Esok harinya setelah login, tetap harus melakukan "perlawanan sengit" dengan Hati Magma.
"Pedang Penghakiman" menjadi penanda arah "Fajar". Mereka bukan yang pertama memulai eksplorasi dungeon Hati Magma, namun setelah kabar mereka berhasil mengalahkan bos pertama menyebar, berbagai serikat klub mulai mengorganisir "tim pembuka lahan baru" memasuki Hati Magma.
Tidak maju berarti mundur, ketinggalan akan dipukul.
Prinsip ini semua paham. Masalah bisa atau tidak menyaingi "Pedang Penghakiman" adalah satu hal, yang penting ada tindakan nyata. Manusia harus punya impian - bagaimana jika tercapai?
Tentu saja, usaha belum tentu sukses, tidak berusaha pasti akan lebih nyaman.
Serikat kecil-menengah jarang ada yang masih ingin membuka lahan baru di Hati Magma dengan sikap tidak tahu diri. Fajar seluas ini kaya akan elemen permainan, apapun yang dikerjakan pasti ada masa depannya.
Meski Bos pertama sudah dibabat, namun jeda semalam cukup untuk membuat monster kecil di depan direfresh banyak. Lu Li memimpin semua orang membersihkan rute tersebut, memperoleh pengalaman berlimpah. Luo Ying Hui Yi hari ini dengan pasti bisa naik ke level enam puluh, anggota lain juga tidak jauh tertinggal. Jika dua BOSS berhasil dikalahkan, bahkan Lu Li pun hampir mencapai level enam puluh.
Dengan cepat para imp dibersihkan, sampai pada kombinasi lima anjing pertama.
Kemarin di spot ini guild sempat dihabisi beberapa kali, namun akhirnya berhasil mempelajari karakteristik monster-monster ini. Lu Li memberi komando sesuai strategi yang ditemukan kemarin: "Aku tandai simbol, lima orang menarik monster masing-masing satu. Tidak boleh ada yang menarik lebih."
Namun kali ini tetap terjadi wipe, karena anjing ganas lava yang sudah dibunuh ternyata bangkit kembali. Orang yang menarik monster tidak waspada, akibatnya Tank tumbang berturut-turut. Suasana medan perang langsung kacau, lima makhluk anjing yang beregenerasi menguasai pertempuran. Kisah ini mengajarkan bahwa monster-monster ini memiliki kemampuan regenerasi.
"Harus dibunuh bersamaan, kalau tidak sisa monster akan menghidupkan kembali yang mati." Lu Li membongkar rahasianya.
Jika membiarkan semua orang melakukan eksperimen sedikit demi sedikit, rahasia regenerasi monster memang bisa ditemukan. Tapi cara itu terlalu membuang-buang waktu.
Mengulang dari awal, kali ini beberapa orang masing-masing menahan satu monster. Profesi dengan skill AOE memberikan serangan grup, sementara Pencuri-Pejuang bertugas menyeimbangkan HP monster-manster ini. Mana yang HP-nya lebih tinggi, mereka jadikan target utama.
Bukan berarti monster-monster ini harus dibunuh dalam waktu bersamaan tanpa sedikit pun selisih. Permintaan seperti itu terlalu tinggi, dalam kondisi normal tidak mungkin diselesaikan.
Atau anjing ganas lava yang meregenerasi yang mati, ada selisih waktu kecil. Asal semua monster dibunuh dalam selisih waktu ini maka aman. Bahkan jika anjing lava bangkit lagi, cukup tahan dan serang kembali, tidak perlu sampai tahap wipe.
Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Entah berapa banyak orang yang gagal melewati rintangan lima anjing ini.
Setelah menghabisi gelombang pertama lima anjing, bagian selanjutnya jauh lebih sederhana.
Di hadapan BOSS kedua Magmadar, semua mendapat waktu istirahat satu setengah jam.
Magmadar adalah hewan peliharaan kesayangan Raja Api Ragnaros, dijaga oleh Flamewaker Lucifron. Konon saat Ragnaros dipenjara di dimensi elemen, raksasa ini diberi makan mayat musuh yang ditawan. Magmadar pun menjadi bawahan loyalis Raja Api.
"Ada kabar, tapi harga yang mereka minta sangat tinggi." Genhao San menyambungkan alat komunikasi Lu Li.
“Cuma sebuah buku skill, minta dua ribu koin emas itu keterlaluan.” Lu Li merasa tidak masuk akal, meski harga emas sekarang sudah tidak seperti dulu, tapi masih bertahan di posisi 30:1. Dua ribu koin emas berarti setara enam puluh ribu realitas.
