Setelah memuaskan rasa penasaran semua orang, barulah hari yang penuh kesulitan ini bisa dilewati.
Selasa pagi lelang tanah, pembaruan sistem kemarin melakukan banyak perubahan pada sistem benteng.
Peta baru biasanya dilelang tanah Senin pagi dan dityerang sore hari. Benteng pemain dilelang Selasa pagi, pagi hari menyerang benteng sistem, hasilnya keluar sore lalu mulai penyerangan resmi.
Jumlah kereta perang juga dibatasi, plus harga belinya dinaikkan dari semula 100 per unit menjadi 1000. Bahkan tanpa batasan jumlah, orang kaya seperti Elf Air pun tak mungkin boros beli kereta perang seperti itu.
Selain itu, menara panah juga mendapat perubahan.
Selain meningkatkan damage menara panah, juga ditambahkan pengaturan berbagi HP antar menara panah. Kecuali menghancurkan menara panah di tiga jalan, dua menara terakhir akan mempertahankan 1 HP tersisa.
Lu Li hampir tersenyum melihat perubahan sistem benteng kali ini.
Perubahan ini umumnya menguntungkan pihak bertahan. Meski Lu Li telah melakukan berbagai persiapan, jika bisa menghemat tenaga sekaligus meningkatkan peluang menang, tentu dia tidak akan menolak.
Benteng Lembah Abu-abu telah dibangun dengan cukup kokoh. Tembok benteng berhasil melewati ujian serbuan kereta perang sebelumnya, lalu diperbaiki kembali. Ditambah lokasinya di tengah hutan belantara dimana Penjaga Hutan dan dryad menjadi sekutu, Lu Li benar-benar tak bisa membayangkan Siapa yang mampu menghabisi benteng ini.
Justru wilayah Blackshore-lah yang lebih berbahaya.
Benih Pohon Kuno telah bertunas di samping sumur bulan, tapi masih berupa tunas kecil. Mustahil mengharapkannya memanggil pasukan Ent pohon dalam waktu dekat.
Meski tembok benteng kokoh, saat Lu Li menyerang Blackshore sebelumnya, dia tidak menghancurkan tembok tersebut. Di dalam game penuh dengan orang-orang berbakat, tak ada yang bisa memastikan apakah para pelaku lainnya memiliki kemampuan ini.
Karena itu, Lu Li menyerahkan pertahanan Benteng Lembah Abu-abu kepada Piao Ling, sementara dia sendiri langsung memimpin di Blackshore.
Piao Ling tidak perlu terlalu banyak usaha, lagipula dia bukan orang sembarangan. Kemampuan memimpinnya hampir setara dengan Lu Li. Keunggulan Lu Li terletak pada kemampuan regenerasinya dan tekad sekuat baja yang ditempa melalui berbagai penderitaan sejak kecil.
Kemampuan adaptasi Piao Ling sangat luar biasa. Gelar "bakat jenius"-nya bukan sekadar omong kosong - otaknya bekerja lebih cepat dari orang biasa.
Pedang Penghakiman perlu mempertahankan dua wilayah sehingga tidak ikut dalam lelang tanah. Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang juga demikian, tapi Pedang Penghakiman berpartisipasi dalam semua lelang lahan lainnya.
Ibu Kota Kejayaan dan Legiun Angin Kencang menguasai dua wilayah terbaik - tanah tandus dan Lembah Duri, namun mereka sama sekali tidak puas. Empat wilayah lainnya yaitu Lembah Abu-abu, Blackshore, Barat Jauh, dan Tanaris semuanya menjadi target mereka, sedangkan keempat wilayah ini termasuk dalam sistem Paviliun Hujan Ringan-Pedang Penghakiman.
Mustahil bagi mereka untuk menyerang keempat wilayah sekaligus secara maksimal.
Penyerang utama harus mengacak sebagian personel tempur, jadi persiapan jumlah personel sebenarnya harus lebih banyak.
Jika tidak ada insiden, selain mempertahankan wilayah sekuat tenaga, pasti ada satu arah serangan utama - kemungkinan terbesar adalah Blackshore, mengingat klub Pedang Penghakiman harus mempertahankan dua wilayah dengan jumlah mid-high-end player yang kurang, fakta yang diketahui umum di kalangan pemain.
Lu Li tidak memantau Benteng Lembah Abu-abu. Begitu diserahkan ke Piao Ling, dia akan mempercayai sang ksatria suci tersebut.
Ibu Kota Kejayaan, Surga Ketujuh, Fajar Bersayap, Penjaga Biru Murni, Xuese Zhanqi, Bintang, Twilight of the Gods, Hongtu Baye - delapan klub ini menang dalam lelang tanah, hampir semuanya adalah klub-klub top terbaik.
Hanya Twilight of the Gods dan Hongtu Baye yang terlihat unik.
Yang pertama hanya menyisakan Sangat Takut Seperti Kayu yang masih layak dilihat, bertahun-tahun bertahan hidup dengan susah payah, tapi kegigihannya patut diacungi jempol karena tidak pernah tersingkir total.
