"Lalu, bisakah Suhu Huang memberikan ulasan tentang tim Pedang Penghakiman?" Wartawan terus menabur garam di luka.
Memang ini persoalan yang tak bisa dihindari, kalah dalam pertandingan sudah pasti menyedihkan. Seluruh tubuh penuh luka, ditaburi garam atau tidak tetap sama sakitnya.
"Saya hanya akan menyampaikan pandangan pribadi saya." Suhu Huang menekankan kata 'pribadi' dengan sengaja, baru kemudian melanjutkan, "Ini adalah tim baru yang tidak seperti tim baru, kelompok yang penuh celah namun tak terbantahkan. Siapapun lawannya, jika meremehkan mereka, pasti akan menelan buah pahit kekalahan."
Sebenarnya, Lu Li baru menyadari niat jahat yang tersembunyi di balik pujian tinggi Suhu Huang setelah merenungkan kejadian itu.
Karena Pedang Penghakiman kini memiliki banyak lawan - lawan yang sangat serius, bahkan bisa dibilang menggunakan segala cara - yang benar-benar menimbulkan banyak masalah bagi guild ini.
Namun meski memahami makna tersirat dari ucapan Suhu Huang, Lu Li tetap tidak bisa berbuat apa-apa.
Pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan ke Ibu Kota Kejayaan berhasil ditangani dengan lancar berkat kehadiran Suhu Huang, baru muncul sedikit 'api' debat dalam beberapa pertanyaan yang lebih menusuk.
“Pertandingan berikutnya kami akan berusaha maksimal, apapun hasilnya, tidak mungkin kami menundukkan kepala mengaku kalah.” Kong Xing Xiuluo mengatupkan gigi berkata. Druid-nya menjadi yang pertama dikalahkan Snow Monster dalam pertandingan, perasaan kesalnya tak terkira. Saat itu, bahkan jika harus berhadapan dengan Lu Li, dia yakin bisa menyiksanya sampai mati.
“Masih banyak kesempatan di masa depan. Aku senang memiliki lawan seperti ini. Hanya dengan lawan yang kuat, Ibu Kota Kejayaan kami bisa menjadi semakin perkasa.” Ucapan Xishan Bai penuh sindiran, jelas tidak berniat berdamai.
Feng Yi Piaomiao yang baru lulus belum lama ini, dengan sedikit malu-malu mengungkapkan kekagumannya pada Lu Li.
“Dalam pertandingan ini, aku melakukan kesalahan fatal. Aku akan introspeksi diri dengan sungguh-sungguh, berharap di pertandingan mendatang masih bisa bertemu dengan Pedang Penghakiman.” Ekspresi suram Xue Bi sama sekali tidak menyembunyikan perasaannya.
Dia menyalahkan kekalahan pertandingan ini pada dirinya sendiri, menganggap jika saja dia bisa menemukan Lu Li dan monster salju di belakangnya tepat waktu, dengan kecepatannya sepenuhnya bisa memancing monster salju pergi. Meski hanya empat rekan satu tim tersisa melawan lima anggota Pedang Penghakiman, mereka tetap punya keyakinan cukup untuk mengalahkan atau setidaknya tidak kalah begitu memilukan.
Sebenarnya, Xiao Mo sebagai Komandan saja tidak bisa mengawasi seluruh medan dan menemukan monster salju untuk mengambil tindakan, seberapa besar tanggung jawab Blood Dagger?
Lagipula, mungkinkah Lu Li mengizinkan Blood Dagger memancing pergi monster salju yang sudah berhasil dijeratnya?
Selanjutnya, banyak detail dalam pertandingan kembali ditanyakan secara mendalam. Beruntung Ibu Kota Kejayaan sudah terbiasa dengan berbagai suasana, meski hati penuh kemarahan tetap bisa menyamarkannya dengan baik. Ditambah kehadiran Suhu Huang, tidak ada yang berani kehilangan akal sehat dengan berteriak-teriak di depan pelatih.
Setelah menjawab pertanyaan, secara logis Ibu Kota Kejayaan sebenarnya bisa memilih untuk tetap ikut mendengarkan, namun situasi hari ini jelas tidak memungkinkan. Maka kepergian mereka pun tak ada yang berkomentar.
Setelah rombongan Ibu Kota Kejayaan pergi, fokus baru terkumpul pada anggota Pedang Penghakiman sebagai pemenang pertandingan ini. Suasana konferensi pers berubah total, bahkan para wartawan tampak lega seolah awan hitam pekat telah tersibak memunculkan sinar matahari dan bulan.
