"Muncul satu item Emas Gelap!"
Monster kecil mengeluarkan peralatan Emas Gelap, Can Meng merasa akhirnya kembali mempertahankan gelar jago-nya.
"Resistansi api sangat tinggi, semua profesi sihir laporkan nilai Tahan Api kalian. Tiga orang dengan resistansi terendah tunjukkan sarung tangan kalian." Lu Li memeriksa peralatan. Meski termasuk Emas Gelap, untuk dungeon saat ini nilainya tak kalah dengan peralatan legenda karena bonus Tahan Api-nya sangat tinggi.
Di depan semua orang, Lu Li terlihat santai, padahal sebenarnya dia tidak memiliki kendali sama sekali dalam menyelesaikan dungeon ini.
Rencananya sederhana: mengulang monster kecil untuk leveling. Lagipula tewas di dungeon tidak kehilangan pengalaman, sementara membunuh monster kecil cabang level 62 ini memberi pengalaman melimpah. Bahkan jika dibagi rata ke setiap anggota, kecepatannya tak kalah dengan leveling di luar.
Selain itu, selama proses ini juga bisa mendapatkan peralatan Tahan Api yang bagus.
Dalam kondisi normal, pemain dengan tingkat maksimum yang menggunakan set lengkap peralatan Emas Gelap level enam puluh barulah memiliki kesempatan untuk menembus dungeon. Level Lu Li dan kawan-kawan sebenarnya belum memadai, namun banyak yang memiliki beberapa item legenda, bahkan beberapa orang hampir seluruhnya menggunakan legenda. Asalkan Tahan Api ditingkatkan, masih ada harapan untuk menembusnya.
"Raja Api, nama yang sangat angker ya." Youxing Tianxia merasa giginya mulai ngilu lagi.
"Jangan buang-buang waktu, maju bertarung." Lu Li mendesak.
Dia tidak berharap bisa menembus dungeon hari ini, tapi kalau sampai Bos pertama saja tidak bisa dikalahkan, itu benar-benar lubang plot. Jadi membersihkan monster kecil ini secepatnya adalah jalan yang benar.
"Hei Bos, di sana ada 110 (monster patroli). Kalau saat bertarung dia lari ke sini gimana?" Youxing Tianxia menunjuk elemen tanah yang bergerak super cepat itu.
"Hah, ya tunggu dia datang dulu. Bagus Tianxia, pengamatanmu sangat detail." Lu Li berkeringat dingin.
Youxing Tianxia sedang membicarakan Annihilator Lava - salah satu bintang pembunuh wipe lainnya di Hati Magma. Monster ini cukup umum ditemui dalam dungeon, ciri khasnya adalah kecepatan geraknya yang sangat tinggi dan resistensi terhadap skill kebencian. MT harus terus-menerus mengejeknya, kalau tidak, dengan kecepatan secepat angin, dia akan memanen kehidupan di seluruh dungeon.
Untungnya serangannya relatif lemah. Menghadapi satu monster jenis ini hampir mustahil menyebabkan wipe.
Yang benar-benar fatal adalah ketika pemain sedang melawan monster lain, anggota ini tiba-tiba datang mengacau. Skill andalannya adalah maju ke medan tempur. Banyak pemain yang tidak waspada akan terbang efek dan terjatuh ke kolam lava di samping. Jika jarak ke tepian dekat, bisa minta bantuan penyembuhan. Tapi jika terlalu jauh atau sudah tenggelam, lebih baik kabur ke mayat saja.
Menurut Lu Li, yang lebih memilukan adalah ketika monster ini mendorong pemain masuk ke dalam kerumunan monster lain dengan satu serangan maju ke medan tempur.
Dalam "Fajar", situasi menarik monster di luar rencana karena alasan tertentu disebut ADD. ADD di dungeon lain mungkin hanya sedikit merepotkan, tapi sekali terjadi ADD di Hati Magma, hampir pasti berakhir dengan tim dihabisi.
Alasan Lu Li tidak mengingatkan semua orang adalah karena dia ingin tim belajar cara serangan monster-monster awal ini melalui pengalaman dihabisi.
Karena Youxing Tianxia sudah mengingatkan, Lu Li tidak bisa berkelit dan justru harus memberi dorongan. Kenyataannya, jumlah Annihilator Lava yang banyak dengan area patroli luas membuat upaya memburu mereka satu per satu mustahil, apalagi memakan waktu terlalu banyak.
Membunuh monster tunggal sebenarnya sederhana, sama sekali tidak memberi kesempatan untuk menimbulkan korban jiwa.
