Sebenarnya, Lu Li masih memiliki benih pohon yang lebih keren abis, yaitu Benih Pohon Dunia yang dia dapatkan di dimensi rahasia.
Sayangnya benih itu sama sekali tidak bisa dikenyangkan, meski sudah memakan tak terhitung benih tanaman merambat, hingga kini masih seperti benda mati. Lu Li terpaksa memprioritaskan pembudidayaan benih Pohon Pengetahuan. Dengan menumbuhkan Pohon Pengetahuan, keamanan Benteng Lembah Abu-abu sudah bisa terjamin.
Segudang koin emas yang dikeluarkan langsung mengubah benteng yang semula seperti reruntuhan menjadi luar biasa berbeda.
Di dalam game tentu tidak seperti dunia nyata. Di dunia nyata, bahkan dengan bantuan robot cerdas, membangun satu jalanan minimal membutuhkan waktu setengah bulan. Selain itu, material terbaik pun perlu diproses lebih lanjut agar layak dimasuki orang.
Di game tidak perlu demikian. Justru bagian paling memakan waktu adalah proses merancang.
Setelah tahap perancangan selesai, pemain cukup membeli material bangunan yang cukup lalu membayar uang ke Sistem. Keesokan harinya, Lu Li sudah bisa melihat jalan komersil yang hampir sama persis dengan yang dia bayangkan.
Selanjutnya adalah perumahan warga, balai administrasi, dan struktur sejenisnya.
Sebuah "benteng pemain" sesungguhnya akhirnya terbangun. Dalam sekejap, benteng pemain yang tidak terlalu luas ini menjadi penuh sesak.
Semua orang datang untuk melihat keramaian, bagaimanapun ini adalah benteng pemain pertama yang didirikan.
Kehadiran benteng ini menandakan para pemain telah mantap berdiri dalam game "Fajar", mampu membangun kekuatan mereka sendiri sekaligus mengembangkan ekonomi sosial yang terbentuk dari komunitas pemain.
"Fajar" sekarang baru layak disebut sebagai "dunia kedua" yang sebenarnya.
Beberapa klub yang membeli toko juga pandai Memanfaatkan kesempatan. Mereka meluncurkan produk diskon ciri khas saat kerumunan penonton membanjiri benteng, membuat nama-nama toko mereka tersebar di kalangan pemain.
Toko pakaian menawarkan layanan pewarnaan gratis. Hanya tailor langka yang memiliki kemampuan mewarnai peralatan - para tailor seperti ini biasanya direkrut oleh kelompok besar. Pemain biasa tak pernah mendapat kesempatan ini, kini akhirnya mereka bisa menikmatinya.
Toko senjata meluncurkan aktivitas undian "Satu Koin Emas Menangkan Legenda". Meski hanya satu-dua orang yang bisa mendapatkan peralatan legenda, namun kemunculan kasus langka dimana peralatan Emas Gelap didapat dengan satu koin emas langsung memuncakkan suasana TKP.
Ada juga toko ramuan yang melakukan aksi rugi untuk promosi. Ramuan biasa ditawarkan dengan diskon, sementara ramuan profesional juga muncul di konter. Bagaimana mungkin pemain yang punya uang saku lebih melewatkan kesempatan seperti ini.
Bar menyewa cewek-cewek cantik untuk menghibur. Pemain yang suka hura-hura langsung menjadikan benteng ini sebagai tanah impian.
Toko pengumpulan material juga mengeluarkan darah-darah, harga beli jauh lebih tinggi dibanding wilayah lain. Khususnya beberapa toko bahan baku milik Pedang Penghakiman, Genhao San menghujamkan ribuan koin emas untuk menutupi kerugian di sektor ini.
Dengan acara lelang kemarin sebagai daya tarik, rumah lelang Pedang Penghakiman akhirnya memiliki reputasi. Bagaimanapun, hanya sedikit klub yang berani mengeluarkan peralatan legenda sebanyak itu. Banyak pemain mulai menitipkan peralatan mereka di rumah lelang ini.
Biaya transaksi yang dikenakan sangat rendah. Saat ini Pedang Penghakiman praktis sudah menyerah untuk mencari untung dari segi ini.
Segala taktik digunakan demi mempertahankan orang-orang ini.
Meski hari ini benteng dipadati orang, tak lama lagi mereka akan melupakan tempat ini. Hanya dengan tindakan khusus untuk memperdalam kesan baik terhadap Pedang Penghakiman, lalu menggoda mereka dengan kepentingan agar menjadi pelanggan tetap, barulah mereka bisa menjadi pencipta kekayaan bagi benteng.
Lu Li hanya melirik sebentar lalu tidak lagi memperhatikan.
