Tidak mungkin membagikan semua trofi hanya kepada tim elit guild yang berjasa. Sebenarnya, Lu Li awalnya tidak berencana membagikan seluruh seribu set ini. Meminjam pepatah kasar: Anjing lapar baru akan menggigit. Terlalu kenyang justru menghilangkan daya tempur.
Pertimbangan utama karena ini adalah tanah pertama yang dikuasai.
Umpan yang diluncurkan harus bagus, baru bisa memancing anggota serikat lainnya untuk berjuang mati-matian. Mereka yang mendapatkan rumah ini adalah contoh hidup-hidup, selama bekerja dengan baik, siapa pun berpeluang mendapatkan rumah dalam serangan selanjutnya.
Benteng Penghakiman saat ini masih benteng level awal, jika ditingkatkan di masa depan akan diperluas, nanti jumlah rumah penduduk akan lebih banyak.
Selain itu, Lu Li tidak mungkin puas hanya mengendalikan satu tanah. Saat Dia terlahir kembali, klub-klub besar mana pun sudah memiliki lebih dari satu tanah, mengandalkan benteng mereka semua mendapatkan keuntungan besar.
Yang menciptakan keajaiban adalah elit, tapi yang mewujudkan nilai tetap rakyat biasa. Usaha menghasilkan uang harus melayani massa, yang membalikkan laporan keuangan klub yang merugi juga para pemain biasa yang menempati benteng.
Setelah menyusun formasi pasukan kasar yang kurang lebih final, Lu Li sebenarnya tidak terlalu sibuk lagi.
Genhao San, Shen Wansan, Baba Kucing, Roti Putih, bahkan Piao Ling yang malas sekalipun sebenarnya adalah ahli administrasi yang handal. Peraturan rinci benteng yang mereka tentukan bersama membuat Lu Li sendiri tercengang.
Benteng-benteng yang pernah ia dengar di kehidupan sebelumnya hanyalah hal-hal yang tampak permukaan. Prinsip manajemen sebenarnya yang terkandung di dalamnya sama sekali tidak ia pahami.
Semua orang terfokus sepenuhnya pada benteng. Tak satu pun ada yang berminat untuk bertarung di dungeon lagi. Waktu juga tidak cukup untuk mengalahkan BOSS berikutnya. Bahkan Lu Li pun sulit menahan gejolak di hatinya. Kalau sekarang disuruh keluar untuk berlatih leveling, ia juga tidak punya mood untuk itu.
Tidak perlu ragu-ragu lagi. Saat ini yang paling langka di serikat adalah batu.
Lu Li mengambil gambar teknik beliung besi yang bagus dari klub, lalu dengan cepat memproduksi sejumlah beliung besi legendaris.
Alasan pertama batu masuk dalam pandangan semua orang adalah karena mereka merupakan produk sampingan dari penambangan mineral. Barang ini hanya dipungut pemain level rendah untuk mendapat beberapa koin tembaga, tapi langsung dibuang sebagai sampah oleh high-end player.
Batu jenis ini sebenarnya hanya bisa digunakan untuk mengaspal jalan, ukurannya terlalu kecil.
Batu yang dibutuhkan Lu Li harus cukup besar dan memiliki tekstur keras, baru bisa mencegah kereta perang musuh menyebabkan kerusakan berlebihan pada tembok benteng.
Lu Li pernah melihat tembok Batu Raksasa Xuese Zhanqi, batu penyusunnya berukuran mencengangkan. Kereta perang musuh yang menyerang hanya bisa mengelupas serpihan batu, estimasi waktu dua jam pengepungan bahkan tidak bisa membobol tembok itu.
"Mengasah pisau tidak mengganggu pekerjaan menebang kayu" - meski merepotkan saat pembangunan, konten selanjutnya akan memberikan imbalan setimpal.
Sayangnya, kekuatan Pedang Penghakiman saat ini belum memadai untuk membangun tembok Batu Raksasa seperti Xuese Zhanqi. Selain itu, sumber daya batu di Lembah Abu-abu terbatas, sangat sedikit batu tambang yang memenuhi standar bahan tembok Batu Raksasa.
Konon, tembok Batu Raksasa Xuese Zhanqi itu dibangun dengan batu yang mereka kumpulkan selama lebih dari setengah tahun, baru bisa diselesaikan pada pertarungan terakhir.
Batu-batu besar ini tidak bisa dimasukkan ke dalam tas. Jika ingin mengangkutnya, cara bodoh harus mengerahkan beberapa orang untuk mengangkat, cara pintar menggunakan kendaraan untuk menarik. Untuk kendaraan, teknik memiliki barang sejenis, pedagang barang-barang di kota juga menyediakan layanan sewa.
