Makanan disantap dalam keheningan, hingga Elf Air selesai dan berhenti menyuap.
"Aku bukan tipe yang mudah menunduk, tapi..." Soulsnarer terbata-bata, "Aku harus mengakui kesalahan dalam kasus ini. Aku telah mengecewakan kepercayaanmu. Kuharap kau mau memaafkannya, pertimbangkan lamanya hubungan kita."
Memang memalukan harus merendahkan diri, apalagi di depan rival yang dianggap remeh. Rasanya lebih buruk dari kematian bagi Soulsnarer.
"Makanan ini adalah yang terburuk yang pernah dia makan, dari awal sampai akhir tidak bisa merasakan rasa makanan."
"Kamu memintaku memaafkanmu." Elf Air bertanya pelan: "Jika rencanamu berhasil, apakah kamu masih akan menemukanku untuk meminta maaf?"
"Hah..." Soulsnarer terbata-bata.
"Sebenarnya, sekarang mengatakan apapun sudah tidak berguna, kamu telah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan..." Elf Air berkata tegas: "Saat kamu membuat keputusan itu, sebenarnya sudah memilih untuk menerima konsekuensi jika gagal."
"Ini tidak boleh dilakukan, itu tidak boleh dilakukan, lalu apa yang harus kulakukan?" Soulsnarer bertanya dengan suara suram: "Apakah hanya bisa mengawasi kalian berdua PDKT-PDKTan di sana, lalu terus bekerja keras untukmu tanpa berani bersuara? Aku ini jantan, bukan tidak punya watak sama sekali!"
"Kapan kita PDKT-PDKTan?" Tertembak tiba-tiba, Lu Li menunjukkan wajah kebingungan total.
"......" Elf Air dan Soulsnarer sama-sama kehilangan kata.
“Baiklah, kalian lanjutkan saja, anggap saja aku tidak ada.” Sebagai seorang pemenang, Lu Li memutuskan untuk bermurah hati—seandainya ekspresinya tidak terlihat begitu berlagak sombong, mungkin akan lebih meyakinkan.
“Kuharap kau bisa memberikan kami jalan keluar.” Soulsnarer juga menyadari hari ini tidak bisa menggunakan pendekatan emosional atau logika. Dengan kehadiran Lu Li si tongkat pengaduk tinja ini, ia terpaksa langsung mengajukan permintaannya. Kalau tidak, sampai malam pun pembicaraan tidak akan menyentuh inti.
“Haa!” Lu Li hampir menyemburkan teh yang baru diminumnya.
Sial! Bajingan ini kenapa lagi? Kenapa tidak mati saja? Soulsnarer bahkan punya keinginan untuk menghujamkan bangku ke tubuh orang ini.
“Kamu kenapa? Kalau ada yang ingin dikatakan, katakan saja. Bukannya kami melarangmu bicara.” Elf Air membentak dengan marah. Di tempat serius seperti negosiasi bos besar geng hitam ini, kenapa pacar laki-lakinya malah tertawa? Tujuan mengajaknya ikut adalah demi keamanan dan menambah aura tekanan.
“Malu-malu.” Lu Li sedikit merapat, berbisik pelan: “Aku kira dia datang untuk mengirim surat perang, tak disangka malah memohon ampun. Perbedaan yang terlalu besar ini bikin geli.”
Menahan, harus menahan! Jiwa Terkutuk () berkata dalam hati. Ia terpaksa berpura-pura tidak mendengar ucapan Lu Li, meski suara bisikan itu mungkin terdengar jelas sampai ke tamu di meja sebelah.
“Memberi jalan keluar untuk kalian... bukan tak mungkin.” Elf Air () mengabaikan Lu Li, berkata tegas: “Mundur dari kalangan game, dan aku tak akan menuntut pertanggungjawabanmu.”
“Sial! Ini namanya memberi jalan keluar?!” Jiwa Terkutuk () bentak marah.
“Jangan lupa, rekening danamu masih dibekukan. Bisa saja terus membeku selamanya.” Tim pengacara Elf Air menyusun segudang 'bukti' yang menjerat Jiwa Terkutuk dengan berbagai tuduhan kejahatan komersial, membuat departemen penyelidikan langsung membekukan asetnya.
“Selama bertahun-tahun ini setidaknya aku punya jasa, Kota Wushuang bisa mencapai tingkat ini hari ini...” Soulsnarer mulai kehilangan semangat.
“Ya, kau memang berjasa untuk Kota Wushuang. Tapi aku juga tidak pernah mengecewakanmu. Soal apakah Kota Wushuang bisa mencapai posisi hari ini tanpamu, postulat hipotetis seperti ini tidak bermakna. Sebenarnya awalnya aku belum tentu mau mengusirmu sampai habis.” Air Elf berhenti sejenak lalu melanjutkan: “Tapi taktikmu benar-benar terlalu kotor.”
“Aku akui perbuatanku terhadap tim elit guild memang tidak adil, tapi aku hanya ingin membangun pondasi yang kokoh.” Soulsnarer membela diri dengan lemah.
