Saat dua MT berhasil mengalihkan aggro masing-masing BOSS, lima belas anggota tim sudah tiga yang tumbang.
Sebagai makhluk panggilan, serangan Shahraz memiliki tingkat keanehan yang tinggi. Pedang Hitam maya di tangannya jelas bukan barang palsu - senjata ini bahkan lebih mengerikan daripada pedang asli yang dipegang Jenderal Dath'Remar.
Hanya tiga puluh detik berlalu, tiga orang sudah mati!
Sepuluh detik satu, kalau benar dihitung seperti ini, setelah durasi keberadaan dua menit Shakhram berakhir, tim Lu Li hampir dihabisi total.
“Jaga jarak, Feng Shao tarik Shakhram ke belakang takhta. Ye Se, kamu fokus jaga healing-nya. Ba Jiang, kamu hanya perlu pantau HP Ye Se dan March. Kalau salah satu dari mereka tumbang sebelum kamu, hari ini kita masak naga kamu untuk lauk tambahan.” Fokus Lu Li adalah melindungi healer.
Biru Muda Laut Angin dan Piao Ling bukan orang bodoh, mereka cepat paham maksud Lu Li.
Satu ditarik ke belakang takhta, satu lagi hampir keluar dari aula perintah. Dengan ini pemain tidak perlu menghadapi serangan ganda dua bos. Dulu pernah ada yang mencoba menarik Jenderal Dar'khanis sepenuhnya keluar, tapi fakta membuktikan jalan pintas ini tidak bekerja. Bagaimanapun Shakhram hanyalah makhluk panggilan Dar'khanis yang tidak boleh terlalu jauh dari tuannya, atau akan otomatis teleportasi ke sana.
"Tang Yuan, minum potion!" Lu Li meneriakkan.
Sesame Paste Tangyuan awalnya merasa HP-nya masih banyak tidak berbahaya, lagipula di sisinya ada healer. Tapi dia tidak menyangka Lu Li akan memanggilnya. Kelebihan terbesarnya adalah patuh, sama sekali tidak mempertanyakan alasannya. Tanpa basa-basi, dia langsung menenggak satu botol ramuan.
Begitu ramuan masuk, Pedang Hitam Shahrazam menyambar pinggangnya.
Tunggu, bukannya anggota ini sudah ditarik Biru Muda Laut Angin ke belakang takhta? Melihat sekeliling, di tengah medan pertempuran ternyata muncul beberapa Shahrazam.
Perpanjangan diri!
Lu Li hanya sempat mengingatkan Sesame Paste Tangyuan. Anggota lain dengan HP tebal masih bisa bertahan, tapi nasib Luo Ying Hui Yi dan Can Meng malang - langsung dihabisi Pedang Hitam.
Hanya dengan satu serangan, dua pemain tewas. Setelah menyelesaikan misinya, perpanjangan diri Shahrazam pun menghilang.
"Semua perhatikan! HP harus dipertahankan maksimal, tekanan penyembuhan tinggi. Yang bisa minum potion sendiri silakan minum, skill dan efek tambahan jangan disimpan. Sisa 40 detik, kalau bisa bertahan hari ini guide selesai, kalau tidak bisa..."
Bagian selanjutnya, Lu Li tidak melanjutkan.
Ada juga yang mengatur semua damage dealer mundur dari area ini, hanya menyisakan healer dan MT bertahan mati-matian. Sebenarnya itu tergantung hoki, kalau hoki bagus memang bisa menyelamatkan damage dealer maksimal, tapi kalau sial bisa berakhir wipe.
Lu Li sekarang hanya bisa menyimpan beberapa damage dealer sebanyak mungkin sambil mempertahankan MT dan healer.
"30 detik, darah Piao Ling. Maret, kamu jangan urus damage dealer dulu, prioritas heal Piao Ling!" Lu Li mengawasi semua sudut dengan konsentrasi mental terlalu tinggi, tinggal sedikit lagi.
"25 detik, yang punya keringanan damage jangan pelit!"
"20 detik, bagus! Sungguh luar biasa! Ah, gapapa, gapapa. Sudah stabil. Nggak ada kakak pun tetap bisa lanjut. Kalau dia tumbang ya udah, Maret fokus sedikit..."
“15 detik, menjauh dari BOSS, cepat menjauh! Maret lepaskan Piao Ling, fokus heal damage dealer. Semua menjauh dari BOSS! Ba Jiang, hidupkan kembali Huahua dalam pertempuran.”
“Lu Li kalian brengsek! Kenapa meninggalkanku?”
“Serangan angin puyuh Shahrazam ini minimal berlangsung 10 detik. Setelah dia berputar, urusannya selesai. Ada atau tidak ada kamu sama saja, berharaplah mukjizat sendiri!”
“Sial! Jangan lupa aku Ksatria Suci! Aku bisa jadi kebal! Dan aku juga tidak sepenuhnya tidak berguna, aku bisa lakukan Interferensi!”
“Lakukan Interferensi pada Kucing. Bagus, sekarang kamu boleh mati.”
“Gak mau mati!”
“Waduh, begini pun gak mati-mati. Terus saja kamu yang tarik. 5 detik terakhir! Siapa yang tewas dalam 5 detik ini kena pemotongan poin guild! Semua waspada! Yang gak mau poinnya dipotong siapkan diri!”
