"Bagus, istirahat!"
Titik darah terakhir Gyth dihabisi oleh pisau belati Lu Li. Peringatan sistem mengumumkan dia mendapatkan hadiah 1 skill point. Kejutan ini sedikit meredakan kelelahan semangatnya.
Sebenarnya total skill point Lu Li, bahkan di antara pemain top sekalipun bisa masuk peringkat teratas. Bagaimanapun dia meraih begitu banyak pembunuhan pertama dungeon kesulitan mimpi buruk, bagaimanapun dia menyelesaikan banyak misi yang bahkan tidak pernah didengar orang lain, dia kekurangan skill point, orang lain lebih kekurangan lagi.
Kali ini tidak ada istirahat di tengah jalan, semua cukup lelah, bahkan Can Meng sementara ini tidak bersemangat menghadapi BOSS, yang lain lebih memilih berbaring daripada duduk, duduk daripada berdiri.
"BOSS ini benar-benar sulit, saya perkirakan tidak ada serikat lain yang bisa menaklukkannya." Biru Muda Laut Angin bersandar di pilar api dengan setengah berbaring tak karuan, sesekali angka pengurangan darah belasan point muncul di tubuhnya, pertahanan tinggi regenerasi darah cepat, tingkat kerusakan seperti ini sulit membentuk ancaman fatal baginya.
"Tidak juga terlalu sulit, menurutku cukup lancar." Jievika perlahan merobek roti menjadi bentuk strip, lalu menyelipkannya ke mulut.
Dia tidak terlalu sering ikut dungeon bersama Lu Li, hanya di dungeon 15 orang mungkin ada posisi untuk Shadow Priest-nya. Jadi dia tidak punya pemahaman nyata tentang kecepatan eksplorasi tim Lu Li. Tapi tim pembuka lahan baru di luar Pedang Penghakiman tidak selancar tim Lu Li.
"Ini masih disebut lancar?" Biru Muda Laut Angin terkejut.
"Utamanya karena Lu Li menemukan cara mendekati pilar api. Orang biasa tidak mungkin punya ide seperti ini. Jika satu hari tidak ketemu solusi, mereka harus bertarung sia-sia sehari. Dua hari tidak ketemu, harus ganti tim baru dan buang waktu lagi. Serikat luar jarang mempertahankan anggota tetap di tim pembuka lahan baru, karena eksplorasi mengganggu leveling..." Jievika mulai menjelaskan kondisi eksplorasi di luar.
Hanya dengan perbandingan baru ada luka, hanya dengan perbandingan baru ada keangkuhan.
Setelah mengobrol tentang betapa sengsaranya eksplorasi orang luar, hati semua orang langsung lebih seimbang. Bahkan rasa lelah di tubuh pun berkurang.
Can Meng bangkit dengan semangat untuk meraba peralatan. Item pertama yang didapat adalah Batu Sintetis berkualitas langka dengan tambahan damage bayangan, yang wajar saja ditukar oleh Mao Mao Ai Chi Rou menggunakan poin. Item kedua berupa tumpukan Batu penguat - sebanyak sembilan butir, benar-benar layak disebut sebagai tumpukan.
Jangan dikira sembilan butir itu banyak, nyatanya bahkan tidak cukup untuk memperkuat satu peralatan.
Kemudian muncul dua skill book - sangat langka mendapatkan dua sekaligus, patutlah usaha keras melawan BOSS ini.
Sebenarnya Rend bukan sekadar BOSS biasa. Kekuatan Duocai Long Gaisi tidak kalah dari BOSS umum, sedangkan koordinasi antara dia dengan Rend menciptakan rintangan terbesar di Lapisan Atas Menara Batu Hitam.
"Apakah kita harus merahasiakan guide ini secara ketat?" tanya Biru Muda Laut Angin.
"Kenapa?"
"Guide ini terlalu sederhana. Cukup dengan petunjuk sekilas, serikat lain pasti langsung paham cara menaklukkan dungeon."
"Bagaimana merahasiakannya? Pasti harus digunakan. Disimpan tidak akan menghasilkan nilai." Lu Li tidak terlalu memperhatikan guild lain yang mempelajari guide. Asalkan dia berlari cukup cepat, tak perlu mengkhawatirkan apakah pengejar di belakangnya cepat atau lambat.
"Lebih baik kita jual saja guide ini." Fat Monkey terkekeh.
Sekilas pria ini terlihat jujur, sayangnya perutnya penenuh tipu muslihat. Terutama saat disertai tawa seperti ini, bahkan rekan satu timnya pun merasa merinding.
"Guide sederhana seperti ini, siapa yang mau beli? Kakak Senior, kecerdasanmu jelas tidak di saluran normal!" Biru Muda Laut Angin mengolok.