Astranaar memang punya layanan serupa, hanya saja harganya sama sekali tidak bisa dibilang murah.
Lu Li tidak berilusi membangun cabang seperti Tembok Batu Raksasa, tapi setidaknya harus tahan beberapa serangan kereta perang biasa. Jadi material sampingan tambang pasti tidak bisa, harus melakukan penambangan bijih besi profesional.
Setelah mempelajari, petinggi Pedang Penghakiman memutuskan pertempuran dua front.
Sebagian orang menambang batu di Lembah Abu-abu, sebagian lain mengangkut batu dari Jalur Batu Cakar lintas peta. Pegunungan Batu Cakar terletak di pantai barat Kalimdor, selatan Lembah Abu-abu, utara Tanah Berduka dan Mulgore. Ini adalah rencana terdekat dan paling memungkinkan dari Hutan Nyanyian Malam.
Di sini dulunya juga merupakan hutan yang pepohonan rimbun, namun kegiatan ekspedisi dan operasi penambangan perusahaan investasi risiko telah mengubah lanskap ini secara drastis, dengan debu beterbangan, ngarai tandus dan tebing terjal yang menjulang.
Tanah yang dieksploitasi berlebihan ini akan segera berubah menjadi wilayah tandus baru seperti Tanah Berduka di selatan dan tanah tandus di timur.
Para goblin di pegunungan Batu Cakar ini adalah engineer paling unggul dalam ras mereka. Penemuan mereka memungkinkan mereka menebang hutan luas hanya dalam hitungan bulan. Pencapaian ini memicu kemarahan yang sama dari night elf dan Minotaur.
Night elf membangun tempat perlindungan di Puncak Batu Cakar, memberikan perlindungan bagi elf kecil dan pelindung hutan.
Sedangkan sebagian besar kaum Minotaur juga memainkan peran defensif serupa, suku Totem Terror telah mulai melancarkan serangan balik terhadap para Goblin - ada rumor yang menyatakan bahwa untuk mengusir Goblin dari tanah mereka, Totem Terror menggunakan cara ekstrem termasuk racun buatan yang Terlupakan.
Jelas, jika racun-racun ini digunakan, akan menimbulkan kerusakan besar bagi para Goblin.
Pedang Penghakiman yang ingin menambang batu di sini harus membayar pajak kepada para Goblin. Shen Wansan menyuap seorang Pangeran Goblin dengan permata berkilauan dan koin emas, yang kemudian memberikan perlindungan bagi kereta pengangkut batu Pedang Penghakiman di Jalur Batu Cakar.
Kekuatan si pangeran ini juga ikut terlibat.
Lu Li berjanji akan menyediakan sejumlah toko untuk Perusahaan Investasi Risiko, sekitar lima hingga enam unit, dengan jumlah akhir yang akan dikonfirmasi berdasarkan lokasi, namun kedua pihak telah mencapai sebagian besar kesepakatan.
Selain persetujuan diam-diam dan perlindungan di atas, Pangeran Goblin ini juga akan mengirimkan batu-batu tak berguna dari tambang kepada Lu Li.
Awalnya hanya menumpuk memakan tempat, menguburnya pun merepotkan, sekarang ternyata ada yang mau membeli dengan koin emas, Pangeran Goblin tentu tak menolak. Transaksi ini diperkirakan akan memberinya setidaknya dua ribu koin emas plus beberapa toko.
Sedangkan yang paling dipentingkan Lu Li justru engineer yang dikerahkan sang pangeran goblin.
Beberapa kurcaci serakah namun berpengetahuan ini akan terlibat dalam pembangunan tembok benteng serta perencanaan tata kota internal. Lu Li berharap kehadiran mereka bisa membantu tim desain serikat.
Seratus ribu pemain tak semuanya pengangguran, sebagian besar di dunia nyata memiliki berbagai jenis pekerjaan.
Di antara mereka terdapat profesional di bidang teknik sipil dan perencanaan kota. Lu Li mengumpulkan mereka dan memberikan wewenang penuh untuk membangun benteng pertama Pedang Penghakiman. Filosofinya adalah menyerahkan urusan teknis kepada ahlinya. Tugasnya bukan ikut campur, melainkan memenuhi berbagai permintaan yang diajukan tim.
Lu Li menggali beberapa batu di Lembah Abu-abu, lalu bersama beberapa pemain kehidupan mengangkut batu-batu tersebut kembali.