Hongtu Baye baru-baru ini mendapatkan suntikan modal besar, mereka gila-gilaan merekrut orang di mana-mana. Meski tidak berhasil mendapatkan dewa game kelas wahid, tapi berhasil merekrut banyak atlet esports tingkat dua atau tiga. Kini untuk pertama kalinya menunjukkan taring tajamnya, membidik Benteng Pantai Hitam Pedang Penghakiman.
Setelah lelang tanah selesai, mereka akan bersama-sama menyerang benteng sistem.
Orang dengan waktu tersingkat yang menang, berhak melakukan serangan resmi ke Benteng Pantai Hitam Pedang Penghakiman.
Mendekati siang hari, hasil akhir keluar. Ibu Kota Kejayaan berhasil memperoleh hak menyerang.
Waktu yang mereka gunakan sangat singkat. Dari sini terlihat tekad bulat mereka merebut Benteng Blackshore. Lawan Benteng Lembah Abu-abu adalah Surga Ketujuh, Tanaris Kota Wushuang akan menghadapi Fajar Bersayap, Padang Liar Bagian Barat Paviliun Hujan Ringan bertarung sengit dengan Penjaga Biru Murni, sementara Tanah Tandus Legiun Angin Kencang menghadapi tantangan dari Xuese Zhanqi.
Untuk Lembah Duri milik Ibu Kota Kejayaan, Legiun Angin Kencang yang berhasil mendapatkan hak menyerang.
Secara jujur, Lu Li agak kebingungan total. Ia menyadari telah mengabaikan bug kecil ini - Legiun Angin Kencang menyerang Ibu Kota Kejayaan. Ini benar-benar omong kosong, kan mereka satu keluarga?
Memang dalam versi saat ini operasi seperti ini dimungkinkan.
Sekutu dapat saling menyerang secara silang, sehingga menghindari situasi dimana benteng serikat sendiri direbut pihak lain.
Sebenarnya, Lu Li bisa memerintahkan Paviliun Hujan Ringan untuk menyerang Blackshore. Setelah Paviliun Hujan Ringan akhirnya mendapatkan hak menyerang, mereka hanya perlu menyerah untuk melewati krisis ini.
Namun operasi semacam ini membutuhkan pertimbangan dua hal.
Pertama, uang untuk lelang tanah pasti akan terkuras, pihak resmi tidak akan segan-segan memotong pajak. Selain itu, dengan delapan klub yang bersaing, apakah bisa memperebutkan hak akhir juga menjadi masalah.
Mungkin karena semua orang memiliki rasa takut terhadap Ibu Kota Kejayaan, tidak ada yang serius ingin merebut Lembah Duri, hasilnya membuat Legiun Angin Kencang menang dengan mudah. Dengan begini, Ibu Kota Kejayaan sama sekali tidak butuh pertahanan, mereka bisa fokus melawan Benteng Blackshore.
Bug kecil seperti ini akan dihindari melalui pembaruan sistem di masa depan, tapi sekarang Lu Li harus dengan gigih menghadapi pasukan inti Ibu Kota Kejayaan.
Di sore hari, pertarungan perebutan enam benteng pun dimulai.
Lu Li mengawasi dari atas tembok kota Blackshore, membeli penuh tiga puluh unit kereta perang sesuai batas maksimal yang ditetapkan sistem.
Karena harga kereta perang meledak sepuluh kali lipat, harga 30 kereta ini setara dengan 300 kereta sebelumnya. Jika guild biasa yang bertarung, Lu Li sama sekali tidak akan membeli sebanyak ini.
"Di dalam kota juga harus ada yang mengawasi, jangan sampai mereka meniru jurus kita sebelumnya." Lu Li menugaskan dua orang untuk mengawasi ketat area dalam kota. Saat ini banyak penyihir gelap yang menggunakan gerbang pemanggilan, sementara pemain yang bisa terbang atau memiliki metode levitasi lainnya juga tidak sedikit.
"Apakah kita harus turun untuk menghadang? Jika tidak, mungkin waktu akan sangat melelahkan." Ice Mage Wei Yun Dan Yue mengajukan saran.
"Mengirim orang keluar pasti menimbulkan kerugian." Lu Li tidak terlalu setuju.
"Semua orang memiliki peralatan cadangan di tas. Meski kehilangan, kemampuan bertarung tidak akan hilang. Kerugian memang tak bisa dihindari." Wei Yun Dan Yue bersikukuh dengan pandangannya. Menurutnya jika Ibu Kota Kejayaan sudah mengepung kota sejak dini, tembok benteng mungkin tidak akan mampu bertahan.
"Baiklah, kita bertahan di bawah menara. Aku akan mengamati pergerakan pasukan lawan dari Tianxia. Jika ada insiden tak terduga, Wei Yun kamu yang bertanggung jawab sebagai komandan sementara." Lu Li merenung sejenak, menyadari mungkin dirinya keliru.
Latar belakangnya cukup sederhana, merintis usaha dari nol. Bahkan satu keping uang pun ingin dibelah jadi dua.
Jadi di awal secara tidak sadar menganggap saran Wei Yun Dan Yue "terlalu mewah". Tapi setelah dianalisis lebih teliti, kehilangan beberapa peralatan tetap lebih baik daripada kehilangan benteng.
Benteng yang sudah menghabiskan begitu banyak dana untuk pembangunan, justru akan lebih merugi jika sampai hilang.
