Setiap klub memiliki profesi khas masing-masing.
Contohnya Ibu Kota Kejayaan yang mengumpulkan banyak penyihir profesional karena keberadaan Xiao Mo, membuat Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir selama bertahun-tahun merasa canggung karena kualitas penyihir mereka jelas kalah dibanding Ibu Kota Kejayaan sehingga agak tidak sesuai dengan namanya.
Pedang Penghakiman seharusnya menjadi kuil impian bagi pencuri profesional karena keberadaan Lu Li.
Sayangnya, popularitasnya tidak pernah mencapai puncak. Mungkin kombinasi "Pasangan Anjing" ini mengaburkan daya tarik personalnya. Setiap kali disebut, orang hanya ingat "Pasangan Anjing", siapa yang masih memperhatikan profesi asli mereka sebagai pencuri?
Sebaliknya, profesi Ksatria Suci justru berkembang pesat di Pedang Penghakiman.
Jika tidak melihat wajah masam, Pedang Penghakiman sebenarnya tidak memiliki Ksatria Suci yang memenuhi syarat sebelum keikutsertaan Mu Qiu. Mu Qiu sendiri pun masih kalah dibanding atlet esports legendaris seperti Qingqi Gujiu. Yang menarik para Ksatria Suci justru kubu kecil Night Watchers dan kubu baru Tyr's Hand yang baru saja dibuat Pedang Penghakiman.
Kedua kubu kecil ini sepenuhnya merupakan basis Ksatria Suci.
Yang pertama adalah pelindung wilayah Malam, terus bertarung sengit di garis depan melawan Legiun Bencana.
Baik pemain Horde maupun Alliance, semua orang harus menjaga sikap hormat yang cukup terhadap pasukan terisolasi yang gigih ini, dan ini juga merupakan pasukan kuda pertama yang bisa langsung dihubungi pemain untuk bertempur.
Yang terakhir adalah kekuatan Tyr's Hand di bawah komando Tirion Fordring. Ketika pahlawan Ksatria Suci Azeroth telah runtuh atau merosot, Tirion Fordring telah menjadi perwakilan Ksatria Suci, menjadi mentor spiritual di hati pemain Ksatria Suci.
Kubu-kubu kecil lain tidak ada yang semewah dan semegah ini, namun Ksatria Suci yang kekanak-kanakan dan penuh darah panas justru mengejar hal-hal tidak bermakna seperti ini.
Yang membuat Ksatria Suci semakin berbondong-bondong ke Pedang Penghakiman adalah kedua kubu kecil ini saat ini hanya merekrut Ksatria Suci dari Pedang Penghakiman, memaksa Ksatria Suci klub lain mencari tempat lain.
Mu Qiu adalah atlet esports, tapi tidak sombong, sering berinteraksi akrab dengan para Ksatria Suci.
“Ingin mencapai kemajuan, kita harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk PK di luar arena.” Lu Li menambahkan, tidak menganggap masalah yang dialami Mu Qiu dari orang lain sebagai provokasi terhadap klub.
“Memang benar, setiap pemain bintang top lahir dari kerumunan yang tak terhitung. Semoga teman sekelas Mu Qiu bisa mewujudkan keinginannya menjadi pemain bintang sesungguhnya.” Deep Tone Secepat Angin sangat memahami Mu Qiu karena pengalaman mereka mirip.
Menjadi atlet esports sebenarnya mudah, langkah pertama ikut kompetisi.
Hambatan masuk lingkar profesi saat ini tidak terlalu tinggi, ada unsur partisipasi massal. Asal lolos dari babak kualifikasi, secara dasar sudah bisa disebut atlet esports.
Bisa menghidupi diri sendiri dengan bermain game, sekaligus menyebut diri sebagai atlet esports profesional.
Namun bagi atlet esports profesional yang ingin naik level menjadi pemain bintang sorotan publik, kesulitannya benar-benar luar biasa.
"Banyak orang bertarung puluhan tahun dalam kompetisi, baru diakui sebagai pemain bintang saat pensiun——ini sepenuhnya termasuk kategori penghargaan dorongan, tidak ada yang mau diakui oleh lingkar profesi di akhir karir, apalagi pengakuan yang terkesan Upaya Setengah Hati."
Deep Tone Secepat Angin terjebak di antara atlet esports dan pemain bintang selama bertahun-tahun, tetap tidak mendapat pengakuan.
Akhirnya dia memilih menyerah, beralih ke jalur komentator profesional. Namun di balik kesulitan selalu ada harapan, meski pencapaiannya di pertandingan profesional terbatas, di bidang komentator justru meraih sukses besar.
"Tiga anggota baru, mana yang menjadi objek pelatihan fokus kalian?" Deep Tone Secepat Angin menyesuaikan kondisi hati, mengubah topik pembicaraan.