Sebenarnya menggali batu tidak sulit, yang rumit adalah transportasinya. Jalan di hutan bisa dibayangkan buruknya. Kendaraan sewaan dari pedagang barang-barang dengan massa yang kasar semakin memperparah pengiriman.
Lu Li tak bisa tidak mengagumi para pemain yang tetap bertahan tanpa pernah mengeluh.
Terlihat jelas betapa antusiasme mereka melonjak. Mereka seolah tidak lagi merasa sedang bermain game, melainkan membangun rumah mereka sendiri.
"Lu Li, agak merepotkan. Banyak wajah asing bermunculan di Lembah Abu-abu. Mereka mengganggu proyek kita. Apa ini ulah klub-klub itu?" Yu Si Liulangren bersama ksatria-nya sedang aktif berpatroli di wilayah Lembah Abu-abu, memberikan perlindungan bagi para pemain Pedang Penghakiman.
Pemain kehidupan murni, secara prinsip seharusnya tidak bisa menjadi target serangan.
Tapi sebagian pemain yang mengumpulkan batu untuk Pedang Penghakiman sebenarnya bukan pemain kehidupan murni. Beberapa dari mereka berasal dari kelas pertempuran yang hanya mempelajari pertambangan sebagai pekerjaan sampingan. Kelompok ini tidak mendapat perlindungan dari hukum sistem, sehingga menjadi sasaran empuk faksi lawan.
"Pasti ulah mereka. Sama sekali tidak perlu diragukan." Lu Li mendengus keras.
"Bisa jadi ini guild kecil atau unit tentara bayaran yang ingin memanfaatkan situasi." Yu Si Liulangren membantah secara tidak sadar.
"Para pemain yang menambang batu, demi mengurangi beban barang, tas mereka sudah dibersihkan sampai bersih. Mati pun tidak akan menjatuhkan barang bagus. Manfaat apa yang didapat pemain biasa menyerang mereka? Lagipula harus menanggung risiko balas dendam dari kita." Lu Li berhenti sejenak lalu berkata: "Liulangren, mengapa kamu tidak berani yakin? Karena secara tidak sadar kamu takut pada mereka. Kamu tidak berani menghadapi situasi dimana kita dicari masalah oleh banyak klub."
"Bos mungkin benar, tapi kalau benar begitu harus bagaimana?" tanya Yu Si Liulangren.
"Bisa bagaimana lagi? Santai saja." Lu Li sama sekali tidak khawatir: "Mereka sudah ketinggalan zaman. Sekalipun bertindak juga percuma. Masakan berani memulai perang? Mereka tidak punya keberanian itu. Dan kalau berperang di sekitar benteng kita, kekalahan mereka akan sangat memilukan..."
Ketenangan sang pemimpin membuat Yu Si Liulangren sedikit lebih tenang.
"Lalu sekarang harus bagaimana?"
"Tentu saja dengan menghancurkan cakar uji coba mereka. Aku akan mengerahkan personel pertempuran ke Lembah Abu-abu. Semua yang menunjukkan sikap permusuhan terhadap kita harus dibersihkan. Ancaman tidak boleh ada di sepanjang perjalanan perkembangan kita." Lu Li berbicara dengan keanggunan legendaris.
Sejak kecil tumbuh dalam lingkungan hukum rimba, dia sudah paham satu prinsip dasar.
Musuh takkan pernah berhenti melukaimu karena kamu mundur. Untuk membuat orang takut, kamu harus galak. Sebenarnya dia juga khawatir perang besar terjadi. Saat ini semua orang hampir mencapai level enam puluh, tahap perkembangan pesat. Tak ada yang ingin perang - dua macan bertarung pasti ada yang terluka, burung kerang dan nelayan yang diuntungkan. Klub-klub yang tidak berperang akan memanfaatkan situasi untuk menyusul dan mengungguli.
"Tenang saja, aku akan segera membersihkan kutu-kutu di sini." Yu Si Liulangren juga sosok yang berani mengambil tindakan tegas.
“Jika situasi memanas-manasi, mintalah bantuan Elf Air. Aku akan berkoordinasi dengan pihaknya.” Lu Li yakin tidak ada klub berani melawan tiga guild sekaligus, bahkan Ibu Kota Kejayaan pun tidak bisa. Xiao Mo sebenarnya sosok yang cukup rasional.
Setelah menutup alat komunikasi, Lu Li tiba-tiba mengangkat tangan memberi isyarat agar rekan-rekannya berhenti melangkah.
“Berkumpul rapat dan waspada. Aku merasa ada yang tidak beres.” Sambil berkata demikian, dia menyamar diri. Kemampuan persepsi dalam kondisi samar lebih meningkat.
