Lu Li mendapatkan belasan ramuan dari Solomon, berisi berbagai hal aneh dan unik. Ada yang tidak berguna, tapi beberapa sangat hebat.
Ramuan yang diberikan Lu Li kepada Biru Muda Laut Angin ini sangatlah hebat. Menurut stiker kecil di botolnya, setelah diminum akan memulihkan 5000 HP dan MP setiap 3 detik selama 10 menit. Ini ibarat botol obat yang terus-menerus menyembuhkan, bahkan bisa mengisi ulang baik darah maupun MP sekaligus.
Sebagai yang terlahir kembali, Lu Li bahkan belum pernah mendengar ramuan sekuat ini, apalagi melihatnya.
Sebenarnya, mengisi MP tidak banyak berguna bagi Biru Muda Laut Angin, agak terasa mubazir.
Tapi Lu Li selalu memegang prinsip menyelesaikan masalah yang ada di depan mata dulu. Jika tim dihabisi karena healer kehabisan MP, semua upaya sebelumnya akan sia-sia. Diperkirakan kerugiannya pun cukup besar. Apalagi kalau gagal kali ini, harus mengulang lagi - berapa banyak koin emas lagi yang harus dikeluarkan? Setan saja yang tahu.
Mungkin ramuan ini bernilai sangat tinggi, tapi jika cuma disimpan di gudang, ia tetaplah hanya sebotol ramuan biasa.
Setelah menggunakan ramuan ini, Biru Muda Laut Angin terlihat agak tidak beres. Kulit di tubuhnya mulai mengelupas sehelai demi sehelai, diikuti daging yang perlahan-lahan rontok...
"Jangan panik, lanjutkan berburu monster. Ini fenomena normal dari penggunaan ramuan," suara tenang Lu Li terdengar, membuat pengamat dan Hai Feng sendiri menjadi lega. Bahkan Hai Feng tertawa sambil berkata ini sangat keren.
Sebenarnya, Lu Li sama sekali tidak tahu apakah ini fenomena normal atau bukan.
Baru kemudian ia teringat: Karena ini adalah karya Professor Putricide - sosok yang kerap mengucapkan frasa seperti 【Bunuh semua makhluk hidup di Azeroth】 - tentu hasil penelitiannya tidak mungkin semanis Coca-Cola.
Menyaksikan Hai Feng berubah menjadi kerangka tulang yang mengkilap, Lu Li mulai menduga ini mungkin semacam ramuan konversi mayat hidup.
Mengenai pemulihan HP dan MP, mungkin hanya untuk mencegah peminum mati selama proses ini. Professor Putricide tampaknya tidak lagi puas hanya mengubah target menjadi mayat hidup setelah kematian. Dia ingin membuat manusia hidup berubah menjadi rangka tulang hidup tanpa melalui kematian.
Tentang alasan tindakan berlebihan ini, Lu Li juga tidak bisa menebak. Hanya bisa dikatakan bahwa para ilmuwan memang orang gila.
Lu Li juga tidak khawatir apakah ras Hai Feng akan berubah - itu hal yang mustahil, apalagi berubah menjadi ras dari kubu musuh. Diperkirakan setelah masa berlaku habis akan kembali normal, atau jika tidak bisa dibunuh sekali untuk memulai dari awal.
Lagipula, Biru Muda Laut Angin adalah pemain, bukan penduduk asli Azeroth.
Dan dia sudah lama mematikan pengalaman rasa sakit. Bahkan jika tulangnya disedot dan kulitnya dikupas, dia tidak akan merasakan sakit. Orang lain juga sudah memfilter sebagian efek nyata, setidaknya tidak terlihat semengerikan versi aslinya.
Tiga detik memulihkan lima ribu darah, terlihat banyak, tapi di hadapan BOSS level seperti Nefarian masih belum cukup untuk berani bilang "Kakak bakal diam di sini terserah kamu mau babat", setidaknya penyembuh tetap harus sesekali heal dia. Hanya saja tidak perlu heal secepat irama di awal.
Dengan ramuan mengerikan ini sebagai pendukung, tahap tiga jadi lebih sederhana.
Asal tidak ada yang melakukan kesalahan fatal, kemungkinan gagal hampir tidak ada. Fakta membuktikan, efek pada Biru Muda Laut Angin bahkan belum habis, dia sudah masuk tahap Amuk terakhir.
Profesi penyembuh yang sudah menghemat energi sejak lama, kini baru mulai mengerahkan seluruh kemampuannya.
"Pertempuran hampir berakhir, jangan sampai terbalik di parit ya. Tahan, semua tahan! Pembunuhan Pertama pasti milik kita." Lu Li saat ini juga sedang mati-matian menyerang, tapi fokus utamanya tetap memantau seluruh guild.
"Tidak mungkin! Aku adalah tuan di sini! Kalian manusia biasa tidak berarti apa-apa bagiku. Dengar tidak? Sama sekali tak berguna!" HP Nefarian akhirnya mencapai titik akhir, kesombongannya mulai suram, Tubuhnya yang luar biasa besar seakan kehilangan tenaga penyangga, mati dengan enggan di sarangnya sendiri.
Pertempuran Naga Hitam berakhir tuntas.
