Banyak yang dapat skill point, kali ini Sistem benar-benar mengirimkan paket hadiah besar.
Tapi, Lu Li tidak termasuk dalam "banyak orang" itu. Dia cuma bisa lihat orang lain bersorak gembira. Untungnya peralatan hadiah Sistem menghibur hatinya yang dingin——cetakan breastplate Bloodfang.
Baju yang bisa dipakainya, meski baru saja dapat breastplate Pembunuh Senja, sebenarnya tidak butuh peningkatan secepat ini.
Namun Bloodfang termasuk peralatan level yang lebih tinggi, baik dari segi statistik maupun efek tambahan, semuanya jauh lebih baik dibandingkan Nightfall Assassin. Breastplate Nightfall Assassin yang dia ganti akan dilempar ke Gudang Serikat untuk digunakan anggota lain. Sekarang, ruang peningkatan di level 60 tidak lagi sebesar jeda 5 level seperti dulu. Tapi di tahap ini, peningkatan sekecil apapun tetap berarti.
Anggota lain juga mendapat hadiah Pembunuhan Pertama.
Skill point, material, skill book, peralatan—semua tersedia. Ini adalah fasilitas membuka lahan baru, peserta ekspansi dungeon bisa memakainya sesuka hati. Baru setelah itu, peralatan yang ditemukan berikutnya akan diroll oleh semua anggota.
Ada satu Batu Sintetis yang menambah statistik penghindaran, Lu Li langsung mengambilnya untuk dipakai sendiri.
Kebetulan baju baru yang akan dibuatnya masih kurang batu permata. Meski yang lain mengoloknya, sebenarnya mereka mengakui dengan lapang dada—"Kalian berkerumun di sana bertarung mati-matian tapi tidak ada kemajuan, CD hampir habis. Lu Li datang, bertarung 3 kali langsung mengalahkan BOSS."
Setelah pembagian beban berat, giliran skill book. Yang mengejutkan, ada buku Charge yang Diperkuat untuk prajurit.
Charge merupakan salah satu skill terpenting prajurit, maka skill book penguatannya pun menjadi yang paling diminati. Sorotan mata semua orang langsung tertuju pada buku skill ini.
Lu Li agak pusing. Dia ingin memberikannya ke Moonlight, tapi orang ini sekarang punya poin DKP terbatas. Manipulasi gelap memang tidak bisa dilakukan secara keterlaluan.
"Lelang saja. Lagipula kita bisa farming BOSS ini tiap minggu. Skill book penguatan dari BOSS level setara ini pasti selalu drop." Lu Li mencoba menghibur para prajurit yang geram, "Aku tidak berbohong, BOSS level segini memang selalu drop skill book penguatan, meski tidak selalu Charge yang Diperkuat."
Lelang sengit pun dimulai. Angka DKP langsung melonjak dari dua digit, dalam sekejap mencapai 200 poin.
"Dua ratus dua puluh." Wajah Youxing Tianxia tegang kaku. Ini adalah skill wajib prajurit, semua tipe pejuang bisa menggunakannya. Angka 220 poin ini seharusnya harga tertinggi, mengingat prajurit dalam tim ada yang baru bergabung belakangan atau sudah pernah mendapatkan beberapa peralatan.
Youxing Tianxia memang jarang mengambil peralatan, karena di depannya ada dua prajurit besar Biru Muda Laut Angin dan Moonlight.
Para pemain lainnya saling pandang, menghela napas pasrah.
"Baik, ini untuk Tianxia." Lu Li membagikan buku skill kepada Youxing Tianxia. DKP yang dikumpulkannya selama ini hampir habis seketika karena buku ini.
Sebenarnya, Lu Li tidak tahu: setelah mendapatkan buku skill, Youxing Tianxia tidak mempelajarinya sendiri, melainkan memberikannya kepada Piao Ling. Lalu Piao Ling menyerahkannya ke Moonlight. Mengapa Youxing Tianxia melakukan ini? Transaksi apa yang terjadi antara dia dan Piao Ling? Itu semakin tidak diketahui Lu Li.
Selanjutnya adalah material, semuanya ada enam buah. Lu Li mengambil Darah Naga Hitam di antaranya, lalu membiarkan Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang masing-masing memilih dua barang.