Setelah membunuh monster ini, tim akan menghadapi Sang Raja Api.
Di gua besar ini dipenuhi monster jenis ini. Setelah beberapa kali mendapat pelajaran sebelumnya, Biru Muda Laut Angin sekarang tidak berani meremehkan mereka. Meskipun satu gelombang monster hanya ada dua ekor, dia tidak berani menarik dua kelompok sekaligus. Dari jarak jauh dengan hati-hati dia menembak satu ekor menggunakan senapan buru.
Kedua monster ini memiliki serangan jarak jauh. Tapi karena Biru Muda Laut Angin melakukan blok sudut pandang, akhirnya mereka tetap berlari mendekat.
"Tianxia tarik yang satunya lagi," Lu Li membagi tugas. "Piao Ling kamu awasi kalau ada monster lain yang mendekat. Healer tetap jalankan pembagian tugas menyembuhkan sebelumnya. Jangan sampai T tumbang karena kesalahan heal. Pemotongan DKP kalian aku tidak akan segan-segan."
DKP, singkatan dari Dragon Kill Point - sistem poin pembunuhan naga, berasal dari sebuah game populer luar negeri.
Dalam banyak game berlatar belakang cerita Barat, naga (Dragon) selalu merepresentasikan BOSS yang luar biasa kuat, menjaga harta karun yang tak ternilai. Yang mampu membunuh BOSS naga dengan sukses, sudah pasti harus merupakan pasukan terlatih yang tetap dan terorganisir. Setiap pencapaian heroik para pembasmi naga ini menggunakan sistem poin DKP (Dragon Kill Points) untuk merekam dan mengakumulasikan, menjadi standar untuk mengukur kinerja pemburuan naga mereka, sekaligus satu-satunya kriteria pembagian harta karun tak ternilai.
Metode penghitungan poin aktivitas seperti ini telah diterima luas oleh pemain. Saat ini, pihak resmi game Fajar telah memasukkan sistem statistik DKP baru secara internal.
Pemimpin guild atau staf administrasi memiliki kewenangan untuk melakukan penyesuaian terhadap DKP. Ini berarti proses pemotongan poin menjadi lebih mudah. Karena DKP menyangkut kepentingan vital pemain, pemotongan poin menjadi cara paling langsung dan efektif untuk memastikan mereka fokus dalam pertarungan dungeon.
Hanya mengandalkan utang budi interpersonal, sebuah tim mustahil bisa berkembang selamanya.
Terutama ketika para pemain mulai membuka lahan baru di Hati Magma, skala 40 orang membuat sistem DKP semakin menunjukkan manfaat ilmiahnya.
Sebelumnya, cara umum untuk mendapatkan peralatan saat masuk dungeon adalah dengan membandingkan ROLL poin, namun ROLL poin merupakan metode yang sangat mengandalkan hoki dan berisiko. Bagi pemain yang sial, mereka harus menanggung biaya risiko yang besar.
Contohnya, tim 15 orang pergi ke Menara Batu Hitam untuk mencari set T0. Jika ada 2 Pastor dalam tim, Pastor A yang pergi setiap CD selama sebulan ini namun selalu kalah ROLL dengan Pastor lain yang mungkin hanya datang beberapa kali saja, tentu sangat tidak adil bagi yang lebih banyak berusaha.
Sedangkan DKP terakumulasi dalam tim berdasarkan prinsip kontribusi lebih dapat lebih. Dengan komposisi tim yang relatif tetap dan kehadiran stabil, pemain bisa mengumpulkan lebih banyak poin untuk prioritas mendapatkan peralatan. Satu-satunya risiko yang ditanggung adalah faktor tangan jahat. Bisa dikatakan sistem DKP merupakan cara bermain yang relatif rasional dengan tingkat terorganisir yang tinggi.
Begitu mendengar ada pemotongan poin, semua orang langsung bersemangat.
Namun, 40 orang yang bertarung melawan Raja Api tetap mengalami insiden tak terduga - salah satu Raja Api memanggil antek lava.
Semua mengira selama membunuh Raja Api, maka makhluk panggilannya akan lenyap dengan sendirinya. Konsep ini termasuk common sense, bahkan Lu Li pun tak bisa gegabah membantah. Jadi dia hanya bisa memberi izin diam-diam untuk fokus membunuh Raja Api dulu.
Tragedi pun terjadi. Antek lava yang tak diacuhkan mulai terbelah menjadi dua, lalu empat, delapan... Saat mereka mengalahkannya dua Raja Api dan menghela nafas lega, strategi meleset total. Banyak antek lava tidak menghilang, malah terbelah lagi.
