"Ahem." Lu Li membersihkan tenggorokannya dengan canggung, "Siapa yang punya banyak koin emas? Aku kehabisan uang di sini."
"Ke...kehabisan uang?"
"Kenapa ada perasaan klub kita hampir bangkrut gini ya."
"Jangan-jangan keluarga Lu mau menggelapkan uang receh kita..."
"Beneran tega banget!"
"Mau kena potong DKP nggak? Meng Meng, jangan sembunyi di belakang, keluar sana!" Lu Li melesat maju dan menarik si Pemburu kecil yang berusaha kabur.
"Tolong! Kak Lu Li mau melecehkan aku!" Can Meng menjerit.
"Ini untuk perbaikan peralatan kan? Aku masih punya sisa koin emas, mau pinjam?" ujar Elf Air.
"Aduh nggak enak ah. Main di dungeon kita malah minta uang bala bantuan. Tenang, si gadis kecil ini punya banyak koin." Lu Li merampas sekantong 5000 koin emas dari Can Meng, cukup untuk perbaikan peralatan dengan pasti.
“Tak ada lagi, koin emasku habis! Aku tak punya uang untuk beli pakan ternak. Hewan peliharaanku akan mati kelaparan satu per satu. Nanti aku akan jadi pemburu tanpa satupun peliharaan. Tanpa peliharaan, kemampuan bertarungku hilang. Aku akan dipecat klub, tak ada yang mau menampungku. Aku akan jadi gelandangan, tak punya uang untuk makan...” Pemburu kecil ini tiba-tiba seperti dirasuki roh Xianglin's Wife.
“Nanti minta ke San Ge. Piaraanmu tak akan mati kelaparan. Aku benar-benar tak paham buat apa kau pelihara begitu banyak hewan.” Lu Li menepuk-nepuk kepalanya.
“Hmph! Jangan tepuk kepalaku lagi, hampir jadi bodoh karena ulahmu! Kau mana paham!” Can Meng mendengus, “Piaraanku sudah hampir matang. Beberapa sebentar lagi bisa dikawinkan untuk menghasilkan keturunan. Nanti akan ada banyak peliharaan unggul, bahkan yang langka mungkin. Ini bisa dijual dengan harga koin emas yang sangat-sangat banyak!”
“Tapi tega kah kau menjualnya?” Lu Li sama sekali tidak percaya si gadis kecil ini bisa dapat harta karun.
Karena itu, tekanan ekonominya di masa depan akan semakin berat.
Untungnya dia cukup mahir menghasilkan uang, bahkan banyak klub yang bersedia membayar mahal untuk menyewanya melawan BOSS. Sayangnya saat ini hanya serikat Pedang Penghakiman sendiri, serta aliansi seperti Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang yang mendapat keistimewaan ini.
Bagaimana mungkin dia bisa mengeluarkan lima ribu keping emas kalau penghasilannya tidak banyak.
Dalam kondisi normal, tewas sepuluh kali membutuhkan perbaikan peralatan - ini adalah nilai rata-rata. Mengingat profesi berbeda dan gaya pertempuran yang berbeda, data ini bervariasi. Dengan perhitungan rata-rata pula, biaya perbaikan peralatan sekali sekitar lima belas keping emas. Perhitungan ini juga mempertimbangkan tingkatan peralatan anggota Pedang Penghakiman, di mana perbaikan item legenda dan Emas Gelap tentu lebih mahal. Pemain biasa mungkin hanya menghabiskan satu keping emas lebih sedikit untuk sekali perbaikan.
Terjadi insiden tak terduga di area Ragnaros.
Skill BOSS "Melelehkan Senjata" yang seharusnya tidak menyebabkan kerusakan atau kerugian lain, mulai membuat hati Lu Li meneteskan air mata.
Sebelumnya tewas sepuluh kali baru perlu perbaikan peralatan sekali, sekarang lima kali tewas sudah harus melakukan perbaikan peralatan.
Saat masuk dungeon pagi tadi, tas membawa ribuan keping emas. Sang Pengelola Executus juga menyumbang cukup banyak. Hasilnya, sebelum siang hari semuanya sudah habis untuk perbaikan. Tapi dengan lima ribu koin emas ini, setidaknya hari ini tidak perlu khawatir biaya perbaikan tidak cukup.
Setidaknya dari skill melelehkan senjata ini, biaya perbaikan saat bertarung di dungeon bisa membuat sebagian besar tim kolaps.
Sebenarnya lava yang menyembur di segala penjuru sini tidak hanya menyebabkan kerusakan, tapi juga mengkorosi peralatan pemain. Hanya peralatan tahan api yang bisa menghindari korosi berlebihan dari api. Sejak Hati Magma dibuka, nilai peralatan tahan api naik ke lapisan berikutnya.
