"Ini kan peredam suara, LYB mau licik sampai akhir, kalian yakin ini pertama kali dia main?" ada yang tidak tenang melihat Lu Li memasang silencer di senapan otomatis.
Sudah jahat dari awal, sekarang tambah pakai silencer. Kayaknya game survival ekstrim ini bakal dirusak.
"Ada yang mendekat ke sini, suara kendaraan." Elf Air tiba-tiba berbicara.
Lu Li menyimak suara di sisi Elf Air, memang ada deru mesin kendaraan. Dadanya berdebar: "Apa mereka melihatmu? Cari tempat bersembunyi, aku segera ke situ!"
"Makanan anjing dikasihin gini, manisnya bikin enek." Penonton live stream merasa terluka hatinya.
“Nggak perlu berlebihan gitu deh, Sang Dewi emang bukan jagoan top, tapi juga nggak rapuh sampe liat dua orang langsung sembunyi. Tapi si cowok ini lumayan sih.”
Lu Li membawa senapan M16 baru, bergerak cepat seperti hantu keluar dari M.
“Pergerakan orang ini keren banget, nggak kayak pemain baru.”
“Bisa liat atau nggak itu satu hal, bisa kena tembak atau nggak itu cerita lain. Lari full speed pun kayaknya segitu juga kemampuannya.”
Elf Air tipe yang bisa main mesum?
Tentu nggak mungkin. Kemampuan mainnya biasa aja – ‘biasa’ ini buat standar atlet esports top loh – terutama karena keahlian tembaknya benar-benar air, plus mainnya sembrono. Masuk top 10 sering, tapi jumlah menangnya bisa dihitung jari.
Dua pemain mendekati rumah-rumah kecil ini dengan hati-hati. Dari jauh mereka udah liat pintunya terbuka, tahu pasti ada orang – atau setidaknya pernah ada orang – di sini.
Mereka berharap orang di sini sudah selesai menggeledah dan pergi, mungkin masih menyisakan sedikit sisa-sisa yang bisa dimanfaatkan.
Tepat di saat itu, Elf Air terjun dari langit dan memberondong mereka sampai mati semua dengan senjata.
AKM mungkin tidak sekuat shotgun dalam hal damage, tapi poin utamanya terletak pada rate of fire yang tinggi. Magazen penuh 30 peluru, bandingkan dengan shotgun yang cuma bisa tembak dua kali melawan dua musuh - sekali gagal, sudah pasti tamat.
Kedua pemain kaget bukan main, dalam kepanikan mereka menembaki Elf Air habis-habisan sampai menguras separuh lebih HP-nya.
Harus diakui Elf Air cukup beruntung karena kedua anggota ini hanya membawa senjata biasa. Kalau tidak, menerima serangan sebanyak itu pasti sudah mati. Sebenarnya kalau bukan karena terlalu miskin, dua orang ini juga tidak akan sampai harus menggarap titik sumber daya kecil seperti ini setelah membersihkan area jatuhan mereka.
"Sudah, selesai," kata Elf Air sambil membalut lukanya dengan perban.
"Seketika, banyak penonton di livestream langsung membanjiri kolom komentar dengan '666' dan pujian seperti 'Sang Dewi V587'. Dibandingkan gaya licik Lu Li si LYB, para pemain jelas lebih menyukai cara bertarung heroik seperti ini."
Dengan penuh kebanggaan, Elf Air mengganti senjata sambil menampilkan gaya keren yang memukau. Tapi nasib sial menghampirinya - peluru tak dikenal tiba-tiba menerjang kepala Elf Air hingga meledak dari jarak jauh.
"Sial! Dewi kita tumbang lagi!"
"Kalau aku sih pasti ngumpet dulu sambil balut luka. Dewi ini terlalu jumawa sampai berani membalut luka di samping mayat musuh!"
"Lu Li cepat selamatkan istrimu! Nanti dia dibunuh lawan!"
Lu Li jelas mendengar keributan di sisi Elf Air. Dia tak lagi bersembunyi, melesat cepat seperti anak panah.
Sayangnya penembak curang itu tak sepandai trik liciknya. Tanpa memahami filosofi memancing yang sebenarnya, dua tembakan tambahan langsung menyelesaikan Elf Air dengan tuntas.
"Mengamati beberapa komentar langsung, Lu Li pada dasarnya sudah memahami apa yang terjadi pada Elf Air."
