Mobil menabrak dua orang dengan keras, satu sedang menembak dan satunya lagi mengganti peluru, sama sekali tidak sempat bereaksi.
Dua petunjuk khusus pembunuhan segera muncul.
Namun karena menabrak kendaraan terbengkalai, Lu Li juga terkena damage. Bar HP-nya langsung kosong dan dia terjatuh — Untungnya Elf Air tidak apa-apa. Turun dari mobil, dia menyelamatkan Lu Li. Kembali mereka berdua mendapatkan dua kill.
"Dari Gunung Akina ya!"
"Skill nyetir Lu Li 666~"
"Nanti kalau bawa istri belanja, jangan biarkan dia yang nyetir."
"Satu-dua-tiga, tiga mobil terparkir di sini. Keduanya pasti sudah sukses merampok banyak orang. Pasangan anjing itu langsung kaya mendadak."
Sebenarnya Lu Li dan Elf Air sudah tidak kekurangan apa-apa. Yang utama mengganti helm tingkat tiga dan baju zirah tingkat tiga yang rusak dengan yang baru, lalu membawa banyak potion—terutama minuman energi dan obat pereda nyeri. Dua barang ini bisa terus dikonsumsi untuk regenerasi darah berkelanjutan dan memulihkan energi.
Mobil sebelumnya sudah tidak bisa dipakai, mulai mengeluarkan asap. Kalau terbalik pasti meledak, kena tembak beberapa peluru juga bisa meledak. Begitu meledak, pasti ada korban jiwa.
Ini bukan masalah, di sini banyak mobil. Lu Li memilih mobil biru dengan bensin penuh, jenis mobil ini lebih cepat dari jeep dan memiliki kemampuan pertahanan lebih baik dibanding motor. Dia mengemudikannya dengan cukup lancar.
Keduanya masuk ke area aman, langsung mencari tempat untuk bersembunyi.
Sebuah rumah dua lapisan dipilih Lu Li karena pandangan di sini lebih terbuka. Jika ada yang menyerbu dari bawah, tidak akan mudah mendekat.
Lu Li berjongkok di jendela lantai dua, mengarahkan senjata ke arah lingkaran racun. Tempat ini terletak di pinggir jalan raya, banyak pelari lingkaran yang melewati sini. Seperti motor tiga orang yang datang dari kejauhan ini - meski karena mode duo, hanya dua orang yang duduk di motor itu.
"Tembak!" Lu Li memulai tembakan pertama. Elf Air juga membidik motor tersebut dan mulai menembak.
Bahkan sepeda motor, termasuk motor roda tiga yang kecepatannya agak lambat, sulit dikenai saat melaju kencang. Begitu pengendaranya melakukan gerakan ular-ular (snake movement), mereka bisa mengabaikan penembak jitu di tengah jalan.
Ternyata tidak banyak yang mengenai, meski beberapa peluru berhasil menyentuh. Sayangnya frekuensi pendarahannya sedikit.
Lu Li menembak dari jendela dengan sudut terbatas. Persis saat mengira kendaraan itu akan kabur, motor itu TERBALIK... TERBALIK...
Sebenarnya kedua pemain ini cukup malang. Diserang tiba-tiba dengan suara tembakan sengat - satu M4 dan satu M249 yang hanya bisa didapat dari peti persediaan. Si pengemudi langsung panik, gaspol berakselerasi keras, manuver beloknya terlalu ekstrim, akhirnya mereka terguling.
Sayangnya, Lu Li sudah kehilangan sudut tembak. Ia gagal menembak mati dua orang yang turun dari kendaraan.
Dua orang dengan darah tersisa bersembunyi dan mulai memberi darah tambahan, mereka tidak kabur—memang dalam game ini boleh bersikap pengecut, tapi biasanya ketika diserang hingga terjatuh dari kendaraan seperti ini, mereka tidak akan takut bertarung. Setelah darahnya pulih, mereka bersembunyi di luar bangunan dua lapisan ini.
Lu Li dan Elf Air yang awalnya berperan sebagai pemburu tiba-tiba berubah menjadi buruan.
Krek!
Sepertinya ada sesuatu yang dilempar masuk, Elf Air langsung melompat dan kabur. Untungnya dia masih berhati nurani mengingatkan Lu Li tentang granat. Baru kemudian Lu Li teringat dalam game ini ada berbagai jenis bom dan granat—ada yang bisa menyebabkan kerusakan, ada yang membutakan, ada yang menghasilkan asap, bahkan ada yang menimbulkan kobaran api.
Ini adalah granat fragmen, posisi lemparannya agak meleset. Kalau tidak, mungkin Lu Li sudah tewas.
Meski begitu, sebagian besar HP-nya langsung terkuras akibat ledakan itu.
Lalu ada bom lagi yang dilempar ke atas, kali ini dua buah. Elf Air langsung terjatuh ketakutan, sementara Lu Li kali ini cukup beruntung bisa bersembunyi ke kamar mandi tepat waktu, sama sekali tidak kehilangan darah.