Di bidang ini Genhao San adalah ahli. Piao Ling lebih unggul dari Lu Li dalam membaca hati manusia. Baba Kucing dengan pengalamannya yang luas selalu memberi saran tepat. Maka peran individu seperti dirinya sangat terbatas.
Yang perlu dilakukan Lu Li adalah memimpin pasukan untuk merebut Blackshore.
Saat lelang, Lu Li langsung melempar dua puluh ribu koin emas, berhasil merebut satu slot dari delapan yang tersedia. Harga terendah adalah sepuluh ribu koin emas. Mengingat Blackshore hanyalah wilayah terpencil di belakang garis belakang Pedang Penghakiman, menguasai wilayah ini berarti harus siap menghadapi serangan tak kenal ampun dari Pedang Penghakiman.
Sebenarnya Lu Li bisa menawar lebih rendah, misal dua belas ribu koin emas. Namun itu berisiko, bagaimana jika gagal memenangkan lelang?
"Satu titik regenerasi, dua puluh unit kereta perang." Lu Li membayar uang kepada penjaga perpustakaan perang kota.
"Ini terlalu sedikit, kamu yakin hanya membeli dua puluh unit kereta perang?" Piao Ling merasa Lu Li agak meremehkan musuh: "Kompetitor kita kali ini bukan cuma pemula. Xuese Zhanqi dan Penjaga Biru Murni sudah mengerahkan pasukan inti."
Karena beberapa wilayah memulai pertempuran secara bersamaan, klub-klub besar harus selektif dalam alokasi sumber daya.
Blackshore termasuk peta benteng dengan persaingan yang tidak terlalu sengit, namun tetap ada 4-5 kelompok klub yang ikut lelang tanah. Di antaranya Xuese Zhanqi dan Penjaga Biru Murni mengerahkan pasukan inti mereka. Sebenarnya mereka tidak ingin berkonfrontasi mati-matian dengan Pedang Penghakiman, tapi tidak bisa menghindar kecuali mau tertinggal dalam perkembangan dibanding klub lain.
Hanya ada beberapa petak tanah, pasti akan ada lawan tangguh yang harus dihadapi bersama.
"Tenang saja, aku tahu batasannya. Di pertarungan ini, aku punya jurus andalan." Lu Li tersenyum misterius, tidak merasa 20 kereta perang itu sedikit. Ini sudah jumlah maksimal yang mau dia beli. "Kalau bukan karena zaman sekarang banyak Si Kaya, sebenarnya tanpa kereta perang pun benteng bisa direbut."
Sebagai yang terlahir kembali, jika sampai harus bersaing secara finansial polos dengan orang lain, itu terlalu norak.
Piao Ling setengah percaya, tapi Lu Li selalu sangat tepercaya. Akhirnya dia menahan diri untuk tidak terus membujuk. Dalam hati, dia berpikir: "Bahkan jika kehilangan Benteng Blackshore, minggu depan bisa kita rebut kembali."
“Bawa cincin ini, dan ramuan ini. Hari ini, apakah kita bisa merebut benteng dengan cepat tergantung padamu.” Setelah memasuki peta Benteng Blackshore, Lu Li menyerahkan beberapa barang kepada Sesame Paste Tangyuan.
Satu cincin, dua botol ramuan.
Cincin Serangan Kilat (Legenda): 64-82, Kelincahan +120, Tenaga +80, Kecepatan Serangan +30%, Slot 2. Efek 1: Probabilitas tertentu menyebabkan efek tusukan saat mengena titik vital. Efek 2: Penggunaan Instan - Melakukan serangan tiga kali berturut-turut ke target, menyebabkan kerusakan tusukan jika ketiga serangan mengenai posisi yang sama. Waktu Tunggu 6 menit. Efek 3: Pertukaran Posisi Instan - Memilih target dalam 40 yard dan saling bertukar posisi. Waktu Tunggu 6 jam. Membutuhkan Level 60. Daya Tahan 360/360.
Ramuan Kebal Terbatas, Ramuan Siluman Kuat.
Menara di sepanjang jalan relatif mudah diatasi berkat 20 kereta perang, meskipun efisiensinya masih kalah jauh dibandingkan kelompok yang memiliki 30-50 kereta perang. Dalam proses penghancuran menara, Pedang Penghakiman tertinggal cukup signifikan.
“Mereka seharusnya sudah mulai menghantam tembok benteng.” Ada nada kekecewaan dalam perkataan Piao Ling.
Sekarang Pedang Penghakiman tidak kekurangan koin emas sebanyak ini. Jika berhasil merebut Blackshore, biaya tambahan masih bisa kembali. Tapi jika gagal mengambil Benteng Blackshore, bahkan dua puluh kereta perang ini akan menjadi sia-sia.
