Soulsnarer pergi dengan wajah kecewa.
Meski Elf Air menyatakan akan memaksanya meninggalkan kalangan game, jika dia bersikeras tetap berkarya di dunia game, sebenarnya Elf Air tidak bisa berbuat banyak.
Dari ratusan elit, hanya puluhan orang yang bersedia mengikuti dia pergi. Ini adalah orang kepercayaan mutlak Soulsnarer selama beberapa tahun terakhir. Ada sebuah pola: orang yang memiliki kemampuan biasanya sulit disuap, atau harganya jauh lebih tinggi dari orang biasa. Karena itu, level puluhan orang ini tidak bisa dibilang top.
Meski beberapa pemain elit guild telah menandatangani kontrak baru dengannya, kontrak baru itu sendiri mengandung kontroversi. Jika mereka tidak mau mengikutinya, dia juga tidak mungkin memaksa.
Kenyataannya, jika Elf Air lebih tegas, puluhan orang ini pun tidak akan bisa dibawanya. Jika tidak, dia harus membayar uang ganti rugi yang tidak sedikit. Tapi Lu Li menyarankan Elf Air untuk melepaskan Soulsnarer, membiarkannya membawa beberapa orang untuk membentuk kelompok amatir.
Lu Li bukan Santo. Dia juga tidak cukup dermawan untuk berbelas kasihan pada saingannya.
Alasannya sederhana.
Jika Soulsnarer sekarang menjadi miskin dan tidak ingin mundur dari kalangan game, maka satu-satunya jalan keluar adalah menjual diri - selalu ada Si Kaya yang tertarik pada kemampuan manajemennya. Dibandingkan dengan mengelola kelompok amatir, orang dengan dukungan konglomerat jelas lebih mengerikan.
Berikan dia sedikit harapan, maka dia tidak akan menenggelamkan perahu.
Jika tidak dipaksa sampai batas kemampuannya, Soulsnarer yang baru lepas dari Kota Wushuang pasti tidak akan mau menjadi steward.
Selama ini dia mengumpulkan banyak uang, dan imbalan dari membocorkan benteng kemungkinan besar juga uang. Fajar Bersayap yang kaya raya diperkirakan telah memberinya banyak keuntungan.
Tapi apakah kekayaan dan kemampuan selalu menjamin sukses?
Lu Li sebagai orang yang sudah berpengalaman, hanya akan mengatakan bahwa Soulsnarer terlalu banyak asumsi sembarangan. Mungkin karena contoh nyata Lu Li sendiri ada di hadapannya, Soulsnarer sangat optimis tentang prospek mendirikan organisasi sendiri setelah meninggalkan Kota Wushuang. Dia merasa kemampuan dasarnya tampak lebih baik, dan selama bisa merekrut serta melatih beberapa atlet esports, memenangkan gelar juara bukanlah hal sulit.
Dengan konsep ini dia bisa merangkul elit guild dan pemain biasa, namun atlet esports sesungguhnya tidak terlalu yakin dengan gambaran-nya.
Hanya Setengah Batang Rokok yang masih punya hubungan emosional dengannya yang tegas mengatakan: Pertandingan tetaplah pertandingan, tidak ada jalan pintas atau mentalitas spekulatif. Kalau tidak, apakah semua tim di kalangan game ini adalah Han Bao?
Adapun Lu Li...
Itu cabang sejati!
Lu Li si cabang membantu Elf Air merencanakan strategi, lalu... tidak ada kelanjutannya. Semua orang mengira dia akan mencaplok Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang, padahal sebenarnya tidak ada niat seperti itu - tentang siapa yang akan mewarisi lapak besar ini di masa depan, itu urusan nanti. Hubungannya dengan Elf Air bahkan belum selesai menggores satu garis miring delapan karakter!
Jadi, persoalan Kota Wushuang tidak banyak ia libatkan.
Terkadang orang meremehkan Water Fairy karena dia perempuan, tapi kalau direnungkan baik-baik, dialah wanita tangguh yang mendirikan Paviliun Hujan Ringan, Kota Wushuang, Blue Universe, Fairytale, dan beberapa serikat/klub lainnya. Apa susahnya baginya merapikan Kota Wushuang?
Dua hari kemudian, Donghua Cup menerima formulir pendaftaran dari Kota Wushuang.
Gejolak kecil tak mempengaruhi klub Kota Wushuang, namun Water Fairy tetap melakukan beberapa penyesuaian.
Dia memindahkan sejumlah elit dari Paviliun Hujan Ringan ke Kota Wushuang, sehingga kerugian kecil mereka segera lenyap. Tapi untuk tim atlet esports, justru dilakukan penyesuaian terbalik.
Chi Zhai de Wenzi bergabung ke Paviliun Hujan Ringan, menjadi pemburu legendaris mereka.