Lu Li udah dari dulu menyuruh Shen Wansan mengumpulkan peralatan tahan api. Meski hasilnya luar biasa, koleksi peralatan tahan api itu cuma cukup untuk kebutuhan Pedang Penghakiman sendiri.
Saat siang hari, setelah melewati wipe berulang kali, akhirnya Lu Li berhasil membawa tim masuk ke fase P2.
Ragnaros ternyata perlahan tenggelam ke dalam kolam lava.
Semua orang terpana, apakah BOSS ini akan kabur, ataukah kita harus mengejarnya ke dalam lava untuk bertarung?
"Jangan ada yang bergerak, perhatikan sekeliling!" Lu Li kembali cheat. Secara teori, orang biasa takkan bisa memprediksi kejadian selanjutnya, kecuali dia seorang yang terlahir kembali.
Dari lava muncul beberapa Anak Api, langsung menerobos formasi pertahanan pemain.
Meski sudah diingatkan Lu Li, tetap ada empat korban jiwa. Kerugian sebesar ini praktis memastikan hasil akhir wipe.
Tapi para tanker belum semuanya tewas. Lu Li segera mengalokasikan healer ke setiap MT, berusaha mempertahankan pertempuran. Mereka harus mengukur kekuatan anak-anak nyala api ini, atau wipe berikutnya pasti terjadi. Membuka lahan baru memang selalu seperti ini - fase awal hampir seluruhnya proses memahami BOSS.
Total ada delapan ekor Anak Api. Jumlah yang sungguh mengerikan.
Biru Muda Laut Angin sendiri sudah menarik tiga monster, para anggota tim lainnya juga masing-masing membagi beberapa. Lu Li melihat fluktuasi HP-nya yang naik-turun cukup berbahaya, lalu memerintahkan seorang prajurit gila untuk menarik satu monster lagi.
Damage dealer meski menggunakan plate armor sebenarnya kurang cocok untuk menarik monster. Pertahanan mereka terlalu rendah, HP tidak mencukupi, dan menimbulkan tekanan penyembuhan yang besar.
Ini adalah proses penyesuaian terus-menerus. Meski kembali dihabisi, Lu Li setidaknya sudah mengetahui serangan, pertahanan, HP para Anak Api ini, serta skill yang mungkin mereka gunakan. Serangan Anak Api murni elemen api, damage serangan biasa sekitar 800-1000. Memiliki skill sihir pembakaran dengan jangkauan 10 yard yang tidak hanya menyebabkan kerusakan, tetapi juga membakar Sihir para damage dealer.
Pembakaran ini termasuk skill pasif. Asalkan berada dalam 10 yard darinya, otomatis akan terbakar.
Sekali lagi membuktikan bahwa peralatan tahan api benar-benar barang bagus. Lu Li bahkan melepas satu komponen set legenda dan menggantinya dengan zirah kulit Emas Gelap yang memiliki resistensi api sangat tinggi. Selain tahan api, peralatan ini tidak ada gunanya sama sekali.
Para pelaku lainnya juga mirip, intinya hanya menumpuk resistensi api secara membabi buta.
Minimal harus bisa bertahan melewati fase P2 melawan Anak-anak Nyala Api ini. Untungnya hampir semua sudah mencapai level enam puluh dan mayoritas memakai peralatan level 60. Jika benar-benar pertama kali masuk Hati Magma dengan peralatan dan level awal, mungkin bahkan tidak akan bisa melihat Anak-anak Nyala Api.
Seluruh sore pada dasarnya dihabiskan dalam hubungan Cinta dan Pertumpahan Darah dengan Anak-anak Nyala Api.
Menjelang malam, akhirnya Sistem berbelas kasihan. Ternyata berhasil membantai semua Anak-anak Nyala Api, dan di antara yang tersisa masih ada MT, healer, serta damage dealer. Sepertinya masih bisa bertahan lebih lama.
"Ini adalah pertempuran yang tidak boleh dikaburi!"
Setelah mengucapkan dialog ini, Ragnaros memanggil bola-bola lava api yang dihujamkan ke pemain yang berada jauh darinya.
Jumlah pemain yang tersisa sudah sedikit, mana mungkin bertahan dari gangguan seperti ini.
Setelah beberapa eksperimen gagal, kondisi mental semua orang mulai menurun. Lu Li terpaksa mengumumkan penghentian aktivitas hari ini.
Untungnya besok bisa dilanjutkan lagi. Terjebak di wilayah ini masih bisa diterima Lu Li. Dia tidak merasa Pedang Penghakiman sudah cukup kuat untuk mengalahkan BOSS ini hari ini.
