Setelah makan, mereka menghabiskan satu sore di taman bermain. Saat Lu Li login, sudut bibirnya masih menyungging senyum yang tak bisa disembunyikan.
"Hm, hidup ini sudah tak tertahankan. Setiap gerak-gerik selalu menyebar makanan anjing, orang-orang tertentu benar-benar pengecut yang sombong." Biru Muda Laut Angin menggertakkan giginya: "Hubungan saja belum resmi, kurasa dia bahkan belum bertemu orangtua sang wanita. Aku kutuk mereka pacaran seumur hidup, terus-menerus seperti itu saja..."
"Kapan habisnya omongmu ini? Bukannya pasangan anjing itu sudah lama mesra? Tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah siapkan perbanmu? Berikan aku dua ikat." Piao Ling berkata tak sabar.
“Kamu sendiri tidak akan bisa membuatnya, kenapa setiap kali aku yang harus membuatkan perban untukmu? Apa aku pelayanmu?” Teori "Lu Li terkutuk" dari Biru Muda Laut Angin tidak mendapat dukungan dari Piao Ling, membuatnya langsung tidak senang.
“Kamu terlalu banyak berpikir. Kalau aku mencari pelayan, tidak mungkin memilih orang bodoh sepertimu. Minimal harus level seperti Lu Li. Ngapain lihat-lihat? Kalau memang mampu, coba kamu pacari cewek dari Daftar Kecantikan.” Piao Ling menunjukkan wajah penuh cibir.
“Sialan, susah apa? Percaya tidak kalau aku langsung bisa pacari satu sekarang juga?” Biru Muda Laut Angin membentak marah.
“Aku sudah tahu polamu. Cuma mengirim pesan ke beberapa cewek di Daftar Kecantikan: 'Ikuti Hai Feng Da Ye, jaminan hidup enak, nggak perlu khawatir tidak ada yang nahan monster saat main dungeon'. Benar kan?” tanya Piao Ling.
“Lho, kok kamu tahu?” Biru Muda Laut Angin terkejut.
"Kalian berdua malu-maluin ga sih." Lu Li yang sudah menyelesaikan penjadwalan cara posisi baru sedang memeriksa ramuan alkimia semua anggota, tiba-tiba melihat dua orang bodoh ini mengobrol di saluran terdekat. Fitur chat di "Fajar" umumnya menyinkronkan teks dan voice chat, bisikan memang hanya bisa didengar berdua, tapi kenapa tidak menutup tampilan teks kalau mau berbisik-bisik.
Bangsat, ngomong mau pacaran seumur hidup, begini meremehkan dirinya, ini iri terang-terangan.
Orang-orang seperti kita sama sekali tidak tahu betapa senangnya mereka bermain kemarin. Para pelaku lainnya melihat Elf Air sebagai sosok beraura dewi yang dingin, hanya Aku satu-satunya yang menyaksikan sisi lain Elf Air yang sebenarnya tak berbeda dengan gadis biasa. Perbedaan kontras ini justru tidak membuat Lu Li antipati ataupun kecewa.
"Bagaimana kalau hari ini aku yang jadi dirigen, lihat kamu linglung terus." Piao Ling berkata dengan wajah serius.
"Boleh juga. Kalau ada kesalahan saat memimpin, DKP-mu akan dipotong. Ayo." Lu Li mentransfer kewenangan sebagian pemimpin tim ke Piao Ling untuk memudahkannya menandai posisi dll, sementara dirinya sendiri memutuskan fokus sebagai damage dealer.
“……” Ini adalah perasaan seperti menggauli anjing, atau lebih tepatnya menaklukkan seluruh kebun binatang.
Siapa yang membuat aturan bahwa Komandan harus dipotong DKP?
Dengan contoh Lu Li kemarin, Piao Ling memimpin tanpa masalah. Bagaimanapun, beberapa percobaan awal bahkan belum tentu bisa masuk ke fase P2.
"Siapa itu, kenapa kacau begini? Masih pantas main pencuri? OT mulu, mending pergi ke langit!" Akhirnya menemukan kesalahan Lu Li, Piao Ling berteriak berlebihan seperti antagonis dalam drama pemula.
Benar, yang OT adalah Lu Li. Meski dia menghilang secepat kilat untuk menghapus kebencian, Putri Naga Hitam yang sangat sensitif terhadap OT tetap menyemburkan racun ke posisi Lu Li hingga semua orang di sana mati.
Dihabisi!
Wipe karena kesalahan Lu Li, OT yang bandel terus. Hua Di Li Qing tertawa paling keras sampai image "pria cool dan misterius"-nya hancur berantakan.
"Berulang kali menghukum Kakak di depan adik perempuannya, membuat wibawa sang kakak hilang sama sekali. Lu Ba Pi, akhirnya kau juga mengalami hari seperti ini."
"Pemotongan poin!"
"Harus dipotong poinnya!"
"Hampir saja berhasil, tapi karena... ah, tidak memotong poin takkan meredakan kemarahan rakyat biasa."
