Lu Li melihat beberapa rekan satu timnya tewas tiba-tiba, namun karena Ibu Kota Kejayaan yang menyerbu menara panah juga kehilangan beberapa anggota, ia tak terlalu memikirkannya.
Tingkat korban jiwa seperti ini memang agak menyakitkan, tapi dia sudah bersiap mental.
Di sisi Ibu Kota Kejayaan yang berhasil memukul mundur pemain Pedang Penghakiman dan memperoleh beberapa peralatan, Xiao Mo memimpin pasukan untuk menghancurkan dua menara panah. Dengan 20 kereta perang di garis tengah mereka, bahkan setelah pembaruan sistem yang meningkatkan serangan dan pertahanan menara panah, tak butuh waktu lama bagi mereka.
Xiao Mo semakin yakin: "Dalam Pertempuran Benteng selama dua jam ini, jika Lu Li hanya mengandalkan taktik bertahan di titik regenerasi, Benteng Blackshore pasti akan berganti pemilik hari ini."
Glory Capital tidak pernah ingin membagi kekuasaan dengan pihak manapun, target Xiao Mo adalah memonopoli semua benteng. Jika tujuan ini tercapai hingga tingkat tertentu, Glory Capital akan menjadi tanah suci yang ingin dimasuki semua pemain game. Seperti banyak game sebelumnya, semakin kuat semakin dominan, akhirnya hanya satu yang berkuasa mutlak.
"Bagaimana keadaan orang di jalur kalian?" tanya Xiao Mo ke dua jalur lainnya.
"Kabur, langsung lari setelah kami serang satu gelombang. Dapat dua peralatan, atributnya lumayan bagus, hehe." Tim dari jalur lain segera melapor kabar serangan menara.
"Jalur satunya lagi?" Xiao Mo bertanya.
"Membunuh empat orang, dapat tiga peralatan, dua diantaranya legenda." Jawaban dari jalur tersebut juga datang.
"Bagus, aku justru lebih ingin terus mengulur waktu seperti ini. Entah apakah Pedang Penghakiman punya persiapan cukup untuk terus kehilangan peralatan." Xiao Mo berkata dengan percaya diri.
Mereka terus maju dan segera tiba di menara panah kedua. Namun yang mengejutkan Xiao Mo dan kawanannya, di bawah menara ini tidak ada seorang pun. Perlawanan bertahap Pedang Penghakiman yang mereka antisipasi ternyata tidak terjadi. Mungkinkah para miskin ini tidak berani bentrok langsung?
Agak disayangkan, tidak bisa terus membuat Pedang Penghakiman kehilangan peralatan.
"Sial, ada yang mendekat, semuanya berhati-hati..." Blood Dagger berteriak keras. Suaranya belum selesai, skill sudah menyelimuti langit dan bumi dihujamkan.
Pikiran Xiao Mo terinterupsi. Akhirnya ia menyadari bahwa mereka telah dikepung.
Tiga sisi dikelilingi pemain, satu sisi ada menara panah!
Lebih dari 70 orang mengepung 40 orang. Hati Xiao Mo terus merosot ke bawah.
"Lindungi kereta perang dan mundur! Dua jalur lain bergabung di tengah." Menghadapi situasi mendadak ini, Xiao Mo tidak panik lama. Dengan tenang ia memilih mundur strategis. Selama kereta perang tetap utuh, masih ada harapan untuk pertempuran benteng ini.
“Penyihir、Prajurit Gila serang kereta perang, yang lain serang profesi armor kain.” Wei Yun Dan Yue terlihat agak berbangga diri.
Memanfaatkan momentum mundur taktis lalu mengkonsolidasi kekuatan untuk serangan gelombang besar, ini adalah bug yang sudah lama ditemukannya. Selama Ibu Kota Kejayaan membagi pasukan menjadi tiga rute, dia selalu bisa menemukan satu rute untuk dikepung. Setelah Lu Li menyerahkan kendali tim padanya, dia tahu ini adalah kesempatannya untuk menunjukkan performa.
Kini, para anggota Ibu Kota Kejayaan yang tumbang satu per satu menjadi bukti kontribusinya.
Dari 40 orang hanya tersisa 21. Di rute tengah, 20 kereta perang mengalami kerugian tujuh unit. Setelah bergabung dengan dua rute lainnya, Xiao Mo menghitung total kerugian. Hasil ini menghapus semua sikap meremehkan dalam hatinya hari ini.
Lu Li sendiri juga merasa hasil ini sulit dipahami. Dia benar-benar tidak menyangka akan berakhir seperti ini.
Wei Yun Dan Yue yang hanya pernah sekali ikut dungeon bersamanya, dari percakapan biasa hanya terlihat cukup cerdas dengan ambisi strategi tertentu. Tak ada yang menduga dia bisa memberikan kejutan sebesar ini pada seluruh tim.
Meski taktik ini adalah ide Wei Yun Dan Yue, sebenarnya Lu Li juga ikut diuntungkan. Bagaimanapun, mengizinkan orang tak terkenal menggantikan dirinya memimpin, performa Lu Li seperti ini benar-benar membuat orang merasa penuh makna tersembunyi. Paling tidak, Piao Ling tidak mengerti bagaimana Lu Li bisa menemukan orang seperti Wei Yun Dan Yue.