Pembukaan tetap mengikuti prosedur baku dengan ucapan selamat atas kemenangan, dilanjutkan pertanyaan klise tentang pandangan mengenai pertandingan.
"Kemenangan dalam pertandingan ini memang benar-benar berpikir untung-untungan." Lu Li harus mengakui hal ini dari sudut pandang mana pun, meski di dasar hati mungkin merasa: Apakah merancang taktik tidak butuh kepala? Memancing monster tak perlu stamina fisik? Menahan Xiao Mo tak memerlukan kekuatan...
Lagipula, mengakui faktor keberuntungan juga memiliki manfaat tersendiri.
Andai benar-benar mengandalkan kekuatan untuk mengalahkan Ibu Kota Kejayaan, saat ini Pedang Penghakiman mungkin sudah didorong untuk menduduki posisi Ibu Kota Kejayaan.
Posisi Ibu Kota Kejayaan sekarang seperti apa? Meskipun terlihat seperti raksasa dunia persilatan yang membuat siapapun gentar, pahit getirnya hanya mereka sendiri yang tahu. Ungkapan "seluruh dunia menjadi musuh" paling tepat menggambarkan situasi mereka. Setiap ada persoalan, sebelum memikirkan cara kita bertindak, kita HARUS menghantam Ibu Kota Kejayaan sampai tak berkutik.
Tapi Ibu Kota Kejayaan punya bisnis besar. Berapapun yang menentang mereka, mereka masih bisa bertahan. Bahkan kadang mampu mengalahkan aliansi-aliansi itu dengan telak.
Perlakuan seperti ini takkan bisa ditahan oleh Pedang Penghakiman.
"Bagaimana pandangan kalian tentang pertandingan berikutnya?" tanya wartawan.
"Kami akan kerahkan sepenuh kemampuan." Jawaban Lu Li ringkas namun mengabaikan, hanya sedikit poin sensasional. Anggota yang licin ini setelah setahun bergabung, semakin tak terbantahkan.
Setelah beberapa pertanyaan, beberapa wartawan mulai malas menghiraukan Lu Li, beralih mewawancarai anggota lainnya.
“Fat Monkey kamu menantang Xiao Mo, saat itu dalam hati berpikir apa sih.” Semua yang hadir memiliki nilai wawancara, tapi tak ada yang menandingi Fat Monkey. Setelah Lu Li menjawab beberapa pertanyaan secara konvensional, fokus pun kabur ke Fat Monkey.
“Waktu itu otakku kemasukan air...” Fat Monkey menjawab dengan wajah masam penuh penyesalan.
Menurut alur normal, Fat Monkey seharusnya menjawab——sudah lama mengagumi senior industri, meski sadar kekuatan sendiri kurang, tetap memberanikan diri untuk menantang, dan akhirnya berterima kasih atas ajaran senior tersebut.
Para wartawan tertawa terbahak-bahak, tak ada yang menyangka jawaban Fat Monkey ternyata otak kemasukan air.
“Kita lewati dulu pertanyaan ini. Jika harus menilai performa sendiri, menurutmu sekarang hasilnya bagaimana?” Wartawan terus mengejar, melihat Fat Monkey begitu menghibur, semua orang tak keberatan mengajukan lebih banyak pertanyaan.
"Aku menunjukkan kemampuan yang bagus, tapi kalau ketemu pertempuran seperti ini lagi, pasti bakal lebih baik." Fat Monkey berkata tanpa malu.
Wartawan tertawa lagi.
Sebenarnya ucapan Fat Monkey ini tidak salah, cuma dalam suasana dan tempat kayak gini yang bikin kedengaran lucu. Sebenarnya, saat bertarung melawan Xiao Mo, dia menghabiskan paruh pertama waktu buat mempelajari taktik Xiao Mo, baru di bagian belakang mulai membalas dengan gaya. Pasti bakal lebih baik kalau ada pertempuran kayak gini lagi.
"Lalu bagaimana pendapatmu tentang pertandingan ini?" Karena nggak bisa mengorek info dari Lu Li, wartawan yang melihat Fat Monkey bicara begitu blak-blakan (tanpa mikir) mulai beralih ke Fat Monkey.
"Bos kita benar-benar luar biasa hebat. Sampe sekarang aku masih nggak percaya kita menang." Fat Monkey menjawab tanpa pikir panjang.
