"Secara jujur, aku tidak mengerti." Deep Tone Secepat Angin sang komentator memang suka mengakui kelemahannya. Ketidaktahuan yang diakuinya justru disukai penonton. Gaya komentarnya yang apa adanya membuat penonton merasa si Komentator Angin ini satu jenis dengan mereka. Popularitasnya di kalangan pemain biasa sangat tinggi, makanya panitia menugaskannya untuk mengomentari pertandingan final.
"Mungkin, Lu Li sengaja menguras skill dan efek tambahan Suhu Huang untuk persiapan atlet berikutnya yang akan turun." Sihai Youlong mengucapkan ini, tapi bahkan dirinya sendiri tidak terlalu yakin.
"Kurang masuk akal, apa Lu Li sudah menganggap dirinya pasti kalah telak?" Deep Tone Secepat Angin tidak percaya.
"Mungkin Lu Li merasa dirinya punya lebih banyak taktik." Sihai Youlong hanya bisa berpikir demikian. Ini bukan hal yang mustahil mengingat Lu Li bersama pasukannya telah meraih begitu banyak Pembunuhan Pertama. Peralatannya memang lebih unggul satu level dibanding Suhu Huang. Selain itu, Suhu Huang kurang optimal dalam mengalokasikan energi di game - skill point-nya juga lebih sedikit. Sebagai pelatih kamp pelatihan profesional, sebagian waktunya habis untuk mengajar para trainee.
"Memang benar Lu Li sedang Dominasi, tapi aku tetap tidak melihat keunggulan berarti padanya." Deep Tone Secepat Angin masih pesimis.
Orang-orang selalu senang melihat otoritas dipatahkan. Dalam pertarungan yang terjadi di hadapan kita ini, Lu Li jelas belum bisa disebut sebagai otoritas. Pelatih kamp pelatihan Huang Shifu-lah otoritas sesungguhnya. Dia telah menikmati reputasi besar di lingkaran ini selama bertahun-tahun. Meski semua orang menghormatinya, di bawah sadar mereka tetap berharap ada yang bisa mematahkan otoritas semacam ini.
"Pertahanan Huang Shifu kedap udara. Jika serangan mendadak tidak berhasil, sulit untuk melukainya secara signifikan. Namun begitu Huang Shifu mendapatkan inisiatif serangan, meski HP Lu Li masih banyak, takkan tahan menghadapi babatan prajurit gila," ujar Sihai Youlong.
"Tunggu, ini..." Deep Tone Secepat Angin tiba-tiba berteriak.
Kemudian semua orang membelalakkan mata. Dari sudut pandang ilahi di area penonton, jelas terlihat Lu Li memanggil seekor - serigala! - di belakang Huang Shifu.
"Suhu Huang seakan merasakan sesuatu dan menoleh ke belakang, tapi tidak melihat apa-apa karena serigala yang dipanggil Lu Li ternyata tak kasat mata... tak kasat mata... Ini benar-benar merefresh worldview semua orang. Tapi apa gunanya? Apakah Lu Li berencana bertindak bersama serigala ini untuk membunuh Suhu Huang?"
"Kalau begitu serigala itu pasti sangat kuat. Harapan semua orang mulai bangkit."
"Dasar, menyuruh aku keluar lagi untuk bunuh diri. Bahan mentah ini jelas sulit dilawan, apalagi dengan kapak besar itu, pasti bisa membelah Ha Ye jadi dua. Dulu lebih baik mati saja, setidaknya tidak perlu tiap hari berbalut cara berbeda untuk mati. Ur, dasar kalian brengsek! Aku akan menghabisi leluhurmu!" Anjing Husky itu terus menggerutu, untungnya diskusi dengan Lu Li tidak membutuhkan suara.
Tentu saja Lu Li tidak akan berbicara dengannya. Kalau begitu dia benar-benar akan menjadi bodoh seperti anjing Husky itu.
Erha dengan enggan perlahan mendekati Suhu Huang. Betapa ia berharap Suhu Huang tidak menemukannya, melainkan melihat Lu Li yang sudah mengitari ke sisi lain. Sayangnya dia bukan hewan peliharaan pemburu, kalau tidak pasti langsung berkhianat pada Lu Li dan bersama Suhu Huang membunuh Lu Li seratus kali lipat.
Di bawah paksaan ganda dari Sistem dan Lu Li, Erha harus menyikapi tugasnya dengan sikap paling hati-hati.
Suhu Huang menunggu dengan sabar kedatangan Lu Li. Dari gangguan terus-menerus Lu Li, terlihat jelas bahwa pemuda ini bukan tipe yang pasif dalam pertempuran. Anak muda, seberapa pun tenang penampilannya, tetap menyimpan gejolak semangat.
