"Sebelumnya juga pernah ada aksi bersama dengan banyak orang, tapi momen ini benar-benar berbeda." Lu Li berdiri di samping Batu Himpunan dungeon, perlahan mulai berbicara.
Di hadapannya, lorong sempit di depan pintu dungeon dipenuhi secara rapat oleh para pemain Pedang Penghakiman. Pemain soliter di sekitarnya atau anggota klub lain semuanya telah diusir sementara.
Inilah keanggunan legendaris sebuah klub!
Bukan karena Lu Li ingin pamer, ini adalah cara untuk menyemangati tim - taktik normal untuk meningkatkan kohesivitas dalam klub.
Tentu saja, tidak semua klub berani mengadakan rapat besar sambil membersihkan area seperti ini.
Pemain soliter tidak berani melawan. Mungkin ada yang mengolok secara verbal, tapi sebenarnya mereka justru berharap bisa bergabung. Hukum rimba adalah kebenaran mutlak yang tak pernah berubah - ketika kau cukup kuat, kaulah kebenaran.
Sedangkan klub-klub lain biasanya saling menjaga muka dalam situasi seperti ini.
"Ini adalah dungeon pertama level enam puluh," lanjut Lu Li. "Habisi ini, dan kita akan menjadi serikat terkuat!"
"Serikat terkuat!"
"Nomor satu di 'Fajar'!"
"Hidup Alliance!"
Slogan-slogan berantakan yang diteriakkan membuat para penonton juga darah berdesir panas, apalagi keempat puluh pemain yang terlibat dalam perencanaan strategi. Bahkan Piao Ling si narsisis sombong tanpa batas bawah pun matanya berkaca-kaca oleh slogan kekanak-kanakan ini.
Ini adalah karier mereka!
Dari nol, beberapa individu penuh liku-liku berkumpul. Sekarang lihatlah! Seluruh jembatan rantai besi di pusat Menara Batu Hitam, serta saluran yang terpahat di dinding batu, berjejal sangat rapat dengan rekan seperjuangan mereka.
Pandangan orang lain terhadap mereka penuh kekaguman.
"Pembunuhan Pertama Hati Magma, Pembunuhan Pertama dengan kesulitan mimpi buruk, pasti milik kita!" Lu Li tidak banyak bicara. Setelah berkata demikian, ia berbalik dan memulai dialog dengan NPC untuk masuk dungeon.
Pemilihan tingkat kesulitan dungeon —— Mimpi Buruk!
Mungkin ini akibat dosa Lu Li sendiri. Kini Pembunuhan Pertama dungeon publik udah dari dulu tidak lagi menggunakan standar selain kesulitan mimpi buruk.
Sebelumnya Xuese Zhanqi berhasil meraih Pembunuhan Pertama di Upper Blackrock Spire dengan kesulitan sulit sebagai standar. Saluran dunia dengan setia mempromosikan mereka, namun tim pembuka lahan Xuese Zhanqi yang tampil di TV menyadari bahwa yang menyambut mereka sama sekali bukan penghormatan dan pujian yang diantisipasi.
Selain tim bayaran yang lemah, semua orang malah bersama-sama merendahkan mereka.
Pembunuhan Pertama Pedang Penghakiman semuanya dari dungeon kesulitan mimpi buruk. Kamu cuma pakai kesulitan sulit, berani-beraninya mengklaim itu sebagai Pembunuhan Pertama!
Setelah Lu Li memilih kesulitan mimpi buruk, klub-klub lain jadi malu memilih tingkat lebih rendah. Sementara klub kecil-menengah atau serikat yang tidak punya malu, meski memilih kesulitan elit tetap tidak bisa menaklukkan dungeon.
Mengikuti jejak Lu Li, 40 orang dengan cepat masuk seluruhnya ke dalam dungeon.
Adapun 15 anggota cadangan, sebenarnya mereka tidak menunggu di depan pintu dungeon. Jika demikian, orang lain pasti tidak akan ragu untuk mengalahkannya 15 elit Pedang Penghakiman ini. Sementara anggota Pedang Penghakiman yang mengawal Lu Li dan kawan-kawan juga tidak mungkin terus menunggu di sini tanpa berlatih leveling atau melakukan tugas.
Personel pengganti tidak perlu berada di pintu dungeon. Ketika dibutuhkan, Sesame Paste Tangyuan cukup membuat gerbang pemanggilan.
Selama masa cadangan, mereka bisa berlatih leveling, berlatih skill kehidupan, minum di tavern, berbisnis di jalanan, memancing atau menambang, bahkan mendekati cewek dan bermain.
Jika mengabaikan keuntungan dari trofi dan masalah muka, anggota cadangan jauh lebih santai dibandingkan tim kelompok panduan.
