagi?" tanya Lu Li.
"Ngapain dibagi? Langsung diberikan ke Xian Naier. Setengah Batang Rokok mengundurkan diri dari kompetisi, dia tak mampu membeli Beban Berat. Kebetulan Xian Naier punya satu..." jawab Qingqi Gujiu.
“Aduh, cepat suruh dia berhenti, jangan sampai dia menancapkan batu itu.” Keringat dingin hampir mengucur dari dahi Lu Li. Jika Xian Naier benar-benar memasang batu tersebut, meski Pedang Penghakiman tidak bisa disalahkan, tetap saja akan timbul rasa tidak senang karena peralatan itu awalnya dikirimkan oleh Lu Li.
“Tunggu sebentar...” Qingqi Gujiu tak paham maksud Lu Li, tapi tetap segera menghubungi Xian Naier.
Lu Li menunggu dengan gelisah. Bukankah ini seperti mengangkat batu dan menghantam kaki sendiri? Awalnya hanya ingin menjebak serikat saingan seperti Xuese Zhanqi atau Surga Ketujuh yang memang rival wajar. Jika bisa menjerat Bangsawan Jiangnan itu bonus tak terduga. Tak pernah terlintas untuk menjebak sekutu sendiri.
Beberapa saat kemudian, balasan Qingqi Gujiu baru masuk.
“Saudara Lu Li, jelaskan dulu masalah sebenarnya. Batu belum dipasang.” Qingqi Gujiu penasaran.
"Ahem, Jiu-xiong jangan tersinggung ya, aku tidak bermaksud membuat lubang plot untuk kalian." Lu Li yang sudah lega tiba-tiba merasa agak canggung: "Sebenarnya peralatan level 65 bagaimanapun cara menambahkan batu, tetap tidak bisa digunakan sebelum level 60..."
Meski tahu peralatan level 65 yang sudah dipasang batu tetap tak bisa dipakai sebelum level 60, dia diam-diam mengirimkannya ke klub-klub besar. Qingqi Gujiu yang licik itu langsung paham mengapa Lu Li merasa canggung - ini jelas-jelas lubang plot!
"Ini... Lu Li-xiong sudah mencobanya?"
"Tidak, tapi informasinya sangat bisa dipercaya. Kalau tidak percaya, suruh Xian Naier mencoba." kata Lu Li.
"Jangan-jangan! Ini tidak boleh dicoba. Aku harus langsung bertemu dengannya. Bagaimanapun, terima kasih hari ini Lu Li-xiong. Utang budi ini akan kuingat." Meski Qingqi Gujiu belum sepenuhnya percaya untuk sementara, dalam hatinya sudah 70-80% yakin.
Pertama, Lu Li tidak perlu menipu mereka, lalu sekalipun dia menipu, sangat mudah terbongkar, dan begitu pernyataan Lu Li terbukti benar, membuang-buang satu batu yang mengurangi sepuluh persen kebutuhan peralatan akan menjadi kerugian yang terlalu besar.
Meski menyesal tidak berhasil menjebak siapa pun, setidaknya juga tidak salah target.
Kota Wushuang yang mendapatkan peralatan meski sementara tidak bisa digunakan, bisa disimpan di gudang kastil. Memiliki tongkat legenda level 65 di gudang adalah hal yang sangat membanggakan.
Dengan Upaya Setengah Hati, bisa dibilang semua pihak merasa puas.
Selanjutnya Lu Li sangat menantikan hadiah dari misi kali ini. Garona bukan tipe pelit, sementara Balgrevan mungkin memiliki makna khusus baginya, sehingga hadiah misi ini kemungkinan akan sangat melimpah.
Berharap dapat skill book penguatan, atau peralatan legenda pun tidak masalah.
Peralatan legenda sudah bukan hal langka lagi bagi Lu Li. Yang paling dia dambakan sekarang adalah set armor legenda, atau peralatan legenda tingkat tinggi yang lebih tinggi dari legenda.
Hanya peralatan legenda yang mungkin meningkatkan kesenjangan antara dirinya dengan atlet esports lainnya!
