"Tolong tanya dia sedang apa ini?" Dari banyak penonton siaran langsung, masih ada yang polos bertanya.
"LYB bisa ngapain lagi? Memancing lah!"
“Dari semua LYB dalam game ini, bukan tidak ada yang se-licik ini, tapi yang bisa melakukan hal seperti ini di ronde kedua, mutlak hanya dia satu-satunya!”
“Orang ini turun, astaga, berhati-hatilah, ada yang sedang mempersiapkan jebakan.”
“Tak bisa disalahkan, ini lensa 8x. Kalau kamu, tidak gembira?”
“Akibat kegembiraan adalah pengabaian bahaya laten. Orang ini melihat lensa 8x, dia berlari mengambilnya, langsung menuju lensa. LYB menyerang! Aduh, sakit sekali! Tapi karena ini hanya wajan, meski dihantam di kepala pun tidak mati. Berbalik! Berbaliklah! Orang ini kebingungan total, transformasi antara Surga dan Neraka terlalu cepat.”
“Habislah, terbunuh oleh hantaman wajan!”
“Pernah ada lensa 8x di hadapannya, dia memanfaatkan kesempatan ini. Tapi saat mendapatkannya, barulah menyesal. Seandainya diberi kesempatan lagi, 98K (senapan Mauser) pun tidak ada, buat apa lensa 8x?!”
"Bayangan psikologis! Takut sampai next time aku enggak berani ngambil lensa 8x lagi!"
Setelah terjatuh tetap ditonjok, beberapa kali langsung mati. Lu Li cepat-cepat menjarah tas (mengambil barang dari kotak mayat), tiba-tiba dapat senjata AKM. Si kakak ini belum sempat nembak sama sekali, 90 butir peluru utuh dikasih ke Lu Li. Paket kirimannya benar-benar sehebat itu.
Lu Li buru-buru mengambil lensa 8x-nya lalu pergi, takut rekan tim lawan datang balas dendam.
Lagipula di ronde ini Lu Li mau cepat-cepat gabung sama Elf Air. Dia kan main buat nemenin pacarnya. Kalau pacarnya sampai terbunuh, menang chicken dinner pun jadi enggak asik.
Setelah muter-muter tujuh keliling, akhirnya Lu Li nemuin Elf Air. Si Kaya ini lagi tukar tembak pake Vector sama orang.
Kedua pihak bersembunyi di celah-celah kontainer. Keahlian tembak lawan biasa saja, tapi yang dipegangnya adalah S12K. Jika bukan karena kesadaran dan pergerakan Si Kaya yang cukup baik, mungkin sudah KO. Bagaimanapun, daya hancur Vector memang tidak istimewa, sedangkan S12K termasuk jenis senjata shotgun. Asal dua tembakan mengenai, target bisa langsung lumpuh.
Lagipula keahlian tembak Si Kaya memang terlalu buruk.
Lu Li meringankan langkah kaki, mencari timing yang tepat lalu menembak lawannya Elf Air dengan Tindakan Tegas.
Kali ini amunisinya cukup, jadi tembakan otomatisnya sama sekali tidak hemat peluru. Malangnya lawan yang diserang dari belakang ini sudah kaget setengah mati, momen ini membuatnya tak bisa lagi membuat ulah.
Setelah menghampiri dan menyelesaikan target yang masih Perjuangan Sekarat di tanah, Lu Li melemparkan AKM-nya ke Elf Air. Ia sendiri mengambil S12K milik korban. Senjata shotgun beruntun ini cocok dengan isi hatinya - di gang-gang kontainer, satu tembakan pasti tepat sasaran.
Elf Air tidak menolak, dengan senang hati memasang peralatannya AKM yang sering dia gunakan.
"Nanti aku carikan M4 untukmu, katanya akurasi senjata itu lebih tinggi. Perhatikan kumpulkan komponen, kanan tadi sudah aku periksa dan dipastikan tidak ada orang. Kamu cari di sana, kalau ada situasi teriakkan. Jangan terlalu impulsif, ini hadiah untukmu." Lu Li memberikan lensa 8x kepada Elf Air.
"Ya." Elf Air sangat pendiam.
"Wah, tak sangka Sang Dewi punya sisi seperti ini, sama sekali tidak terlihat dingin lagi."
"Pasangan anjing ini CP-nya aku dukung!"
"Ayo, habiskan mangkuk panas... makanan anjing ini!"
"Kekuatan pacar Lu Li MAX, main gamenya juga jago. Tuhan, berikanlah pacar seperti ini padaku."
Lu Li mengarahkan senjatanya ke arah kenangan tempat ada orang sambil meraba, tentu dalam proses ini dia juga mulai mencari barang di kontainer. Hanya mengandalkan perampokan bisa terbalik di parit, hanya dengan dapatkan barang bagus baru bisa memastikan perampokan segalanya sempurna.
