Garona membuka pintu gudang di samping. Jenis dan jumlah rempah di dalamnya membuat mata Lu Li terbelalak.
Lu Li terus merasa dirinya Terjebak dalam Lubang Plot. Sayangnya dia harus menahan diri dan diam saja.
Selain itu, sebenarnya Garona tidak sepenuhnya mengibulinya. Setidaknya Lu Li belum pernah mendengar mentor mana pun yang menyediakan laboratorium untuk murid secara gratis, apalagi material eksperimen yang bertumpuk seperti gunung. Hanya bisa dikatakan nasib sedang bermain, NPC sama sekali tidak memahami pentingnya kompetisi bagi para pemain.
Setelah menempatkan Lu Li, Garona segera pergi. Sebelum pergi, dia sepertinya merasa bersalah dan meninggalkan sebuah Buku Racun.
Buku Racun (Khusus): Tingkat kesuksesan pembuatan racun meningkat dua puluh persen, probabilitas tertentu mendapatkan pengalaman skill ekstra, probabilitas tertentu menghasilkan racun ganda, eksklusif Lu Li.
Barang bagus yang langsung aktif saat ditaruh di tas. Sisa dendam yang masih tersisa di hati Lu Li langsung musnah.
Daripada menggerutu, lebih baik cepat-cepat menyelesaikan masalah.
Dia menerjang ke gudang, memilih beberapa jenis rempah level rendah, mengisi tas sampai penuh lalu mendatangi meja eksperimen.
Meski sistem racun Garona tidak membutuhkan resep, juga tidak ada permintaan khusus harus mulai dari rempah paling primitif, tapi menurut pemahaman Lu Li, selama ini barang di dalam game, pasti harus mengikuti prinsip upgrade ala game.
Pertama adalah proses mengenali peralatan. Meskipun menara ini rusak parah, peralatan eksperimen di sini justru sangat canggih.
Ini adalah hal yang tak terbantahkan. Siapapun yang memiliki seorang Tukang Reparasi Ulung (level tertinggi teknik kurcaci) sebagai teman, tidak perlu khawatir kekurangan peralatan eksperimen. Pasti akan mendapat jenis yang paling efisien dan menghemat tenaga.
Lu Li melepas tudung jubah dan barang-barang mengganggu di tubuhnya. Di kolam air laboratorium, ia membasuh wajah dengan air dingin dari pipa, membuatnya merasa segar dan bersemangat.
Terlalu banyak kejadian hari ini, tak bisa dihindari otak terasa membengkak.
Setelah persiapan selesai, Lu Li menarik napas dalam-dalam lalu meraih segenggam rumput cakar naga. Ia mencampurkannya ke alat penggilingan, menandai percobaan pertamanya sejak menjadi ahli racun.
Alkimia sangat rumit, namun praktek alkimia sendiri tidak. Cukup siapkan berbagai barang sesuai gambar teknik, lalu lemparkan skill-nya. Kesulitan teknik justru terletak pada banyaknya operasi manual yang harus dilakukan.
Sekarang, teknik racun ini malah semakin absurd.
Sepenuhnya dikerjakan secara manual, dan Lu Li bahkan belum tahu resepnya. Sambil menunggu proses penggilingan selesai, dia berpacu dengan waktu membuka buku tebal "Ensiklopedia Herbologi: Bab Racun" untuk mempelajarinya.
Di sini tidak ada resep, tetapi ada beberapa penjelasan mengenai rempah-rempah.
Yang terpenting, dalam penjelasan tersebut secara khusus diuraikan masalah sifat farmakologis. Misalnya, rumput cakar naga tidak boleh dicampur dengan teratai sembilan ruas. Meski kedua barang ini sama-sama beracun, mereka saling menjadi penawar. Hasilnya bisa ditebak bila dipadukan.
"Hanya pakai rumput cakar naga mungkin belum jadi racun. Apa yang harus ditambahkan?"
"Bunga kastuba? Jenis bunga beracun kuat. Seluruh tubuhnya mengandung racun. Salah mengonsumsi batang atau daunnya bisa menyebabkan maut, terutama getah putih di batang yang sangat beracun..."
"Coba saja dulu. Lagipula—material kita melimpah."
Lu Li bergumam dalam hati, dia tidak mungkin berhati nurani mencuri rempah Garona untuk dijual atau dimasukkan ke gudang serikatnya sendiri. Tapi dalam proses percobaan, membuang-buang sedikit bahan tidak menimbulkan tekanan psikologis - toh rempah di sini cukup melimpah.
Namun Lu Li segera menyadari dirinya membuat asumsi sembarangan.
