Di jarak segini, meski berhasil knockdown tetap tidak bisa melakukan finishing kill.
Suara tembakan di depan berhenti, lingkaran racun kembali mengecil, jumlah personil tersisa turun sampai delapan orang.
Delapan orang, di sisi Lu Li ada tiga, seberang kalau tidak salah lihat seharusnya empat orang, berarti masih ada satu serigala penyendiri yang menyelinap di posisi tak diketahui.
“Lenyapkan regu di depan, kemenangan tidak akan ada suspense lagi.” Hanya serigala penyendiri, Lu Li tidak sembrono, dia memang tidak terlalu memusingkannya.
“Sulit diakses, tidak ada cover, lebih baik lewat tepi lingkaran racun sebelah kanan.” Usulan Tongyan Wuji.
Lu Li dan Elf Air tentu saja tidak ada keberatan.
Hasil pertandingan ini sebenarnya sudah bisa diprediksi. Meski harus mengorbankan Kakak Feng, sisa anggota tim mereka tetap menunjukkan kekuatan luar biasa. Regu kecil Lu Li-lah yang akhirnya memenangkan pertarungan ini.
“Ada kabar kurang menyenangkan untuk semua.” Nada bicara Mo Wangfeng terdengar aneh.
“Ada apa? Kan sudah menang, kenapa masih ada kabar buruk?”
“Shiyishao dan yang lain setelah tersingkir tidak melakukan rematch, sampai sekarang masih menunggu kita.” Mo Wangfeng bergumam lesu: “Bukan cuma Shiyishao, banyak juga yang dengar kabar ini berencana klik bersamaan saat kita konfirmasi game.”
PUBG memang punya sistem matchmaking acak, tapi kalau mau bermain bersama tetap ada caranya.
Salah satu caranya adalah membuat ruangan dengan kode, di mana semua orang masuk menggunakan kode tersebut. Biasanya pertandingan biasa menggunakan tipe ini. Cara lainnya adalah tim dengan formasi identik yang mengkonfirmasi secara bersamaan, mereka memiliki kemungkinan besar untuk masuk ke game yang sama.
"Mereka mau apa?" Lu Li heran.
Apakah orang-orang ini benar-benar tidak ada kerjaan? Meski dia sudah menduga akan ada masalah hari ini, tapi seharusnya bukan skenario seperti ini.
Kesepakatan bermain game bersama Tongyan Wuji memang tidak dilakukan diam-diam. Kabar bahwa Tongyan Wuji dari Bangsawan Jiangnan bermain game dengan Lu Li pun cepat tersebar. Dua pasukan inti klub yang bermusuhan bermain bersama - kedengarannya memang mengerikan.
Ditambah rumor ketidakrukunan antara Tongyan Wuji dan Jinse Wushang, situasi ini semakin menarik untuk diulik.
Lu Li justru senang melihat ini. Transaksi P-Y yang dilakukan diam-diam masih memberi jalan mundur bagi Tongyan Wuji, tapi begitu terang-terangan, praktis sudah jadi kepastian.
Soal apakah Tongyan Wuji sudah mempertimbangkan masalah ini atau belum, Lu Li sama sekali tidak peduli.
“Biarkan mereka datang.” Elf Air kini sangat percaya diri. Dulu saat bertemu kenalan-kenalan ini, hampir selalu dirinya yang dirugikan. Kini dengan kehadiran Lu Li di sisinya, siapapun yang datang tidak lagi membuatnya khawatir.
Keempat orang masuk ke dalam game, masih dengan waktu persiapan satu menit.
Begitu masuk, Lu Li langsung mendengar suara-suara berantakan. Jelas semua orang telah membuka voice chat.
“Bunuh Lu Li, bakar Pasangan anjing itu!”
“Donasi bensin! Nomor livestream 10086, kirim hadiah untuk mengumpulkan dana beli bensin!”
“Knockdown Lu Li hadiah seribu yuan, tambahan mati plus seribu lagi. Screenshot bukti, tidak menipu orang tua maupun anak-anak.”
“Yang pakai rok mini putih itu Elf Air, semua masih ingat kan?”
“Jangan bunuh Elf Air, cukup kalahkan Lu Li saja. Air MM milikku!”
“Lu Li memakai atasan abu-abu tanpa lengan, celana jeans warna sedikit lebih tua di bawah. Pastikan semua sudah mengenali!”
“Kakak Feng memakai rompi hitam dan rok mini hitam, semua harus ingat ya.”
“Tongyan Wuji pakai mantel hitam dengan pelindung wajah yang sok banget, paling gampang dikenali.”
