Belasan Ksatria Suci tentu tak mungkin membersihkan semua monster mayat hidup seketika.
Para kurcaci menerjang di sayap formasi Ksatria Suci, mereka biasanya membawa senjata berat seperti kapak besar atau palu ganda. Bahkan palu mereka lebih berat daripada palu tunggal Ksatria Suci, sulit dimengerti dari mana gaya fisik kurcaci-kurcaci ini.
Masalah mobilitas para kurcaci juga membongkar worldview pemain secara total.
Tadinya dikira kaki pendek mereka akan berlari lambat, namun kenyataannya tidak. Dua kaki kurcaci itu seperti dipasang roda, bergerak cepat sekali.
Atau bisa dibilang kurcaci bagaikan amunisi yang menggelinding di tanah. Mereka menyelesaikan perlindungan sisi Ksatria Suci dengan sempurna, seolah sudah berlatih ribuan kali.
Jejak kedua pasukan ini seperti tanah hitam yang dibajak. Mayat hidup berserakan di mana-mana - ada yang sudah Mati, ada yang masih bertahan hidup dengan susah payah. Makhluk lemah seperti ini mustahil menghentikan Ksatria dan kurcaci yang tanpa tedeng aling-aling.
Lu Li dan kawan-kawan mengikuti dari belakang sambil menghujamkan skill ke segala arah. Banyak mayat hidup terbunuh, peralatan bertebaran di tanah.
Ada tim khusus yang membersihkan medan pertempuran. Peralatan inilah Hasil utama operasi ini, mengingat Lu Li pun tak tahu apakah Tirion Fordring yang sudah jatuh miskin ini masih mampu mengirimkan hadiah untuk semua orang.
Pertempuran di awal memang berjalan menghancurkan segala rintangan, namun pasukan terdepan segera menghadapi perlawanan sengit.
Bagaimanapun juga, sebagian besar musuh yang dihadapi di awal adalah prajurit kerangka dan mayat yang termasuk dalam kategori umpan meriam. Yang pertama dibentuk oleh penyihir Kultus Kutukan Tuhan melalui sihir yang langsung mengendalikan tulang dalam mayat, dengan konstitusi fisik yang rapuh dan kecepatan gerak lambat. Yang kedua dihidupkan kembali melalui wabah yang disebarkan Kultus Kutukan Tuhan atau sihir kegelapan, mempertahankan sebagian kemampuan almarhum saat masih hidup, memiliki kecerdasan tertentu dibanding prajurit kerangka serta kecepatan gerak yang lebih baik.
Namun bagaimanapun, jenis-jenis ini tetap berperan sebagai umpan meriam. Pemain biasa saja bisa melawan satu ekor sendirian, sedangkan regu yang menyerang secara beramai-ramai bisa mengalahkannya dengan cepat.
Tapi kemudian secara bertahap mulai muncul banshee.
Banshee pada dasarnya diciptakan oleh Raja Lich, merupakan makhluk astral tanpa raga yang dikendalikan oleh Wabah. Sebelum kematiannya, banshee biasanya merupakan unit magis dengan keahlian mantra tinggi. Hal ini memungkinkan mereka mempertahankan karakteristik sihir masa lalu, memiliki kutukan magis yang kuat dan perisai pertahanan terhadap serangan sihir. Sebagian besar banshee juga bisa mendominasi tubuh unit musuh melalui pesona, membuat mereka cukup menakutkan.
Implementasinya pada pemain adalah kemungkinan pemain terkendali untuk menyerang orang dalam sendiri.
Ksatria Suci dan kurcaci sama-sama tidak takut pada banshee. Banshee yang mendekati Ksatria Suci berisiko terbakar, sementara banshee yang mencoba merasuki kurcaci justru tidak pernah muncul kembali - kurcaci tersebut tetap bertarung seolah tidak terjadi apa-apa.
Regu tempur yang terdiri dari penyihir kerangka dan makhluk jijik menjadi ancaman multi-dimensi. Pemain yang ingin menghancurkan formasi pertempuran lengkap seperti ini biasanya harus membayar biaya tertentu.
Hal yang benar-benar memaksa pasukan depan berhenti adalah kemunculan Ksatria Kematian.
Serbuan cepat Ksatria Kematian yang penuh daya penghancuran mampu mencabik-cabik garis pertahanan pasukan jenis apapun dengan mudah. Bahkan dibandingkan metode tradisional serbuan kavaleri, Ksatria Kematian lebih menakutkan karena mereka juga memiliki kemampuan melepas sihir.
Untungnya jumlah Ksatria Kematian di sini tidak banyak.
Para Ksatria Suci yang dibawa Tirion Fordring melihat para Ksatria Kematian ini. Sikap diam-diam mereka tiba-tiba berubah menjadi teriakan kemarahan yang bergemuruh.
Cahaya suci yang memancar dari tubuh mereka tiba-tiba menjadi semakin menyilaukan.
Lu Li mengucek matanya. Ia seolah melihat kilau air mata di wajah para Ksatria Suci. Setelah diamati lebih seksama, akhirnya ia yakin - beberapa Ksatria Suci benar-benar meneteskan air mata.
Setelah merenung sejenak, akhirnya dia berhasil menebak alasan di balik fenomena ini.
Meski tidak ada patokan mutlak, Ksatria Suci memiliki tingkat kesuksesan konversi yang jauh lebih tinggi untuk diubah menjadi Ksatria Kematian. Inilah alasan Legiun Bencana sangat membutuhkan Ksatria Suci - jika bertemu, mereka akan berusaha menangkap hidup-hidup, atau minimal membawa pulang mayatnya.