"Kalau bertarung normal, menurutmu apakah Pedang Penghakiman bisa mengalahkan Ibu Kota Kejayaan?" tanya wartawan.
“Seperti bermimpi saja.” Fat Monkey sudah melupakan arahan Lu Li kepada semua orang sebelum rapat. Dia benar-benar asyik mengobrol dengan wartawan dan sudah masuk dalam performa terbaiknya. Seperti anjing tak bisa berhenti makan tahi, mengharapkan Fat Monkey tiba-tiba menjadi matang sepenuhnya jelas tidak realistis.
Bisa terbawa arahan wartawan untuk menantang Xiao Mo, sekarang berkata jujur pun tak ada yang aneh.
Kemudian para pelaku lainnya menerima wawancara. Contohnya Moonlight yang setelah melewati masa stagnasi kembali ke panggung kecil, langsung menjadi anggota tim juara. Usaha dan peluang di balik ini cukup untuk ditulis menjadi artikel panjang oleh teman-teman wartawan.
Beberapa anggota baru lainnya juga demikian. Baru pertama ikut liga langsung menjadi bagian tim juara. Banyak atlet esports profesional yang mungkin iri setengah mati pada mereka.
Meskipun Mu Qiu tidak banyak turun ke medan pertempuran — dalam pertandingan tim bahkan tidak mendapat kesempatan berpartisipasi langsung, namun kemenangan tim diterimanya dengan lapang dada. Pria ini tergolong pragmatis, kondisi mentalnya sangat baik. Dia memahami situasi dirinya sekaligus posisi yang dibutuhkan klub darinya.
Sekalipun sebagai cadangan, tetap saja ini adalah cadangan tim juara.
Dari atlet esports kelas dua tiga yang hampir tak punya peluang tampil, hingga kini hampir setiap season mendapat kesempatan di hadapan publik, Mu Qiu merasakan kepuasan yang luar biasa — saat ini dia belum menyadari betapa hebatnya masa depannya nanti. Dialah sosok paling rendah hati di arena ini.
Saat wawancara hampir berakhir, Lu Li tiba-tiba berhenti sejenak setelah menyampaikan pernyataan panjang.
Para wartawan yang tanggap segera menangkap aroma prelude informasi besar. Mereka serempak menahan napas, penasaran ingin tahu apa yang akan diungkapkan Lu Li.
Apakah ini untuk mengumumkan hubungan cintanya dengan Elf Air? Memang suasana hari ini cukup tepat, tapi sayangnya Elf Air tidak hadir di sini. Kalau hanya mengumumkan sepihak, apa artinya itu? Lagipula menurut pemahaman kita tentang Lu Li, meski sedang jatuh cinta pun dia tidak mungkin seekstrim ini.
Atau jangan-jangan Pedang Penghakiman berhasil merekrut dewa game level top?
Belum ada kabar tentang atlet esports dewa yang mau pindah guild akhir-akhir ini. Dan kalau memang mau mengumumkan anggota baru, seharusnya pihak terkait juga harus hadir di sini.
Kalau begitu, mungkin ini terkait dengan pertandingan kali ini.
Sebenarnya apa?
Setelah jeda sejenak, Lu Li berkata perlahan: "Kami dari Pedang Penghakiman ingin mengumumkan bahwa dalam pertandingan final lima hari mendatang, peta pertandingan tim..."
Jangan-jangan?
Mata para wartawan membelalak, napas mereka semakin cepat. Bahkan beberapa orang tak menyadari buku catatan mereka sudah Terkuras di lantai.
"...akan tetap menggunakan Snowfield!"
Apakah mereka salah dengar? Para wartawan saling memandang satu sama lain, dari mata rekan sejawat melihat pertanyaan yang sama. Jika semua orang mendengar kalimat ini, berarti Pedang Penghakiman benar-benar membuat keputusan seperti ini dan telah mengumumkannya secara resmi.
Ini kan konferensi pers! Perkataan yang terucap bagai air yang sudah ditumpahkan - sama sekali tidak mungkin diingkari.
Para wartawan melihat atlet esports Pedang Penghakiman lainnya tetap tenang saat mendengar ucapan Lu Li, menunjukkan ini bukan keputusan pribadinya. Namun ketika ditanya lebih lanjut tentang pesan ini, Lu Li menolak menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut. Mengikuti prosedur konferensi pers, dia bersama anggota tim secara bertahap meninggalkan tempat.
Pedang Penghakiman bermalam satu malam di Ibu Kota. Penerimaan selanjutnya terhadap mereka terasa dilayani dengan setengah hati.