Perban, helm antipeluru tingkat dua, magasin ekstensi, paket P3K……
Akhirnya menemukan senapan panjang, model yang sama dengan yang baru saja diberikan kepada Elf Air, masih AKM, ditambah peluru yang baru saja dia ambil di sebelah pistol tadi, sekarang sudah memiliki 150 butir peluru.
Magasin ekstensi, peredam api, keker dua kali lipat, setelah komponen terpasang, Lu Li mempercepat kecepatan pencarian.
Harus membersihkan beberapa musuh di area ini, baru pacarnya bisa mencari barang bagus dengan nyaman.
"Aku menemukan 98K, kamu di mana? Aku bawa ke kamu." Elf Air berkata dengan gembira. Yang dimaksud 98K adalah senapan Kar98k Mauser, senapan standar yang digunakan pasukan Jerman Nazi selama Perang Dunia II. Dalam game, ini adalah senapan runduk terbaik yang bisa dirampas dari bangunan atau "kota".
Kecuali memakai helm tingkat tiga, sekali tembak kepala langsung lumpuh.
Tentu saja, kesulitan penggunaan senjata ini juga sangat tinggi, bahkan saat menembak target diam pun sering meleset. Bukan berarti Elf Air tidak menyukai senjata ini, hanya saja rekam jejak sniper-nya yang membuat menangis tanpa air mata jelas menunjukkan dia tidak mahir memainkannya.
Lu Li tidak menolak. Dalam guide yang dia baca terdapat penjelasan tentang senjata ini.
Hanya dengan menjadi kuat sendiri, seseorang layak melindungi orang lain, bukan?
Dia memasang senapan sniper ini, memberikan lensa kali dua lipat-nya kepada Elf Air, lalu mencari posisi dengan melompat ke kontainer. Setengah tubuhnya bersembunyi di balik cover, Lu Li mengarahkan laras senjata menggunakan lensa kali delapan lipat ke seorang anggota yang sedang melompat-lompat di atas kontainer di kejauhan.
Titik jatuh peluru agak dekat, tembakan sniper pertama dalam karir gaming Lu Li jelas meleset.
Setelah menarik bolt, Lu Li menembak lagi, tetap tidak mengenai sasaran.
Untuk sementara tidak ada kesempatan tembakan ketiga. Targetnya telah mendengar suara Kar98k, langsung merapatkan diri. Tidak ada yang mau berada di bawah bidikan Kar98k.
Dua kali kegagalan berturut-turut tidak membuat Lu Li patah semangat.
Pada jarak dekat saja bidikannya kurang akurat, apalagi di jarak jauh. Dia memilih satu titik sasaran dan terus menekan pelatuk, toh amunisi 7.62-nya masih banyak. Berlatih dengan beberapa butir peluru tidak masalah.
Namun dia sadar, tindakannya ini sangat berbahaya.
98K termasuk salah satu senjata terbaik saat ini. Banyak pemain yang langsung mendekat seperti hiu mencium darah begitu mendengar suaranya, ingin membunuh sang tuan dan merebut senjata itu.
Brak!
Sebuah lubang peluru tertancap di target terpilih. Lu Li mulai sedikit memahami cara menggunakan senjata ini beserta teropong 8x.
Tidak ada waktu untuk verifikasi lebih lanjut. Intuisinya mengatakan ada orang di sekitarnya - sebenarnya banyak pemain PUBG yang punya firasat seperti ini. Bedanya, firasat jagoan biasanya akurat sedangkan pemula terus merasa diawasi sampai ada konfirmasi nyata.
Lu Li perlahan menggeser posisinya, lalu berpindah ke area lain dan berjongkok.
Intuisinya tepat, tak lama kemudian seseorang menyusup ke wilayah ini. Lu Li melihat siluet mencurigakan, namun tidak langsung menyerang. Ia lebih dulu mencari jejak rekan satu tim orang tersebut.
Terlepas apakah orang ini punya tim atau tidak, yang terbaik adalah harus berasumsi bahwa lawan memiliki tim.
Ia membayangkan skenario: Jika dirinya menjadi anggota tim orang ini, bagaimana cara mengkoordinasikan serangan? Posisi seperti apa yang tidak mudah terekspos, sekaligus bisa memberikan bantuan tempur optimal dengan cepat.
Beberapa rute strategis mulai terbentuk di kepalanya, mempercepat proses verifikasi selanjutnya.
Segera ia menemukan target kedua di sebelah kiri-belakang target pertama. Dari rute pergerakannya jelas terlihat ingin mengepung posisi awal Lu Li. Sayangnya Lu Li sudah mengubah posisi, berubah dari belalang yang dikejar capung menjadi burung gereja yang siap menyambar.
“Xue'er, cepat ke sini.” Lu Li berhenti sejenak: “Aku kirim dua kill untukmu...”
