“Soulsnarer semakin sulit dihadapi belakangan ini, terutama saat kalian berdua mulai memberi makanan anjing.” Chi Zhai de Wenzi kembali melirik Lu Li. Sejujurnya dia juga bingung, kelebihan apa yang dimiliki orang ini dibanding Soulsnarer? Secara objektif, Soulsnarer jelas lebih memiliki jiwa ksatria dan aura pemimpin.
Dari segi daya tarik pribadi, Soulsnarer juga dinilai lebih unggul satu tingkat dibanding Lu Li di mata banyak orang.
Tapi harus diakui, meski kondisinya lebih miskin dari Soulsnarer dan bangkit tanpa bantuan siapapun, Lu Li patut dikagumi karena kemajuannya yang begitu pesat.
“Jadi salahku dong?” Lu Li merasa bersalah di bawah tatapan tajam Elf Air.
Sekarang dia sudah tidak lagi membenci Soulsnarer sebagai pribadi, bahkan bisa memahami pihak lawan.
Lu Li membenci Soulsnarer, Soulsnarer juga membenci Lu Li.
Jika kau menyukai seorang wanita, namun di sisinya ada pengejar lain yang bahkan lebih dipercaya - terkadang lebih dipercaya daripada pacar laki-lakinya sendiri - jika masih mau berdamai dengan orang seperti itu, berarti entah kau punya fetish dikhianati, atau sudah mencapai tingkat santo tertentu.
Sebaliknya, Soulsnarer punya alasan yang cukup untuk membenci Lu Li.
Selama bertahun-tahun dia melindungi Elf Air, bekerja keras untuknya. Meski Elf Air menolaknya, bukankah mengejar gadis memang seperti ini? Jika langsung menyerah setelah ditolak sekali, itu pasti bukan cinta sejati.
Elf Air bukan tipe yang mudah dikejar. Dulunya dia mengira kondisi seperti ini akan terus berlangsung selamanya.
"Mungkin suatu hari Elf Air akan tersentuh, meskipun tidak tergoda, ketika Soulsnarer menjadi tangan kanan dan kiri yang tak tergantikan bagi Elf Air. Untuk kepentingan bersama, tanpa kandidat yang lebih cocok, dia tetap memiliki kesempatan besar."
Siapa sangka di tengah jalan muncul Lu Li secara tiba-tiba.
"Terima kasih telah memberitahuku hal ini. Baik Paviliun Hujan Ringan maupun Kota Wushuang, pasti ada posisi untukmu." Elf Air telah menerima fakta bahwa Soulsnarer akan berkhianat. Sebenarnya tanda-tanda ini sudah muncul sejak lama, hanya saja dia selalu mempercayai bawahan ini dan tak pernah menyangka akan dikhianati.
"Terima kasih Kak Shui, aku... hanya ingin bertanding dengan baik." Kekhawatiran terbesar Chi Zhai de Wenzi adalah meski membantu Elf Air, justru meninggalkan kesan buruk padanya.
Dalam arti tertentu, Chi Zhai de Wenzi juga seorang pengkhianat.
Dia awalnya pindah guild, dan tidak lama kemudian mengkhianati Soulsnarer lagi.
“Aku paham, aku juga seorang atlet esports.” Elf Air tersenyum, terhadap atlet esports yang polos di hadapannya ini, dia menunjukkan rasa terima kasih dengan ketulusan.
Jika tidak ada yang mengingatkan diri mereka sendiri, bisa diprediksi bahwa arah persoalan ini pasti akan sangat memilukan.
30-40 tim elit guild akan dibawa pergi, atlet esports mungkin juga akan ditarik separuh lebih, sebuah klub yang bisa masuk sepuluh besar akan langsung terpukul berat. Ini adalah kerugian langsung, masih ada beberapa kerusakan citra lainnya. Sebuah serikat yang seluruh petingginya pergi ingin berkembang lagi membutuhkan usaha puluhan kali lipat lebih besar dari sebelumnya.
Paviliun Hujan Ringan juga akan terpengaruh, karena mereka adalah rekan, kerusakan citra adalah hal yang tak terhindarkan.
Lu Li keluar dari game untuk makan di kantin, kebetulan menemui Genhao San.
"Hari ini kabur ke sini untuk makan, apakah pacarmu sudah putus denganmu?" Genhao San mengejek. Sebenarnya Lu Li tidak selalu mencari Elf Air setiap kali makan, hanya sesekali pergi makan bersama. Orang-orang yang melihat mereka makan bersama lalu menyebarkan kabar, sehingga terkesan seolah mereka selalu makan bersama setiap hari.
