"Masih ada peralatan?" tanya Lu Li pada Can Meng.
Kali ini Can Meng melototi Lu Li sambil menggelengkan kepala. Lu Ba Pi ini benar-benar serakah.
"Peralatan ini akan kami ambil." Lu Li berkata kepada Elf Air. Dia mengamati ekspresi Qingqi Gujiu dan Celana Dalam Emas Fatal, menemukan mereka tidak terlalu bersemangat. Keduanya bukan pemuda hijau yang belum berpengalaman, barulah melanjutkan: "Mu Qiu berencana mengambil jalur Ksatria damage dealer. Aku ingin membagikan senjata ini kepadanya. Poinnya juga tertinggi di antara beberapa profesi kandidat, dan dia memang atlet esports..."
Kalau ini para pelaku lainnya, dia sama sekali tidak akan menjelaskan sedetail ini.
Meskipun Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang menyediakan mayoritas personel, serta menanggung sebagian besar investasi dungeon, tapi jika Lu Li tidak mengajak mereka menikmati BUFF Terompet Sang Pembantai Naga, tidak mengajak mereka bersama masuk dungeon, mereka takkan punya kesempatan melihat senjata ini. Bandingkan dengan Ibu Kota Kejayaan yang lebih hebat dari Paviliun Hujan Ringan - sampai sekarang masih bertarung melawan Naga Merah Kecil. Apa mungkin Ibu Kota Kejayaan kekurangan uang dan personel?
Kalau aku tidak mengajak kalian main, kalian tidak bisa main.
Tapi kita adalah sekutu, jadi tidak boleh bertindak semena-mena seperti itu.
Apalagi, hubungan antara Lu Li dan Elf Air bukanlah hubungan pria-wanita biasa, jadi tidak bisa bertindak tanpa mempertimbangkan perasaan. Kalau tidak, benar-benar bisa lajang seumur hidup.
"Kalau begitu, kamu ambil saja." Elf Air mengerutkan kening. Meski tidak berniat merebut peralatan ini mati-matian, tapi dia juga tak menyangka Lu Li akan mengajukan permintaan seperti ini: "Lagipula setiap orang dapat satu hadiah dari Pembunuhan Pertama, bagi kami ini sudah cukup."
"Terima kasih, nanti kita bicara lagi." Lu Li meremas lembut tangannya, menandakan dirinya akan memberikan penjelasan suatu saat nanti.
"Lu Li, kamu benar-benar luar biasa. Semoga pulang nggak harus berlutut di papan cucian. Aku kenal tabib tua yang punya plester penghilang memar. Butuh bantuanku beliin?" Biru Muda Laut Angin sengaja memprovokasi. Tapi seperti yang lain, dia pun tak menyangka alokasi ini dari Lu Li.
Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou tidak perlu dibahas. Bagaimanapun dia bukan atlet esports. Kecuali Lu Li memberinya dukungan, mustahil dia bisa mendapatkan peralatan.
Jika Lu Li memberikan peralatan ke Moonlight, baik Celana Dalam Emas Fatal maupun Qingqi Gujiu mungkin nggak terima. Kita sekarang sudah satu tim, kamu tidak boleh berpihak secara mencolok. Kalau benar-benar nggak bisa, kami akan putus hubungan dan membuatmu jomblo seumur hidup.
Tapi Lu Li ingin memberikan peralatan ini ke Mu Qiu.
Setelah pembaruan sistem, Mu Qiu sekarang sudah beralih ke sifat Retribution. Alokasi skill point-nya juga di-reset melalui tugas menjadi fokus damage. Peralatannya pun sudah diganti satu set lengkap Retribution Knight. Sekarang dia menjalani peran damage di tim, sehingga permintaan Ashkandi, Pedang Persaudaraan bukan tanpa dasar kelayakan.
Transformasi atlet esports itu sulit, mereka yang sudah menjadi atlet lebih memahami hal ini.
Bukan hanya masalah kebiasaan pertempuran yang sudah mengakar dan peralatan. Contohnya, sebagai atlet esports, damage Mu Qiu masih kalah dari Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou. Ini bukan karena skill operasinya buruk, tapi karena keterbatasan skill point yang tidak bisa di-reset untuk dialokasikan ke skill damage.
Dengan demikian, Mu Qiu hanya bisa mengandalkan operasi dan peralatannya.
Operasinya sebenarnya sangat bagus. Baru-baru ini Lu Li beberapa kali bertarung bersamanya dan sangat puas dengan operasinya. Dia bahkan merasa Mu Qiu lebih cocok untuk mengambil rute damage. Faktanya, dalam ingatan kehidupan sebelumnya Lu Li, Mu Qiu memang semakin condong ke rute damage, dan akhirnya dianggap sebagai "Raja Pengasah kedua".
Namun masalahnya ada di peralatannya. Peralatan yang dia pakai dari Gudang Serikat masih kalah dibanding yang dipakai Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou.