Sistem: Selamat kepada pemain Pedang Penghakiman, Paviliun Hujan Ringan, Kota Wushuang: Biru Muda Laut Angin, Hujan Maret, Perpisahan di Bunga, Xiao Ba Jiang, Tongyan Wuji... Elf Air, Xingxing Nannan... Celana Dalam Emas Fatal... di bawah pimpinan Komandan Lu Li, telah menyelesaikan Pembunuhan Pertama Sarang Sayap Hitam dengan kesulitan mimpi buruk.
Pengumuman sistem yang familiar, karakter yang familiar, dungeon yang asing.
Para pemain yang masih bertarung sengit dengan Naga Merah Kecil bagai bermimpi - bagaimana Pedang Penghakiman bisa merebut Pembunuhan Pertama lagi? Apakah Terompet Sang Pembantai Naga mampu memberi mereka keunggulan sebesar ini?
Wei Lan Haifeng: Semua terkejut gak? Ada kejutan? Ada insiden tak terduga? Ahaha...
Nanbosirui: Pengen banget bunuh orang ini. Berani solo?
……
Shiyishao: Kak Ji sudah bergabung secepat ini, bahkan menyusup ke pasukan Pembunuhan Pertama. Jinse Wushang-chan, apa pandangan dan perasaanmu?
Dongfeng Hechang: Gaya khas Shiyishao memang unik begini. Entah bagaimana Ketua Jinse Wushang bisa berselisih dengannya.
Kakak Yèzi: Shiyishao ini menemukan orang yang lebih menderita daripada dirinya. Aku menyayangi Shiyishao, bagaimana kalau kau juga bergabung dengan musuh?
Lampu Anti Nyamuk: Aku cuma ingin tahu bagaimana cara mereka mengalahkan Naga Merah Kecil, tadinya berharap sampai sebulan lagi tak ada yang bisa menguras HP Naga Merah Kecil. Kalau begitu pihak resmi pasti akan melemah BOSS ini. Sekarang Pedang Penghakiman malah terjebak di sini, lebih baik semua orang jangan bergerak dulu.
Tahun Baru Imlek Ketiga: Iya juga, serikat kami terjebak di Naga Merah Kecil ini hampir dua minggu. Tahap tiga sama sekali belum pernah dimasuki. Awalnya tiga guild bersama-sama membuka lahan baru, sekarang cuma bisa mengerahkan satu guild. Kalau terus terjebak begini, satu guild pun mungkin tidak akan bertahan. Pembubaran serikat tidak jauh lagi...
Perahu Daun Menyeberangi Sungai: Guild klub mana di lantai atas itu? Memilukan sekali. Tampaknya banyak serikat yang akan terpental oleh Naga Merah Kecil.
……
Entah itu mengolok atau melemparkan fitnahan, intinya tidak bisa mengubah fakta bahwa Pembunuhan Pertama Sarang Sayap Hitam sudah direbut Lu Li. Awalnya dungeon ini bisa ditaklukkan berkat BUFF Terompet Sang Pembantai Naga yang dia dapatkan, plus merangkul Kota Wushuang dan Paviliun Hujan Ringan untuk bergabung. Pengeluaran koin emas dan ramuan yang besar menemukan objek pembagian. Kalau tidak, mereka pasti juga akan terjebak di Naga Merah Kecil ini.
Sebenarnya, ada satu hal yang salah dipahami para pemain.
Mereka mengira keberhasilan Pedang Penghakiman meraih Pembunuhan Pertama akan membuat perusahaan game dan Sistem menganggap dungeon ini bisa ditaklukkan, sehingga membatalkan penyesuaian kekuatan BOSS.
Dan perolehan "Pembunuhan Pertama" oleh Pedang Penghakiman, barulah benar-benar memaksa perusahaan game memutuskan untuk melemahkan Naga Merah Kecil.
Mereka tidak ingin klub game melangkah terlalu jauh ke depan, karena akan mengurangi semangat klub-klub game lain. Namun mereka juga tidak akan menekan Pedang Penghakiman, mengingat Pedang Penghakiman saat ini bagaikan Kuda Hitam yang telah memicu "Fajar" hingga seluruh industri game menjadi panas bak bara menyala.
Semua orang tahu, "Fajar" mampu mengangkat orang biasa yang miskin total menjadi dewa game di kalangan game.
Menaklukkan berbagai Pembunuhan Pertama, memiliki pasukan elit tak terhitung, bahkan bermitra secara tak terduga dengan si kaya cantik papan atas kalangan game - di era ini, industri apa lagi yang bisa membuat hidupmu melakukan serangan balik dalam waktu sesingkat ini?
Semua orang tahu, "Fajar" bisa membuat klub super muncul dari ketiadaan, bahkan dalam waktu kurang dari setahun sudah menggema ke seluruh negeri.
Para "Tuhan" yang punya ambisi dan keuangan, perhatikan baik-baik! Saat ini batas maksimal level enam puluh, level bisa dikejar asal-asalan saja dari mereka yang di depan. Kapan lagi masuk ke "Fajar" kalau bukan sekarang!
Singkatnya, didorong sengaja oleh perusahaan game, industri game sekali lagi merasakan kewibawaan "Fajar" sebagai penguasa.
