Kedua skill ini sebenarnya tidak fatal, sehingga menciptakan ilusi bahwa Baron Geddon hanyalah bantal sulam yang lebih tampak bagus daripada fungsional.
Sampai...
"Lho, kayaknya ada yang tidak beres." Xiao Ba Jiang yang sedang menyembuhkan tiba-tiba berkata, seluruh tubuhnya mulai memancarkan cahaya api.
Belum selesai bicara, dia meledak... meledak...
Sebenarnya tidak sampai berkeping-keping seperti ledakan bom, tapi baik dirinya sendiri maupun orang-orang di sekeliling menerima kerusakan besar. Bersamaan dengan itu, Xiao Ba Jiang bergerak-gerak seperti cakar sambil melambung ke udara - jelas bukan keinginannya sendiri, dan di dungeon pun seharusnya tidak bisa terbang. Ini pasti ulah BOSS yang menendangnya hingga terlempar.
Benda jatuh dari ketinggian umumnya menimbulkan dua konsekuensi.
Pertama, benda itu sendiri akan rusak. Kedua, berpotensi menghantam bunga-bunga, rumput, atau anak kecil.
Xiao Ba Jiang yang jatuh dari ketinggian menerima kerusakan dahsyat. Saat mendarat, semua pemain dalam radius 15 yard di sekitarnya mendapat kerusakan setara - seolah Xiao Ba Jiang telah menjadi bom berbentuk manusia yang disebar ke kerumunan dan mengenai rekan sendiri.
Sudah kena ledakan gelombang pertama, kini dihujani lagi. Seketika mayat-mayat pun berserakan.
Tak perlu lagi berjuang. Separuh lebih anggota sudah mati. Buat apa lagi bertahan?
Piao Ling belakangan sudah mahir menggunakan interferensi, akhirnya tidak lagi mengganggu hewan peliharaan pemburu dengan cara menjengkelkan. Efek interferensi pada diri penyembuh yang dibatalkan, lalu dia menyelamatkan semua orang.
"Apa yang terjadi?" Sekelompok orang duduk di tanah makan Roti dan air mata air untuk mengisi ulang HP, MP, stamina fisik.
Semua masih bingung, apa yang sebenarnya terjadi barusan.
"Ba Jiang meledak." Biru Muda Laut Angin berkata dengan wajah masam.
"Kamu sendiri yang meledak!" Xiao Ba Jiang melonjak marah.
"Seharusnya ini mekanisme target BOSS, Ba Jiang meledak..." Lu Li menahan kepala Xiao Ba Jiang, menghentikan loncatannya: "Sebagai pihak terkait, kamu ternyata tidak tahu apa yang terjadi. Mau tidak aku potong DKP-mu? Ledakan menyebabkan kerusakan pada target dalam radius tertentu, dan yang kena ledakan akan terpental, saat jatuh ke tanah akan menyebabkan kerusakan lagi..."
Ini sebenarnya bukan curang, dengan observasi dan analisis yang cermat kita bisa tahu apa yang terjadi.
"Sebenarnya ada pertanda sebelum ledakan, tubuh akan diselimuti cahaya api." Piao Ling menambahkan.
"Xiao Ba, berapa lama dari munculnya cahaya di tubuhmu sampai meledak tadi?" Lu Li bertanya.
"Kira-kira... mungkin... tidak terlalu jelas." Xiao Ba Jiang menggelengkan kepala dengan bingung, "Aku baru sadar ada yang tidak beres ketika sudah meledak, semuanya terjadi terlalu tiba-tiba. Ini kan game realitas virtual!" Wajahnya masih pucat.
"Baiklah, Feng Shao bersiaplah untuk mulai tarik monster. Kali ini kita harus mempelajari karakteristik skill BOSS." Lu Li memerintahkan.
