Bartholomew bukan sekadar pencatat data kependudukan biasa. Dia seorang bangsawan, bahkan termasuk sarjana yang cukup ternama di kalangan bangsawan.
Di kehidupan sebelumnya, Lu Li pernah meminta nasihat padanya tentang beberapa hal. Namun sekarang ini adalah pertama kalinya mereka bertemu.
Biro Sensus Penduduk bisa dibilang kantor pemerintahan paling dingin di Stormwind. Pemain yang melihat papan nama bertuliskan kata-kata ini biasanya langsung pergi kecewa, hampir tak ada yang mencoba masuk untuk memicu efek tugas. Kenyataannya, Bartholomew memang tidak memiliki tugas apapun yang dikirim.
"Semoga tidak mengganggu, Yang Terhormat." Lu Li memberi salam dengan penuh kesopanan.
"Hmm, seorang pengunjung Elf, ada yang bisa kubantu?" Orang tua itu melepas kacamata dengan lamban, mengangkat kepala memberi Lu Li senyum kaku.
"Anda seorang sepuh yang berpengetahuan luas, saya ingin mengetahui tentang seseorang bernama Emma, Emma Felstone. Dia seharusnya berasal dari Farm Felstone, tempat yang kini menjadi Taman Firdaus Wabah." Lu Li langsung ke pokok persoalan.
"Farm Felstone... Tempat itu kukenal, dulu di masa mudaku pernah kesana..." Seolah tenggelam dalam kenangan masa muda, setelah beberapa saat Baroslow baru menunjuk rak buku luar biasa besar: "Jilid keenam di baris ketiga, ambilkan untukku."
Lu Li mencari sejenak lalu menyerahkan jilid buku tersebut kepada Baroslow.
Sarjana tua membuka gulungan buku dan membalik beberapa halaman, ekspresi aneh muncul di wajahnya: "Juga anak yang sengsara, Emma Felstone membawa adik perempuannya mengungsi bersama kerumunan ke Stormwind. Tak lama kemudian adiknya tenggelam, oh iya, adiknya bernama Jenny Felstone. Setelah adiknya mati, dia sering berputar-putar di tepi kanal tempat adiknya tenggelam. Kemudian, seorang dermawan memberikan pertolongan, membawanya pergi dari wilayah menyedihkan ini..."
Tunggu...
Ini tidak benar, Lu Li agak kebingungan total. Dia sudah menyelesaikan tugas ini di kehidupan sebelumnya, sehingga sangat memahami prosedur dan hadiah dari misi ini.
Menurut naskah drama yang normal, seharusnya setelah Jenny Ferstone mati, Emma Ferstone menjadi gila. Kemudian pada suatu pagi, ada yang menemukan mayatnya di tepi sungai Stormwind. Pemilik toko buah yang baik hati mengurus jenazahnya. Pemain hanya perlu menemukan si pemilik toko untuk mendapatkan setengah jimat Emma.
Mungkin karena Tanah Wabah saat ini menjadi peta acara, sehingga konten misi mengalami perubahan.
Tapi secara teori Emma Ferstone seharusnya sudah mati. Apa hubungannya dengan peta misi? Pihak resmi mungkin mengubah konten misi untuk acara, tapi tidak perlu mengubah hidup-mati seseorang demi misi.
"Ada yang tidak beres?" jelas Bartholomew tidak memahami arti ekspresi Lu Li saat ini.
"Ti-Tidak, bisakah Anda memberi tahu siapa orang baik hati itu? Di mana saya bisa menemukan Emma? Ada sesuatu yang harus saya sampaikan padanya." Lu Li menenangkan diri dan memutuskan untuk melanjutkan mengikuti prosedur misi.
Mungkin karena aktivitas di Tanah Wabah, mungkin juga karena dia masuk ke dalam game setahun lebih awal dibandingkan kehidupan sebelumnya...
Bagaimanapun ini hanya sebuah tugas biasa.
Tak peduli bagaimana prosedur berubah, selama hadiah tetap diberikan sesuai jumlahnya maka tidak ada masalah.
"Kerry, mungkin itu namanya. Tapi sekarang mereka sudah tidak ada di Stormwind lagi. Kamu mungkin bisa menemukan mereka di Southshore Town," kata Bartholomew.
Kerry? Southshore Town?
Bukankah itu nama bos penginapan Southshore Town, si paman Mediterania itu? Lu Li sering berkunjung ke tavernnya, jadi pasti tidak salah mengingat nama ini. Di seluruh Southshore Town mungkin tidak ada orang kedua yang bernama Kerry.
Sedangkan Emma...