“3、2……Terkekeh, Er Shixiong kamu hebat, sok sombong aja! Kali ini tidak hanya poinmu yang dipotong, equipment yang keluar untukmu harus dibeli dengan poin ganda. Setiap kali sampai tahap akhir kamu selalu buat persoalan……”
Di sisi lain, Shahram telah dengan enggan dan kebencian, hancur lebur.
Bagaimanapun dia hanyalah makhluk panggilan. Kemampuannya memiliki kekuatan level BOSS selama dua menit setelah dipanggil, itu pun karena pengaruh Pedang Hitam. Dialah tuan Pedang Hitam yang pernah menggunakan pedang ini untuk melukai Raja Halilintar Gorganis.
Meski itu hanya luka kecil di kulitnya, namun jika mempertimbangkan identitas Gor Danis, semua ini menjadi terasa berbeda.
？Raja Halilintar Golgannis adalah bagian dari tulang dan daging Aman'Thul, Bapak Segala Dewa dan anak Aeona. Dia adalah pencipta langit dan lautan. Titan jantan tinggi besar ini memiliki kulit platinum, membawa terompet raksasa sebagai senjata, dengan kilat abadi mengalir di kedua matanya.
Pada tahun-tahun permulaan, dia menciptakan langit, lautan, serta seluruh makhluk laut di dunia Azeroth. Dia menciptakan Raksasa Laut untuk membantu Earthen. Earthen membentuk kembali gunung dan menggali gua-gua menciptakan benua yang kelak disebut Kalimdor Kuno, sementara Raksasa Laut bertanggung jawab merapikan laut dalam.
Golgannis mendapatkan kebahagiaan dari penciptaannya, dan membantu Pantheon membawa keteraturan pada Kekacauan. Namun di dalam hatinya, dia menyukai kekuatan amarah alam yang liar.
Dalam pertempuran, dia meniup senjata berbentuk terompet bajak lautnya - Shaja'gn, terompet ini mampu membuat pegunungan runtuh. Namun Golganneth tidak suka sering menggunakannya karena misinya adalah mencipta bukan membinasakan.
Golganneth adalah perwujudan badai petir, kilat, dan angin topan.
Sebenarnya, setelah melukai Raja Halilintar, Pedang Hitam Shahram yang terkontaminasi darah Titan telah terkutuk. Artefak suci yang mampu melukai dewa ini terdegradasi menjadi senjata biasa.
Di era enam puluhan tahun ketika Lu Li belum terlahir kembali, banyak yang yakin bahwa dengan kesempatan baru, Pedang Hitam Shahram pasti akan menemukan kehidupan baru dan kembali menjadi senjata legendaris yang melampaui tingkatan mitos.
Setelah Shahram hancur, Jenderal Drakkisath mulai diam-diam merenung.
Dia terlihat agak sedih, Pedang Hitam Shahram di tangannya seolah kehilangan ketajamannya. Serangan terhadap Biru Muda Laut Angin bahkan tidak lagi mematikan - dia melemah!
Sebenarnya pihak Lu Li juga cukup memprihatinkan. Dua MT, tiga penyembuh, dengan perhatian khusus Lu Li tidak ada yang tumbang. Tapi enam damage dealer sudah tumbang, yang tersisa tinggal empat orang yang masih bisa bertarung.
Untungnya Jenderal Dar'khasis sudah melemah, ditambah dengan jumlah MT dan penyembuh yang cukup membuatnya tidak bisa berulah.
Yang lebih melegakan Lu Li adalah dua penjaga yang sebelumnya menghilang, mereka ternyata kembali ikut bertarung. Meski kabur dari medan perang itu memalukan, etika profesi mereka jelas belum hilang.
Inilah alasan Lu Li memilih menyelamatkan healer dan Main Tank alih-alih damage dealer. Begitu Jenderal Darkisa memasuki fase lemah, masalah kurangnya damage tidak lagi relevan. Sebaliknya, jika memprioritaskan damage dealer, begitu MT atau healer benar-benar tumbang, meski BOSS hanya memiliki waktu lima detik untuk Amuk, itu cukup untuk membersihkan semua role damage dealer.
MT adalah unit bermusuhan utama. Jika unit bermusuhan menghilang sementara tidak ada yang memberikan damage, semua pemain otomatis menjadi target kebencian BOSS. Dalam situasi ini, BOSS pasti akan mengeluarkan skill ultimate sistem grup untuk membersihkan area.
Dengan tambahan dua penjaga, total kini ada enam damage dealer. Melawan BOSS yang sudah lemah bagaikan memetik buah ranum.
Tak lama kemudian, bar HP Jenderal Darkisa benar-benar mencapai nol...
Lapisan Atas Menara Batu Hitam berhasil ditaklukkan!
Sayangnya tak ada rangkaian bunga maupun tepuk tangan. Bahkan pengumuman first kill yang seharusnya menjadi hak eksklusif kelompok Lu Li pun tiada — Xuese Zhanqi-lah pemegang gelar first kill Lapisan Atas Menara Batu Hitam, meskipun kelompok Lu Li berhasil menaklukkan dungeon mimpi buruk yang jauh lebih sulit.
"Tapi, semua orang tidak perlu kecewa, BOSS akhir yang begitu kuat ini terbaring di depan mereka."
