"Amuk! Bagus, lanjutkan semangat!" Ekspresi gembira Lu Li sudah terpancar jelas.
Bukan berarti ia menyukai BOSS yang masuk fase Amuk. Meskipun Lucifron bukan tipe BOSS dengan serangan super kuat, namun begitu mengamuk tetap ada probabilitas untuk melakukan Pembunuhan Sekejap pada Biru Muda Laut Angin. Saat itu terjadi, meski tidak sampai dihabisi total, korban jiwa pasti akan memilukan.
Alasan kegembiraan Lu Li adalah: Begitu memasuki tahap Amuk, Lucifron akan berhenti melepas dua skillnya yaitu Kutukan dan Kiamat Mendekat.
“Digantikan oleh skill AOE bernama Serangan Kejut Bayangan, damage skill ini tidak rendah, dan termasuk dalam sistem grup, tapi dibandingkan dengan kutukan dan sihir bisa dibilang sudah kembali ke kategori wajar yang bisa diterima orang normal.”
“Feng Shao tarik dengan baik, Tianxia bersiap, begitu T tumbang langsung ambil alih, yang lain tidak perlu urusi apa-apa, fokus keluarkan damage.” Lu Li berharap tidak ada insiden tak terduga lagi, kunci di tahap ini sebenarnya adalah MT bisa menahan, penyembuh bisa menjaga healing dengan baik.
Sekarang tiga MT masih hidup, MP para penyembuh juga masih cukup, kalau sampai gagal lagi sungguh menghancurkan moral.
Semua juga sadar sudah sampai momen krusial, semakin berhati-hati.
“Api akan menjadi penguasa segalanya di alam semesta!”
Melemparkan dialog klise yang kosong, Lucifron — monster yang membuat Pedang Penghakiman dan tim riset gabungan Paviliun Hujan Ringan hampir 10 kali wipe ini akhirnya tumbang.
BOSS yang lebih kuat, tuntutan operasional yang semakin terstruktur secara tim, Hati Magma bahkan beberapa tahun kemudian akan tetap menjadi dungeon paling klasik sekaligus tersulit. Kini Lu Li berhasil mengalahkan BOSS pertama bersama timnya. Ia tak tahu siapa yang menciptakan rekor seperti ini di kehidupan sebelumnya, namun di dunia ini namanya Lu Li akan terukir selamanya.
Perasaan ilusi pasca terlahir kembali terus membayangi hati Lu Li. Hanya dengan perubahan demi perubahan seperti inilah ia yakin dirinya hidup di dunia nyata.
"Haruskah Meng Meng mundur dari tim untuk meraba koin emas?" Piao Ling menyela lamunan Lu Li.
Sejak dungeon 15 orang, sistem pengumpulan koin emas secara kolektif sudah mulai diterapkan tim normal. Caranya: anggota yang bertugas meraba peralatan keluar dari tim, mengambil koin emas yang dijatuhkan BOSS, lalu menyerahkan semuanya ke pemimpin tim. Namun melihat tingkat 'tangan jahat' Lu Li, tak ada yang mau ia yang membuka mayat BOSS.
"Mundur dan raba saja," kata Lu Li.
Masalah ini sudah lama ia pertimbangkan, bahkan khusus meminta nasihat dari para pemain lama seperti Baba Kucing dan Mu Qiu di kalangan game, barulah memutuskan untuk mencabut hak dan kesenangan anggota dalam membagi koin emas bersama.
Perkataan Mu Qiu saat itu membuatnya tersentuh - jangan biarkan kebaikanmu dianggap sebagai hal yang wajar oleh orang lain.
Berbagi koin emas bersama, di awal mungkin semua orang akan berterima kasih pada pemimpin tim, namun seiring waktu mereka tanpa sadar terbiasa dengan alokasi ini, dan mulai menganggap bagian keuntungan yang dikorbankan pemimpin tim sebagai fasilitas yang semestinya diterima.
Ambil contoh Lucifron, koin emas yang dijatuhkannya sekitar dua ribu lebih, jika dibagikan ke setiap orang bisa mencapai puluhan.
Uang ini jika Lu Li bagikan untuk memperbaiki peralatan semua orang, mereka akan merasa serikat ini sangat baik karena bahkan menanggung biaya perbaikan; Tapi jika tidak, beberapa orang pasti akan kecewa - serikat ini pelit, masa biaya perbaikan peralatan harus ditanggung sendiri, sementara koin emas dari BOSS dianggap sebagai bagian yang memang sudah sepantasnya didapat.
Yang lebih penting, Lu Li harus mempertimbangkan tim lain di serikat.
