Beberapa yang berikutnya mungkin memiliki bakat bagus, tapi yang seperti Duan Lu sudah tidak ada lagi.
Bersyukurlah, Lu Li sudah puas dengan angkatan pertama akademi pelatihan. Dia memimpin 14 murid angkatan pertama dalam ritual penerimaan. Yang termuda berusia sebelas tahun baru masuk SMP, sementara yang tertua adalah Duan Lu yang tahun ini genap dua puluh tahun - jika masih bersekolah, mungkin sudah jadi mahasiswa.
Untungnya Duan Lu, dengan sedikit pelatihan bisa mulai dari turnamen kecil.
Yang muda-muda ini tidak akan berguna dalam tiga hingga lima tahun. Inilah investasi terbesar akademi pelatihan: masa berlaku produksinya terlalu rendah, investasi keseluruhannya terlalu besar, benar-benar seperti sistem yang tak terlihat efek maupun hasilnya.
Beberapa klub bahkan sama sekali tidak memiliki akademi pelatihan.
Contohnya Bangsawan Jiangnan, mereka mengklaim menginvestasikan anggaran puluhan juta setiap tahun untuk akademi pelatihan, tapi sebenarnya hanya omong kosong untuk menipu uang investor. Kini klub mereka tenggelam dalam keterpurukan, anggota tim utama sedang berusaha transfer, bahkan tidak bisa menyediakan anggota baru pengganti.
Klub dengan cadangan terbaik adalah Ibu Kota Kejayaan. Bahkan jika semua atlet esports aktif mereka pergi, mereka bisa memulihkan sebagian besar tenaga dalam waktu dekat.
"Mungkin kalian sudah mengenal saya. Kita pernah berinteraksi sebelumnya. Izinkan saya memperkenalkan diri kembali dengan khidmat: Nama saya Lu Li, salah satu pendiri Pedang Penghakiman. Saya tidak pernah kuliah di kampus..."
"SMA juga tidak tamat kan?" Piao Ling di samping mencibirkan bibir.
"Kamu sialan, kasih muka dikit kompeten tidak?" Lu Li berhenti sejenak, lalu melanjutkan: "SMA tidak tamat, SMP juga tidak, saya cuma sekolah SD beberapa hari..."
"Wah!" Sekelompok murid SMP bersorak gembira.
"Tapi aku sudah membaca banyak buku. Semua waktu luang-ku kugunakan untuk pembelajaran. Jangan anggap sekolah tak berguna. Aku sangat iri pada kalian. Bukan aku tak mau bersekolah, tapi tak punya uang untuk itu. Ke depan, ujian akademi pelatihan akan sangat ketat. Yang tidak memenuhi standar akan dikirim pulang. Sedangkan prestasi akademik akan mendominasi lebih dari setengah total nilai evaluasi kalian..."
“……”
Belasan orang saling pandang. Ada yang tersenyum lebar - tipe juara akademik. Sebagain lagi wajah masam, mereka yang semula mengira masuk akademi pelatihan klub berarti bebas dari usaha belajar.
"Sistem reward dan punishment akan segera dikirim ke semua orang. Jangan anggap ini gurauan. Mengusir kalian pulang sama sekali tak membuatku lemah hati." Lu Li berkata dengan garang, lalu berbalut ekspresi ramah: "Tentu, selama kalian berprestasi, aku akan membuka pintu kemudahan - baik uang saku, fasilitas lain, bahkan hingga kesempatan naik panggung kecil, semua bisa kupenuhi."
"Fajar" melarang pemain di bawah enam belas tahun memilih kelas pertempuran.
Namun klub memiliki kekuasaan untuk mengajukan sertifikat profesi bagi atlet esports di bawah naungannya. Pemain yang memiliki sertifikat profesi akan mengabaikan batasan usia, tapi klub biasa jarang melakukan ini. Memantapkan dasar-lah kunci utamanya.
Lu Li sendiri berasal dari jalur nonkonvensional, pandangannya agak liberal. Mengirim murid ke medan pertempuran pun dia berani lakukan.
Setelah beberapa menit diberi wejangan, anak-anak ini resminya menjadi anggota Pedang Penghakiman. Duan Lu pergi ke bagian keuangan untuk mengambil uang yang dijanjikan Lu Li, lalu melanjutkan ke Rumah Sakit Ivy untuk berobat. Sisanya mendapat sambutan hangat dari tim elit guild Pedang Penghakiman.
Ratusan orang bahkan sengaja mengadakan pesta penyambutan.