Qingqi Gujiu dan Celana Dalam Emas Fatal juga kembali ke Paviliun Hujan Ringan. Dengan demikian, Paviliun Hujan Ringan kini memiliki Qingcheng Yun, Xingxing Nannan, Elf Air, Qingqi Gujiu, dan Celana Dalam Emas Fatal - total lima pemain bintang.
Mewah!
Satu klub dengan lima pemain bintang, bahkan Ibu Kota Kejayaan pun tidak memiliki pasukan sekuat ini.
Liga profesional juga tidak akan memberikan verifikasi slot pemain bintang secara cuma-cuma seperti ini. Dalam proses verifikasi mereka, Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang dianggap sebagai dua tim independen. Jika dijumlahkan, pemain bintang Ibu Kota Kejayaan dan Legiun Angin Kencang tentu tidak kurang dari jumlah ini. Inilah alasan mengapa semua klub besar membuat cabang-cabangnya.
Penguasa lemah dengan bawahan sekuat ini bukanlah hal yang baik.
Meski Kota Wushuang belum cukup kuat untuk mengungguli Paviliun Hujan Ringan, momentum seimbang ini telah membuat beberapa orang menjadi sangat sombong. Soulsnarer adalah contohnya - kesuksesan Kota Wushuang membuatnya merasa dialah yang menciptakan kecemerlangan Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang sendirian.
Tidakkah orang lain bisa memberikannya uang yang diberikan Elf Air?
Karena itu, serikat utama sebaiknya tetap mempertahankan momentum perkasa. Klub Paviliun Hujan Ringan yang telah disesuaikan menjadi luar biasa kuat. Lu Li merasa pasukannya lebih memilih menghadapi tim Ibu Kota Kejayaan daripada berhadapan dengan kombinasi lima atlet esports yang berkumpul bersama.
Tim seperti ini hampir tidak memiliki celah!
Meski kekuatan serikat Kota Wushuang meningkat, atlet esports klub justru melemah. Namun beberapa anggota yang tersisa tidak sedih, malah melihat harapan dari pelemahan ini.
Elf Air memfokuskan perhatiannya pada klub Paviliun Hujan Ringan, bukan berarti dia akan menekan Kota Wushuang.
Maka sulit diprediksi prestasi apa yang bisa diraikan Kota Wushuang. Kepergian Qingqi Gujiu, Celana Dalam Emas Fatal, dan Chi Zhai de Wenzi meninggalkan kekosongan yang harus segera diisi. Inilah peluang, seperti pendukung khusus yang tetap di Kota Wushuang langsung ditunjuk sebagai Kapten tim klub.
Ketua baru Kota Wushuang adalah Luo Xing mantan Ketua Paviliun Hujan Ringan, sementara Shui Jingling sendiri menjabat sebagai Ketua Paviliun Hujan Ringan.
Saat Shui Jingling melakukan operasi besar-besaran di Kota Wushuang, Lu Li mulai merencanakan dungeon baru. Selama beberapa hari ini, Pedang Penghakiman fokus pada persiapan: penjadwalan anggota, akumulasi peralatan, penimbunan ramuan, serta panduan misi terkait.
Ketika semua ini hampir rampung, Lu Li juga mendapat kabur bahwa Ibu Kota Kejayaan hampir berhasil menguras Sarang Onyxia. Ia sadar tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ia harus menyelesaikan misi 'itu' sebelum tim Ibu Kota Kejayaan menyelesaikan dungeon, atau situasi yang semula menguntungkan akan berbalik arah.
Pada hari ini, dia membawa sebuah benda tugas untuk menemui Bolvar Fordragon – Adipati Agung Stormwind, Adipati Bolvar Fordragon!
Setelah sebelumnya bersama Marsekal Windsor menyingkap kebenaran mutlak Putri Naga Hitam, Marsekal Windsor terbunuh. Dia mengambil penawaran hadiah yang dirilis oleh Adipati Bolvar Fordragon selaku Wali Raja – hadiah untuk kepala Putri Naga Hitam Onyxia. Kini dengan membawa kepala naga ini, bisa dibilang dia telah membalas dendam untuk Marsekal Windsor.
Hadiah yang cukup bagus akan diberikan kepada orang pertama yang menyelesaikan penawaran hadiah ini.
Tiga set peralatan legenda, ditambah sebuah status bernama "Terompet Sang Pembantai Naga".
Tiga peralatan legenda saja sudah termasuk hadiah yang sangat bernilai bagi serikat besar manapun – jika bukan Pembunuhan Pertama, biasanya BOSS Liar hanya menjatuhkan dua peralatan legenda saja.
Namun, sebenarnya Lu Li lebih mementingkan status "Terompet Sang Pembantai Naga" ini.