“Kau terlalu serakah. Ini bukan sekadar masalah pondasi, kau sedang meruntuhkan fondasi utama Kota Wushuang!” Air Elf berkata: “Lupakan dulu hal ini. Bahkan jika kau benar-benar berhasil menarik seribu lebih pemain elit guild, aku belum tentu akan memaksamu mundur dari kalangan game. Kesalahan terbesarmu adalah sengaja menyerahkan benteng kepada Fajar Bersayap...”
“Tunggu! Apa maksudmu aku sengaja mengalah ke Fajar Bersayap?!” Soulsnarer langsung naik pitam.
Masalah tim elit guild masih bisa diperdebatkan, tapi jika tuduhan sengaja menyerahkan benteng ke Fajar Bersayap terbukti, reputasi Soulsnarer bukan hanya akan hancur, tapi juga menghadapi gugatan penipuan komersial. Saat itu terjadi, blokade sementara pada rekening keuangannya akan berubah menjadi permanen.
"Shiyishao sudah mengaku semuanya." Lu Li bergumam dengan kesal di samping.
"Sialan adik perempuannya!" Soulsnarer membentak marah. Ia yakin rencananya sempurna tanpa cela - pertahanan Kota Wushuang di benteng sama sekali tidak dikurangi, termasuk seluruh anggota guild yang sudah melakukan usaha maksimal. Satu-satunya yang dilakukan Soulsnarer hanyalah membocorkan persiapan strategi Kota Wushuang ke Fajar Bersayap lebih awal.
Fajar Bersayap yang setara kekuatan dengan Kota Wushuang, ditambah keuntungan karena sudah mengetahui strategi lawan, akhirnya berhasil mengalahkan Benteng Tanaris.
Jadi, saat pertama kali mendengar kabar ini keluar dari mulut Elf Air, Soulsnarer yang panik tidak meragukan keabsahan sumber informasi Lu Li. Apalagi Lu Li dan Shiyishao telah beberapa kali berinteraksi di publik, menunjukkan persahabatan yang saling mengagumi...
"Sekarang, masih ada yang ingin kau katakan?" Elf Air yang awalnya hanya curiga, kini akhirnya memastikan ada kejanggalan dalam kehilangan benteng. Suaranya dingin menusuk: "Nilai ekonomis benteng kau juga tahu. Kerugian yang tindakan hina mu sebabkan bagi klub, dalam hati kau sudah punya perhitungan. Masih merasa aku tidak memberi jalur bertahan hidup?"
"Aku sudah bekerja keras di kalangan game selama ini... Sekarang kau suruh aku mundur dari kalangan game..." Soulsnarer hampir tak bisa melanjutkan bicara.
Mencuri ayam tak berhasil malah kehilangan beras. Awalnya ia ingin memanfaatkan kelemahan hati gadis Elf Air yang mudah iba untuk mendapatkan peluang berkembang. Tak disangka hasilnya justru seperti ini - membuatnya menghilang dari kalangan game selamanya, ini lebih menyakitkan daripada dibunuh.
“Kamu bisa mempertimbangkannya.” Elf Air berdiri, berkata: “Mulai sekarang, kamu bukan lagi Ketua Kota Wushuang.”
Soulsnarer memandangi gadis yang disukainya berbicara dengan dingin, menyaksikannya berbalik pergi, hingga akhirnya menghilang di tikungan restoran ditemani Lu Li itu. Ia tetap duduk di situ sampai pelayan mendekat dan menanyakan kebutuhan apa yang dibutuhkan.
“Dia tidak akan meninggalkan kalangan game.” Lu Li duduk di kursi penumpang sambil berkata.
“Aku tahu, tapi dia bukan ancaman. Yang perlu kulakukan sekarang adalah membangun kembali Kota Wushuang.” Elf Air selalu gagal mengendarai kendaraan di game PUBG, namun di dunia nyata justru merupakan pemain senior berkemampuan mengemudi yang bagus, sementara Lu Li bahkan tidak punya SIM.
“Kerugian kali ini agak besar.” Lu Li berkesedihan.
Mereka berdua terlihat memenangkan pertarungan besar, namun sebenarnya saling memahami kepahitan. Semua orang adalah pecundang dalam permainan kekuatan kali ini.
Soulsnarer bukan hanya mengalami kegagalan total dalam rencananya, tetapi juga harus menghadapi berbagai gugatan hukum yang membelit. Sementara Elf Air sebenarnya menanggung kerugian lebih besar - sebuah benteng direbut, semua investasi selama periode ini menguap sia-sia. Kota Wushuang mengalami gejolak internal, dan mungkin akan terhenti dalam perkembangan untuk waktu yang cukup lama.
Elf Air juga kehilangan tangan kanan dan kirinya yang paling penting.
"Segala ombak besar dan angin kencang telah kulewati, kali ini bukan apa-apa," bisik Elf Air lembut, "Dan... aku senang ada di sisimu."