"Ada sedikit masalah, San Ge kenapa juga sendirian?" Lu Li tidak tertawa. Meski diam-diam senang dengan kabar kepergian Soulsnarer, dia harus menghadapi krisis yang mengancam Kota Wushuang.
Kerugian Paviliun Hujan Ringan adalah kerugian bagi Elf Air. Dan jika Elf Air dirugikan, bagaimana mungkin Lu Li bisa tinggal diam?
"Pertanyaanmu sangat menyakitkan. Sendirian, tidak seperti kalian yang selalu berpasangan, mana mungkin aku tidak sendiri." Asal-usul dendam ini tidak jelas, Genhao San hari ini sepertinya mendapat stimulasi dari suatu hal.
"San Ge, tidak mau tanya ada masalah apa?" Lu Li mengalihkan topik.
“Kau mau cerita ya cerita, jangan bikin penasaran. Aku sibuk nih.” Genhao San tetap tenang. Dia memang ingin bertanya, tapi melihat sikap Lu Li, diperkirakan meski tidak ditanya juga akan bicara sendiri. Remaja se-tenang apapun masih kurang matang.
Maka, Lu Li menceritakan seluruh persoalan secara lengkap dan detail kepada Genhao.
Lu Li mutlak percaya pada Genhao San. Kalau tidak, tak mungkin dia berbicara tanpa ragu seperti ini.
Sebenarnya, posisi Genhao San bagi Lu Li sama seperti Soulsnarer bagi Elf Air - tentu saja harus menghilangkan lapisan hubungan Soulsnarer yang menyukai Elf Air - Lu Li tidak percaya Genhao San akan berkhianat padanya, sebagaimana Elf Air tak percaya Soulsnarer akan mengkhianatinya.
Soulsnarer akhirnya berkhianat karena tidak bisa mendapatkan yang diinginkan.
Tapi San Ge tidak mungkin begitu. San Ge itu laki-laki. Lu Li harus bersyukur atas hal ini. Andai Genhao San seorang cewek, Lu Li pasti akan mempertanyakan tingkat kesetiaannya.
"Prinsip kerja tim pria-wanita yang katanya efisien, begitu terkait hal-hal cinta, rasional manusia langsung hilang sama sekali."
"Soal ini sebenarnya tidak mengejutkanku sama sekali." Genhao San mencerna informasi dari Lu Li, lalu menggelengkan kepala dengan tenang: "Aku cukup akrab dengan Soulsnarer, boleh dibilang setengah teman. Ini memang mirip polahnya, jadi tebakan Nyamuk itu 80-90% akurat. Tak perlu uji coba lagi, nanti malah Memukul rumput untuk menakuti ular."
"Oh, San Ge kenal Soulsnarer?" Lu Li terkejut.
"Bisa dibilang. Lingkaran kami yang disebut manajer profesional kalangan game memang saling berdiskusi. Saat awal meninggalkan Guild Bintang Bulan dulu, Soulsnarer bahkan membantuku cari pekerjaan." jelas Genhao San.
"Menurut San Ge, bagaimana orang ini?" tanya Lu Li.
“Soulsnanger, kemampuannya sangat bagus, tapi hatinya juga cukup besar.” Genhao San memilih kata-kata dengan hati-hati, dia sengaja tidak merendahkan Soulsnanger. Kemampuan Soulsnanger memang sudah diketahui semua orang.
Namun, pernyataannya tentang "hati yang besar" berhasil menarik perhatian Lu Li.
“Dia, mungkin berasal dari latar belakang yang tidak terlalu baik, katanya anak haram. Waktu kecil hampir hidup-hidup mati kelaparan. Setelah masuk game, dia mendirikan guild kecil tapi sayang tidak punya uang maupun anggota. Hanya bertahan satu dua tahun lalu bubar. Baru setelah kenal Elf Air, dia dapat panggung besar - pertama Paviliun Hujan Ringan, lalu Kota Wushuang. Dibanding manajer profesional lain, kesempatannya termasuk bagus.”
“Lalu kenapa dia berkhianat? Apa benar karena suka Elf Air?” Lu Li tidak bisa memahami.
"Hanya sebagian alasannya. Sebenarnya sejak kamu mulai menggoda Elf Air, kepergiannya sudah pasti. Bedanya hanya apakah dia pergi diam-diam atau membawa beberapa hal yang dia anggap sebagai hak miliknya." Genhao San menjelaskan: "Kalau mau jujur, jika Soulsnarer bisa mendapatkan Elf Air, otomatis dia juga akan menguasai Kota Wushuang bahkan Paviliun Hujan Ringan. Transaksi ini mungkin selalu dia impikan, sayangnya dasar bajingan seperti kamu menghancurkan mimpinya. Masih untung dia tidak menyuruh orang membunuhmu."