Lu Li merenungkan siapa di penginapan yang cocok dengan identitas ini.
Pertama, usianya seharusnya tidak terlalu tua. Lalu dia dibawa oleh Kerry, hubungan mereka juga cukup baik. Terakhir, jika bekerja di penginapan, sepertinya hanya ada beberapa orang yang bisa dicurigai.
Nima?
Emma Ferstun!
Jenny Ferstun!
Apakah dia menggabungkan nama adik perempuan dan namanya sendiri?
Lu Li akhirnya agak paham, mengapa prosedur tugas yang dia lakukan berbeda dengan orang lain.
Karena dia sangat akrab dengan Nima, sehingga memicu titik tersembunyi dalam tugas - orang normal mana yang akan begitu dekat dengan pelayan wanita tavern? Selain itu, kedekatan Lu Li juga menyangkut Manor Ravenholdt yang lebih rahasia.
Emma Felstone tidak hanya bertahan hidup, tapi bahkan menjadi seorang pembunuh di Manor Ravenholdt.
Sekarang, salah satu identitasnya adalah pelayan wanita penginapan Southshore Town (anak angkat pemilik Kerry), dan identitas lainnya adalah penghubung Manor Ravenholdt di Southshore Town.
Benar-benar kejutan yang menyenangkan.
Lu Li langsung pergi ke Southshore Town dengan barang yang terbungkus.
Pemilik Kerry duduk mabuk di belakang konter. Ketika Lu Li masuk, dia hanya melirik sekilas - mungkin karena frekuensi kedatangan Lu Li yang terlalu sering, mereka sudah begitu akrab sampai tidak perlu lagi saling menyapa.
Pelayan wanita segera datang menghampiri. Ada beberapa pelayan di tavern ini, tapi yang selalu melayani Lu Li hanyalah dia seorang.
"Aku punya beberapa tugas di sini. Kalau tertarik, kamu bisa pilih dua untuk dikerjakan." Pelayan itu menurunkan suaranya. Lu Li memilih dua tugas yang terlihat tidak terlalu rumit tapi hadiahnya cukup bagus. Inilah keuntungan kenal orang - para Han Bao yang baru bergabung dengan Manor Ravenholdt mungkin masih memeras otak mencari cara memicu tugas.
Lu Li bukan hanya mendapat tugas kubu kecil yang datang sendiri, bahkan dia punya hak untuk memilih.
"Sebenarnya tujuan kedatanganku kali ini bukan untuk ini." Setelah berpikir sejenak, Lu Li memutuskan untuk langsung berkata: "Hari ini aku pergi ke Tanah Wabah untuk mengerjakan tugas, melewati tempat bernama Farm Felstone. Di sana..."
Ekspresi ceria pelayan wanita itu langsung berubah.
Ternyata benar, dialah Emma itu.
“Paket ini seharusnya sudah dikirim sejak lama, sekarang aku juga tidak tahu harus diserahkan ke mana.” Lu Li mengeluarkan benda tugas.
“Kau ternyata sudah mengetahuinya.” Nima, atau Emma Felsong, menerima paket itu dengan tatapan kosong: “Dulu kukira sudah memutus semua ikatan dengan masa lalu, tak menyangka akan mendengar lagi nama-nama familiar ini. Keluarga Felsong... sudah menjadi sejarah.”
“Kudengar di Kota Kegelapan yang jauh, ada Yang Terlupakan penjual kecoa bernama Jeremiah. Sepertinya dia juga memakai marga Felsong, tapi biasanya menyebut diri Jeremiah Pierson.” Kata Lu Li.
Ini bukan rahasia. Tugas di Farm Felsong bisa diterima kedua kubu. Pemain Horde tentu tidak mungkin mencari Emma di Stormwind, kontak tugas mereka adalah pedagang kecoa di Kota Kegelapan.
Mata Emma tiba-tiba memancarkan kilau aneh.
"Jeremiah, bagaimana mungkin melupakannya, adik laki-laki mereka, yang sedang menuntut ilmu di ibu kota Lordaeron."
Tapi dia segera menyadari tempat yang dimaksud Lu Li. Mantan ibu kota Lordaeron yang kini telah menjadi kota mati, para Forsaken hidup di bawah reruntuhan ini, tak ada lagi manusia hidup yang tersisa.
Adik laki-lakinya... Rupanya di dunia ini akhirnya hanya tinggal dia sendiri.
"Mungkin kita bisa menganggapnya sedang bertahan hidup dalam bentuk kehidupan baru, Emma. Karena ada kamu, dia tidak sepenuhnya terlupakan." Lu Li hanya bisa menenangkannya seperti ini.