"Mengenai hal ini, dia hanya bisa berkata: Aku mencintaimu tapi tak bisa menolong."
"Tidak apa-apa, kamu datang sendirian saja. Aku akan ganti ke sudut pandangmu dan mengajarkan cara bermain game ini." Elf Air sepertinya sudah terbiasa terbunuh, sama sekali tidak terlihat putus asa. Dia mengganti perspektif ke sisi Lu Li dan mulai menjelaskan informasi dasar game ini.
"Senapan M16 ini bagus, cuma amunisi 5.56-mu agak sedikit. Nanti ingat untuk mengambil lebih banyak peluru." Elf Air berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Lingkaran racun kali ini di-setting dengan niat jahat. Lebih baik kita cari kendaraan sekarang juga untuk lari dari racun."
"Lari racun itu apa?" tanya Lu Li.
Pertanyaan ini sekali lagi mengekspos fakta bahwa dia benar-benar pemula hijau. Sekarang semua orang harus mengakui bahwa ini jelas-jelas pertama kalinya dia bermain game.
"Seluruh peta awalnya adalah area aman, tapi segera akan terbentuk lingkaran. Area dalam lingkaran tetap aman, sementara area luar menjadi zona racun. Jika berada di zona racun, HP akan terus terkuras. Setiap periode waktu tertentu, area aman akan menyempit dan kerusakan dari zona racun semakin meningkat. Pemain harus masuk ke area aman untuk bertahan hidup..."
Lu Li segera menemukan sebuah Jeep sesuai petunjuk Elf Air.
Kendaraan di PUBG tersebar di mana-mana, tapi sebagian besar sudah terbengkalai. Kendaraan yang masih berfungsi terbagi menjadi Jeep, Jeep kabriolet, sedan, buggy, sepeda motor trio, sepeda motor biasa, dan lain-lain.
Jeep yang ditemukan Lu Li ini memiliki keamanan terbaik, meski tidak tanpa kekurangan - kecepatannya paling rendah di antara semua kendaraan. Jika bisa mencapai delapan puluh hingga sembilan puluh yard per jam saja sudah bagus.
Masih ada beberapa puluh detik sebelum area racun diulang ke lokasinya. Kecepatan seperti ini sudah cukup memadai.
Pertama kali Lu Li menyetir!
Operasi dasar sangat sederhana, namun jumlah pemain yang gagal mengontrol kendaraan tetap banyak, terutama saat tidak familiar dengan topografi. Tapi Lu Li bagaikan pemain senior berpengalaman, mengemudi dengan stabil dan segera berhenti di posisi tepian area aman.
"Pelurumu tidak banyak. Manfaatkan waktu sebelum lingkaran racun mendekat untuk mencari lokasi dan mengumpulkan peluru," saran Elf Air.
"Orang di luar pasti perlu masuk ke area aman. Aku akan cari posisi untuk membunuh mereka, memaksa mereka mengirimkan logistik untukku sekaligus membalas dendam untukmu," kata Lu Li sambil membawa senjata dan bersembunyi di balik beban berat. Di kedua sisi beban berat itu terdapat pohon besar yang juga bisa menjadi pelindungnya.
"Hah, baiklah." Elf Air harus mengakui kehebatannya - logika Lu Li terlalu kuat sehingga mustahil dibantah.
Dan dia juga merasa penjelasan Lu Li masuk akal. Sebelumnya dia pernah menutup jembatan, menjaga perimeter racun, sayangnya kemampuan "mesum"-nya kurang, seringkali malah jadi korban perampokan balik. Masalah utama adalah keahlian menembaknya——Elf Air selama bertahun-tahun bermain game, hampir tidak pernah memainkan karakter jarak jauh.
"Gawat, semakin kesini aku merasa Sang Dewi akan terseret ke parit. Gaya kedua orang ini bertolak belakang, sebenarnya siapa yang ngejar siapa? Bagaimana bisa cocok lalu bersama?"
"Tidak mungkin! Gaya khas Sang Dewi tak tertandingi. Biarkan si Lu Licik ini jadi pengawal pribadinya saja."
"Kenapa aku semakin merasa Lu Li ini keren? Aku belajar banyak trik baru. Apa di 'Fajar' dia juga segitu jagonya?"
"Buku panduan Pencuri di 'Fajar', perwakilan aliran mesum. Kalian aja yang kurang pengalaman. Game ini memang cocok untuknya, dia cuma mengganti pisau belati di tangannya dengan senjata jarak jauh kuno."
