Dewa Sihir Baru?
Pujian ini agak berlebihan. Tapi Sihai Youlong dikenal sebagai pria jujur dan tegas di lingkaran ini. Mustahil dia menerima suap dari Pedang Penghakiman untuk mempromosikan Fat Monkey.
Selama tahun-tahun setelah kebangkitan Xiao Mo, tidak pernah kekurangan penyihir-penyihir hebat seperti Nanbosirui, Xingmeng Qingwu, Sihir Merintih, Qingcheng Yun, Meng Hui Shisan, Setengah Batang Rokok, Musè, KUANGYE, Yun Tianye... Bisa dikatakan penyihir adalah profesi paling berkembang pesat di kalangan game. Ditambah dengan kelas sihir lainnya, orang-orang seperti ini masing-masing punya kemampuan, masing-masing bisa menulis legenda game mereka sendiri.
Siapa yang paling berpeluang menggantikan posisi Xiao Mo?
Pendapat beragam, tapi hampir tidak ada yang diungkapkan oleh komentator senior di forum seperti ini. Mereka paling hanya menjadi bahan analisis media ulasan, dan sebagian besar termasuk konten PR.
Seorang pemula, bahkan yang bukan lulusan akademi pelatihan klub manapun, ternyata mendapat penilaian seperti ini.
Bahkan Deep Tone Secepat Angin pun terkejut.
Komentator adalah profesi yang sangat membutuhkan keluwesan. Meski Deep Tone Secepat Angin juga lebih unggul pada Fat Monkey, dia sama sekali tidak akan mengucapkan kata-kata mutlak seperti ini. Karena suatu hari nanti jika Fat Monkey terpuruk, maka Sihai Youlong hari ini akan terus dijadikan lelucon kosong.
Fat Monkey tidak tahu semua ini. Setelah altar Kebangkitan Kembali muncul, dia turun selangkah demi selangkah. Kelelahan adalah satu-satunya yang dia rasakan sekarang.
Dalam waktu sesingkat ini, dia hampir menghabiskan seluruh tenaga jiwanya.
Yang dia hadapi bukan hanya seorang Dewa Sihir, tapi juga orang yang berdiri di puncak tertinggi game, apalagi taktik baru yang baru saja ditunjukkan sang Dewa Game ini di hadapan dunia.
Yang tidak disangka Fat Monkey adalah, setelah turun dia mendapat dorongan semangat penuh dari seluruh anggota Pedang Penghakiman.
Semua orang mencoba memposisikan diri, merasa tidak mungkin melakukan lebih baik dari Fat Monkey. Jadi meski Fat Monkey kalah, bahkan tidak menguras 50% darah Xiao Mo, tidak ada yang mengatakan kinerjanya buruk.
Lu Li menepuk-nepuk bahu Fat Monkey, berkata dengan ketulusan penuh: "Kerja bagus."
Setelah Fat Monkey, giliran Moonlight dari Pedang Penghakiman yang naik ke atas panggung.
Prajurit memang agak dirugikan saat melawan penyihir, sebenarnya pencuri akan lebih cocok. Tapi karena Xiao Mo telah menggunakan terlalu banyak skill saat melawan Fat Monkey, keunggulan prajurit baru bisa terlihat.
"Kenapa dia masih punya Bintang Es Baru?"
Setelah beberapa putaran pertarungan, Xiao Mo ternyata kembali menggunakan Bintang Es Baru yang seharusnya masih dalam cooldown. Moonlight terpaksa menggunakan lencana, tidak mungkin dia diam saja membiarkan Xiao Mo membaca bilah kemampuan ultimate. Xiao Mo memang menggunakan skill kendali yang agak banyak, tapi kemampuan ultimate yang membutuhkan waktu baca lama sama sekali tidak terpakai saat melawan Fat Monkey.
Target Moonlight adalah membunuh Xiao Mo, sambil tetap mempertahankan kemampuan bertarungnya sendiri.
Situasi menjadi tak terduga - Xiao Mo menunjukkan performa yang tidak seperti seseorang yang skill kendali-nya sudah habis.
“Yun Tianye.” Lu Li berbisik.
“Apa maksudnya?” Fat Monkey bingung.
“Peralatan Yun Tianye sekarang ada di tangan Xiao Mo, jadi dia punya dua Bintang Es Baru. Guang Guang kali ini agak bermasalah.”
“Tak disangka Ibu Kota Kejayaan juga melakukan hal seperti ini.” Ekspresi Fat Monkey seperti worldview-nya baru saja direfresh.
“Ini hal yang normal, kecuali kita dianggap sangat rapuh di mata mereka.” Lu Li terkekeh, dia menyiapkan peralatannya untuk naik ke panggung.
Moonlight memang mengalahkan Xiao Mo, tapi HP-nya juga tinggal sedikit. Bisa dikatakan Xiao Mo berhasil menjebak Moonlight dan Pedang Penghakiman - selain mengalahkan Fat Monkey, dia masih menyimpan beberapa skill kendali yang akan digunakan untuk melawan atlet esports berikutnya dari Pedang Penghakiman.