Bukan berarti Ibu Kota Kejayaan memberikan pelayanan materi yang buruk - hotelnya yang terbaik, perangkat pendukungnya juga yang terbaik. Yang dimaksud "pelayanan buruk" adalah ketiadaan kehadiran petinggi mereka. Jelas tidak ada yang mau mendekati wilayah Pedang Penghakiman, sehingga beberapa proyek yang direncanakan pun secara alamiah dibatalkan.
Namun, ketiadaan penjadwalan dari Ibu Kota Kejayaan tidak berarti Pedang Penghakiman tidak bisa bersenang-senang sendiri.
Malam itu memang menjadi acara "tidak pulang sebelum mabuk". Bahkan Lu Li yang terkenal memiliki kontrol diri kuat pun minum sampai tidak sadarkan diri. Untungnya banyak anggota yang ikut, sehingga tidak muncul masalah besar.
Turnamen Sepuluh Tahun, Kuda Hitam Terkuat!
Judul inilah yang paling banyak dipinjam media keesokan harinya, sekaligus menjadi judul yang lebih formal.
Ada juga judul yang sensasional seperti "Enam Banding Satu Menghancurkan Ibu Kota Kejayaan, Pedang Penghakiman Naik ke Takhta Puncak", "Semalam Menjadi Miliarder, Bangkit dari Kawasan Kumuh", "Sang Penguasa Runtuh, Kejayaan Ibu Kota Kini Pudar" dan sejenisnya. Sebenarnya kontennya kurang lebih sama, semuanya melaporkan pertandingan ini dengan cukup detail.
Berita-berita ini tidak hanya menjadi headline di berbagai media esports dan portal game, bahkan media arus utama pun ikut nimbrung. Seolah-olah Tiongkok tiba-tiba damai tanpa masalah selama dua hari ini, semua sorot mata tertuju pada satu kompetisi game.
Karena selisih skor kali ini cukup besar, liga musim ini pun memasuki babak akhir. Berbagai kegiatan pemilihan bermunculan dengan aneka rupa, bahkan beberapa langsung mengumumkan pemenang atlet esports, dimana piala dan bonus langsung dikirimkan ke tangan para pemenang.
Piala Lu Li diserahkan kepada adik perempuannya untuk diurus. Si gadis kecil yang tak bisa diam ini memang perlu terus punya aktivitas.
Pendatang baru terbaik dengan dukungan tertinggi adalah Fat Monkey dari Pedang Penghakiman, tetapi pada akhirnya kemungkinan besar adalah Mao Mao Ai Chi Rou. Karena Fat Monkey sudah meraih Piala Pendatang Baru yang diberikan Liga Profesional di Piala Magis, performa Mao Mao Ai Chi Chi Rou sebenarnya tidak kalah dengan Fat Monkey, hanya terlihat kalah dalam pertandingan ini.
Namun, dengan momentum tim juara, di luar Pedang Penghakiman tidak ada rival terberat baginya.
Penghargaan lain seperti Atlet Esports Tercantik, Atlet Esports Paling Keren, Komandan Terbaik, Atlet Esports Paling Hebat, Atlet Esports Paling Revolusioner, Atlet Esports Paling Sial... Yang penting ada konsep yang bisa dipikirkan, pasti akan ada yang dinobatkan sebagai pemenang. Liga Profesional pun ikut-ikutan bualan - asal ada sesuatu yang mencurigakan dan ada sponsor bonus, mereka langsung bikin piala dan kirim ke tangan si pemenang.
，。
Penghargaan semacam ini hanya diberikan kepada atlet esports senior yang telah mengumumkan pensiun. Pada momen ini, tampaknya Suhu Huang benar-benar akan pensiun. Nantinya, dalam daftar atlet yang tercatat di Ibu Kota Kejayaan, siluet veteran ini tidak akan terlihat lagi.
Sebenarnya, mundur atau tidaknya tidak membuat perbedaan. Jika bukan karena Lu Li yang membuat tangannya gatal, dia tidak akan tiba-tiba tampil di hadapan publik. Bahkan tanpa tampil, setengah tahun kemudian dia tetap akan mengumumkan pensiun resmi. Dia akan menggantikan pelatih kepala kamp pelatihan sebelumnya sebagai pelatih kepala baru, kemudian memfokuskan energi untuk melatih anggota baru.
Setelah kembali ke Kota Jiangnan, Lu Li dan kawan-kawan secara alami mendapat sambutan dengan protokol tertinggi.