Mana prestise yang dijanjikan? Mana dukungan yang diharapkan? Kenapa banyak yang bersikap dengan gembira? Dan yang bilang "hampir berhasil" itu, ini masih fase P1! Mengatakan kalimat seperti itu, hatimu tidak sakit? Lu Li mulai meragukan hidup.
Dia sama sekali tidak menyadari betapa banyak orang telah tersinggung oleh perilaku 'memberi makanan anjing' yang dilakukannya tanpa disadari sehari-hari.
"Berapa banyak dipotong? Lima poin?" tanya Lu Li.
Bagaimanapun juga tidak masalah, di sini banyak pemilik poin tertinggi, tapi sebanyak apapun tidak akan melebihi dirinya sebagai Komandan dan pemimpin tim.
"Lima poin tidak cukup! Kau membahayakan tujuh orang, apa hidup mereka tidak bernilai satu poin pun? Kalian yang di sana, nggak terima?" Sambil duduk memulihkan HP, Piao Ling punya banyak waktu untuk melanjutkan aktingnya.
“Kapan sistem pemotongan poin mulai dihitung per kepala?” Ekspresi Lu Li suram, bajingan-bajingan ini masih punya batas bawah nggak sih?
“Ahem, Boss, kalau sampeyan sendiri bisa asal-asalan melakukan kesalahan, ngarepin orang lain mau mempertaruhkan nyawa seberapa besar?” Piao Ling sambil bicara sambil memotong tujuh poin Lu Li: "Ngelihat ini kesalahan pertama kamu, potong tujuh poin saja. Lihatlah poinmu sebanyak ini, tujuh poin cuma sembilan helai bulu kerbau..."
Sebenarnya, atmosfer eksplorasi dungeon baru Pedang Penghakiman cukup bagus.
Selama kesalahan tidak menyebabkan wipe, saat tidak bertempur boleh asal mengobrol. Para petinggi nggak sok jaim. Bisa mengolok sifat tersesat Xiao Ba Jiang yang bikin langit-gempa bumi, atau bilang ekspresi imut Can Meng pengen dipeluk dan diremas-remas, atau di bawah arahan Biru Muda Laut Angin bilang wajah Piao Ling sayang banget nggak dipake buat kerja paruh waktu malem-malem...
Eksplorasi dungeon seperti inilah yang tidak membuat lelah, ada juga pemimpin tim dengan wajah khidmat seperti Xiao Mo, konon saat eksplorasi dia harus sering berganti anggota tim. Pertama karena mereka yang melakukan kesalahan akan langsung diganti, kedua karena saraf anak buahnya selalu tegang hingga membutuhkan istirahat lebih memadai.
Sayangnya, ini tidak mengubah fakta bahwa eksplorasi terus menerus menemui kegagalan.
Bukan berarti tidak ada kemajuan, Lu Li dan kawan-kawan beberapa kali berhasil memasuki Fase P3, sayangnya saat itu dari 40 orang hanya tersisa sedikit, sama sekali tidak cukup untuk melanjutkan pertarungan di Fase P3.
Waktu dengan cepat tiba di akhir pekan.
Dungeon Hati Magma sedang berlangsung penuh semangat, Tim Dua Pedang Penghakiman akhirnya berhasil mengalahkan Ragnaros. Kabarnya beberapa serikat klub di luar juga telah menyelesaikan eksplorasi Hati Magma, toh semua sudah melakukan eksplorasi selama dua minggu. Semua guide yang perlu diketahui telah dieksplorasi, tinggal masalah koordinasi dan menghamburkan uang.
Menghamburkan uang juga tidak sia-sia, peralatan yang diperoleh kembali sama sekali bukan masalah.
Purple Moon Cave adalah salah satu klub yang berhasil menembus dungeon Hati Magma. Konon di pesta kemenangan malam itu, mereka langsung mendapat suntikan modal 30 juta realitas, dengan syarat hanya memegang kepemilikan saham tanpa ikut campur operasional klub.
Yang terpenting, mereka kini telah naik ke kapal besar konglomerat tersebut, kemungkinan akan ada lebih banyak investasi selanjutnya.
Dana awal yang mereka tanam pun langsung tertutupi. Banyak guild lain mulai meniru cara ini - bahkan yang berhasil menyelesaikan kesulitan elite sekalipun bisa mengunggah screenshot bertanda "Klub XX mengalahkan Ragnaros pada [tanggal]" di forum untuk dihype.
Pedang Penghakiman sebenarnya juga melakukan hal serupa. Segera setelah mengalahkan Ragnaros, mereka langsung mengirim thread di forum.
Pihak resmi juga mem-pin post tersebut, bagaimanapun ini adalah pertama kalinya pemain berhasil membunuh BOSS akhir dalam dungeon tim 40 orang, itupun dengan kesulitan mimpi buruk. Tapi Pedang Penghakiman termasuk golongan keras kepala yang menolak investasi modal, para kapitalis hanya bisa menghela napas.
