Setelah menyelesaikan prosedur, Lu Li mendapatkan posisi tugasnya dan asrama di belakang aula profesi.
Lu Li tidak berencana tinggal di asrama itu. Banyak orang dan pengawasan ketat akan mudah mengekspos masalahnya, karena dia tidak mungkin benar-benar seperti NPC yang berkutat di sini sepanjang hari.
Petugas yang bertanggung jawab tidak mempersulitnya, malah senang bisa menghemat satu ruang asrama.
Lu Li menyewa sebuah rumah di bangunan berlawanan dengan aula pelatihan profesi. Pemiliknya adalah bos toko roti di bawah—seorang paman Mediterania yang sama botaknya dengannya. Orang ini diam-diam, matanya seolah hanya melihat ke rotinya, sehingga benar-benar pilihan terbaik.
Tempat bertugas Lu Li berada di sudut ruangan aula profesi.
Di sini terdapat deretan pelatih profesi lengkap dari semua kelas, tidak hanya dia satu-satunya pelatih profesi pencuri. Jadi dia bisa pergi kapan saja, asalkan menyelesaikan cukup pekerjaan dalam seminggu.
Tugas utama pelatih profesi adalah mengajar dan memberikan beberapa misi.
Booklet Lu Li akan direfresh dengan berbagai tugas, terkadang ada misi dari NPC wilayah lain yang terkait dengannya. Dia hanya perlu melanjutkannya secara bertahap.
Tentu, dia juga tidak diwajibkan mengikuti petunjuk tersebut. Relatifnya, pelatih profesi memiliki kebebasan cukup besar.
Lu Li merasa cukup puas dengan aturan-aturan ini. Satu-satunya yang dikhawatirkannya adalah apakah tugas ini akan mempengaruhi urusan lainnya, mengingat dirinya adalah sosok yang sangat sibuk - harus mengurus klub dan serikat, melakukan leveling masuk dungeon, dan juga... Elf Air.
"Paman, ada yang perlu dibantu?" Para pemain yang melihat Lu Li memasuki kota langsung berkerumun mendekat.
Paman apaan sih, kamu baru paman! Keluarga besarmu semua paman! Dalam hati Lu Li mengolok, tapi raut wajahnya tetap tenang sambil berkata dengan ramah: "Maaf, jika kamu mencari pelatih profesi, pelatih profesi Ksatria Suci di sebelah sana pasti bisa membantumu."
Maksud tersiratnya: Dasar Ksatria Suci, buat apa datang ke pelatih profesi pencuri seperti aku untuk mengambil tugas?
Selanjutnya beberapa pemain non-profesi pencuri datang mencoba, hasilnya tetap sama. Ed Harris ini jelas tidak punya keistimewaan. Bahkan beberapa pencuri profesional pun pergi karena kehilangan minat. Tugas yang diberikan pelatih profesi biasa memang cenderung rendah level, menurut mereka hanya membuang-buang waktu.
Tuan Ed Harris yang awalnya dikelilingi kerumunan orang, seketika menjadi sepi pengunjung.
"Permisi, saya ingin mempelajari skill." Seorang pencuri berwajah kekanakan masuk dari luar, matanya menyapu cepat deretan pelatih profesional sebelum akhirnya mendatangi Lu Li.
"Oh, baiklah Nak. Skill apa yang ingin kaupelajari?" Menyambut transaksi pertama, Lu Li berusaha terlihat ramah. Berkat citra paman Mediterania ini, setidaknya penampilannya tidak terlalu suram.
"Tusuk Balik, berapa biayanya?" Si pencuri kecil itu menahan gugupnya sekuat tenaga.
“Tiga belas koin perak, terima kasih.” Lu Li melirik booklet-nya yang tertulis “Tusuk Balik, pemelajar Little Whirlwind, harga jual 13—15 koin perak”.
Kombinasi reputasi, nilai daya tarik, dan “Keberuntungan” yang berbeda-beda menentukan tingkat pengeluaran di NPC. Harga Tusuk Balik untuk Little Whirlwind berada di kisaran 13-15 koin perak. Kelebihan dari patokan harga inilah yang menjadi “uang saku” posisi Lu Li.
Lu Li tidak mempedulikan selisih dua koin perak, sehingga memberi harga termurah.