Untuk peralatan, peralatan emas asal dibagi-bagikan saja, peralatan Emas Gelap dibagikan sesuai kebutuhan masing-masing. Proses pembagian keseluruhan berlangsung dalam suasana harmonis dan persahabatan. Ketidaknyamanan kecil tadi soal skill book penguatan sudah terkikis habis.
Tapi, dengan munculnya peralatan legenda, keharmonisan ini pun kembali sirna.
Tidak bisa, sudah berhari-hari bertarung melawan BOSS demi menantikan detik ini. Siapa yang tidak ingin membawa pulang satu barang langka untuk meningkatkan kekuatan diri? Pemain elit guild yang tidak ingin peralatan bagus tidak akan bertahan lama. Jika peralatanmu ketinggalan zaman, kau akan diungguli oleh para pengejar di belakang. Ketika kekuatanmu kalah dari yang lain, tentu takkan bisa bertahan di guild elit.
Hiasan kepala Mithdarr the Soulreaper!
Helm legenda, dari efek tambahan terlihat milik profesi penyembuh pastor. Semua orang langsung memfokuskan sorot mata pada dua pastor healer di TKP - Hujan Maret dan Xingxing Nannan. Tapi keduanya tampak tidak terlalu tertarik.
Lu Li berpikir sejenak lalu paham. Ini karena mereka tidak ingin membuang-buang DKP, menunggu untuk mendapatkan komponen set armor T2.
Komponen set armor berbentuk cetakan. Hasil produksinya berpotensi menjadi barang langka, jauh lebih baik daripada item loose legenda ini. Lagipula set armor adalah barang yang diperebutkan semua pastor, membutuhkan DKP yang sangat besar. Mereka harus menimbun DKP dengan hemat.
Karena keduanya enggan bertindak, akhirnya menguntungkan pastor lainnya.
Ji Ge yang semula mengira tak mungkin dapat peralatan kali ini, ternyata berhasil mengalahkan lawan dan mendapatkan helm. Dengan helm baru terpasang, ia terkekeh melihat statistiknya melonjak. Dengan dua pastor healer besar di tim, harapannya bersaing untuk set armor T2 memang tipis. Sekarang dengan menghabiskan kurang dari 100 DKP untuk helm dengan atribut bagus ini, nilainya sangat sepadan.
Kalau ini terjadi pada pastor klub lain, mana ada kesempatan "memanfaatkan celah" seperti ini.
Bermain game memang seperti ini - ada yang lebih suka jadi kepala ayam daripada ekor sapi, tapi ada juga yang merasa lebih enak "memiliki dukungan dari pohon besar yang teduh". Kuncinya adalah apakah pohon yang dipilih cukup kokoh. Peralatan yang diraih Ji Ge ini sebenarnya satu-satunya di seluruh "Fajar" saat ini.
"Neltharion's Tear"!
Begitu barang ini ditampilkan di chat, semua pemain kelas sihir langsung bersemangat.
Aksesori kelulusan level 60! Lu Li menghela nafas dalam hati. Dengan munculnya barang langka ini, diperkirakan [Ashkandi, Pedang Persaudaraan] yang lebih baik tidak akan bisa didapat hari ini. Tapi sebenarnya ini lebih baik, dia benar-benar tidak ingin melihat semua orang "berebut habis-habisan".
Tapi faktanya membuktikan dia terlalu khawatir.
Hanya dengan aksesori sihir ini saja, sudah cukup membuat mereka "babak belur berdarah-darah". Lihatlah apa yang dilakukan para pemain profesi sihir ini - ada yang melakukan transaksi dengan lawan potensial, ada yang menasihati dengan kata-kata baik, ada yang berlagak akrab untuk menjual utang budi, bahkan ada yang sampai mengancam bunuh diri...
“Baik, dungeon ada di sini. Kedepannya masih ada kesempatan untuk mengulang. Tidak perlu menetapkan harga dasar. Sekarang silakan semua mulai mengajukan poin.”
“Si tolol!”
Sebuah suara menjerit. Semua orang menoleh dan menemukan yang berani mengajukan poin setinggi itu ternyata Qingcheng Yun, atlet esports Mage dari Paviliun Hujan Ringan. Dengan wajah kemerahan, dia membentak: "Ngapain lihat-lihat? Aku memang mengajukan 250 poin. Siapa yang berani lebih tinggi silakan ambil."