Konversi manusia hidup memang menyiksa, namun tingkat keberhasilannya lebih tinggi dan kekuatan yang dihasilkan pun lebih dahsyat.
Ksatria Kematian di depan mata ini mungkin dulunya adalah Ksatria Suci. Para Ksatria Suci yang dibawa Tirion Fordring jelas-jelas mengenali mantan rekan seperjuangan mereka. Mereka mungkin pernah bertempur bahu-membahu, bahkan saling menyelamatkan nyawa. Kini mereka harus berhadapan sebagai musuh abadi.
Dalam sekejap mata, Ksatria Kematian yang muncul langsung bertubrukan dengan Ksatria Suci.
"Di dalam hati mereka tidak ada belas kasih dan keraguan, Ksatria Suci juga demikian. Penduduk asli tidak seperti pemain yang bisa dengan mudah mendapatkan kekuatan Cahaya Suci melalui pemilihan profesi. Mereka membutuhkan bakat, juga kehendak. Setiap Ksatria Suci memiliki kekuatan kehendak yang melebihi orang biasa."
Di mata mereka, mantan rekan seperjuangan sekarang adalah musuh yang tidak akan berhenti sampai salah satu mati.
"Serang maju! Profesi sihir gunakan skill terkunci untuk menyerang Death Knight. Monster kecil di sekitarnya tarik keluar untuk ditaklukkan. Jebakan pemburu dipasang!" Lu Li mendarat dari langit dan bergabung dalam pertempuran.
Saat ini tidak banyak lagi kebutuhan untuk komando atau pengamatan situasi musuh. Pasukan inti dari kedua pihak telah terlibat dalam pertarungan sengit yang sulit dipisahkan.
Meski Ksatria Kematian telah kehilangan cahaya suci, mereka memperoleh tenaga baru yang lebih kuat daripada saat masih hidup. Ksatria Suci biasa jelas tidak bisa mengalahkan mereka. Untungnya Ksatria Suci tidak memiliki mental solo kuno. Para paladin pemain menyimpan mount dan berlari membantu, empat atau lima paladin pemain membantu satu Ksatria Suci Tangan Perak, termasuk seorang paladin penyembuh.
Keunggulan Ksatria Kematian seketika menjadi tiada.
Satu per satu Ksatria Kematian tumbang dan dibersihkan secara total. Legiun Bencana terus terdesak berturut-turut di hadapan kekuatan keunggulan jumlah mutlak.
Ksatria Suci Tangan Perak, Kurcaci Martir, dan petualang tak terhitung jumlahnya - Lu Li bisa dengan bangga mengatakan bahwa tiga pasukan yang dikumpulkannya masing-masing mampu menggemparkan Tyr's Hand. Kini ketiga kekuatan ini menyatu menjadi satu kesatuan, tentu tidak ada alasan untuk terdesak.
Tangan Perak bertekad menyelamatkan rekan seperjuangan mereka, pasti akan memberikan segala upaya.
Kurcaci Martir bertekad merebut Tyr's Hand untuk mempertahankan rumah mereka, mata mereka pun memerah tanda kesungguhan.
Sedangkan dua puluh ribu anggota grup Lu Li – tujuan utama mereka jelas membunuh BOSS untuk mendapatkan peralatan legenda. Sepanjang perjalanan saja sudah mengumpulkan Emas Gelap tak terhitung, bahkan peralatan legenda bisa didapat dari quasi-BOSS. Rasanya hasil satu pertempuran ini melebihi hasil seminggu menjelajah dungeon.
Pantas klub-klub besar begitu percaya diri. Kekuatan massa bukan sekadar penjumlahan biasa. Ketika jumlah personil mencapai skala tertentu, lebih banyak persoalan bisa dituntaskan.
Selain itu, korban jiwa grup Lu Li sangat minim. Dengan Ksatria Suci dan Kurcaci Martir yang bertahan di garis depan, semua fokus memberikan damage. Kadang ada monster yang lolos, beberapa profesi pertahanan segera menahannya, lalu hujaman skill bertubi-tubi mengakhiri pertarungan dalam hitungan menit.
"Beristirahat di tempat." Tirion Fordring perlahan menyimpan cahaya sucinya, menghentikan langkah seluruh pasukan.
Ksatria Suci dan kurcaci semuanya berhenti, terutama Ksatria Suci yang harus Turun dari kuda untuk memulihkan stamina fisik kuda perang mereka. Beberapa bahkan menggunakan cahaya suci untuk menyembuhkan luka besar di tubuh kuda.
"Ada makhluk kuat yang sedang tiba di lokasi dari arah Danau Milidar. Kita harus beristirahat sejenak sebelum menghadapi pertarungan," Tirion Fordring berkata kepada Lu Li. Meski memiliki keberanian yang luar biasa, kelelahan setelah bertarung sengit dalam waktu lama mulai terasa.
"Wei Yun Dan Yue, ada BOSS yang sedang bergerak di sektormu. Segera menghambatnya secara bergiliran!" Lu Li mengirim informasi ke Wei Yun Dan Yue.
Sektor tersebut langsung mulai bertindak. Pertama-tama menemukan posisi BOSS, lalu secara bergiliran meningkatkan serangan. Meski terlihat agak seperti bunuh diri, memperlambat langkah kaki BOSS sama sekali tidak masalah.