Mo Wangfeng menjelaskan asal-usul orang-orang ini kepada Lu Li. Banyak yang merupakan atlet esports pemain "Fajar", sebagian lain adalah jagoan game yang didesak penonton live stream. Awalnya mereka tidak terlalu tertarik meski mendengar pemain "Fajar Pertama" bermain game, karena "Fajar" dan PUBG adalah dua game yang sama sekali berbeda.
Tapi saat mendengar si kaya cantik kalangan game Elf Air sudah dipeluk orang ini...
Ini sudah keterlaluan!
Bunuh Lu Li menjadi slogan bersama mereka.
Pengepungan dan pembunuhan terhadap Lu Li secara resmi dimulai!
“Lepaskan bajumu, nanti diserbu banyak orang.” Ekspresi Mo Wangfeng memucat. Dia sangat enggan melepas rok mini-nya yang langka ini - beberapa orang sudah menghabiskan banyak uang tapi belum tentu bisa mendapatkannya.
“Lepas baju setelah masuk game, kalau tidak orang akan bilang, Bunuh keempat yang telanjang bulat itu.” Lu Li juga merasa takut-takut.
Setelah masuk game, rute pesawat masih menuju bandara.
Banyak orang suka lompat parasut ke bandara, karena barang bagus di bandara lebih banyak, dan pemainnya juga ramai, membunuh orang terasa sangat menyenangkan. Keahlian tembak Lu Li sekarang sudah bagus, dia juga sudah berlatih cukup lama, untuk latihan dia paling suka lompat ke bandara.
Rute seperti ini kalau tidak lompat ke bandara benar-benar membuang-buang, bahkan Mo Wangfeng yang agak penakut setuju untuk lompat ke bandara.
“Lompat!”
Keempat orang melompat keluar pesawat, turun di udara, setelah mencapai ketinggian tertentu semua bisa membuka tas parasut dan terjatuh ke posisi yang diinginkan.
“Bangsat, banyak sekali orangnya.” Mo Wangfeng terpana.
Lu Li memandang sekeliling, juga merasa agak ingin menangis tapi tidak bisa, apa ini artinya akan dikepung? Kenapa bisa sebanyak ini orangnya.
Di ronde sebelumnya ada lima tim yang terjun ke Bandara, itu pertama kalinya Lu Li melihat begitu banyak orang terjun ke sana. Namun kali ini, jumlahnya tidak kalah dari sebelumnya, setidaknya ada dua puluh orang yang terjun ke Bandara.
"Matikan siaran langsung kalian dulu." Lu Li tidak langsung melakukan persiapan.
Selain dirinya, ketiga orang ini memiliki kebiasaan membuka siaran langsung saat bermain game. Pemain lain cukup menyapu sekilas ke livestream mereka untuk mengetahui arah mereka.
Maka, ketiga orang yang membuka siaran langsung pun mematikan livestream mereka.
Kekalahan dalam game tidak menyebabkan kerugian finansial, tapi ini soal muka. Jika benar-benar dihabisi orang, siapa pun pasti tidak akan senang.
Para penggemar tentu mengeluh, banyak yang mengancam akan berhenti berlangganan. Tapi ketiga penyiar ini bukan penyiar profesional yang bergantung pada ini untuk makan, jadi tak ada yang mempedulikan pendapat orang-orang seperti itu.
“Ini tidak bisa dilawan, di ronde sebelumnya kita bisa menembus keluar karena tidak bertemu jagoan di bandara. Kali ini menurut kalian, bandara mungkin dipenuhi orang yang ingin snipe kita. Lebih baik ganti lokasi, berburu liar juga bagus.” Lu Li berkata.
“Kalau begitu lepas baju dulu, lalu pergi ke tempat lain.” Mo Wangfeng membuang rok pendeknya, yang lain pun melakukan hal serupa.
“Ke mana?” Elf Air bertanya.
“Cek jalan raya di bawah, cari kendaraan. Kita pergi pakai kendaraan, menjauh dari rute penerbangan.” Lu Li cepat-cepat memutuskan. Mereka pun mengubah arah terbang menuju sisi jalan raya.
“Di sini ada sepeda motor trio.” Tongyan Wuji menginformasikan.
“Kakak Feng, kamu ke sisi Kak Ji. Aku dan Xue'er akan membuka mobil yang jauh itu.” Lu Li juga melihat kendaraan. Sebenarnya titik spawn kendaraan sudah ada di kepalanya. Setelah memainkan game ini, dia sengaja menghafal titik-titik tersebut. Tidak setiap titik spawn pasti ada kendaraan, tapi selama ada kendaraan yang muncul, pasti di titik spawn yang sudah ditentukan.