Kali ini yang terpilih adalah Sesame Paste Tangyuan. Mekanisme penunjukan targetnya acak, tidak ada yang bisa memprediksi siapa korban berikutnya. Begitu terpilih, nasib sial sudah tidak terelakkan.
“Jauhi aku, cepat jauhi aku, aku mau meledak!” Sesame Paste Tangyuan berteriak kencang.
Lu Li hampir tak kuasa menahan air mata belas kasihan - bukan karena kasihan dia akan meledak, tapi kasihan pada kecerdasan anak ini. Tapi karena dia sudah berteriak begitu, semua orang buru-buru lari menjauh darinya. Namun karena jumlah personil terlalu banyak, TKP menjadi kacau balau. Ada yang salah arah lari...
Ledakan bisa menyebabkan kerusakan mendekati tiga ribu - disebut "mendekati" karena para pemain memiliki sedikit banyak Tahan Api. Tanpa Tahan Api, HP tiga ribu benar-benar akan terkuras seketika.
Saat ini rata-rata HP pemain hanya sekitar tiga ribu lebih. Beberapa yang alokasi skill point dan peralatan-nya radikal mungkin bahkan belum mencapai tiga ribu.
Ditambah dengan serangan grup dari hantaman jatuh, asalkan tidak kabur pasti akan tewas.
Skill kulkas penyihir dan kebal Ksatria Suci memang bisa menghindari kematian, tapi yang punya taktik imun seperti ini jumlahnya sedikit - pengurangan damage tidak berguna, hanya tahan api yang bisa mengurangi kerusakan.
Wipe berulang kali membuat wajah semua orang pucat ketakutan.
Menurut logika orang normal, monster ini benar-benar tidak bisa dikalahkan, target yang ditunjuk sepertinya sudah pasti mati, kalaupun dia mati tidak masalah, tapi harus menyeret sekelompok orang sebagai pembopong.
Jika "bom daging manusia" seperti ini muncul beberapa kali lagi, siapa yang akan tersisa untuk melawan BOSS?
"Sial, kalian pakai otak tidak sih?" Lu Li tidak tahan lagi, terpaksa mengingatkan para jagoan game ini: "Kenapa harus menyuruh orang lain menjauhi si bom? Kenapa tidak menyuruh si bom sendiri yang menjauhi kerumunan, lari ke wilayah sepi lalu meledak sesuka hati!"
Semua orang seperti tersadar dari mimpi.
Bukan berarti IQ orang-orang di sini benar-benar rendah, mereka semua terbawa arus oleh Sesame Paste Tangyuan, masuk ke jalan buntu pemikiran.
Benar-benar tidak ingin terus membuang-buang waktu, Lu Li mulai mengambil alih komando pertempuran secara total, dan beberapa konsep yang diungkapkannya sekarang justru terasa sangat koheren: "Nanti Huzi Zhazha bertugas menarik monster, gunakan hewan peliharaannya untuk menarik aggro, bawa monster ke posisi ini, area monster kecil di sini sudah kita bersihkan sebelumnya..."
Dia sudah mengarahkan tim untuk mundur ke ruangan Gal.
Area ini menyerupai gua batu namun cukup luas, yang terpenting topografi seluruh area berbentuk setengah cekungan - bukan cekungan kupu-kupu, melainkan cekungan piring. Ruang di bagian tengah relatif lebih luas, menguntungkan untuk sinergi tim tempur. Posisi tepian mulai menipis, sehingga bomber yang lari ke tepian meski terlempar oleh ledakan akan terhambat oleh langit-langit karena faktor ketinggian, tidak melayang terlalu tinggi sehingga jatuhnya tidak terlalu melukai. Dengan begini bomber bahkan tidak perlu tewas.
Strateginya ini sebenarnya merupakan cheat murni.
Gal sudah menjadi masa lalu, topografi di sana telah disaksikan semua orang.
Tapi berapa banyak orang yang akan mengingat hal tidak penting ini dalam hati, lalu menghubungkannya untuk melawan Baron Geddon?
