“Suara motor.” Elf Air mendengar gemuruh alat transportasi dari sudut pandang Lu Li.
“Hmm, sebelah kiri, kecepatannya cukup tinggi.” Lu Li jelas juga mendengarnya. Meski baru pertama kali memainkan game jenis ini, ia cepat memahami mekanismenya. Asal tahu mekanisme game, semuanya jadi mudah.
“Jangan sampai tertabrak, bisa langsung mati.” Elf Air mengingatkan dengan nada baru saja terhindar dari bahaya, jelas sebelumnya dia pernah mati tertabrak.
Lu Li melakukan pengamatan sekeliling lalu bersembunyi di posisi punggung bukit. Dengan berbaring di tanah, dia tidak akan ditemukan.
Motor melesat lewat. Karena kondisi topografi di sini buruk, pengemudi terpaksa memperlambat kecepatan. Sebagai alat transportasi tercepat di game survival ekstrim, mudah terbalik adalah kekurangan serius yang tak terhindarkan. Namun teknisi mahir akan melakukan perlambatan saat genting.
Meski kecepatan berkurang, setelah melewati tanjakan curam kendaraan tetap melambung ke udara.
"Terbang seperti ini tidak akan terbalik, setelah mendarat bisa terus melaju kencang. Dari segi efek visual juga sangat keren, banyak pengendara motor yang menikmati proses ini."
Tapi saat ini ada satu ketidakselarasan - di lereng curam sebelah tiba-tiba ada orang berjongkok, menembaki motor yang masih di udara dengan rentetan peluru.
Tep tep, kabut darah mengepul.
Kedua orang ini entah kena berapa peluru, yang jelas setelah mendarat mereka mati bersama sebagai pasangan kekasih.
"Tidak baik, cepat pergi!"
"Ah, belum ambil peluru. Barusan aku observasi, sekitar sini sepertinya tidak ada orang. Lagipula ini daerah cekungan, kalau aku jongkok di tanah mustahil orang lain bisa kena aku." Sambil menjelaskan, Lu Li menerjang dua kotak abu untuk merampas barang.
"Dari langit..." Elf Air berbisik lirih.
Sudah terlambat untuk menjelaskan, area tempat Lu Li berada seolah-olah dibombardir ratusan bom. Dia hanya melihat segalanya merah membara di hadapannya, lalu langsung masuk ke antarmuka akhir game.
Membunuh 6, Peringkat 25!
"Wahahaha, LYB kena Hukuman Langit!"
"Keadilan Turun dari Langit!"
“666~”
“233~”
"Keadilan Turun dari Langit, bukan tidak ada balasannya, waktunya sudah tiba."
Layar publik siaran langsung sudah dipenuhi komentar, sementara Lu Li masih dalam keadaan kebingungan total.
"Di peta mini akan muncul lingkaran merah area kecil, itu zona yang akan kena serangan udara. Tempat kamu tadi memang seperti itu, harus langsung kabur atau bersembunyi di dalam bangunan." Kata Elf Air menghibur, "Lumayan kok, pertama kali main sudah membunuh enam orang."
"Banyak mekanisme yang belum kupahami, beri aku setengah jam untuk melihat panduan." Lu Li jarang bertarung tanpa persiapan. Awalnya hanya menemani Elf Air bermain, siapa sangka game ini ternyata cukup seru.
"Elf Air sangat menyukai game ini, tapi itu hanya membuktikan dia termasuk orang aneh. Game genre tembak-tembakan, balapan, battle royale seperti ini lebih menarik bagi pemain laki-laki."
"Partnerku mau baca guide dulu, kita tunggu sebentar baru queue lagi. Sementara ini aku nyanyi untuk kalian dulu ya." Elf Air tidak bisa dance awkward maupun ngobrol ngalor-ngidul, tapi suaranya memang bagus - jernih dan sejuk, sangat enak didengar.
"Kami tidak mau dengar lagu, kami mau dengar gosip!"
"Gosipin pacarmu dong!"
"Sang Dewi, kenapa diam-diam cari laki-laki lain di belakangku!"
"Memang tidak ada yang bisa digosipkan. Dia cuma seorang pemain profesional." Elf Air mulai kewalahan menghadapi spam chat, menyesal sudah mengajak Lu Li bermain bersama. Sebenarnya dia hanya merasa waktu berdua mereka terlalu sedikit, makanya mengajak Lu Li main game.
"Bukannya ini cuma pasangan kekasih dalam game? Jangan-jangan kalian serius!"
“Entah bagaimana nanti, tapi kurasa aku termasuk orang yang cukup serius.” Elf Air melihat komentar langsung di atas. Pemain wanita lain atau penyiar mungkin akan mengabaikannya secara selektif, tapi Si Kaya yang selalu mandiri justru dengan blak-blakan mengakuinya.
Lu Li tidak menyaksikan atau mendengar kejadian ini. Ia sedang fokus mempelajari guide permainan.