"Mengandalkan langit dan tanah tidak ada artinya dibanding mengandalkan diri sendiri." Lu Li menyeringai dingin.
"Soulsnarer bukan ancaman. Istrimu punya banyak taktik untuk menghadapinya. Dia mungkin sudah lupa betapa magisnya modal." Genhao San tersenyum sinis: "Jika Elf Air tega, dia bisa membuat Soulsnarer tak bisa berpijak di lingkaran ini. Dia hanya seorang Pengelola, tidak sepertimu yang adalah atlet esports."
Dibandingkan seorang Pengelola dengan atlet esports, sungguh sulit untuk membangun kekuatan sendiri.
Kecuali memiliki modal besar di tangan, merekrut sejumlah atlet esports terlebih dahulu, memenangkan beberapa pertandingan untuk menciptakan efek branding, lalu perlahan membentuk tim inti sendiri. Tanpa itu, hanya bermodalkan status Pengelola, apa yang bisa digunakan untuk menarik orang bergabung?
Adapun Soulsnarer mencari sponsor modal lagi...
Bahkan Elf Air saja bisa dia khianati, siapa yang berani memastikan bisa memuaskan nafsunya?
Seberapa besar kepercayaan Elf Air kepada Soulsnarer, dan sekuat apa dukungan yang diberikan, menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan game tahun-tahun ini. Banyak yang tak mampu memahaminya.
Kota Wushuang bahkan bisa mengungguli Paviliun Hujan Ringan dalam beberapa kompetisi - hal yang hampir mustahil dalam sejarah game. Ibu Kota Kejayaan yang membentuk Legiun Angin Kencang pun sebenarnya meniru jalan lama Kota Wushuang, hanya saja tak se-tuntas yang dilakukan Elf Air. Pasukan inti Ibu Kota Kejayaan tetap berada di markas utama.
"Jika Soulsnarer pindah guild, harus diberikan hak yang lebih besar daripada sekarang."
Tidak ada klub di kalangan game yang punya kekuatan untuk melakukannya.
"Orang ini... sayang sekali..." Meskipun rival cinta, Lu Li agak merasa kasihan. Tapi dia tak akan melakukan apapun, bahkan tak segan memanfaatkan situasi jika ada kesempatan. Bagaimanapun musuh tetaplah musuh.
"Hei, Lu Li..." Genhao San tiba-tiba mendekat dengan misterius.
"Apa maksudmu? Kenapa misterius begitu?" Lu Li bingung.
"Kalau nanti kamu menikah dengan Air MM, apakah Paviliun Hujan Ringan, Kota Wushuang, dan Pedang Penghakiman akan bergabung bersama?" Genhao San tersenyum manis.
"San Ge, apa yang kau pikirkan?!" Lu Li terkejut.
“Aku tidak percaya kau tidak pernah memikirkan kemungkinan ini.” Genhao San menunjukkan wajah merendahkan: “Aku menemukan dirimu semakin sok, atau mungkin kau memang tidak pernah terpikir untuk menikahi Elf Air, aowuu, rupanya kau cuma main-main saja.”
“Sialan, San Ge, kecilkan suaramu! Teriak-teriak apa!” Lu Li ingin mencabik mulut orang ini.
“Setelah kalian menikah, apa harta tetap dihitung terpisah? Tidak ada strategi pengembangan yang lebih cepat daripada mencaplok dua klub besar.” Genhao San bertanya dengan gembira, ini adalah kebahagiaan sarkastik orang lajang yang penuh kejahatan, membuat perasaan polos menjadi terkotori.
“Kurasa aku tidak perlu mempertimbangkan ini. Pedang Penghakiman pasti akan mencapai puncak di masa depan.” Lu Li penuh percaya diri.
“Seberapa besar pun Pedang Penghakiman, mana mungkin lebih besar dari Pedang Penghakiman + Kota Wushuang + Paviliun Hujan Ringan? Dasar kau tidak sekolah, soal aritmatika dasar saja…” Genhao San tertawa sampai membungkuk-bungkuk.
"Bangsat, kalau kau terus mengoceh, percaya tidak aku akan membunuhmu." Lu Li membentak marah.
"Baiklah, anggaplah setelah kalian menikah, Pedang Penghakiman sudah memutus batas dengan Paviliun Hujan Ringan. Tapi bagaimana saat anakmu mewarisi harta? Apa dia harus membagi harta jadi dua, separuh untuk tangan kiri separuh untuk tangan kanan?" Genhao San terus memprovokasi tanpa tahu diri: "Gila, Lu Li, apa kau berencana membuat Air MM melahirkan tiga anak? Kalau Air MM tahu pasti tidak mau lagi sama kamu."