Karena itulah Lu Li memutuskan untuk menyerahkan Ashkandi, Pedang Persaudaraan kepadanya.
Dalam pertandingan Donghua Cup mendatang, Mu Qiu akan memimpin pasukan bersama Fat Monkey. Keberhasilan transformasi gaya bertarungnya dan penerimaan para pendukung terhadap perubahan ini akan ditentukan dalam dua minggu ke depan.
Moonlight juga tidak keberatan. Dia hanya menepuk bahu Lu Li dengan penuh belas kasihan.
Lu Li menghela nafas, membagikan peralatan, lalu meminta Mu Qiu mengirim angpao 500 koin emas ke Can Meng——mengeluarkan senjata ini, bahkan Lu Li sendiri merasa sulit dipahami, meskipun ini adalah pembunuhan pertama di tingkat kesulitan mimpi buruk. Jadi keberadaan "tangan merah" memang memiliki fungsi yang sangat besar.
"Terima kasih, Bos." Mu Qiu dengan diam-diam memakai senjata itu, kemudian mengirim angpao ke Can Meng.
Dia bukan tipe yang banyak bicara, namun rongga matanya yang kemerahan sama sekali bukan karena menyesali angpao 500 koin emas.
Impiannya sejak pertama kali menyentuh dunia turnamen game adalah menempuh rute damage, namun realitas memaksanya mengambil jalur pengobatan. Karena klub membutuhkan, dia harus patuh—kalau tidak, duduklah manis di bangku cadangan.
Dia menyerah, demi mimpi berdiri di panggung pertandingan.
Akhirnya setelah transfer, dia meninggalkan undangan klub lain dan bergabung dengan Pedang Penghakiman.
Karena Pedang Penghakiman adalah klub baru, ada lebih banyak kesempatan berkembang.
Hanya saja dia tidak menyangka impiannya terwujud secepat ini——Dia mendapatkan janji dari Lu Li yang mengizinkannya mencoba transformasi ke rute damage dealer.
Kepercayaan dan harapan ini membuatnya hampir merasa sedang bermimpi. Sama sekali tidak dia pahami mengapa Lu Li yakin rute damage dealer pasti menjanjikan masa depan. Seorang atlet esports kelas dua yang baru pindah guild kurang dari tiga bulan, mengubahnya menjadi Ksatria damage dealer, lebih baik menyerah dan merekrut Ksatria Suci baru dari luar.
Untuk mengisi posisi penyembuhan yang ditinggalkannya, Lu Li bahkan membayar harga mahal dengan merekrut Tongyan Wuji dari Bangsawan Jiangnan.
Keharuan?
Bagaimana mungkin tidak terharu!
Tapi Mu Qiu tidak mungkin melakukan hal dramatis seperti bersyukur sampai menangis. Dia hanya berusaha diam-diam, menyelesaikan impiannya sekaligus memenuhi harapan Lu Li.
Skill point, perbedaannya terbatas. Banyak skill point sebelumnya tidak dia gunakan karena posisi penyembuh utama "Fajar" bukan dia. Sebagai pendukung penyembuh, tidak perlu mengerahkan seluruh kemampuan. Untuk mengejar ketertinggalan skill point dengan para atlet esports mainstream, dia bisa mati-matian mengerjakan tugas, menjelajahi setiap CD dungeon, berusaha menguntit mereka.
Dia akan berlatih skill teknisi lebih giat dari siapapun.
Sekarang, dia sudah mewujudkan impian damage-nya. Mimpi berikutnya adalah mengalahkan Raja Pengasah dan menjadi Ksatria Suci peringkat pertama "Fajar".
Setelah dungeon selesai, kecuali pemain yang perlu mengerjakan tugas di dalam dungeon, para pelaku lainnya langsung membubarkan diri.
Lu Li langsung mencari Elf Air setelah keluar dari dungeon.
Mereka memiliki hubungan romantis di dalam game. Koordinat masing-masing bisa saling terlihat, sehingga muncul adegan seperti ini di Stormwind.
Seorang pencuri wanita bertopeng berjalan di depan, diikuti oleh pencuri cowok bertopeng yang menguntit dari belakang.
Pencuri wanita masuk ke toko perhiasan, dia pun ikut masuk. Pencuri wanita masuk ke toko pakaian, dia pun mengikuti. Pencuri wanita berjalan-jalan di sepanjang jalan komersil, sementara pencuri pria mempertahankan jarak yang tetap sambil terus menguntit, bahkan di ruas jalan yang cukup padat sekalipun. Dan dari awal sampai akhir, tak sekalipun dia kehilangan jejak.
Lu Li dengan tanggap menyadari bahwa kondisi hati Elf Air sedang tidak baik. Bukan berarti kecerdasan emosionalnya tinggi, tapi lebih karena perilaku Elf Air yang agak berbeda dari biasanya.