Memang keluarganya punya bisnis besar dan bisa mengeluarkan enam puluh ribu, tapi tidak punya keinginan jadi orang yang ditipu.
Dulu di kehidupan sebelumnya saat pertama masuk game, skill Tembakan Penenang sepuluh koin emas pun tidak ada yang mau.
Benar, dia menyuruh Genhao San membantu membeli skill Tembakan Penenang.
Kelebihan Can Meng yang paling mengesankan adalah kontrol area dan kemampuan memancing kemarahan. Masalah kontrol area sudah ada solusinya dan setidaknya tidak berakibat fatal, tapi soal memancing kemarahan berbeda. Inilah dasar mengapa Can Meng bisa menghabisi tak terhitung tim, sampai melahirkan hukum besi: Jika di pasukan tidak ada pemburu yang bisa Tembakan Penenang, jangan buang-buang waktu lawan BOSS ini.
Can Meng sudah punya satu buku skill, yang sampai batas tertentu bisa menyelesaikan masalah kemarahan ini.
Tapi ini masih belum cukup. Harapan untuk membunuh Magmadar sangat kecil. Level Lu Li dan kawan-kawan belum mencapai 60, masing-masing mendapat hukuman level, sementara MT bahkan mendapat perlakuan "dihancurkan dengan mudah".
Seandainya ada dua buku skill Serangan Penenang.
Selain dijatuhkan oleh Lucifron, skill Serangan Penenang biasanya bisa didapat dari monster seperti Desert Cannibal Flower level 40-an atau Swamp Polluter. Monster-monster ini bukan target leveling mainstream, refresh-nya jarang, lokasinya juga terpencil. Bahkan dengan anggota sebanyak Pedang Penghakiman, tidak ada kabar siapa yang memilikinya. Ini menunjukkan betapa rendahnya tingkat drop-nya.
Genhao San menghubungi beberapa unit tentara bayaran besar dan pedagang black market, akhirnya mendapatkan sedikit informasi.
Sebuah tim memiliki satu buku Serangan Penenang. Awalnya sudah dibagikan ke hunter di tim mereka, tapi hunter tersebut beberapa hari terakhir sibuk dan tidak bisa login, jadi masih disimpan oleh pemimpin tim.
Ada orang yang ditipu mau membeli dengan harga mahal, tentu saja mereka tidak keberatan.
Hanya saja terjadi perbedaan pendapat mengenai harga, sang pemimpin tim itu membuka mulut selebar singa meminta delapan ribu koin emas——setara 200-300 ribu realitas! Bagi orang biasa, menghasilkan seratus ribu yuan hanya dengan bermain game sudah bisa disebut hal yang "ajaib".
Sayangnya Genhao San bukanlah bodoh, mana mungkin mengeluarkan 200-300 ribu realitas untuk membeli buku skill yang fungsinya sangat terbatas.
Skill pemburu tidak terlalu laku di pasar, buku skill terbaik pun harganya hanya sekitar ratusan koin emas.
Setelah perang mulut sengit, harga saat ini sudah ditawar sampai dua ribu koin emas, namun sang pemimpin tim itu bersikeras tidak mau memberi konsesi lagi.
"Beri tahu dia, jika mau dijual seribu koin emas kami setuju. Jika tidak, lupakan saja." Lu Li berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Tapi sebaiknya tetap dibeli, Tim Dua mungkin akan kesulitan melawan Bos pertama."
Setelah berhasil membunuh Bos pertama Lucifron kemarin, hari ini Pedang Penghakiman dan Paviliun Hujan Ringan membentuk tim kedua untuk masuk dungeon, berusaha agar Tim Dua juga bisa mengalahkan Bos pertama.
Ini bukan hal yang mustahil, karena Tim Dua memilih dungeon dengan kesulitan sulit. Boss Lucian di kesulitan mimpi buruk pasti di-drop skill book Tembakan Penenang. Meski kesulitan sulit tidak 100%, probabilitas drop-nya sangat tinggi. Sedangkan untuk kesulitan elite, jangan terlalu berharap.
Jika berhasil membunuh Lucian, akan ada skill book Tembakan Penenang kedua.
Negosiasi dengan Genhao San terus berlanjut, sementara Lu Li sudah mulai menyasar Magmadar. Bagaimanapun harus memahami mekanisme BOSS terlebih dahulu. Selama menunggu kabar, Lu Li bisa memimpin timnya melalui beberapa kali wipe.