"Feng Shao, pantas saja kau selalu dipermainkan Lu Li. Bahkan Piao Ling yang tak pernah pakai otak pun bisa mempermainmu sesuka hati." Fat Monkey tersenyum dingin: "Asal kau tidak bocorkan isi guide, bagaimana mungkin mereka tahu guide ini sesederhana ini?"
"Hah, kau ini... kotor!"
"Hehe, bos, biarkan aku yang menjual guide ini. Aku hanya menyedot satu persen komisi, uangnya akan kupakai mentraktir semua orang makan di Jinque Lou!" Fat Monkey mengusap air liur sambil meminta persetujuan Lu Li. Meski semua orang sudah tahu cara mengalahkan Rend, tanpa restu Lu Li, tak ada yang berani memanfaatkan guide ini.
"Persentasenya tidak usah dibahas. Kau yang jual, hasilnya dipakai mentraktir makan tim elit guild kita. Sisanya boleh kau simpan. Tapi kalau uangnya kurang, kau harus menambah dari kantongmu sendiri." Lu Li bersikap acuh tak acuh.
Menjual guide untuk satu BOSS saja, apalagi setelah dungeon direbut Xuese Zhanqi, nilai jualnya tidak akan tinggi. Tapi jika hasilnya bisa mentraktir ratusan saudara guild elit makan di Jinque Lou, itu sudah sangat sepadan.
"Baik, aku akan menghubungi semua klub besar." Fat Monkey mengangguk-angguk antusias.
“Hmm, dijual ke klub-klub, mereka kaya.” Lu Li sangat setuju dengan arah pemikiran Fat Monkey ini. Serikat menengah-kecil saat ini mungkin belum mencapai Rend, dan mereka juga tidak mampu membayar harga tinggi.
“Kalau Paviliun Hujan Ringan? Apa perlu mengurangi harga?” Fat Monkey menunjukkan wajah polos.
“Ahem, Paviliun Hujan Ringan... Bukankah mereka meminjam banyak peralatan kita untuk pertandingan ini? Ada juga Kota Wushuang, meski tidak terlalu terpakai, tapi ini utang budi. Jadi untuk Paviliun Hujan Ringan gratis saja.” Lu Li merasa pandangan semua orang semakin aneh, bahkan Can Meng yang sedang asyik meraba peralatan pun ternyata berhenti meraba.
“Heh, benar-benar mau jadi itu sekaligus mendirikan itu.” Piao Ling berkomentar penuh cibir.
"Iya, sudah meminjam peralatan, ngapain minta keuntungan lagi. Setiap hari cuma mikir keuntungan. Kakak Senior, pantas kamu seumur hidup tidak dapat istri." Luo Ying Hui Yi terlihat membela Lu Li, tapi sebenarnya menusuknya habis-habisan. Bahkan Lu Li yang pertahanannya setebal apapun mulai merasa tak nyaman.
"Meng Meng, cepat meraba peralatan! BOSS ini susah dikalahkan, pasti dapat banyak barang bagus." Lu Li dengan lancar mengalihkan topik pembicaraan.
Menghormati peralatan yang didapat, semua orang tidak memaksanya untuk memberikan pernyataan.
Saat Pedang Penghakiman mengalahkan Rend dan bercandaan tentang Lu Li dengan Elf Air, Elf Air sendiri tidak masuk ke dalam game.
Jiangnan Shuixiang – kompleks perumahan tempat Lu Li dan adiknya tinggal sekarang. Elf Air saat ini sedang duduk di sebuah paviliun bergaya retro di kawasan ini. Desain seperti ini sudah sangat langka ditemui di era modern, bahkan jika ada pun akan terasa tidak selaras dengan zaman. Namun di Jiangnan Shuixiang yang dipenuhi bangunan-bangunan dengan gaya sama sekali berbeda – ada yang menyerupai kastil vampir, ada yang seperti gua tanah liat zaman dulu – paviliun ini justru tidak terlihat terlalu aneh.
Halaman paviliun dipenuhi pohon persik. Di musim semi Jiangnan ini, bunga-bunga persik sedang bermekaran. Di bawah rindangnya sebuah pohon persik besar, sesosok anggota senior dan seorang gadis remaja sedang asyik minum teh sambil bertanding catur.
Gadis itu tak lain adalah Elf Air. Hari ini ia mengenakan seragam putih polos. Jari-jari lentiknya memegang biji catur hitam yang masih ragu diturunkan, bagaikan patung giok yang hidup. Uniknya, sang anggota senior juga mengenakan kostum putih serupa. Namun selain baju latihan putihnya, rambut dan janggutnya yang memutih justru semakin mencolok.
“Ah, remaja zaman sekarang ini.” Sang anggota senior menggelengkan kepala dengan pasrah, melemparkan segenggam buah catur di tangannya ke papan catur.