"Apa mereka akan menyerbu ke atas, atau terus melempar bom seperti ini?" Lu Li bingung dengan taktik melawan ini. Di bawah ada dua orang, setan tahu berapa bom yang mereka bawa. Lagipula Elf Air sudah jatuh, tidak tahan dengan serangan ledakan seperti ini.
"Tidak pasti, tapi kalau mereka masih punya stok, mungkin akan terus melempar." Elf Air dengan susah payah masuk ke kamar mandi, Lu Li menyelamatkannya.
Setelah berpikir sejenak, Lu Li melompat keluar dari jendela. Di udara ia membidik orang di bawah dengan ganas. Salah satu langsung tertembak jatuh. Saat mendarat, Lu Li langsung tiarap sambil menembaki target kedua. Toh di game ini hanya kepala yang jadi titik vital, bagian lain sama bahayanya. Lu Li menembaki kaki target beberapa kali tetap berhasil menembak mati.
“666~”Hampir semua adalah spam 666~, jurus yang dimainkan Lu Li ini memang sangat keren. Mengenai Lu Li yang hanya menyisakan kulit darah, faktor keberuntungan di sini langsung diabaikan. Fakta akhirnya adalah Lu Li turun dari langit dan berhasil membunuh dua orang.
Elf Air hanya sempat turun untuk menjarah loot.
“Zona sudah menyusut, lokasinya cukup jauh. Mau pergi pakai kendaraan?” tanya Elf Air.
“Aku yang nyetir.” Hanya itu permintaan Lu Li.
Baru sampai di tepi zona, Lu Li langsung menghentikan kendaraan. Topografi bukit kecil seperti ini cukup ideal untuk melakukan snipe, toh semua orang pasti akan berlari masuk ke area aman.
“Kamu jadi tank ilusi, aku yang jadi pengguna sihir bawah tanah.” Elf Air tidak suka tindakan mesum, tapi setelah sering dijebak, dia sudah paham betul trik-trik LYB. Lu Li berjongkok menyatu dengan semak-semak, secara visual hampir tidak terlihat ada orang yang bersembunyi di dalamnya.
Suara tembakan adalah cara utama untuk menilai posisi seseorang, jadi orang juga tidak akan asal menembak semak-semak hanya untuk uji coba.
Sebenarnya Lu Li sudah sejak lama memerankan peran serupa, bahkan menguasainya secara otodidak. Maka tidak heran dia dibombardir komentar "LYB" di chat. Mana ada pemain baru yang langsung bisa berubah jadi tank ilusi secara otodidak begitu pertama kali masuk game.
Taktik penyergap tanah lebih sederhana, tinggal tengkurap di semak-semak.
Lu Li melepas jubah ghillie-nya dan memberikannya ke Elf Air agar lebih menyatu dengan padang rumput.
Kelemahan penyergap tanah adalah posisi tengkurap membatasi pandangan dan sudut tembak, seringkali harus berjongkok dulu sebelum menembak.
Tak lama kemudian, dua siluet berlari muncul di kejauhan. Elf Air langsung ingin bangun, tapi Lu Li cepat-cepat menghentikannya: "Biarkan mereka mendekat sedikit. Dari jarak segini aku tidak bisa snipe. Lagipula mereka tidak melihat kita. Tunggu sampai aku menjatuhkan satu, baru kamu berdiri untuk menembak."
Kedua orang yang berlari menghindar dari zona racun itu sebenarnya sudah mengantisipasi kemungkinan penyergapan.
Posisi lingkaran racun adalah hal umum di permainan survival ekstrim, tapi kedua orang ini pun tidak mungkin memeriksa dengan detail, karena lingkaran racun ada di belakang mereka. Begitu terkena racun berarti mereka akan terjepit dari depan-belakang, jadi mereka hanya bisa tergesa-gesa lari ke depan.
Lu Li membidik satu orang, tapi tetap tidak menembak.
Pergerakan orang ini terlalu unpredictable, dia harus menunggu sampai lawannya lebih stabil, atau...
Dua pelari lingkaran ini tidak mendengar suara tembakan sama sekali, dalam hati mereka langsung lega. Selama hoki tidak terlalu buruk, di peta sebesar ini mana mungkin mudah bertemu.
Begitu masuk area aman, mereka langsung tiarap. Sebelumnya mereka sudah membunuh satu tim, makanya baru keluar dari zona aman terlambat, bahkan sempat kena racun sehingga HP-nya tidak full. Begitu masuk zona aman, mereka langsung menggunakan medkit untuk regenerasi darah.
Lalu, baik mereka maupun Shui Jingling dan Lu Li, semua tidak menyangka dua orang ini ternyata tiarap tepat di depan mata sendiri.
Dalam bahasa game, momen ini benar-benar di depan mata!