Entah itu Moonlight atau Lu Li, selama Xiao Mo masih punya skill kendali, dia tetap Tanpa Ketakutan.
Jika bukan karena HP-nya terkuras terlalu banyak oleh Fat Monkey, bahkan mengalahkan Moonlight secara frontal pun bukan hal yang mustahil. Tapi bisa membuat Moonlight separuh lumpuh sudah cukup membuktikan statusnya sebagai "Nomor Satu" dalam game. Bagaimanapun, Moonlight tetap termasuk makhluk terkuat di lapisan atas lingkar profesi.
Bahkan Lu Li sekalipun mungkin tidak akan mampu menghadapi kombinasi Fat Monkey plus Moonlight seperti ini.
Setelah Xiao Mo turun, wakil Pedang Penghakiman yang naik panggung adalah Kong Xing Xiuluo dari profesi penyihir gelap, membawa serta Iblis Penjaga.
Penyihir gelap juga termasuk dalam profesi sihir yang bisa bersaing meraih gelar Dewa Sihir. Dalam pengaturan "Fajar", para penyihir gelap rela menyerahkan jiwa mereka pada kegelapan demi mengejar tenaga pemusnahan dunia. Tubuh mereka yang kerempeng seolah bisa rubuh diterpa angin, menggunakan darah sebagai media pemicu untuk memanggil berbagai makhluk kegelapan kuat. Mantra yang terlihat tak berdaya justru mampu menyiksa musuh sampai mati perlahan.
Konon, pada awalnya tidak ada penyihir gelap di Azeroth. Gul'danlah yang membawa profesi penyihir gelap ke Azeroth.
Adapun Iblis Penjaga, mereka adalah monster besar dari Burning Legion dengan Armor tinggi, damage yang kuat, dan HP yang cukup tebal. Mirip prajurit yang membawa pedang berapi, mereka merupakan perintis tajam Burning Legion, menguasai berbagai teknik perang. Bagi mereka, kekuatan mutlak adalah segalanya. Asalkan kamu bisa menunjukkan kekuatan yang luar biasa, mereka akan maju ke medan tempur tanpa ragu sampai titik darah penghabisan.
Kong Xing Xiuluo adalah atlet esports penyihir gelap yang sangat hebat.
Dalam ingatan Lu Li, kemampuan Kong Xing Xiuluo akan terus meningkat di masa depan, jauh lebih baik dari sekarang. Namun karena dia sepupu kandung Blood Dagger di dunia nyata dengan hubungan yang sangat erat, mustahil bagi Lu Li untuk menariknya bergabung.
Harus diakui, Xiao Mo adalah sosok yang memiliki karisma pribadi yang sangat kuat.
Dia bisa berbagi kesulitan maupun berbagi kemakmuran. Orang-orang yang pernah mengikuti dan mendukungnya hingga hari ini, ketika melihat ke belakang, semuanya telah meraih kejayaan. Kong Xing Xiuluo, hanya karena dia adalah sepupu Blood Dagger, bisa nyaris "berjalan melintang" di Ibu Kota Kejayaan.
Meski Kong Xing Xiuluo masuk ke dunia profesional dengan menggunakan koneksi, tapi dia juga berasal dari kamp pelatihan dan telah menjalani pelatihan profesional dengan tekun.
Dia mengarahkan Iblis Penjaga untuk mencegah Moonlight, sambil terus melemparkan skill kerusakan berkelanjutan ke arahnya, sesekali menambahkan skill kontrol. Dia sama sekali tidak serakah, juga tidak pelit dalam menggunakan taktiknya - berbeda dengan orang lain yang mungkin merasa perlu menyimpan kekuatan saat menghadapi Moonlight yang HP-nya tinggal sedikit, menunggu untuk melawan anggota berikutnya dari Pedang Penghakiman.
Jika bisa mengalahkannya dengan HP tersisa seminimal mungkin, lalu meraih keunggulan bahkan menang di ronde berikutnya, maka saat itulah kesempatan untuk mendapat ketenaran.
Kong Xing Xiuluo tidak demikian. Orang yang berasal dari kamp pelatihan memiliki visi, kondisi mental, dan perspektif holistik yang lebih unggul dari atlet esports biasa. Karena itu dia bertarung sepenuh hati tanpa menyimpan cadangan, bahkan menggunakan beberapa taktik cadangan terakhir yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Moonlight tidak bisa bertahan lama di bawah irama serangan seganas ini. Namun gelar calon Dewa Perang memang pantas dihormati - dia masih berhasil menguras cukup banyak HP Kong Xing Xiuluo.
Menurut komentator Sihai Youlong, jika bukan karena perspektif holistik Kong Xing Xiuluo yang baik, begitu Moonlight mendapatkan kesempatan lebih menguntungkan, hasil pertarungan ini mungkin akan berbeda.
Lu Li berpapasan dengan Moonlight. Dialah anggota berikutnya dari Pedang Penghakiman yang akan turun ke arena.