"Semua fokus." Lu Li tentu tidak akan membocorkan pilihan, karena bisa menyakiti perasaan dua anggota lainnya. Dia hanya bisa berkata: "Saat ini fokus latihan mereka memang berbeda, tapi begitu masuk pertandingan, pasti akan dikerahkan sepenuhnya."
"Lantas, menurutmu apakah mereka bisa menang?" Deep Tone Secepat Angin bertanya sebagai penutup.
"Tentu saja." Tidak perlu penjelasan berlebihan, jawaban Lu Li sangat sederhana, namun nadanya menunjukkan kepastian mutlak.
"Haha, Lu Li menebak klub Pedang Penghakiman yang akan menang. Bagaimana denganmu, Air MM?" Deep Tone Secepat Angin tersenyum licik.
Ada sumpah serapah yang ragu diucapkan, desa licin, kota penuh jebakan, di mana-mana ada lubang plot. Awalnya Lu Li sudah bulat tekad tak akan menebak lagi kali ini, lebih baik menyembunyikan ketidakmampuan dengan mengaku tak tahu.
Tapi tanpa disadari terjerat jebakan.
"Aku..." Elf Air juga ragu.
Sesuai keharmonisan tak terucap antara dia dan Lu Li, seharusnya mereka berdua menebak berbeda agar hanya satu yang perlu menjawab. Tapi bagaimana mungkin dia mengatakan klub Pedang Penghakiman akan kalah?
Mengatakan klub Pedang Penghakiman kalah, perlu armor pertahanan setebal apa untuk mengucapkan kebohongan seperti ini.
“Hehe.” Deep Tone Secepat Angin terlihat sangat berbangga. Masa depannya sebagai atlet esports memang tak sebanding dengan kedua orang ini, bertarung di arena juga jelas kalah, tapi dalam hal strategi licik seperti ini, "garam yang pernah dimakannya" jauh lebih banyak daripada "makanan anjing yang disebar Pasangan Anjing itu".
“Aku tidak bisa melihatnya.” Ngambek saja siapa yang tidak bisa, apalagi wanita cantik yang lebih layak untuk ngambek.
“Tidak boleh, kita tidak boleh ngambek.” Deep Tone Secepat Angin berkata dengan khidmat.
“Kenapa Guru Rufeng boleh ngambek, kami tidak boleh?” Elf Air bersikeras menuntut hak ngambek yang harus dilindungi.
“Dengar sorakan dari area penonton, tidak tahukah prinsip 'yang di jalan-Mu dibantu banyak, yang sesat ditinggalkan'? Jika tidak mau memilih, biar aku yang pilihkan.” Deep Tone Secepat Angin berkata dengan kelicikan.
"Baiklah, suara penonton memang penting, tapi Elf Air jelas bukan tipe orang yang menyerah begitu saja: "Begini, aku yang akan memilih sendiri, tapi tiga kartu tidak boleh disedot secara acak lagi. Kalau kamu tidak setuju, aku akan terus ngambek, lagian kamu juga tidak bisa mengalahkanku."
Elf Air yakin, Lu Li pasti akan memilih pertanyaan yang paling tidak memiliki daya mematikan untuknya.
Percaya diri ala misterius seperti inilah!
"Baiklah, menghormatimu sebagai wanita cantik." Deep Tone Secepat Angin juga mengerti prinsip tahu kapan harus berhenti. Sudah sampai di titik ini, tentu hanya bisa menyetujui. Sebenarnya dia bukan benar-benar ingin menyulitkan Pasangan Anjing, semata-mata hanya untuk efek program saja.
"Menurutku Pedang Penghakiman akan menang. Lawan mereka San Gong Liu Yuan, nama itu sangat tidak disukai para gadis." Kata Elf Air.
"Tiga Istana Enam Paviliun Tujuh Puluh Dua Selir", impian ultimate para pria, namun mimpi buruk ultimate bagi wanita. Oleh karena itu, dia dengan tegas berpihak pada Pedang Penghakiman, sama sekali tidak mempertimbangkan kemungkinan berdiri di pihak berbeda dengan Lu Li.
Sebenarnya kekuatan Tiga Istana Enam Paviliun cukup bagus, memenangkan tiga pertandingan sebelumnya. Mereka juga bukan tim kikuk seperti Aries Langit sebelumnya yang tidak bisa PK.
"Yang turun untuk Pedang Penghakiman adalah... Mu Qiu!" Deep Tone Secepat Angin mata berbinar: "Selamat semuanya, di konser pertama kita sudah bisa menyaksikan keindahan Pedang Persaudaraan. Senjata yang dipegang Mu Qiu ini adalah pedang besar dua tangan terbaik dalam game saat ini."