Skill seperti Tusuk Balik awalnya tidak diajarkan pelatih profesional. Seiring percepatan game, baru diizinkan untuk diajarkan dengan harga yang telah menyusut sepuluh kali lipat dari belasan koin emas di awal rilis.
Pemain early adopter yang protes mendapat jawaban sederhana dari layanan pelanggan: “Kalau tidak suka, jangan belajar dulu. Terus menunggu saja, nanti pasti lebih murah.”
“Ini tiga belas koin perak.” Pemain Angin Puyuh Kecil menghela napas lega mendengar harga ini, terlihat kondisi ekonominya memang terbatas.
Lu Li mengajarkan skill Tusuk Balik kepada Angin Puyuh Kecil sesuai cara demonstrasikan di booklet, sebenarnya hanya mengoperasikan panel statistik yang tersambung dengan booklet, prosesnya sangat sederhana dan cepat.
Di sisi Angin Puyuh Kecil muncul peringatan sistem tentang pembelajaran skill Tusuk Balik, di sisi Lu Li juga menerima notifikasi sistem.
Peringatan sistem menyatakan dia memperoleh poin pengalaman dan hadiah reputasi. Meski jumlahnya tidak banyak, mengingat kesulitan tugas yang hampir tidak ada, hadiah ini justru terasa sangat melimpah.
"Tunggu sebentar." Tiba-tiba Lu Li teringat sesuatu, menghentikan pencuri kecil yang sudah belajar skill dan hendak pergi setelah membungkuk hormat.
"Ada persoalan lain, Tuan Harris?" Pencuri kecil itu sangat patuh langsung kembali berlari.
“Lihat target latihan kayu itu? Coba serang dengan skill Tusuk Balik yang baru kau pelajari.” Di belakang setiap pelatih profesi terdapat arena latihan dengan empat tiang kayu yang khusus dirancang untuk menguji DPS pemain, Tingkat Penyelesaian Skill, efek skill, dan parameter lainnya.
“Baik, Tuan Harris.” Wajah Angin Puyuh Kecil yang masih kekanakan langsung berbinar-binar mendengar perkataan Lu Li, menunjukkan bahwa meski masih hijau, NPC ini sama sekali tidak bodoh.
Sebagai pemain Mode Cerdas, sistem pertarungan Angin Puyuh Kecil memang tidak memiliki parameter Tingkat Penyelesaian Skill. Namun presisi sudut serangan dan standar gerakan tetap mempengaruhi batas maksimal dan minimal serangan, memungkinkannya menghasilkan damage yang lebih tinggi.
Dengan cekatan ia mulai mengumpulkan Combo Point menggunakan skill biasa, lalu mengakhiri rangkaian dengan damage-126 yang melayang-layang di atas target.
Ekspresi kecewa di wajah Angin Puyuh Kecil terlihat jelas. Damage sebesar itu memang jauh lebih rendah dibandingkan serangan biasa sekitar 100 damage yang ia hasilkan saat mengumpulkan Combo Point sebelumnya.
Skill Akhiran pertamanya ini ibarat gayung bersambut, membuatnya sangat kecewa dengan hasil yang tidak sesuai ekspektasi.
Mimpi menjadi pencuri legendaris langsung runtuh berantakan.
“Maaf, Tuan Harris, saya khawatir telah mengecewakan Anda.” Bagaimanapun, pemain bernama Angin Puyuh ini setidaknya sopan, meski yang dihadapinya hanyalah NPC biasa.
“Anakku, janganlah kehilangan harapan.” Lu Li berkata dengan penuh perhatian.
Ia mendekat dan mengambil pisau belati dari tangan Angin Puyuh, mengaktifkan kembali Mode Cerdas, mengumpulkan beberapa Combo Point dengan skill, lalu menggunakan Tusuk Balik standar.
Damage sebesar itu membuat mulut Angin Puyuh ternganga.
“Sudah melihat jelas?” tanya Lu Li.
Angin Puyuh mengangguk bodoh. Ia benar-benar menyaksikan gerakan Lu Li, dan memang memperoleh banyak pelajaran.
“Pergilah nak, semoga pisau belatimu selalu tajam.” Lu Li mengembalikan senjata itu, lalu berjalan sok perlahan ke posisinya. Pandangan bijaksana dan janggut yang terawat itu dengan sempurna menampilkan kharisma seorang jagoan.