Anak-anak sangat gembira, sementara orangtua mereka merasa lega. Selain karena tuntutan nilai akademis yang tinggi dari Lu Li, suasana pembelajaran dan kehidupan di sini juga sangat baik.
Di sebelahnya terdapat kawasan kampus, dengan sekolah menengah pertama dan atas afiliasinya yang sangat sedikit di kota ini.
Makanan di Serikat Pedang Penghakiman tidak bisa sekadar digambarkan dengan kata "bagus". Sulit dibayangkan bagaimana serikat yang tak pernah menerima modal ini memiliki kewibawaan besar untuk menginvestasikan emas dalam fasilitas perangkat keras.
Tempat tinggalnya berupa apartemen dengan sistem berdua sekamar, tidak membuat merasa sesak maupun kesepian.
Sayangnya orangtua dilarang menemani. Anak-anak harus hidup independen, hanya boleh pulang selama total satu bulan per tahun - bisa digunakan sekaligus atau dicicil. Kelebihan waktu akan dihitung sebagai pemotongan poin dalam ujian.
Lu Li membutuhkan anak-anak ini menjadi mandiri secepat mungkin.
Lingkungan kehidupan menentukan sifat asli dan pola perilaku manusia. Langkah Lu Li hingga hari ini tak lepas dari dorongan besar lingkungan asalnya. Dia telah terbiasa terus melangkah, takut jika berhenti akan ditelan kawasan kumuh di belakangnya.
Berdirinya akademi pelatihan Serikat Pedang Penghakiman membuat kalangan dalam menyadari ambisi Lu Li.
Tak lama kemudian, semua guild mulai membuka rekrutmen anggota baru. Bahkan Ibu Kota Kejayaan ikut meramaikan suasana - padahal normalnya mereka hanya membuka rekrutmen setiap satu tahun sekali. Sepertinya mereka khawatir Pedang Penghakiman akan menyedot semua peserta potensial di masa depan.
Ada juga yang menyelidiki rencana Pedang Penghakiman mengenai frekuensi rekrutmen di masa depan.
Dalam hati Lu Li tersenyum pahit. Rekrutmen kali ini saja sudah menghabiskan banyak uang. Jika harus melakukan ini 3-5 kali setahun, tanpa perlu serangan dari klub lain, Pedang Penghakiman akan runtuh sendiri karena rantai pendanaan putus.
Kembali ke dalam game, Lu Li menerima panggilan dari mentornya.
Yang turut dipanggil adalah Elf Air. Ketika Lu Li login dan tiba di lokasi, yang terlihat hanyalah Elf Air duduk berdampingan dengan Garona - sangat dekat, bahkan tangan mereka saling bergandengan.
“……Aku tak tahu kapan ini akan berakhir, tapi kupikir, tak mungkin lebih buruk lagi, jadi terus bertahan hidup, sampai akhirnya bertemu Gul'dan—dia orang yang jahat, tapi juga memiliki kelembutan yang menjadi bagian dari dirinya sendiri……”
Lu Li merasa absurd, seluruh Azeroth—termasuk anggota klan Gul'dan sendiri—tak ada satu pun yang menganggap dirinya memiliki secercah kelembutan.
Dialah penyihir gelap pertama dalam sejarah Fajar, pendiri Dewan Bayangan, pengkhianat paling memalukan Horde, salah satu faktor penentu penebaran kekacauan di Azeroth, sekaligus orang yang menjual Horde kepada kekuatan Iblis—dialah Gul'dan yang termasyhur.
“Kita ditakdirkan untuk menapaki perjalanan yang lebih agung, lebih gelap, dan lebih penuh kejayaan!”
Inilah deklarasi pria tersebut. Lu Li benar-benar tak bisa membayangkan sisi lembut macam apa yang dimilikinya. Apakah karena dulu pernah menyelamatkan seorang gadis kecil? Tapi Lu Li tak bermaksud membantah mentornya, mengingat pengalaman hidup sang mentor memang penuh liku.
“Kamu datang, bagaimana latihan Racun-mu?” Garona bertanya.
“Belakangan ini agak malas, jadi percepatannya agak lambat.” Lu Li dengan ekspresi malu, sambil berbicara meraba tas dan mengulurkan sebotol kecil ramuan merah muda.
Garona menerimanya, memutar tutup botol dan mendekatkannya ke hidung untuk mencium.
Di udara menyebar aroma pekat yang manis, membuat Garona tidak tahan. Dia menjauhkan botol dari dirinya.