Waktu pembelahan mereka semakin singkat.
Semakin sering terbelah, kecepatan pembelahan makin tinggi. Hampir langsung terbelah lagi. Tim 40 orang itu pun terkepung antek lava.
Meskipun monster ini hanya memiliki dua skill yaitu Fireball dan Flame Storm, dan damage-nya tidak terlalu tinggi, namun di bawah serangan begitu banyak monster, Lu Li dan kawan-kawan sekalipun sangat hebat tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Pertama-tama, healer yang terlalu agresif dalam menyembuhkan menarik terlalu banyak kebencian. Setelah mereka terbunuh, anggota yang tersisa tentu semakin tak berdaya mengubah keadaan.
Setelah dihabisi, semua orang berkumpul bersama makan Roti dan minum air mata air.
"Cukup bunuh makhluk panggilannya saja." Youxing Tianxia menyampaikan pendapatnya. Dia sebenarnya juga seorang dirigen yang bertanggung jawab atas tim elite Pedang Penghakiman. Meskipun setiap kali guide hasil penelitian Lu Li dan kawan-kawan langsung digunakan, Youxing Tianxia tidak pernah berhenti belajar dan merangkum pengalaman.
Kali ini Lu Li tidak berkata apa-apa, hanya mengangguk.
Lihatlah, dia tidak perlu menjadi Sang Nabi Agung yang mengambil risiko. Cukup biarkan anggota-anggota ini dihabisi sekali untuk mempelajari polanya. Adapun waktu yang terbuang karena wipe, ini adalah harga yang harus dibayar saat membuka lahan baru, sekaligus biaya yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka.
Peran Lu Li adalah mengurangi tingkat pemborosan waktu, atau isyarat jarinya yang acak saat tim terus-terusan dihabisi namun belum menemukan arah yang benar.
Setelah mulai tarik monster lagi, situasinya pada dasarnya sama seperti waktu itu.
Perbedaan utamanya adalah Lu Li meminta semua orang mengonsumsi ramuan alkimia - perbedaan ramuan alkimia dengan ramuan biasa terletak pada: sebagian besar ramuan biasa hanya berefek sekali pakai, meski ada yang bertahan beberapa waktu namun akan menghilang setelah mati. Sedangkan ramuan alkimia berbeda, efeknya bertahan lebih lama pada pemain dan tetap aktif meski mati.
Tentu saja, sebagian besar bahan ramuan alkimia lebih mahal daripada ramuan biasa, dan resepnya sangat langka.
Untuk saat ini, hanya serikat besar yang mampu memelihara alkemis seperti ini, dan hanya serikat besar yang sanggup membeli barang-barang yang harganya mudah mencapai puluhan koin emas ini.
Dengan asumsi rata-rata 40 orang membutuhkan satu botol ramuan senilai 50 koin emas per orang, maka konsumsi sekali pakai mencapai dua ribu koin emas. Meski harga emas sedang turun, ini tetap pengeluaran puluhan ribu yuan, padahal efeknya hanya bertahan satu dua jam.
Hanya Lu Li yang berani menggunakan ramuan saat melawan monster kecil.
Bahkan Ibu Kota Kejayaan pun perlu berpikir dua kali, karena mereka tidak tahu berapa lama bisa menyelesaikan dungeon. Jika pertarungan mencapai ratusan hari, biaya ramuan harian saja bisa membuat mereka bangkrut dalam semalam - tentu ini hiperbola.
Dengan bonus ramuan, setidaknya damage menjadi jauh lebih cepat.
Salah satu Raja Api bahkan tidak sempat memanggil monster kecil sebelum dikalahkan. Yang satunya meski sempat memanggil, tapi kelompok kami sudah siap lebih dulu menghabisi monster kecil itu. Tanpa kesempatan membelah, efek skala pun tidak terbentuk.
Poin EXP yang didapat sangat melimpah, setara dengan mini BOSS di dungeon sebelumnya. Padahal ini dibagi untuk 40 orang sekaligus.
Setelah mengulang beberapa gelombang monster, Lu Li akhirnya melihat set profesi, yang sekali lagi mengonfirmasi legenda bahwa monster kecil di Hati Magma bisa menjatuhkan set armor dari dungeon sebelumnya. Hasil ini membuat semangat semua orang semakin membara, bahkan ketika Lu Li mengusulkan istirahat di tengah jalan, semua orang memutuskan untuk tidak, mengatakan akan beristirahat dengan nyaman setelah sampai di hadapan BOSS.