Setelah Longzhao Cao digiling, hampir hanya tersisa getah. Sedangkan Xingxing Mu yang namanya mirip kayu, sebenarnya termasuk tumbuhan berair yang langsung berubah menjadi air begitu diremas. Kedua barang ini bercampur melalui reaksi kimia tak terduga, langsung berubah menjadi air.
Lu Li mengambil pisau belati yang telah dioleskan cairan itu, lalu memotong beberapa kali pada tubuhnya sendiri.
Di dalam game ada mode khusus yang memang memungkinkan menguji efek melukai pada diri sendiri. Saat seorang alkemis menguji efek penyembuhan atau efek menyembuhkan, mereka juga sering melukai diri sendiri atau teman terlebih dahulu sebelum mengoleskan obat untuk melihat hasilnya. Tusukan pertama masih memberikan sedikit kerusakan - jangan berharap banyak dari rempah level rendah ini - lalu kerusakan semakin berkurang, dan efeknya sepenuhnya menghilang dengan cepat. Inilah yang disebut dalam buku sebagai kekentalan tidak mencukupi.
Adanya kerusakan menunjukkan bahwa arahnya benar. Asalkan masalah kekentalan terselesaikan, pengalaman skill bisa diperoleh.
Lu Li mencari-cari beberapa data - meski Garona tidak langsung mengajarinya, dia mengirim banyak data terkait melalui anjing mekanis. Melalui data-data ini, Lu Li selalu bisa menemukan apa yang dibutuhkannya. Jelas mentor-nya tidak benar-benar melepaskannya.
Ia mencari dengan target di tumpukan kertas beberapa saat, akhirnya menemukan bahan yang cukup tepercaya.
Snake orchid adalah tumbuhan yang tumbuh di Lembah Ular. Tanaman ini tidak memiliki khasiat obat maupun racun, namun bayangannya sering terlihat dalam berbagai formula alkimia. Lu Li mungkin pernah bingung sebelumnya, tapi tak pernah merenungkan alasannya secara mendalam - toh ini cuma game, hampir tidak ada alkemis yang memikirkan mengapa rempah-rempah dalam resep harus dikombinasikan seperti itu.
Sekarang, Lu Li menemukan penjelasan rasional dalam buku rempah ini.
Ia berfungsi sebagai agen penetral yang tenang, membuat rempah-rempah yang bereaksi kimiawi saling meredam tanpa merusak khasiatnya. Selain itu, tanaman ini termasuk jenis yang tidak mudah menyerap air. Setelah digiling, kandungan airnya minimal, cocok untuk menyerap kelebihan cairan dari rumput cakar naga dan pohon kera.
Hoki Lu Li memang luar biasa. Saat peringatan sistem memintanya memberi nama racun baru yang berhasil dibuatnya, barulah ia menyadari bahwa eksperimennya sukses.
Racun Tak Bernama: Menyebabkan tambahan 5 poin kerusakan pada target selama 2 menit.
"Harus diakui ini adalah hal yang sangat Rendah, tapi Lu Li tidak kecewa. Bagaimanapun ini dibuat dari dua jenis rempah level terendah, dan pengalaman yang diberikan cukup banyak, bahkan mencapai dua belas point."
"Di bidang alkimia biasa, hal ini mustahil terjadi secara mutlak. Lu Li ingat saat mempelajari resep pertama dulu, butuh sekitar dua tiga botol ramuan penyembuhan baru dapat satu point pengalaman."
"Kombinasi hasil eksplorasi mandiri, keterlibatan penuh dalam seluruh proses - faktor-faktor ini membentuk alasan kenapa nilai pengalamannya begitu besar."
"Beri nama Kerusakan Nomor Satu saja..."
"Seseorang dengan tak bertanggung jawab memberikan nama sembarangan. Dia memutuskan untuk memberi nomor urut pada racun-racun penyerang, sementara yang memiliki efek khusus akan dinamai sesuai fitur uniknya."
"Garona yang menamai racun untuk melawan Balgrevan sebagai racun balas dendam, sebenarnya sama sembrononya dengan gaya Lu Li."
Lu Li mencoba membuat racun baru dengan tiga jenis rempah sesuai rasio yang telah diteliti, namun hasilnya sangat mengecewakan - bahkan satu skill point pun tidak diberikan. Padahal dalam alkimia, selama level benda tidak terlalu jauh di bawah level terkini, biasanya tetap bisa menambah pengalaman walau sedikit.
Ini berarti Lu Li harus terus-menerus mempelajari resep baru untuk mendapatkan skill point.