Datang!
Sudut bibir Suhu Huang tak tertahan melengkung ke atas. "Aku berpegang teguh pada Pegunungan Hijau tak goyah, biar angin barat-timur selatan-utara menerpa!"
Gempur Tanah!
Akhirnya kudapatkan kau! Mendengar dengusan kesakitan dari belakang, Suhu Huang langsung berbalik dan menghujamkan kapaknya.
Area penonton bergemuruh dengan rintihan tertekan. Bukan karena Suhu Huang berhasil memancing keluar Lu Li yang membuat mereka terkejut, kenyataannya yang muncul dari serangan Suhu Huang hanyalah seekor serigala. Yang membuat mereka terperanjat adalah pisau belati yang tiba-tiba materialisasi dan menancap di belakang kepala Suhu Huang.
"Ternyata begitu." Sihai Youlong bergumam pelan.
"Bukan taktik yang jenius, tapi inilah metode paling efektif melawan Suhu Huang. Pertama menguras taktiknya sedikit demi sedikit, lalu ketika uji coba menunjukkan dia hampir mencapai batas kemampuannya, Lu Li akhirnya menunjukkan cakar yang mengeras." Deep Tone Secepat Angin menjelaskan dengan tempo cepat.
"Dasar, kau berani menyerangku? Awas kau mati saat digigit!" Anjing Husky itu meneriakkan ancamannya dengan histeris.
Makhluk panggilan ini sama sekali tak mencerminkan gaya rendah hati tuannya. Di momen sorotan publik ini - Lu Li pernah berdiskusi dengannya tentang taktik pertandingan dan kombinasi yang bagus - makhluk dengan kecerdasan luar biasa ini telah menanti hari ini terlalu lama.
Seekor hewan peliharaan yang bisa bicara saja sudah cukup mengerikan, apalagi dia bahkan bisa memaki.
Setelah Lu Li mengendalikan Suhu Huang, dia langsung melancarkan serangan gila-gilaan. Meski damage profesi armor plat tidak tinggi, tapi saat menyerang target yang diam berdiri, dia bisa memunculkan berbagai efek khusus berturut-turut: Pusing, penetrasi zirah, darah mengalir.
Saat lima Combo Point terkumpul, Ginjal Pukulan-nya kembali bersinar.
Suhu Huang hanya bisa mengaktifkan keringanan damage untuk memperlambat pengurangan HP. Dia sudah kehabisan cara tambahan untuk membatalkan kontrol, bahkan tidak bisa menendang anjing tidak berguna yang terus menggigit-gigit pangkal pahanya karena masalah tinggi badan.
"Selama ini kabarnya tingkat penyelesaian Lu Li tinggi, tapi tak kusangka setinggi ini. Rupanya dia biasa menyimpan kemampuan," desah Sihai Youlong. "Pemain baru yang baru muncul setengah tahun, bisa mencapai level ini sekarang. Betapa hebatnya bakat ini, sama sekali tak bisa kusembunyikan iri di hatiku."
Dulu banyak diskusi tentang apakah Lu Li adalah anggota baru.
Namun seiring Lu Li menginjak jalan atlet esports dan kesempatan muncul di tempat umum meningkat, terutama setelah menerima wawancara dari berbagai jenis media, akhirnya tak ada lagi yang menyebutnya jagoan yang ganti akun palsu untuk debut ulang. Lagipula semua tahu seperti apa rupa jagoan sejati - di kalangan game ada karakter yang bisa diubah wajahnya, tapi tak ada jagoan game yang melakukan operasi plastik.
Paling-paling ada yang mencurigai ini bukan pertama kalinya dia bermain game.
Tapi apa pentingnya? Pertama kali main game atau bukan tak relevan. Cukup lihat bagaimana dalam beberapa bulan masuk lingkar profesi dia sudah bisa main seimbang dengan otoritas seperti Suhu Huang - iri hati ini menjadi satu-satunya kesan terhadapnya.
"Bakat bawaan dari langit" bukan sekadar ucapan asal. Seberapa penting bakat dalam game? Lihat saja Hujan Maret dan Lu Li yang baru muncul tahun ini.
Faktanya, Xiao Mo, Elf Air, dan banyak atlet esports profesional lainnya memiliki bakat yang cukup baik. Paling-paling hanya ada beberapa yang bakatnya sedikit lebih rendah dibandingkan para jenius, sehingga membutuhkan beberapa hari lebih banyak untuk berlatih di jalan yang biasa-biasa saja.
Seorang idiot game sejati, sekeras apapun berusaha, tidak akan pernah menjadi jagoan.
Meski Xiao Ba Jiang dan Can Meng bisa bertahan dengan baik, takkan ada yang menganggap mereka sebagai jagoan.