Sebagai orang yang khusus mempelajari guide, Lu Li paham cara menangkap poin-poin penting. Dalam setengah jam singkat, ia telah membaca belasan guide dari level awal hingga tinggi. Meski sekilas melihat semua materi ini tak membuatnya langsung tersusun sempurna, setidaknya saat menghadapi situasi yang disebutkan di guide, ia sudah tahu harus memilih apa.
Setengah jam kemudian, regu Pasangan Anjing kembali masuk ke Area Persiapan game.
Di Area Persiapan tersedia berbagai senjata dan peluru dalam game. Lu Li asal mengambil shotgun, memasang amunisi lalu menembaki orang-orang yang terus berlarian dan melompat-lompat.
Inilah latihan tembak paling dasar.
Elf Air sedang melompat-lompat berlatih tinju, konon nasibnya sangat buruk, sering jatuh ke tanah langsung menjadi kotak. Karena orang lain begitu mendarat langsung mendapat senjata, sementara dia selalu gagal dapat senjata. Hanya mengandalkan tinju, bagaimana mungkin bisa mengalahkan yang punya senjata.
Satu menit kemudian mereka muncul lagi di pesawat terbang.
"Kali ini harus turun bersama aku ya." Elf Air berkata, menurutnya kalau tadi berdua bersama, mungkin bisa masuk sepuluh besar. Kesadaran Lu Li sangat baik, pasti cocok berkoordinasi dengannya.
"Ayo ke kota besar, banyak orang bisa kita latih menembak." Lu Li mengusulkan.
"Tapi kalau mendarat tidak menemukan senjata, mati sudah. Hokiku jelek." Elf Air ragu-ragu.
"Tidak masalah, paling coba lagi. Aku pastikan dalam seminggu bisa ajakmu makan ayam." Lu Li penuh keyakinan.
“Bagus, tiga dua satu, loncat!” Di bawah kaki terbentang kawasan permukiman besar: Kota G, Perumahan, Rumah Sakit, dan Area Kontainer. Elf Air memperhatikan kepadatan parasut di sekeliling, lalu memilih area kontainer. Posisi ini dipenuhi kontainer biru dan kuning. Kontainer yang terbuka berisi barang-barang, di atas kontainer pun ada benda-benda.
Lu Li dan Elf Air sama-sama mendarat di area kontainer. Karena kontrol titik jatuh Lu Li masih belum familiar, jarak antara mereka cukup jauh.
“Berhati-hatilah, masih ada dua pasukan di sekitar kita.” Elf Air tak berani melompat ke atas kontainer untuk meraba-raba barang, terpaksa harus bersikap lebih mesum. Tidak bisa, tangan masih kosong—meski ingin bertindak nekat pun tak punya modal.
“Aku dapat teropong 8x!!!” Lu Li berseru gembira.
Perasaan seperti ini sudah jarang muncul. Bahkan saat komponen set armor jatuh di dungeon Fajar tak sebahagia ini. Dalam setengah jam mempelajari guide, dia sudah paham apa arti sebuah teropong 8x.
Dalam game ini kaca pembesar sangat penting, di mana red dot dan holografik termasuk kategori kaca 1x. Lalu ada kaca 2x, 4x, dan 8x. Sedangkan kaca 15x legendaris hanya bisa didapatkan dari peti persediaan yang dijatuhkan pesawat, artinya kaca 8x adalah pembesar maksimal yang bisa diperoleh pemain setelah mendarat.
Tentu saja kaca 8x bukan selalu yang terbaik, tetap tergantung kemampuan pemain menggunakannya.
"Barang bagus, tapi cepat cari senjata! Aku lihat ada yang mendekati area kamu." Elf Air menemukan senapan serbu, tapi karena ada musuh di sekitarnya, dia tak berani gegabah mendekati Lu Li.
"Aku dengar ada yang melompati atap kontainer ini." Lu Li berkesedihan dalam hati.
Unsur hoki terlalu besar dalam game ini. Tanpa senjata di tangan, sungguh sulit melawan. Dia terpaksa merapat di kontainer ini tanpa bergerak, karena orang di atasnya belum menjauh.
Di kontainer yang terbuka ini tidak hanya ada kaca pembesar 8x, tapi juga magasin cepat untuk senapan, termasuk komponen aksesori senapan. Tanpa senapan, benda ini sama sekali tak berguna. Selain itu ada wajan - menurut sebuah guide, ini adalah perlengkapan anti peluru level empat, bahkan lebih sakti daripada rompi anti peluru level tertinggi. Sebab rompi anti peluru tetap akan kehilangan HP jika tertembak, tapi jika peluru mengenai wajan ini, tidak akan melukai pemain manapun.
"Apa wajan bisa melukai pemain?" tanya Lu Li.
"Bisa, kerusakannya cukup tinggi. Tapi kalau lawan sudah punya senapan, wajan sama sekali tidak memberi kesempatan untuk memukul orang," jawab Elf Air.
"Tenang, dia akan memberi kesempatan. Kecuali dia tidak tertarik dengan kaca pembesar 8x-ku." Lu Li mengeluarkan kaca pembesar 8x dan melemparnya ke tanah, lalu membawa wajan bersembunyi di sudut kontainer.