“Dua penjaga pintu, perusahaan game benar-benar mewah, perlu membuatnya sekeren ini?” Biru Muda Laut Angin menghentakkan perisainya ke tanah. Ini adalah Perisai besar legenda barunya yang berasal dari BOSS Liar yang baru saja ditaklukkan Pedang Penghakiman. Piao Ling bertanggung jawab memimpin pertempuran, sementara Lu Li sedang berleveling bersama Elf Air saat BOSS itu dikalahkan.
Raksasa Lava, tingginya sekitar lima meter lebih, mungkin juga kurang dari itu. Dari bawah, pemain yang melihat ke atas akan merasakan efek visual yang lebih menggemparkan.
“Ayo.” Lu Li menggosok hidungnya dengan satu tangan, memutuskan untuk tidak berkata apa-apa.
“Perhatikan baik-baik, Saudara sekalian. Kalian akan melihat penampilan MT nomor satu.” Seseorang berkata tanpa malu-malu. Dia selalu merasa dirinya adalah Jiwa tim dalam pertempuran dungeon, semua orang harus berkoordinasi dengannya dalam pertempuran.
Lu Li diam-diam mengintip, mengawasi Biru Muda Laut Angin yang berlari maju.
Benar, secara kebiasaan tidak menahan diri, Lu Ba Pi kembali berencana menjebak Biru Muda Laut Angin. MT tukang pamer ini semakin dilihatnya semakin mengesalkan.
Saat banyak pemain pertama kali menginjakkan kaki di dungeon 40 orang, dua monster kecil "sederhana" ini - jalan tol menuju peralatan top - bagi banyak tim justru kebetulan menjadi permulaan mimpi buruk.
Sekelompok pemain yang belum bisa memakai set peralatan Emas Gelap lengkap, dengan komposisi Mage Api, Shadow Priest, Enhancement Shaman, pejuang gila dll., tanpa mempedulikan kontrol kebencian atau pembagian peran MT dan DPS, saat pertama kali melihat dua golem batu, semua menggosok-gosokkan tangan penuh semangat.
MT langsung menyambar maju - persis seperti Biru Muda Laut Angin saat ini - mengira ini seperti monster biasa, bahkan sok bisa menahan dua sekaligus.
Hasilnya diinjak-injak oleh dua Raksasa Lava, tim penyembuh sama sekali tidak sempat merespons.
Lalu, dua batu itu berjalan di tengah kerumunan, menggasak seenaknya, sekumpulan orang pun berhamburan seperti burung dan binatang liar...
Seluruh proses kekalahan grup pertama memang seperti ini, sangat membosankan. Bahkan Lu Li pun tidak bisa lolos. Dia sama sekali tidak mencoba menghindar, dan memang tidak perlu melakukannya. Bagaimanapun juga semua sudah tumbang, bertahan hidup sendirian tidak ada artinya. Lebih baik ikut tumbang bersama, menggunakan hasil mengerikan dimana seluruh guild tak ada yang selamat ini sebagai peringatan untuk semua.
Jangan berpikir 40 orang sudah pasti keren abis. Jumlah personil tidak bisa mewakili apapun.
Perusahaan game merancang Hati Magma untuk dihadapi 40 orang, ini berarti dungeon ini jauh lebih sulit dari semua dungeon sebelumnya. Jika 40 orang bisa menghancurkannya dengan mudah, berarti perusahaan game sedang mempermalukan diri sendiri.
Apalagi sekarang ini adalah versi pertama yang belum dilemahkan sama sekali. Tingkat kesulitan yang sudah menjadi legenda ini hanya ada di masa lalu saat Lu Li pertama kali masuk game.
Sekarang yang dipermalukan adalah Biru Muda Laut Angin - kepalanya bengkak seperti babi.
Pemain baru tidak berani mengejeknya, tapi Biru Muda Laut Angin merasa setiap orang yang dilihatnya sedang menertawakannya.
Orang-orang yang pertama kali bekerja sama ini, mudah muncul yang tidak memberikan bantuan, menggunakan tenaga di tempat yang salah, tidak patuh pada Komandan, atau pura-pura patuh tapi tidak benar-benar paham...
Singkatnya, mereka seolah sengaja ingin melawan pemimpin tim.
Sebenarnya kesulitan Raksasa Lava jelas tidak sebanding dengan BOSS di konten selanjutnya, tapi sebelum Hati Magma ada tiga dungeon utama seperti Menara Batu Hitam, Stratholme, Blackrock Depths - kesulitan dungeon-dungeon ini tidak tinggi. Sebagai dungeon tim pertama, monster kecil di Hati Magma bahkan lebih kuat dari sebagian besar BOSS di dungeon sebelumnya.
Jadi bertahun-tahun kemudian, Raksasa Lava mendapat julukan dari para pemain - "Dewa Pintu".