"Total menghancurkan tujuh kereta perang, dua lagi rusak parah. Membunuh sembilan belas orang, memperoleh dua belas peralatan, sepuluh di antaranya legenda." Wei Yun Dan Yue melapor pada Lu Li dengan gembira.
"Kerja bagus!" Lu Li memberi pujian.
"Haha, kalau terus begini, hari ini mereka mungkin tidak bisa menyerang kota." Wei Yun Dan Yue sama sekali tidak menyembunyikan rasa berbangganya.
"Tidak mungkin ada kesempatan seperti itu lagi. Mereka akan berkumpul menyerang satu jalan." Lu Li cukup memahami Xiao Mo. Menggunakan taktik serangan mendadak seperti ini mungkin berhasil sekali, tapi kalau bisa menjebak Xiao Mo kedua kali, berarti dia memang hanya punya ketenaran semu.
“Memang benar.” Wei Yun Dan Yue merenung sejenak lalu paham.
Ternyata, Ibu Kota Kejayaan segera mengonsentrasikan pasukan dan kereta perang di garis tengah, menggunakan taktik serangan cepat tanpa peduli biaya.
Akibatnya, korban jiwa di pihak Ibu Kota Kejayaan semakin membengkak.
Dalam pertempuran ini, kedua belah pihak saling merampas peralatan lawan. Namun karena sebelumnya Wei Yun Dan Yue berhasil menjebak Xiao Mo, hasil akhirnya Pedang Penghakiman mungkin mendapat keuntungan kecil.
Sekitar satu jam dibutuhkan Ibu Kota Kejayaan untuk mendorong garis pertempuran hingga ke gerbang Benteng Pantai Hitam Pedang Penghakiman.
Jauh lebih lambat dari perkiraan Xiao Mo yang hanya setengah jam. Perlawanan gigih Pedang Penghakiman membuat mereka tak bisa menyelesaikan pertempuran dengan cepat. Wei Yun Dan Yue juga mengorganisir beberapa serangan frontal tak kenal korban, menghancurkan kereta perang musis hingga tersisa belasan unit.
Lu Li menyadari bahwa Wei Yun Dan Yue memiliki sisi kekejaman yang cukup mencolok.
Jika Lu Li yang bertanggung jawab atas komando, dia mungkin lebih banyak menghindari korban jiwa dan kerugian peralatan. Namun Wei Yun Dan Yue berbeda, dia jelas lebih mementingkan tujuan, terkadang menggunakan segala cara untuk mencapai target.
Secara jujur, dalam situasi hari ini, Lu Li benar-benar memilih komandan sementara yang tepat.
Kemunculan sosok seperti ini hampir mengaburkan popularitas Lu Li, tapi Lu Li sama sekali tidak merasa ini buruk.
Dia tidak pernah berpikir untuk menjadi komandan terhebat, atau mencari ketenaran di kalangan game. Kehadiran Wei Yun Dan Yue justru membuktikan: pertama, dia memiliki modal untuk membuat orang mengikuti keahliannya; kedua, semakin banyak orang seperti ini akan semakin baik bagi perkembangan Pedang Penghakiman; terakhir, sehebat apapun pencapaian orang ini, pihak yang paling diuntungkan tetaplah Pedang Penghakiman.
"Tinggal belasan kendaraan, mana mungkin mereka bisa terus bersikap sok!" Wei Yun Dan Yue menggosok kedua tangannya dengan penuh semangat, sulit menahan gejolak di hatinya.
Titik regenerasi Ibu Kota Kejayaan sudah dipasang di bawah tembok benteng, sehingga Lu Li kembali ke atas tembok. Namun dia tidak menarik kembali kendali tim dari Wei Yun Dan Yue, malah terus menyerahkan tanggung jawab memimpin pertahanan tembok padanya.
Wei Yun Dan Yue terlihat kurang santai, perasaan genting dan berbangga jelas terpancar di wajahnya.
Jelas, di ruang-waktu dimana Lu Li tidak pernah terlahir kembali, orang ini meski memiliki bakat dirigen luar biasa tapi tak pernah bisa menunjukkan kemampuannya - sehingga Lu Li pun tidak pernah mendengar namanya.
Sekarang dia akhirnya mendapat kesempatan untuk melompati gerbang naga.
Di hatinya terdengar suara menggeram: "Berjaga benteng, berjaga benteng! Asal bisa mempertahankan benteng ini, pasti Lu Li tidak akan mengecewakan diriku. Semua ambisiku dalam game bisa terwujud setelah hari ini."
"Perhatikan amunisi mereka," bisik Lu Li di sisinya sebagai pengingat.
Amunisi normal diberikan oleh komandan perang kota, merupakan bonus pembelian kereta perang. Amunisi jenis itu berpenampilan kelabu. Namun Ibu Kota Kejayaan kini mengganti amunisi kereta perang kelabu mereka dengan amunisi merah tua dalam keranjang. Lu Li yang teliti menemukan perubahan ini, sedangkan Wei Yun Dan Yue terlihat terlalu bersemangat.