Bagi tim biasa, jika komandan ceroboh, mungkin butuh beberapa hari untuk terpikir memindah lokasi. Soalnya perpindahannya cukup jauh, hanya hewan peliharaan pemburu yang bisa memancing BOSS ke sana dengan segalanya sempurna.
Huzi Zhazha memiliki seekor Xunxing Shou, keluarga kucing, lebih besar dari kucing tapi lebih kecil dari macan tutul. Cakar empatnya tak bersuara saat mendarat, pertahanannya sama saja dengan tidak ada, serangannya juga hanya kurang memuaskan, tapi memiliki kecepatan yang tak tertandingi.
Pertahanan tidak penting. Bagaimanapun tingginya pertahanan, jika kena serangan Baron Geddon, hasilnya hampir pasti benar-benar abadi atau cacat separuh.
Di bawah kendali jarak jauh Huzi Zhazha (Kumis Tajam), Binatang Cepat perlahan mendekati Baron Geddon. Dengan gesit, makhluk itu menembakkan Taring Beracun ke Baron Geddon yang menyebabkan 10-an poin kerusakan. Setelah berhasil menyerang, binatang itu langsung kabur. Keputusan Huzi Zhazha tepat - semburan Hellfire nyaris menenggelamkan Binatang Cepat itu.
Bahkan terhadap hewan kecil pun bertindak kejam, persis seperti meriam menembak nyamuk.
BOSS memang semena-mena. Melihat serangannya gagal, dia langsung berlari mengejar tanpa henti di belakang Binatang Cepat.
Efek yang diharapkan tercapai. Teknik aggro Huzi Zhazha (Kumis Tajam) cukup mumpuni, berhasil memancing monster ke posisi yang ditetapkan. Hai Feng Biru Muda segera mengejek, semua anggota mengambil posisi dengan jarak agak berjauhan, khususnya menyisakan ruang gerak untuk pengebom di sisi sayap.
“Sekarang masalah Bomber sudah terselesaikan, kita anggap itu sudah selesai. Semua orang siapkan diri, masih ada dua jam untuk. Begitu gagal, hari ini kita harus menyerah.”
Pemain lain ditunjuk. Kali ini responsnya cepat, langsung kabur ke posisi ambang. Dia tidak mati, juga tidak membahayakan siapa pun.
Ini membuat Lu Li melihat secercah harapan kemenangan.
“Sialan, kamu lari ke mana?!” Sebelum dia lega, orang kedua yang ditunjuk ternyata langsung lari ke kerumunan dan meledak. Lu Li hampir menyemprotkan racun darah tua: “Pemotongan poin! Sekali lima poin. Yang merasa DKP-nya banyak, silahkan berakting sepuasnya!”
Amarah biasa sudah tak cukup untuk mereda kemarahannya.
“Maaf bos, tadi saya pusing, salah arah larinya.” Pemain itu dengan wajah masam penuh penyesalan.
Satu bom menghabisi sekelompok. Yang tewas bukan cuma satu dua, hasilnyalagi-lagi dihabisi seluruh tim.
"Monster kecil di sekitar seharusnya sudah respawn, semua bersihkan monster kecil dulu. Semua harus berpikir - apa yang harus dilakukan kalau ditunjuk. Huzi, kamu bersusah payah sekali lagi memancing." Piao Ling muncul melunakkan situasi, ia memimpin tim yang sudah regenerasi untuk membersihkan monster kecil.
Ia bisa memahami kondisi hati Lu Li. Sudah menemukan lokasi yang begitu ideal, mengira semua masalah akan terpecahkan, tapi malah hancur karena kesalahan sangat bodoh di level dasar.
"Ini kan buka lahan baru, wipe itu hal normal. Jangan berlebihan menilai IQ mereka, soalnya..." Piao Ling menepuk bahu Lu Li sambil menghela nafas, "Tidak semua orang sepintar aku, kesepian seperti salju."