Sistem yang diterapkan tim pembuka lahan baru juga akan diadopsi tim elit guild. Jika Lu Li bersikeras semua koin emas langsung dibagi rata, tim elit pun terpaksa membagikannya merata. Masalah akan membesar seperti bola salju seiring waktu.
Tentu saja, semua orang masih merasa sedikit kecewa saat mendengar Lu Li mengumumkan kabar ini.
Tapi tidak ada yang benar-benar mempedulikan puluhan koin emas di sini. Perhatian segera dialihkan ke persoalan berikutnya.
Jago, silakan mulai pertunjukkanmu!
"Ini koin emasnya." Mata besar berlinang-linang Si gila harta kecil penuh keengganan, tapi ia tetap menyerahkan semua koin kepada Lu Li. Dia memutuskan nanti harus meraba banyak peralatan bagus, lalu meminta angpao satu per satu - kalau tidak diberi akan mengancam menangis.
Lu Li tentu tidak akan sungkan, lagipula koin-koin ini sama sekali tidak rencananya ia curi.
Saat masuk kembali untuk menaklukkan dungeon nanti, jika tim terlalu sering dihabisi, pasti perlu memperbaiki peralatan. Saat itu, dia bisa mengatur robot perbaikan ke mode gratis sehingga semua orang bisa memperbaiki peralatan tanpa biaya.
Tentu saja, Sistem tetap akan memotong uang sesuai harga normal, hanya saja pemotongannya dilakukan dari dompet Lu Li.
"Tiga batu permata, dua puluh dua batu penguat. Banyak sekali batu, sayang tidak ada yang benar-benar berharga." Pemburu kecil mengeluarkan batu-batu sambil berkomentar. Sekarang standarnya sangat tinggi, bahkan batu langka dengan tambahan Kerusakan Kritikal 15% ini ternyata tidak dia pedulikan.
Jika tongkat sihir profesi sihir bisa dipasang batu seperti ini, selama CRIT rate-nya tidak menyedihkan, efek Kerusakan Kritikal akan langsung terlihat.
Saat melihat batu ini, mata profesi sihir langsung bersinar hijau. Cara pembagiannya sebenarnya cukup sederhana.
Lu Li menyuruh mereka mengeluarkan senjata level enam puluh, membandingkan sifat senjata dan batu yang terpasang. Senjata yang terlalu buruk jangan membuang-buang batu bagus ini. Fokusnya mencari senjata bagus dengan batu berkualitas rendah. Akhirnya diberikan ke Mao Mao Ai Chi Rou karena batu di senjatanya benar-benar payah, bisa diganti langsung oleh tukang besi.
Tentu saja, dalam sistem pembagian dungeon besar seperti ini, mengambil barang apapun akan kena pemotongan DKP. Satu batu DKP-nya hampir setara dengan peralatan.
Untuk dua Batu Sintetis lainnya, memang seperti kata Can Meng - nilai ekonominya sangat rendah.
"Tiga skill book, dua untuk Mage Api. Haha, ternyata di sini tidak ada satu pun Mage Api." Can Meng tak bisa menahan tawa.
Dua skill book Mage Api dan satu penyihir gelap, semuanya skill book berkualitas. Skill book penyihir gelap diberikan ke Sesame Paste Tangyuan, skill book Mage Api disimpan di pihak Lu Li untuk nanti dibagikan ke yang membutuhkan.
Sebenarnya, sistem pembagian ala Lu Li ini memang berbeda dengan cara luar.
Di luar sana, barang apa pun yang muncul, orang yang membutuhkan langsung mengajukan poin, yang berani bayar tertinggi yang dapatkan. Pertarungan itu benar-benar berdarah-darah, bahkan banyak yang sampai berkonfrontasi terbuka.
Di sisi Lu Li, dia benar-benar memilih yang kebutuhan-nya paling tinggi, lalu mempertimbangkan jumlah peminat dan nilai barang, kemudian menetapkan angka DKP yang sesuai. Bukan mengambil barang dengan harga termurah, tapi semua orang mengakui kewibawaan visi dan keadilannya.
Selanjutnya beberapa material langka, mirip dengan yang dijatuhkan monster kecil sebelumnya, semuanya tetap disimpan di pihak Lu Li.
Ini dianggap sebagai aset Serikat Pedang Penghakiman. Bahkan tiga orang dari Paviliun Hujan Ringan yang membantu pun tidak bisa ikut bagi. Hanya ketika mereka sangat membutuhkan, dan tidak ada anggota kami yang menginginkannya, baru akan dialokasikan ke mereka.
Kemudian, tibalah momen paling mendebarkan.
Dalam game "Fajar", peralatan adalah segalanya. Setidaknya dalam imajinasi pemain biasa, beri mereka satu set peralatan top-tier, mereka merasa levelnya takkan kalah dari Xiao Mo atau Lu Li sekalipun.