Barang kedua yang melampaui 200 poin. Hari ini orang-orang benar-benar mengucurkan banyak darah.
Sebenarnya para profesi sihir memang sudah tidak ada yang bisa mengajukan poin lebih tinggi. Qingcheng Yun yang sudah ikut berkali-kali dungeon ini hanya mendapatkan Ikat Pinggang Pembakar Sihir dan Batu Sintetis dengan poin rendah. Sementara pesaingnya yang punya kekuatan sudah kebagian beberapa barang bagus, bahkan ada yang DKP-nya dihabiskan seketika oleh Lu Li. Yang belum dapat barang banyak pun poinnya tidak sebanyak dia.
"Kali ini dia sedang demam otak, tak peduli berapa poin yang dimiliki orang lain, langsung menghujamkan semua DKP-nya."
"Oke, kalau tidak ada yang lain ikut lelang, peralatan ini jadi milik Qingcheng Yun." Lu Li membagikan barang itu ke Qingcheng Yun tanpa rasa keseimbangan terguncang. Dulu kita adalah sekutu, ke depan hubungan Pedang Penghakiman dengan Paviliun Hujan Ringan Kota Wushuang akan semakin erat.
"Cek apakah masih ada barang lain, BOSS ultimate seperti ini tak mungkin hanya menjatuhkan dua peralatan legenda."
"Shaman T2 breastplate..."
“……”
“……”
Semua orang heran, merasa drop peralatan ini terlalu mengerikan. Di seluruh tim, hanya Luo Ying Hui Yi seorang Shaman.
"Kenapa pada lihat aku? Aku...aku jadi malu." Wanita jagoan ini ternyata membuat ekspresi malu, membuat semua orang ingin menariknya ke sudut ruangan dan menghajarnya habis-habisan.
"Terus ambil peralatan dengan poin rendah, DKP-mu yang segudang itu disimpan untuk dimasak?" Lu Li juga ikut heran.
Sekarang pemilik poin tertinggi di pasukan selain Xiao Ba Jiang yang jarang mengambil peralatan, sudah berubah menjadi Luo Ying Hui Yi yang selalu mengambil armor dengan poin rendah.
"Aku juga tidak mau begini." Luo Ying Hui Yi menunjukkan ekspresi polos.
"Potong lima puluh poin saja, lagipula DKP-mu banyak." Lu Li berkata dengan nada kesal, memenangkan pujian dari semua orang, sama sekali lupa bahwa dirinya pun tak mungkin mendapatkan komponen set legenda dengan 50 poin meski dalam mimpi sekalipun.
"Lima puluh poin, bagus, potong saja." Luo Ying Hui Yi menunjukkan sikap masa bodoh.
Selama tidak membawa banyak Shamans, dia tetap memiliki keunggulan bisa mengambil armor asal-asalan selama ada yang tersedia. Dalam kondisi Shamans begitu lemah saat ini, sebuah guild diperkirakan juga tidak mungkin membawa banyak Shamans.
"Sepertinya... sepertinya masih ada satu armor lagi." Can Meng berkata dengan suara lemah.
Sudah meraba komponen set Shamans, tapi Sistem menunjukkan masih bisa melanjutkan meraba, yang berarti masih ada barang lain.
"Pada saat-saat akhir, yang biasanya menang adalah mount, hewan peliharaan, atau peralatan. Kemungkinan besar ini adalah peralatan."
Dungeon 40 orang dengan kesulitan melebihi BOSS akhir Sarang Sayap Hitam yang lebih sulit dari Hati Magma, salah satu antagonis ultimate versi saat ini. Bukan hal yang sulit diterima jika Pembunuhan Pertama dengan kesulitan mimpi buruk menghasilkan empat legenda.
"Barang apa itu?" Lu Li bertanya tak sabar, "Cepat meraba keluarkan!"
Andai saja tidak takut tangan jahatnya bisa mengubah peralatan yang sudah muncul, mungkin Lu Li sudah langsung meraba sendiri.
"Ashkandi, Pedang Persaudaraan. Sepertinya pedang dua tangan. Kenapa harus dua tangan sih? Aku kesal, tidak bisa pakai." Can Meng terus menggerutu, tak menyadari ekspresi kaku Lu Li yang tak bisa bicara.
